• (GFD-2021-6596) [SALAH] “setelah vaksin Covid-19 selama 5 bulan tak boleh minum yg mengandung alkohol”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/03/2021

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp dengan
    NARASI: “Info setelah vaksin Covid-19 2021 buat yg ikutan Vaksin..
    Gak boleh makan TAPE SINGKONG
    🙏🙏

    Oh iya, selama 5 bulan tak boleh minum yg mengandung alkohol. Termasuk tape. Ini sangat penting. Krena fungsi vaksin akan hilang total jikalau kita komsumsi alkohol.. 💪💪💪

    Kabarin ke orang tua tersayang, kerabat tercinta.. Thanks”.

    Tdk boleh vaksinasi

    minum alkohol setelah vaksin

    Hasil Cek Fakta

    BELUM ada bukti secara ilmiah mengonsumsi minuman beralkohol berdampak terhadap vaksinasi COVID-19, tetapi konsumsi minuman beralkohol dengan jumlah berlebihan memang pada dasarnya TIDAK baik untuk kesehatan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6595) [SALAH] Foto Masa Kecil Bill Gates pada Tahun 1963

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/03/2021

    Berita

    Akun Facebook dengan nama pengguna Rob Celsius mengunggah sebuah foto yang menunjukkan seorang anak tengah memegang balon. Unggahan tersebut disertai keterangan yang menyatakan bahwa sosok tersebut adalah Bill Gates saat masih anak-anak, tepatnya pada tahun 1963.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto masa kecil Bill Gates pada tahun 1963, melainkan foto seorang anak tak dikenal di Kota Lviv, Ukraina, yang diambil pada tahun 1968. Foto tersebut pernah diunggah di laman Facebook Museum Sejarah Fotografi, Ukraina pada tanggal 1 Mei 2019 yang lalu. Bersama dengan unggahan tersebut, pihak museum memberikan keterangan bahwa foto tersebut diambil pada tanggal 1 Mei 1968 oleh seorang fotografer bernama Payvluk Zh.I. Lebih lanjut, pihak museum juga menegaskan bahwa anak dalam foto tersebut bukan merupakan sosok tokoh terkenal.

    Artikel dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs Reuters dengan judul artikel “Fact Check-Photo Does Not Show Bill Gates as A Child” dan mengkategorikannya sebagai ‘false’.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna Rob Celsius tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6594) [SALAH] Poster Capres-Cawapers untuk Pilpres 2024

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/03/2021

    Berita

    Beredar poster capres dan cawapres pada Pilpres 2024 mendatang di grup percakapan Whatsapp. Adapun capres dan cawapres tersebut diantaranya Puan Maharani dengan Moeldoko, Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Diinformasikan dalam poster tersebut, pasangan Puan Maharani dan Moeldoko akan mengadakan deklarasi di The Royal Ballroom JW Marriott Hotel Surabaya, Jawa Timur pada Senin 29 Maret 2021. Sementara pasangan JK dan AHY akan mengadakan deklarasi di Hotel Fairmont Jakarta, pada Senin 22 Maret 2021 pukul 13.00-16.00.

    Poster deklarasi pasangan Capres-cawapres 2024 tersebut beredar di tengah ramainya perbincangan publik mengenai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatra Utara beberapa waktu lalu, dan beredar di grup Whatsapp setelah KLB digelar.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, poster deklarasi Capres dan Cawapres untuk Pilpres 2024 mendatang adalah hoaks.

    Hal ini diklarifikasi oleh Juru bicara Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Muhammad Rahmad, ia menyatakan poster deklarasi bergambarkan Puan Maharani dan Moeldoko adalah hoaks.

    “Jelas sekali foto editan yang diambilnya entah dari mana, lalu dibikin poster abal-abal dan disebarkan,” ujar Rahmad saat dibubungi Republika, Jumat (19/3).

    Pihak Hotel JW Marriott saat dikonfirmasi oleh Detik, menyatakan tidak ada booking-an acara sebagaimana yang ada di poster, pada bulan Maret 2021. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto juga menyatakan poster bergambarkan Puan Maharani sebagai Capres 2024 adalah hoaks.

    Lebih lanjut, Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menyatakan poster bertuliskan deklarasi JK-AHY adalah hoax. Ia menambahkan saat ini partainya belum terpikirkan siapa yang akan dicalonkan pada Pilpres 2024 mendatang. Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, juga menyebut, poster deklarasi JK-AHY adalah palsu. Jansen menambahkan, saat ini Demokrat masih tengah sibuk menyelesaikan masalah internal partai.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, poter deklarasi Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024 mendatang adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    POSTER PALSU. Juru bicara KLB Demokrat mengklarifikasi bahwa poster bergambar Capres Puan Maharani dan Moeldoko adalah hoax. Sama halnya dengan poster bergambar Capres JK-AHY juga dibantah oleh Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, bahwa poster tersebut palsu alias hasil editan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6593) [SALAH] Guru di Garut Lumpuh Usai Divaksin Covid-19

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 26/03/2021

    Berita

    Beredar di media sosial postingan terkait guru di Garut yang menjadi lumpuh usai divaksin covid-19. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu.

    Salah satu akun yang mempostingnya bernama Sri Hardiningsih. Dia mengunggahnya di Facebook pada 19 maret 2021.

    Dalam unggahannya terdapat potongan bukti percakapan dengan narasi:

    "Guru honorer di Leles Garut jadi lumpuh setelah vaksin ke dua...kpd pemerintah harus wajib bertanggung jawab atas sudah mulai berguguran korban vaksin c.19 rakyat jangan di paksa...sifatnya sekedar sukarelawan.."

    Selain itu ia menambahkan narasi: "HALLOO. GUYS SETELAH DI VAKSIN SEORANG. GURU. HONORER DI. LELES. GARUT JADI. LUMPUH...‼"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Guru di Garut Sempat Lumpuh Usai Divaksinasi, Dokter Pastikan Bukan Akibat Vaksin Covid-19" yang tayang di Liputan6.com pada 22 Maret 2021.

    Di sana terdapat penjelasan bahwa guru berinisial EK itu lumpuh bukan akibat vaksin covid-19.

    "Direktur RSUD dr Slamet Garut, Husodo Dewo Adi, menyebut EK merupakan salah satu pasien yang selama ini melakukan pengobatan kepadanya. Sebelum divaksinasi, dokter mendiagnosis penyakit yang menyebabkan lemahnya anggota gerak EK.

    "(EK) pasien saya yang saya diagnosis ada saraf kejepit, sehingga menyebabkan adanya kelemahan gerak di bagian badan atas dan bawahnya," ujar Husodo, Minggu (21/3/2021). Husodo menjelaskan, vaksin Covid-19 tidak menyebabkan lemahnya anggota gerak seseorang yang menerima vaksinasi.

    "Jadi vaksin (Covid-19) tidak menyebabkan pengaruh kepada bagian saraf maupun otot (atau) menyebabkan kelemahan. Jadi ini bukan gara-gara vaksin, tapi karena ada penyakit yang lain, yaitu saraf kejepit itu," katanya menambahkan.

    Selain itu ada juga artikel berjudul "GURU HONORER DI LELES GARUT JADI LUMPUH SETELAH MENDAPAT VAKSIN KEDUA" yang tayang di website Jabar Saber Hoaks yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

    Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Sekretaris Dinkes Garut Leli Yuliani. Bukan lumpuh, tapi pasiennya merasa lemas pada hari Sabtu. Sedangkan divaksinasi hari Rabu," ucap Leli, Selasa (16/3/2021).

    E diketahui menjalani vaksinasi pada hari Rabu (10/3) di Kecamatan Leles. Dia kemudian beraktivitas normal dan merasa lemas pada hari Sabtu (13/3). Kabar tentang lumpuhnya E gara-gara vaksin COVID-19 mulai ramai diperbincangkan pada Senin (15/3).

    Berdasarkan penelusuran pihak Dinkes Garut, menurut Leli, guru itu bukan kali ini saja mengalami gejala serupa. Sebelum menjalani vaksinasi, E sempat beberapa kali dirawat di Puskesmas.

    "Memang sudah cukup sering mengalami hal serupa, dan beberapa kali sempat dirawat di Puskesmas. Jadi bukan karena setelah divaksinasi baru terasa lemas. Sebelum divaksinasi juga beberapa kali mengalami hal serupa," ucap Leli menegaskan.

    Kesimpulan

    Postingan yang menyebut ada guru di Garut menjadi lumpuh setelah divaksin covid-19 adalah tidak benar.

    Rujukan