• (GFD-2025-28769) Keliru: Video Demonstrasi di DPR pada 25 Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    VIDEO kompilasi yang memperlihatkan sekumpulan orang membawa bendera merah putih dan bendera one piece beredar di Facebook [arsip]. kompilasi video itu diklaim sebagai bagian dari demonstrasi pada 25 Agustus lalu. 

    Video dengan klaim yang sama juga beredar di TikTok [arsip]. Namun isinya berbeda. Pada akun Tiktok, terdapat kompilasi beberapa video memperlihatkan kebakaran di sejumlah tempat.

    Namun, benarkah ini video-video itu terkait dengan demo di DPR pada 25 Agustus 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik di Google dan membandingkan narasinya dengan sumber kredibel. Hasilnya, meski demonstrasi memprotes DPR RI benar terjadi pada 25 Agustus 2025, video-video tersebut tidak terkait dengan aksi itu.



    Klip awal pada video pertama identik dengan unggahan akun YouTube Yayi Sekar trisnani. Pemilik akun mengunggahnya pada 21 Agustus 2025, empat hari sebelum demo di depan DPR berlangsung.



    Analisis dengan alat deteksi akal imitasi AI or NOT menunjukkan kemungkinan konten ini dibuat dengan AI mencapai 98 persen.

    Klip selanjutnya, ditemukan diunggah oleh akun YouTube milik Notifindonesia News pada 24 Agustus 2025. Artinya video ini sudah beredar sebelum demonstrasi di depan gedung DPR terjadi.



    Hasil analisis menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan, AI or Not menunjukkan, 49 persen kemungkinan konten itu melibatkan kecerdasan buatan.



    Pada bagian atas video, terdapat video yang identik dengan unggahan akun YouTube Metro TV pada 22 Agustus 2024. Saat itu, ribuan massa berunjuk rasa #KawalPutusanMK di depan kompleks DPR RI, Jakarta. Aksi serupa juga digelar di kota besar lain seperti Surabaya, Surakarta, dan Makassar.

    Demonstrasi serentak ini dipicu keputusan panitia kerja (panja) Baleg DPR RI yang menganulir putusan MK terkait Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah atau UU Pilkada. Massa menuntut DPR tidak mengangkangi putusan MK soal ambang batas pencalonan kepala daerah.

    Sementara itu, tiga klip gambar kebakaran merupakan peristiwa yang terjadi di Pasar Krian di Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Agustus 2024 lalu. Video ini cocok dengan video yang diunggah akun YouTube Metro TV, Berita Satu dan situs 20.detik.com.

     

    Satu klip lainnya, juga ditemukan tak terkait dengan demonstrasi di DPR, pada 25 Agustus lalu. Video ini ditemukan sudah pernah diunggah sebelumnya oleh sebuah akun YouTube, satu tahun lalu. Namun, saat ini video tersebut sudah tidak bisa diakses.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video demo di DPR pada 25 Agustus 2025 adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28768) Menyesatkan: Imbauan Tarik Uang di Bank karena Demo Belum Reda

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok ini [arsip] dan ini Tiktok [arsip] berisi imbauan agar masyarakat, termasuk tenaga kerja Indonesia, menarik uang dari bank menyusul rangkaian demonstrasi sejak 25 Agustus 2025.

    Salah satu akun menulis, “Jika tidak ingin kehilangan tabungan, segera kosongkan rekening kalian. Waspada dampak demo serentak di seluruh Indonesia pada 25-08-2025.” Konten lain yang menyasar TKI memuat narasi serupa: “Tarik semua uangmu di bank Indonesia, para pahlawan devisa.”



    Benarkah imbauan ini tepat?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi imbauan itu dengan mewawancarai pakar ekonomi. Hasilnya, ajakan menarik uang dari bank justru berisiko memicu masalah ekonomi yang lebih besar.

    Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, mengingatkan dampak serius jika tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri berhenti mengirimkan uang ke Tanah Air. Kondisi itu akan menekan pasokan dolar AS di dalam negeri sehingga rupiah kian tertekan. “Kalau itu terjadi, devisa kita tidak bertambah,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Minggu, 31 Agustus 2025.

    Esther menyebut pelemahan rupiah yang berlanjut bisa menyeret ekonomi menuju krisis seperti 1998. “Ini tanda-tandanya sudah ke sana. IHSG anjlok, kurs rupiah terhadap dolar terdepresiasi jadi Rp16.500-an sekarang,” kata dia.

    Laporan PBB mencatat sektor perbankan Indonesia pernah ambruk pada krisis keuangan Asia 1997-1998. Pemerintah kala itu mengucurkan dana talangan besar dengan biaya fiskal jangka panjang. Krisis diperparah oleh kerentanan struktural, termasuk liberalisasi keuangan yang cepat tanpa pengawasan ketat, tata kelola lemah, konsentrasi kepemilikan bank, dan jaminan implisit pemerintah. Respons awal pemerintah dan lembaga internasional seperti IMF pun keliru sehingga krisis makin dalam dan mahal.

    Esther menilai narasi menarik uang di ATM berbahaya karena bisa memicu kepanikan massal (bank run) yang berujung pada keruntuhan sistem keuangan. “Seharusnya ini jangan dilakukan,” kata dia.

    Menurutnya, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang benar-benar menyentuh rakyat. “Kebijakan yang konkret dan ekspansif, bukan kontraktif, karena ekonomi sedang terkontraksi.”

    Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga, Rossanto Dwi Handoyo, mengatakan bank run dapat menghancurkan kepercayaan publik terhadap sistem perbankan nasional. “Dampak lanjutannya bisa mengarah pada krisis nilai tukar hingga krisis perbankan jika likuiditas tidak terjaga,” ujarnya lewat pesan tertulis.

    Jika bank gagal menjaga likuiditas, kata Rossanto, akan muncul ketidakcocokan antara aset dan kewajiban kepada nasabah. Jika berlarut, pemerintah bisa terpaksa melakukan bailout bernilai besar. “Perbankan dikatakan krisis bila otoritas seperti OJK atau LPS menutup bank,” katanya.

    Lebih jauh, bank run dapat memicu pelarian modal dan mengikis kepercayaan investor terhadap ekonomi domestik. Jika ditambah instabilitas politik dan keamanan, krisis akan sulit diatasi. “Bank run adalah pembuka semua risiko kegagalan sistem moneter dan perbankan dari masalah stabilitas ekonomi makro,” tutur Rossanto.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengajak masyarakat ramai-ramai menarik uang dan bank maupun tidak mengirimkan uang dari luar negeri ke Indonesia adalah menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28767) Keliru: Foto Rumah Sri Mulyani Terbakar

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    SEBUAH foto yang diklaim sebagai rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terbakar, dibagikan oleh akun media sosial TikTok [arsip] pada 30 Agustus 2025.

    Konten itu memperlihat foto sebuah rumah putih berlantai dua yang terbakar. Pengunggah konten itu menulis “viral rumah Sri Mulyani kebakaran, membuat rakyat sedih”. Konten itu menyebar di tengah unjuk rasa yang meluas di beberapa kota di Indonesia, termasuk Jakarta. 



    Namun, benarkah rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani dibakar?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkan narasi dengan sumber kredibel. Hasilnya, foto tersebut bukan foto rumah Menkeu Sri Mulyani. 

    Foto yang identik pernah diunggah oleh situs Tribunnews.com dan TVOnenews.com edisi 11 April 2023.  Kedua media tersebut menjelaskan, kebakaran dalam foto itu terjadi di sebuah rumah mewah di kawasan Jalan Buaran Regency, Duren Sawit Jakarta Timur pada 2023.

    Tangkapan layar foto rumah terbakar yang diklaim milik Sri Mulyani.

    Kepala Seksi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting.

    Sebanyak 12 unit mobil pompa berikut 60 personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dikerahkan secara bertahap guna memadamkan kebakaran.

    Rumah Sri Mulyani Dijarah

    Meski tidak ada kebakaran, namun rumah Sri Mulyani menjadi sasaran penjarahan oleh kelompok orang yang tak dapat diidentifikasi. Seperti diberitakan Tempo, rumah Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan menjadi sasaran penjarahan sekelompok orang pada Ahad dini hari, 31 Agustus 2025.

    Berdasarkan keterangan staf pengamanan rumah, penjarahan di rumah Sri Mulyani itu terjadi dalam dua gelombang. "Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari)," kata staf pengamanan rumah, Joko Sutrisno, kepada ANTARA pada Ahad sekitar pukul 05.00 pagi.

    Menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.

    Penjarahan rumah Sri Mulyani terjadi setelah kelompok orang tak dikenal juga lebih dulu menjarah rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim rumah Sri Mulyani terbakar adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28766) Cek Fakta: Sri Mulyani Mundur dari Kabinet

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita



    Murianews, Kudus – Beredar video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, video tersebut merupakan hoaks.



    Video itu salah satunya diunggah akun Facebook bernama Rudi Riswan Rud. Narasi dalam postingan tersebut sebagai berikut:



    ”Menteri keuangan Sri Mulyani ”Mengundurkan diri Dari Kabinet”



    Apakah mungkin Ada kaitannya Dengan pernyataan kemarin yang viral... Beliau menyatakan ”Kalay Guru adan beban Negara””



    Dalam video itu, Sri Mulyani mengatakan:



    ”Tapi saya ingin menyampaikan juga permohonan maaf secara pribadi, secara tulus. manusia adalah tempatnya salah dan lupa



    Berharap semua kontribusi dan dedikasi ini telah bisa menyumbang untuk membangun Indonesia



    Makasih kepada semuanya”



    Sedangkan caption dalam video adalah:



    ”Menteri Keuangan Sri Mulyani



    Mengundurkan diri dari kabinet



    Apakah benar?”



    Benarkah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet? Simak penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com selengkapnya di halaman berikut.



    Penelusuran...

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Murianews.com menelusuri video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet dengan menggunakan google lens.



    Hasilnya, video itu identik dengan unggahan kanal YouTube milik Liputan 6 berjudul Sri Mulyani Menangis saat Pamit ke DPR RI, Disambut ‘Standing Applause’.



    Video itu merupakan momentum Sri Mulyani menghadiri rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI pada Selasa (17/9/2024) lalu.



    Dalam rapat itu, Sri Mulyani dan Banggar DPR RI membahas tentang asumsi makro ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.



    Video tersebut diketahui hasil edit dengan metode cut and plug. Dalam video aslinya, Menkeu Sri Mulyani tidak menyampaikan pengunduran diri, melainkan berpamitan pada DPR RI seiring berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo.



    Kesimpulan...

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran tersebut, Tim Cek Fakta Murianews.com mengkategorikan video Sri Mulyani mundur dari kabinet merupakan disinformasi dengan jenis misleading content.



    Video tersebut diketahui hasil edit dengan metode cut and plug. Dalam video aslinya, Menkeu Sri Mulyani tidak menyampaikan pengunduran diri, melainkan berpamitan pada DPR RI seiring berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo.