• (GFD-2025-26774) Keliru: Konten tentang Jokowi yang Menyebut Peti Mati Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/05/2025

    Berita

    SEBUAH tangkapan layar berisi klaim bahwa mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berkomentar tentang peti mati Paus Fransiskus Yohanes Paulus II, beredar di WhatsApp, Facebook, dan X [arsip] pada 29 April 2025.

    Tangkapan layar itu memuat berita berjudul, Joko Widodo: Peti yang Mulia Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya, Ini Menjadi Sejarah dalam Hidup Saya. Konten itu beredar setelah Presiden Prabowo Subianto mengutus Jokowi untuk bertakziah ke Vatikan atas meninggalnya Sang Paus pada 21 April 2025.  



    Namun, benarkah terdapat artikel yang berjudul pernyataan Jokowi tentang peti mati Paus mengeluarkan cahaya?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, tidak ada artikel berita berjudul Joko Widodo: Peti yang Mulia Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya, Ini Menjadi Sejarah dalam Hidup Saya. Judul tersebut diubah dari artikel aslinya.

    Tempo mendapatkan petunjuk dari tanda air di bagian foto yang bertuliskan Tempo.co. 

    Menggunakan mesin pencari Google dan kata kunci, terdapat artikel dengan foto dan waktu publikasi yang sama di situs media Tempo dengan konten yang beredar. Akan tetapi judul berita yang dipublikasikan berbeda.



    Versi asli artikel tersebut berjudul Mengapa Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus? Artikel tersebut dipublikasikan Tempo pada 25 April 2025, pukul 06.08 WIB.

    Di dalam isi berita, sama sekali tidak ada pernyataan dari Jokowi terkait peti mati Paus mengeluarkan cahaya. Berita itu hanya mengulas perintah Prabowo pada Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Ignasius Jonan, dan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai memberikan doa dan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025.

    Keputusan Prabowo itu menuai kontroversi. Politikus PDIP Aria Bima mempertanyakan keputusan Prabowo tersebut karena tidak memilih mengutus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.  

    Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, alasan Prabowo mengutus Jokowi karena Jokowi pernah menyambut kedatangan Sang Paus ke Indonesia pada September 2024.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Jokowi menyatakan melihat cahaya dari dalam peti mati Paus Fransiskus adalah klaim yang keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26773) Keliru: Seruan May Day 2025 di Sumatera dan Berbagai Daerah adalah Hoaks

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/04/2025

    Berita

    SEJUMLAH akun menyebut, seruan aksi Hari Buruh 2025 di beberapa daerah sebagai informasi bohong. 

    Tempo mendokumentasikan tiga varian seruan aksi yakni poster 1, poster 2, dan poster 3, yang dilabeli hoaks oleh akun-akun di pelantar media sosial X pada 29 April 2025. Poster-poster itu berasal dari serikat pekerja Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Selatan (Sumsel) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). “May Day itu tentang merayakan perjuangan buruh, bukan memecah belah! Info soal aksi itu HOAX. Yuk, pilih dialog damai dan tetap jaga suasana kondusif,” tulis salah satu akun di X.



    Namun, benarkah poster-poster seruan aksi May Day di beberapa daerah itu merupakan hoaks?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan menelusuri dari media sosial sejumlah serikat pekerja, pemberitaan media, dan wawancara. Hasilnya, ketiga poster tersebut benar seruan dari serikat pekerja untuk memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2025. 



    Surat yang dilabeli hoaks ini tertulis dari Gerakan Pekerja/Buruh untuk Keadilan (Gepbuk) Sumatera Selatan. Setelah diverifikasi, poster tersebut benar diterbitkan oleh Gepbuk yang mereka publikan lewat akun Facebook Federasi Serikat Buruh Indonesia Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia Sumsel pada 25 April 2025.

    Surat tersebut memuat isi tentang pemberitahuan kelompok buruh untuk menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang akan digelar tanggal 1 Mei 2025, pukul 12.00 WIB di pelataran kantor BKB Palembang, Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dan Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Mereka akan menurunkan peserta sekitar seribu orang dari lintas serikat pekerja di Sumsel.

    Ada enam tuntutan massa antara lain termasuk revisi Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) 2025 agar sesuai dengan rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi Sumsel; penyusunan peraturan gubernur dan peraturan daerah tentang kesejahteraan buruh; pengusutan pelanggaran hak buruh; dan pencopotan pegawai Disnakertrans Sumsel yang tidak menangani pelanggaran hak buruh berdasarkan hukum yang berlaku.



    Berikutnya adalah poster dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang dipublikasikan di akun Facebook AMP pada 25 April 2025. Poster itu mereka tujukan kepada mahasiswa-mahasiswa Papua agar terlibat dalam aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional dan Hari Aneksasi Papua Barat pada 1 Mei 2025.

    Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua-AMP Jeeno Alfred Dogomo mengatakan, AMP akan bergabung dalam aksi May Day bersama elemen masyarakat lainnya. Dia menyinggung tentang maraknya perampasan lahan, upah buruh murah, hak-hak buruh terampas, dan penggunaan kekerasan melalui tangan TNI dan Polri.  

    Kondisi tersebut, kata dia, lebih dalam terjadi di Papua di mana konflik antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan TNI dan Polri menyebabkan 70 ribu lebih masyarakat mengungsi. “Apalagi diperburuk dengan revisi UU TNI,” kata dia, 29 April 2025.



    Poster ketiga diterbitkan oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, lewat akun Facebook mereka pada 25 April 2025. Mereka akan menggelar aksi pada 1 Mei di Kantor Wilmar Group Region 1 Sumut, Kantor Wilmar Group Wilayah IV Sumut, dan Tugu Simpang Rantauprapat. 



    Poster ajakan aksi Mayday di Monas dari ASEAN Trade Union Council (ASEATUC) dapat ditemukan di akun Instagram Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Presiden KSPSI sekaligus Presiden ASEANTUC, Andi Gani Nena Wea, juga telah memaparkan persiapan penyelenggaraan acara di Monas tersebut sebagaimana diberitakan Liputan6.com.

    Dia menjelaskan bahwa acara itu diperkirakan dihadiri 200 ribu massa, dan dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Selain Andi, Presiden Prabowo Subianto, Presiden Konfederasi Buruh Dunia Akiko Gono, Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat dan Presiden KSBSI Ely Rosita Silaban, akan berpidato.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan, klaim bahwa seruan aksi Hari Buruh 2025 di beberapa daerah sebagai informasi bohong, adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26772) Keliru: Video Richard Lee Mempromosikan Minyak Ikan sebagai Obat Stroke

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/04/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] yang memuat klaim, dokter ahli di bidang kecantikan, dr. Richard Lee, memperkenalkan cara mencegah stroke dengan minyak krill. 

    Dalam video itu, Richard menyampaikan, keunggulan mengkonsumsi minyak krill satu kali sehari adalah dapat mencegah stroke. Menurut dia, minyak tersebut efektif mengatasi masalah penyumbatan pembuluh darah, mati rasa pada tangan dan kaki sebagai tanda awal stroke.  



    Benarkah dr. Richard Lee mempromosikan obat stroke?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan menelusuri akun media sosial Richard Lee, melakukan analisis audio, serta menggunakan pendeteksi kecerdasan buatan atau AI. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa video tersebut hasil rekayasa dengan mencatut video Richard Lee, menambahkan suara narator dan kolase video lainnya.

    Hasil analisis video tersebut, terdapat ketidaksesuaian antara gerakan mulut Richard Lee dengan audio narator. Tempo juga membandingkan suara Richard Lee dengan kanal YouTube resminya, yang juga menunjukkan perbedaan. Suara pria yang membaca narasi dalam video soal minyak kriil bukan suara Richard Lee.

    Tempo kemudian menelusuri sumber video Richard Lee yang digunakan. Video pertama saat Richard Lee menggunakan kemeja bercorak biru, diambil dari akun TikTok resminya, @drrichardlee, pada 29 Agustus 2024, berjudul APPROVED! Ketika anak GTM jangan panik, coba kasih Sohoney.



    Dalam video aslinya, dr. Richard Lee menceritakan pengalamannya mengatasi anak yang tidak mau makan dengan memberikan suplemen. Richard Lee tidak mempromosikan obat memperlancar pembuluh darah seperti pada unggahan di atas.

    Pada video bagian kedua yang memperlihatkan Richard Lee dengan corak kemeja hijau di bagian dada, diambil dari videonya di TikTok pada 1 Maret 2025. Pada video aslinya, Ia menceritakan pengalamannya menangani pasien yang mengalami komplikasi setelah perawatan.



    Hasil pemindaian video menggunakan Hivemoderation.com, Tempo mendapatkan kesimpulan bahwa 79,7 persen video yang beredar di Facebook itu, dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan.



    Tentang Krill

    Istilah Krill berasal dari istilah Norwegia untuk "anak ikan". Krill adalah krustasea laut yang termasuk dalam ordo Euphausiacea. Meskipun ada banyak spesies Krill, hanya Krill Antartika (Euphausia superba) dan Krill Pasifik (Euphausia pacifica) yang telah dipanen untuk dikonsumsi manusia.

    Krill tampak seperti udang kecil dan beratnya kurang dari 2 gram serta panjangnya 6–8 milimeter. Krill ditemukan dalam kawanan besar yang dapat berisi sebanyak 1 juta hewan dalam setiap meter kubik air laut.

    Minyak ikan seperti krill, sudah lama dikonsumsi manusia. Akan tetapi, penelitian baru-baru ini menunjukkan penggunaan suplemen minyak ikan secara teratur dapat meningkatkan risiko stroke pertama kali dan fibrilasi atrium pada mereka yang memiliki kesehatan jantung yang baik. Fibrilasi atrium adalah jenis arithmia, atau detak jantung yang tidak teratur, yang sering digambarkan sebagai sensasi berdebar-debar di dada. 

    Menurut The Washington Time edisi 23 Mei 2024, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Medicine tersebut menganalisis data dari lebih dari 415.000 orang berusia 40 hingga 69 tahun yang berpartisipasi dalam U.K. Biobank, sebuah studi kesehatan jangka panjang. Hampir sepertiga dari peserta, yang diikuti selama rata-rata 12 tahun, melaporkan penggunaan suplemen minyak ikan secara teratur.

    Temuan ini mengungkapkan bahwa bagi orang yang tidak memiliki masalah jantung, penggunaan suplemen minyak ikan secara teratur dikaitkan dengan risiko 13% lebih tinggi terkena fibrilasi atrium dan peningkatan risiko 5% terkena stroke.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video dr. Richard Lee mempromosikan obat stroke adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26771) [SALAH] Ada Razia Berujung Kuras Bensin Usai Kasus Pertamax Oplosan

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 30/04/2025

    Berita

    Akun Instagram “beritakita_id” pada Kamis (27/04/2025) mengunggah video [arsip] reel berisi klaim yang menyebut tilang kuras bensin pada tahun 2025 yang dihubungkan dengan kasus pertamax oplosan.

    Berikut narasi lengkapnya:

    “Setalah Oplos Prtamax Terbitlah Kuras Bensin.”

    Per Rabu (30/04/2025), konten tersebut sudah mendapatkan lebih dari 19.700 tanda suka dan telah dibagikan ulang 3.882 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan tangkapan layar konten unggahan dari akun instagram beritakita_id ke mesin pencarian Google Lens. Hasilnya, ditemukan gambar serupa dalam pemberitaan detik.com “Polisi Ungkap Alasan Tilang-Kuras Bensin Moge Sunmori di BSD yang Viral”.

    Dalam pemberitaan yang tayang Januari 2022 itu, pihak Polres Tangerang Selatan, menyampaikan bahwa langkah menguras bensin dari motor pengendara dilakukan sebagai upaya untuk memberikan efek jera, khususnya bagi mereka yang terbukti melakukan aksi kebut-kebutan saat kegiatan sunmori.

    Dijelaskan, dokumentasi yang viral tersebut merupakan video lama, terjadi sekitar Agustus 2021. Operasi saat sunmori dilakukan karena sebelumnya terjadi dua kecelakaan dalam dua minggu berturut-turut yang menyebabkan korban meninggal dunia akibat aksi kebut-kebutan.

    Sementara itu, masalah tentang pertamax oplosan muncul pada Februari 2025, salah satunya diungkap dalam pemberitaan kompas.com “Beda Kejagung dan Pertamina soal Dugaan Pertalite Dioplos Jadi Pertamax” yang tayang Kamis (27/02/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “ada razia berujung kuras bensin” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Laurensius Raka)

    Rujukan