• (GFD-2021-6600) [SALAH] Ekstrak Nanas Bisa Dijadikan Obat Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/03/2021

    Berita

    Sebuah akun facebook bernama Dr. Harold Tanchanco mengunggah beberapa potongan gambar yang berasal dari liputan berita, judul artikel an foto seorang pria mengenakan jas laboraturium.

    Hasil Cek Fakta

    Selain itu, terdapat narasi klaim bahwa ekstrak buah nanas (Bromelain) dapat menjadi obat virus corona. Dalam narasinya postingan tersebut juga mencatut seorang ilmuwan dari Australia mengatakan bormelain (ekstrak nanas) dapat melarutkan protein untuk mengobati virus corona.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari factcheck.afp.com, foto yang digunakan dalam unggahan itu berasal dari saluran berita Australia 7News yang ditayangkan pada 18 Agustus 2020 di YouTube. Sementara itu, ilmuwan yang disebut dalam unggahan soal ekstrak nanas bisa mengobati corona itu adalah Profesor David Morris.

    Kepada AFP, Morris membantah unggahan yang beredar. Ia menegaskan minum nanas tidak akan menyembuhkan seseorang dari penyakit corona. Pihaknya tidak pernah menganjurkan untuk minum nanas.

    “Kami mempelajari efek bromelain, yang berasal dari batang tanaman nanas bersama dengan asetilsistein. Obat kombinasi, kami menyebut kombinasi tersebut sebagai BromAc,” ujar Morris kepada AfP.

    “Tidak ada agen (bromelain saja atau asetilsistein) yang efektif sendiri,” tegasnya.

    Kesimpulan

    Profesor David Morris, Ilmuwan yang dicatut dalam unggahan soal ekstrak nanas bisa mengobati corona membantah unggahan yang beredar. Ia menegaskan minum nanas tidak akan menyembuhkan seseorang dari penyakit corona. Pihaknya tidak pernah menganjurkan untuk minum nanas.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6599) [SALAH] Nama AstraZeneca Memiliki Arti ‘Senjata yang Mematikan’

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/03/2021

    Berita

    Beredar sebuah unggahan yang menyatakan bahwa nama AstraZeneca dalam vaksin Covid-19, berasal dari susunan bahasa yang memiliki arti senjata yang membunuh.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim yang menyatakan bahwa nama AstraZeneca berarti senjata yang membunuh, adalah klaim yang tidak berdasar. Media Fulfact.org mengunggah artikel yang menjelaskan hal ini.

    Dalam penjelasannya, diketahui bahwa nama AstraZeneca diambil dari gabungan perusahaan farmasi Swedia (Astra AB, diambil dari bahasa Yunani untuk ‘a star) dan perusahaan Zeneca Group Palace yang berbasis di Inggris.
    Sejatinya penerjemahan berbagai bahasa ini dapat menghasilkan pengertian yang berbeda-beda. Setiap pengertian itu bisa saja menggunakan pendekatan yang cukup selektif dan menyesatkan untuk terjemahan dan etimologi.

    Dalam unggahan juga disebutkan nama perusahaan riset pasar Ipsos MORI diterjemahkan menjadi ‘mereka mati’ dalam bahasa Latin. Hal ini juga tidak memiliki dasar apapun. Nama ‘Ipsos MORI’ sebenarnya berasal dari penggabungan dua perusahaan dan tidak berarti apa-apa.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan nama AstraZeneca memiliki arti ‘senjata yang mematikan’, adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6598) [SALAH] Video “Berita Terkini!!! – Dibayar Kontan | Petugas Yang Menganiaya Dan Menyeret HRS Langsung Sakit Parah”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 29/03/2021

    Berita

    Beredar video yang diunggah kanal Youtube TITIK TUMPU pada 20 Maret 2021 dengan judul “BERITA TERKINI!!! – DIBAYAR KONTAN | PETUGAS YANG MENGANIAYA DAN MENYERET HRS LANGSUNG SAKIT PARAH”.

    Bagian awal video itu menunjukkan Rizieq dibawa oleh seorang pria ke sebuah ruang pengadilan, lalu video menunjukkan foto kecil seorang pria yang dihubungkan dengan panah merah ke pria yang membawa Rizieq ke ruang sidang; bagian berikutnya menunjukkan pria di foto kecil itu sedang berbicara pada kamera saat sedang berbaring di kasur rumah sakit. Di detik ke-30, narator video berkata, “Aparat yang menyeret Habib Rizieq ke ruang sidang dengan memelintir tangannya hingga lebam, seketika langsung jatuh sakit setelah beliau keluar dari ruangan sidang.” Di menit 2:42, video itu menunjukkan foto Rizieq mengangkat tangan kanannya, dengan memar di pergelangan tangan ditunjukkan dalam lingkaran merah.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video petugas yang mengawal HRS di persidangan pada tanggal 19 Maret 2021 langsung sakit parah merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, bukan petugas yang mengawal HRS di persidangan pada tanggal 19 Maret 2021. Pria di berbaju hijau di video itu aslinya seorang petugas Pemilu 2019 yang dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan. Selain itu, klaim bahwa petugas yang mengawal HRS di persidangan menyeret dan menganiaya HRS tidak terbukti.

    Dilansir dari AFP, pencarian gambar terbalik di Google dengan bantuan beberapa potongan video dari InVID-WeVerify menemukan bahwa video lelaki yang terbaring di rumah sakit itu diambil dari video berita iNews tanggal 26 April 2019 ini, dengan judul “KPU Catat 225 Anggota KPPS Meninggal dan 1.470 Dirawat Akibat Kelelahan Pemilu”. Bagian yang menunjukkan pria berbaring di ranjang RS itu dapat dilihat di menit 1:44 dari video iNews.

    Video itu mewartakan bahwa pria tersebut bernama Soegeng Afriadi. Soegeng adalah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Medan, Sumatera Utara, yang dirawat di rumah sakit karena kelelahan bekerja saat Pemilu 2019.

    Sementara itu, foto tangan HRS yang terkilir dan lebam, sebelum foto ini sudah pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] Foto “HRS Jelas Didzolimi, Tangan Dipelintir Oleh Petugas Hingga Lebam” yang tayang di situs turnbackhoax.id pada 24 Maret 2021.

    Faktanya, foto itu merupakan foto editan dengan menambahkan warna merah pada tangan HRS. Foto asli memperlihatkan suasana HRS saat tiba di Polda Metro Jaya pada Sabtu 12 Desember 2020. Pada foto itu tidak terlihat pergelangan HRS mengalami lebam atau memar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6597) [SALAH] Video Pertandingan Persib Bandung vs Bali United Diwarnai Suara Yel-Yel Ujaran Kebencian kepada Persija

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 28/03/2021

    Berita

    Beredar video pertandingan sepak bola Persib Bandung vs Bali United dalam video tersebut samar-samar terdengar yel-yel ujaran kebencian kepada Persija. Dalam video tersebut merupakan tayang stasiun televisi Indosiar.

    NARASI:
    “ja ja ja ja ja persija anjing”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, melalui akun Twitter resmi Indosiar dalam postingan tanggal 24 Maret 2021 telah dipastikan bahwa video tersebut adalah hoaks. Jika melihat dan mendengar video asli yang ada di akun Twitter Indosiar tidak terdengar ujaran kebencian terhadap Persija.

    “Hati-hati beredar video HOAX pertandingan #PialaMenpora yang memprovokasi suporter Indonesia.

    Nih cek dulu video aslinya yaa.” mengutip dari Twitter Indosiar.

    Dengan demikian video yang disiarkan stasiun televisi Indosiar yang terdengar yel-yel ujaran kebencian terhadap Persija tidak benar. Indosiar telah mengklarifikasi bahwa video tersebut hoaks sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Rujukan