• (GFD-2021-6604) [SALAH] BBM Langka Akibat Kilang Balongan Kebakaran

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/03/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran, informasi ini diunggah akun Facebook Along Ulinnuha pada 29 Maret 2021.

    Unggahan informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran berupa tautan artikel berjudul "Suplai BBM Jabodetabek Langka Efek Kilang Minyak Pertamina Balongan Terbakar? Ini Jawaban Pertamina" yang dimuat situs motorplus-online.com.

    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "BURUAN ISI BENSIN TAKUT LANGKA. KILANG MINYAK BALONGAN TERBAKAR HEBAT. KILANG INI SEBAGAI SUPLAI UTAMA BBM KE JABODETABEKBBM DIKIRIM LEWAT PIPA KE PLUMPANG KEMUDIAN DISALURKAN.JAWABAN PERTAMINA BISA KLIK ARTIKEL DI BAWAH".

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran, dengan mengunjungi artikel yang diunggah.

    Artikel tersebut berjudul "Suplai BBM Jabodetabek Langka Efek Kilang Minyak Pertamina Balongan Terbakar? Ini Jawaban Pertamina" dimuat situs motorplus-online.com, pada 29 Maret 2021.

    Berikut isi artikel tersebut:

    "Geger Kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin (29/3/2021).

    Suplai BBM Jabodetabek langka efek kilang minyak Pertamina Balongan terbakar? Ini jawaban Pertamina pusat.

    Sebagaimana diketahui, menurut laporan jurnalis Kompas TV, kebakaran diduga terjadi pada pukul 00.45 WIB.

    Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengungkapkan insiden kebakaran di Kilang Balongan terjadi pada pukul 00.45 WIB.

    "Telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan terjadinya kebakaran pada tangki T-301G pada tanggal 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 dini hari," ujar Ifki seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/3/2021).

    Ifki menjelaskan, saat ini tim Health Safety Security & Environmental (HSSE) tengah fokus melakukan pemadaman api di kilang yang berlokasi di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

    Kilang Pertamina di Balongan ini sudah beroperasi selama 27 tahun.

    Dilansir dari data Pertamina, Senin (29/3/2021), Refinery Unit (RU) IV Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994.

    Bahan baku yang diolah minyak mentah Duri dan Minas dari Propinsi Riau.

    Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI punya nilai ekonomi yang strategis.

    Produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI punya kontribusi besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.

    Hasil dari pengolahan BBM mentah dan yang telah masak dikirim ke wilayah ibu kota Jakarta dan sekitarnya.

    Pengiriman melalui pipa dari Balongan menuju Plumpang Jakarta utara yang jaraknya sekitar 200 km.

    Jika keadaannya demikian apakah bisa berfek terhadap suplai BBM di wilayah Jabodetabek?

    "Dengan adanya insiden ini, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal," jelas Ifki Sukarya.

    PENYEBAB KEBAKARAN

    Ifki menyatakan, hingga saat ini belum diketahui penyebab dari kebakaran. Namun, saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir.

    Pihak Pertamina pun tengah melakukan normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran.

    "Pertamina telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsian sementara bagi warga sekitar di GOR Perumahan Bumi Patra dan Pendomo Kabupaten Indramayu," jelas Ifki.

    Ia menambahkan agar warga sektiar tetap tenang dan menjauh dari lokasi pemadaman.

    Selain itu, saat insiden terjadi ada empat warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensive di RSUD Indramayu.

    Saat ini dilakukan juga pemblokiran jalan menuju sekitar lokasi kejadian, dibantu oleh TNI."

    Dalam artikel berjudul "Kilang Minyak Balongan Meledak dan Terbakar, Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman" yang dimuat situs liputan6.com, pada 29 Maret 2021, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, saat ini tengah dilakukan normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran di Kilang Balongan.

    Dia mengungkapkan, penyebab kebakaran di Kilang Balongan belum diketahui secara pasti.

    "Namun pada saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/3/2021).

    Dengan adanya insiden kebakaran di Kilang Balongan ini, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal.

    Saat ini tim HSSE Kilang Balongan tengah fokus melakukan pemadaman api di kilang yang berlokasi di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

    Dalam artikel berjudul "Kilang Balongan Terbakar, Pertamina: Stok BBM 10,5 Juta Barel, Cukup untuk 28 Hari" yang dimuat liputan6.com, pada 29 Maret 2021, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta masyarakat tidak panik dengan adanya kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Dia menjamin perseroan masih memiliki banyak stok untuk masing-masing bahan bakar.

    "Kondisi stok nasional sangat-sangat aman. Masyarakat tidak perlu panik karena stok luber," ujar Nicke dalam konferensi pers online, Jakarta, Senin (29/3)

    Nicke merinci, stok nasional tersedia 10,5 juta barel, cukup untuk 27 hingga 28 hari ke depan. Pemakaian per hari 390 mb atau 62.500 kiloliter, stok tersebut dijamin sangat aman apalagi di tengah pandemi Virus Corona permintaan BBM belum terlalu tinggi.

    Kemudian, bahan bakar solar tersedia sebanyak 8,8 juta barel dijamin cukup untuk 20 hari. Demikian juga untuk Avtur, dijamin sangat banyak sekitar 3,2 juta barel untuk 74 hari konsumsi.

    "Jadi sekali lagi tidak perlu panik karena stok luber. Dipengaruhi kondisi belum normal, konsumsi belum begitu baik," jelas Nicke.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran tidak benar.

    Dalam artikel yang diunggah tidak terdapat kalimat yang berisi informasi untuk segera isi BBM karena akan langka akibat Kilang Balongan kebakaran, Pertamina pun menjamin pasokan BBM tetap normal.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6603) [SALAH] AstraZeneca Punya Arti Senjata yang Membunuh

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/03/2021

    Berita

    Beredar di media sosial terkait arti nama dari AstraZeneca perusahaan farmasi asal Inggris dan Swedia yang memproduksi vaksin covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

    Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Kezia Maria. Dia mengunggahnya di Facebook pada 25 Maret 2021.

    Dalam postingannya terdapat narasi:

    "Another meaning of AztraZeneca (Arti Lain dari AstraZeneca) Weapon - Senjata That - Yang Kills - MembunuhTulisan berwarna merah artinya : SADARLAH, KALIAN YANG ...... (Artikan sendiri)"

    Selain itu juga terdapat gambar orang yang membawa dus lengkap dengan APD dan juga botol vaksin.
    Vaksin astrazaneca membuat mati

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Facebook posts mislead on meaning of 'AstraZeneca'" yang tayang di AFP Fact Check pada 29 Maret 2021. Di sana terdapat penjelasan bahwa AstraZeneca tidak punya arti seperti yang beredar di postingan.

    Dalam artikelnya, AFP Fact Check menyebut AstraZeneca telah memberikan penjelasan terkait nama perusahaan itu sejak 17 Oktober 2019 atau jauh sebelum pandemi covid-19. Penjelasan AstraZeneca dituangkan dalam akun Twitter resmi mereka.

    Astra berasal dari kata 'Astron' dalam Bahasa Yunani yang berarti Bintang. Sementara 'Zeneca' adalah nama bekas perusahaan farmasi asal Inggris itu dan tidak punya arti apapun.

    "Zeneca" adalah nama dibuat oleh agensi yang diinstruksikan untuk menemukan nama yang dimulai dengan huruf dari atas atau bawah alfabet dan dapat diingat secara fonetik, tidak lebih dari tiga suku kata dan tidak memiliki arti ofensif dalam bahasa apapun," bunyi pernyataan AstraZeneca.

    AstraZeneca sendiri merupakan gabungan dari dua perusahaan pada tahun 1999 yakni Astra AB dan Zeneca Group. Saat itu penggabungan kedua perusahaan merupakan yang terbesar di Eropa berdasar artikel BBC dan CNN.

    Mantan CEO Zeneca, David Barnes mengungkapkan pada media Inggris The Daily Telegraph pada Januari 2001 agar konsultan brand Interbrand untuk mencari nama.

    "Saya meminta Interbrand untuk menemukan nama yang dapat diingat secara fonetik, tidak lebih dari tiga suku kata dan tidak berarti sesuatu yang bodoh, lucu, atau kasar dalam bahasa lain. Nama baru juga memungkinkan kami untuk menanamkan budaya perusahaan yang baru," ujar Barnes.

    Kesimpulan

    Postingan yang menyebut AstraZeneca punya arti "senjata yang membunuh" adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6602) [SALAH] “Spesies hasil kawin babi dan lembu”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/03/2021

    Berita

    Akun Facebook Vin Ecantik (fb.com/vin.hussin) pada 15 Maret 2021 mengunggah beberapa foto dengan narasi sebagai berikut:

    “SPESIS KACUKAN VABI + LEMBU Mula mula tengok ya allah cutenya Kalau buat Korban ! Rupanya kacukan babi + lembu Dah mula masuk ke malaysia dari Thailand Utk buka bulan puasa katanya ! HATI hati Gais Bila tengok gelembung Kulit spesis kacukan VABI + LEMBU Masyaalah macam macam Dunia Zaman sekarang”

    Kawin silang hewan

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas, klaim adanya foto hewan hasil kawin silang lembu dan babi adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan hewan hasil kawin silang antara lembu (sapi) dengan babi. Foto hewan yang disertakan dalam narasi yang beredar merupakan foto kerbau kerdil dari Thailand.

    Dilansir dari Kompas.com yang mengutip AFP Fact Check, Kamis (26/3/2021), berdasarkan penelusuran dari gambar yang disertakan pada narasi tersebut, diketahui bahwa foto yang beredar pernah diunggah di salah satu kanal televisi Thailand, Matichon TV, pada 11 Oktober 2018. Unggahan tersebut diberi judul “Lihatlah kelucuan ‘Nong Kham Phaeng’, kerbau kerdil yang membawa keberuntungan”.

    Kerbau kerdil bernama Nong Kham Paeng itu dimiliki oleh seorang warga provinsi Sakon Nakhon, Thailand, bernama Jiradech Phanlee. Kerbau itu menjadi viral setelah para tetangga Jiradech memotret binatang itu, dan mengunggahnya ke berbagai platform media sosial. Foto kerbau kerdil itu juga pernah diunggah oleh Jiradech ke Facebook pada 4 November 2018.

    Sementara itu, diberitakan Harian Metro, 14 Maret 2021, profesor kedokteran hewan, Universitas Putra Malaysia (UPM), Mohd Hair Bejo, mengatakan, babi dan sapi tidak mungkin dikawinkan, apalagi menghasilkan keturunan. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa babi dikelompokkan dalam famili Suidae sedangkan sapi masuk dalam famili Bovidae, dan keduanya tidak dapat menghasilkan spesies hewan baru.

    Kesimpulan

    BUKAN hewan hasil kawin silang antara lembu (sapi) dengan babi. Foto hewan yang disertakan dalam narasi yang beredar merupakan foto kerbau kerdil dari Thailand.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6601) [SALAH] Modus Pencurian Menyemprot Bius ke Helm Pengendara Roda Dua

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/03/2021

    Berita

    Sebuah informasi beredar melalui aplikasi perpesanan Whatsapp mengenai modus pencurian baru yaitu menyemprotkan bius ke dalam helm pengendara beroda dua. Kemudian tidak lama, korban akan pingsan dan pelaku dengan mudah mengambil motor dan harta benda milik korban.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, hoaks ini merupakan hoaks berulang yang pernah beredar oada tahun 2017. Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan bahwa modus seperti yang beredar tersebut tidak pernah terjadi dan modus tersebut adalah hoaks.

    Sehingga, modus pencurian dengan menyemprot bius ke helm pengendara termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
    Klaim tersebut salah, faktanya ini merupakan hoaks berulang dan modus pencurian tersebut tidak pernah terjadi.

    Rujukan