• (GFD-2023-14837) [SALAH] Putin Menyebut Founder WEF sebagai Globalist Terrorist yang Menjadi Target Militer yang Sah

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 29/12/2023

    Berita

    “Semua opsi tersedia bagi Vladimir Putin karena menghancurkan Forum Ekonomi Dunia.

    Kekalahan Ukraina membuat Deep State mencari cara baru untuk menyingkirkan Putin.

    Elon Musk telah mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap Forum Ekonomi Dunia.

    Hanya ada satu cara…”

    “Putin Menyatakan ‘Teroris Global’ Klaus Schwab adalah ‘Target Militer yang Sah’”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah postingan Twitter menyebut bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, menghancurkan Forum Ekonomi Dunia (WEF). Postingan tersebut juga menyertakan tangkapan layar artikel yang mengklaim bahwa Putin menyatakan Founder WEF sebagai Globalist Terrorist dan menjadi target militer yang sah (Legitimate Military Target).

    Setelah ditelusuri tidak ditemukan sumber berita valid yang membenarkan klaim tersebut. Dilansir dari Reuters dan AFP, Putin tidak pernah menyebut bahwa Klaus Schwab sebagai Founder WEF adalah seorang Globalist Terrorist. Selain itu, Putin juga tidak pernah menyatakan bahwa Schwab menjadi ‘Legitimate Military Target’ atau target militer yang sah untuk diserang oleh pasukan yang berperang menurut hukum perang selama konflik bersenjata.

    Dengan demikian, Putin menyebut Founder WEF sebagai Globalist Terrorist yang menjadi target militer yang sah adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak pernah menyatakan demikian. Berbagai sumber menyatakan bahwa klaim Putin menyatakan Founder WEF sebagai Globalist Terrorist dan telah menjadi target militer yang sah adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14836) [SALAH] “Hakim Binsar Gultom Akhirnya Ditetapkan Tersangka, Kapolri Turut Adil”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/12/2023

    Berita

    “Tepat siang ini d3nd4m jessica t3rb4l4sk4n, di k4sus ini akhirnya kapolri turut adil.”

    “Breaking News.!! Kapolri Akhirnya Turut Adil. Hakim Binsar Gultom Akhirnya Di Tetapkan Tersangka”

    Hasil Cek Fakta

    Postingan di Facebook membagikan informasi dan video dengan klaim bahwa hakim kasus Kopi Sianida, Binsar Gultom, ditetapkan sebagai tersangka. Disebutkan juga bahwa Kapolri terlibat dalam penetapan tersebut.

    Setelah ditelusuri tidak ditemukan sumber berita valid yang membenarkan klaim tersebut. Penelusuran Kompas.com menemukan bahwa narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari AyoJakarta.com yang berjudul “Rismon Sianipar Beri Pesan kepada Kapolri soal Kasus Jessica Wongso: Pak, Jangan Tutup Mata!”.

    Foto Binsar Gultom yang menggunakan baju tahanan pada thumbnail merupakan hasil suntingan, foto tersebut identik dengan artikel berita mengenai penangkapan Djoko Tjandra yang terpublikasi pada BeritaSatu.com pada 5 Agustus 2020.

    Dengan demikian, hakim Binsar Gultom akhirnya ditetapkan tersangka adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Tidak ditemukan sumber valid yang memberitakan kabar tersebut. Isi video tidak ditemukan informasi yang membuktikan bahwa hakim kasus Kopi Sianida ditetapkan sebagai tersangka, narator hanya membacakan artikel yang tidak berkaitan dengan judul dan thumbnail video.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14835) [SALAH] Hamas Eksekusi Warga yang Diduga Bekerja Sama dengan Israel

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 29/12/2023

    Berita

    “Hamas executes citizens who are suspected of collaborating with Israel by throwing them from the roof of a building!”

    Terjemahan:

    “Hamas mengeksekusi warga yang diduga bekerja sama dengan Israel dengan cara melemparkannya dari atap gedung!”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video di Twitter menunjukkan beberapa orang dilempar dari gedung yang diklaim merupakan cara Hamas untuk mengeksekusi warga yang diduga bekerja sama dengan Israel.

    Setelah ditelusuri video tersebut merupakan video eksekusi yang dilakukan oleh ISIS kepada koruptor di Fallujah, Irak pada 2015. Tidak ada kaitannya dengan Hamas ataupun Israel.

    Dengan demikian, video Hamas eksekusi warga yang bekerja sama dengan Israel adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya video tersebut merupakan hukuman yang dilakukan oleh ISIS pada 2015 atas tuduhan korupsi di Fallujah, Irak.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14834) [SALAH] Disdukcapil, KPU, dan China Taipan Bekerja Sama Memenangkan Salah Satu Capres

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/12/2023

    Berita

    “PERSIAPAN 2024. Satu Orang 3 KTP & NPWP”

    “PARAAAAAHHH !!!!! Kantor Disdukcapil, KPU dan China Taipan SUDAH BEKERJA SAMA untuk pemenangan salah satu CAPRES!? 1 orang keturunan China punya 3 KTP dan 3 Kartu NPWP, Mohon di VIRALKAN !!!!!”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar foto yang menunjukkan 3 KTP dan 3 NPWP dengan orang yang sama yang diklaim merupakan kerja sama antara Disdukcapil, KPU, dan China Taipan untuk memenangkan salah satu Capres pada Pilpres 2024.

    Pemeriksa fakta Mafindo pada laman turnbackhoax.id sejak 2017 sudah membantah klaim bahwa foto tersebut berhubungan dengan politik untuk memenangkan salah satu calon pada suatu pemilihan umum.

    Foto yang sudah berulang kali dijadikan bahan hoax pemilu tersebut diduga berasal dari Kamboja dan akan digunakan untuk kejahatan finansial seperti penipuan atau pencucian uang, seperti yang dijelaskan oleh Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi melalui BBC.com pada Februari 2017.

    Dengan demikian, temuan 3 KTP dan 3 NPWP dengan satu orang yang sama adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Klaim yang dikaitkan dengan foto tersebut adalah hoaks lama yang beredar kembali dan sudah dibantah beberapa keasliannya. 3 KTP dan 3 NPWP dengan orang yang sama dalam foto tersebut dikirim dari Kamboja yang akan digunakan untuk kejahatan finansial. Tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2024 mendatang.

    Rujukan