(GFD-2023-12126) Keliru, Putin Perintahkan Hancurkan Semua Stok Vaksin Covid-19 karena Sebabkan HIV/AIDS

Sumber: cekfakta.tempo.co
Tanggal publish: 23/03/2023

Berita


Sebuah tangkapan berita dari realrawnews.com berisi klaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penghancuran semua stok vaksin Covid-19 di tanah Rusia.Klaim itu juga menyebabkan bahwa perintah Putin itu lantaran vaksin Covid-19 menyebabkan infeksi HIV atau dijuluki "Moscow Vax".
Informasi berjudul “Putin Orders Destruction of All Covid-19 Vaccine in Russia” beredar di Instagram, 18 Maret 2023.
Akun yang menyebarkan informasi itu menulis: Pada Desember 2022, Kementerian Kesehatan Rusia melaporkan lonjakan infeksi HIV secara dramatis di seluruh negeri setelah  orang-orang menerima tiga atau lebih vaksinasi Covid-19 dan tidak sesuai dengan standar demografis - homoseksual dan pengguna jarum suntik. Antara 2015-2019, Rusia mencatat rata-rata 16.000 infeksi baru per tahun. Pada tahun 2022, angka itu meroket menjadi 63.000 termasuk selibat, bukan pengguna narkoba.

Benarkah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penghancuran semua stok vaksin Covid-19 di Rusia lantaran menyebabkan HIV/AIDS?

Hasil Cek Fakta


Untuk membuktikan klaim di atas, Cek Fakta Tempo menelusuri informasi tersebut dari sumber kredibel. Hasilnya tidak ditemukan laporan berita terpercaya atau sumber lain untuk menguatkan klaim postingan tersebut.
Dikutip dari Cek Fakta Associated Press, unggahan tentang Putin yang memerintahkan semua vaksin COVID-19 untuk dimusnahkan di Rusia merupakan cerita yang berasal dari sebuah tulisan blog pada 4 Maret 2023 yang diterbitkan oleh Real Raw News. Situs ini merupakan situs web yang selalu menerbitkan konten-konten yang berisikan humor, parodi, dan sindiran. Catatan pada situs ini lalu ramai setelah dibagikan pengguna media sosial.  
USAToday, media berbasis di Amerika Serikat menemukan informasi itu ramai menjadi perbincangan di sosial media usai Kementerian Kesehatan Rusia membagikan postingan di Telegram pada 5 Maret 2023 yang mengatakan Rusia akan mengirimkan vaksin asal perusahaan Rusia, Sputnik V ke beberapa wilayah di negara tersebut.
Informasi ini kemudian diikuti dengan klaim bahwa Putin memerintahkan penghancuran semua vaksin COVID-19 di Rusia. USAtoday menyatakan tidak ada laporan berita yang kredibel tentang hal itu.
Politifact, organisasi cek fakta berbasis di Amerika Serikat mengelompokkan informasi itu sebagai informasi palsu yang bertujuan untuk memprovokasi.  
Sementara terkait klaim vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko terpapar HIV/AIDS adalah merupakan klaim keliru yang sempat ramai beredar pada pertengahan Juli 2022.
Hasil pemeriksaan tim Cek Fakta Tempo, bahkan tidak mendapati laporan atau bukti dari uji klinis vaksin COVID-19 atau data tindak lanjut terkontrol yang menghubungkan vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko kanker atau HIV/AIDS. 
David Wohl, pakar penyakit menular dari University of North Carolina, mengatakan vaksin COVID-19 tidak menyebabkan imunosupresi. Yakni suatu kondisi penurunan fungsi kekebalan yang membuat seseorang rentan terhadap infeksi oportunistik. Faktanya, vaksin COVID-19 memacu fungsi kekebalan tubuh untuk melindungi dari infeksi SARS-CoV-2. Karenanya vaksin COVID-19 tidak mungkin dapat menyebabkan infeksi HIV/AIDS.

Kesimpulan


Hasil pemeriksaaan Fakta TEMPO, klaim Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penghancuran semua stok vaksin Covid-19 di tanah Rusia lantaran menyebabkan HIV/AIDS adalah keliru. 
Informasi itu diketahui merupakan cerita yang berasal dari sebuah tulisan blog pada 4 Maret 2023 yang diterbitkan oleh Real Raw News. Situs ini merupakan situs web yang selalu menerbitkan konten-konten yang berisikan humor, parodi, dan sindiran. Catatan pada situs ini lalu ramai setelah dibagikan pengguna media sosial. 
Sementara terkait klaim vaksin Covid-19 dapat meningkatkan risiko terpapar HIV AIDS diketahui merupakan klaim keliru yang sebelumnya sempat ramai beredar pada pertengahan Juli 2022.

Rujukan