• (GFD-2025-25339) Cek Fakta: Hoaks Foto John Cena Pegang Alquran di Atas Ring Gulat

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim artis Hollywood, John Cena sedang memegang kitab suci Alquran di atas ring gulat berdar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 Januari 2025.
    Dalam foto tersebut, seorang pria mirip John Cena mengenakan kemeja dan celana panjang putih sedang berdiri dan mengangkat buku yang diklaim sebagai Alquran.
    Ia terlihat sedang berdiri di atas ring gulat WWE. Foto itu kemudian dikaitkan dengan kabar John Cena sedang memegang Alquran di atas ring gulat.
    "Masyaallah John Cena❤ 🙏🏻," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 160 kali dibagikan dan mendapat 2.600 komentar dari warganet.
    Benarkah foto yang diklaim John Cena sedang memegang Alquran di atas ring gulat? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim artis Hollywood, John Cena sedang memegang kitab suci Alquran di atas ring gulat. Penelusuran dilakukan mengunggah foto tersebut ke situs pendeteksi konten artificial intelligence (AI), aidetectcontent.com.
    Hasilnya, foto tersebut memiliki 82 persen probabilitas dibuat oleh perangkat AI. Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Penelusuran juga dilakukan dengan memasukkan kata kunci "john cena holding holy quran" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto John Cena yang diklaim sedang memegang Alquran di atas ring gulat. Satu di antaranya artikel berjudul "Viral Photos of John Cena Holding the Holy Quran in the Wrestling Ring Are Fake" yang dimuat situs rumorscanner.com pada 26 Januari 2025.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa foto yang diklaim John Cena memegang Alquran di atas ring gulat merupakan hasil rekayasa menggunakan teknologi AI.
    Terdapat sejumlah kejanggalan pada foto tersebut. Pertama, yaitu hanya ada dua tali di atas ring gulat. Padahal, umumnya ring gulat memiliki setidaknya tiga tali.
    Kemudian pada terlihat dua objek berlogo WWE, namun tidak ada objek serupa yang muncul di bagian atas. Terlebih lagi, teks di sampul Alquran tidak tampak seperti tulisan Alquran pada umumnya.
    Selain itu, saat melakukan pencarian gambar terbalik, tidak ditemukan sumber yang dapat dipercaya untuk menjelaskan mengenai keaslian foto tersebut.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim artis Hollywood, John Cena sedang memegang kitab suci Alquran di atas ring gulat ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25338) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Bunker Disebut Jadi Inspirasi Squid Game

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto bunker yang diklaim sebagai inspirasi dari serial Squid Game beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 7 Januari 2025.
    Dalam foto tersebut, terlihat sebuah ruangan berwarna pink dan hijau. Ruangan itu tampak kosong dan terdapat tangga untuk menuju ruangan berikutnya. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan sebuah bunker yang menjadi inspirasi serial Squid Game.
    "WAIT 🤯 IS THIS TRUE⁉️
    SQUID GAME was based on a true event in (1986). It took place in a bunker in no man's land in South Korea* where people were held hostages and had to complete several games to survive. The host with unhuman like thoughts was never found," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 44 kali dibagikan dan mendapat 49 komentar dari warganet.
    Benarkah foto bunker tersebut sebagai inspirasi dari serial Squid Game? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto bunker yang diklaim sebagai inspirasi dari serial Squid Game. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "AI bunker images spark misinformation on Squid Game origin" yang dimuat situs afp.com pada 14 Januari 2025.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa foto bunker yang diklaim sebagai inspirasi dari serial Squid Game pernah diunggah oleh akun Instagram @cityhermitai pada 19 Oktober 2024.
    Akun Instagram tersebut dikelola oleh penulis yang berbasis di Turki, Efe Levent. Ia kerap mengunggah gambar yang dihasilkan oleh perangkat artificial intelligence (AI).
    Pencipta Squid Game, Hwang Dong-yuk dalam wawancara dengan AFP mengatakan bahwa serial ini terinspirasi oleh komik Jepang seperti Battle Royale dan Liar Game. Hwang Dong-hyuk menambahkan bahwa karakter utama Gi-hun terinspirasi oleh serangan kekerasan Ssangyong di Korea Selatan.
    Ssangyong, kata Hwang Dong-hyuk, merupakan perusahaan mobil yang sedang mengalami kesulitan pada 2009 dan memangkas 40 persen tenaga kerjanya, hingga berujung pada aksi mogok massal selama 77 hari.
    Setelahnya terjadi bentrokan antara pekerja. Banyak anggota serikat pekerja yang dipukuli dengan kejam dan beberapa dipenjarakan.
    "Saya ingin menunjukkan bahwa setiap masyarakat kelas menengah di dunia yang kita tinggali saat ini dapat jatuh ke tangga ekonomi terbawah dalam semalam," kata Hwang kepada AFP pada tahun 2021.
     

    Kesimpulan


    Foto bunker yang diklaim sebagai inspirasi dari serial Squid Game ternyata tidak benar. Faktanya, foto bunker tersebut merupakan buatan AI dan tidak terkait dengan serial Squid Game. Sementara serial Squid Game terinspirasi oleh komik Jepang seperti Battle Royale dan Liar Game.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25337) Cek Fakta: Anak Yatim Piatu di Makassar Meninggal karena Kelaparan

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah gambar dengan narasi seorang anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan.

    Gambar dan narasi itu diunggah oleh Akun Twitter “kegblgnunfaedh” pada Jumat (17/1/2025). Berikut narasi lengkapnya:

    BERDOSA BESAR WARGA SETEMPAT DAN PEMERINTAH DAERAH YG BIARKAN SEORANG ANAK YATIM PIATU WAFAT DLM KELAPARAN

    Terpantau pada hari Senin (27/1/2025) video tersebut sudah disukai lebih dari 19 ribu akun dan dibagikan ulang lebih dari 3 ribuan kali.

    Lantas benarkah narasi yang beredar?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Suara.com mencoba menelusuri kebenaran narais tersebut dengan mesin pencarain Google. Tim menggunakan kata kunci “anak yatim piatu meninggal dunia akibat kelaparan di Makassar” dan tidak menemukan informasi dan pemberitaan tepercaya mengenai narasi tersebut.

    Melansir dari beridata.com, ketua RT setempat yang bernama Rosnanengsih menjelaskan bahwa Nandira bukanlah anak yatim piatu seperti yang disampaikan dalam narasi. Anak ini memiliki seorang ibu bernama Yeti Sapta Rini, yang domisili sesuai KTP-nya ada di Jawa Timur.

    Diketahui pula bahwa Nandira meninggal dunia bukan akibat kelaparan melainkan mendadak mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Jumat, 20 Desember 2024, sekitar pukul 10.00 WITA.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unggahan dengan narasi “anak yatim piatu meninggal dunia akibat kelaparan di Makassar” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
  • (GFD-2025-25336) Hoaks Undian Awal Tahun Bank Mandiri

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita

    tirto.id - Membuka tahun 2025, sejumlah akun di media sosial menyebarkan informasi program undian awal tahun. Sebelumnya Tirto mendapati unggahan terkait undian berhadiah awal tahun mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang kemudian diketahui adalah hoaks.

    Belakangan, kami menemukan unggahan serupa dengan mengatasnamakan Bank Mandiri. Unggahan akun “Gebyar Undian Mandiri Livin” pada 19 Januari 2025 menyebut adanya program undian awal tahun bagi pengguna aplikasi Livin' by Mandiri (arsip).

    “Khusus nasabah yang sudah aktif menggunakan aplikasi Livin by Mandiri. Sebagai nasabah Mandiri, Anda berkesempatan memenangkan hadiah-hadiah fantastis dalam undian awal tahun,” begitu tulis keterangan penyerta unggahan.

    Unggahan tersebut kemudian memberi instruksi untuk menekan tombol “Daftar”, untuk mendapat kupon undian. Nantinya, disebut akan ada panduan dari customer service yang akan membantu melengkapi pendaftaran.

    Narasi dalam unggahan menyebut berbagai hadiah yang bisa didapat dari undian tesebut, yakni, unit mobil, uang tunai Rp1 miliar, paket liburan mewah, perangkat elektronik, motor sport, emas batangan, dan lain-lain.

    Di bagian akhir unggahan, terdapat tautan dengan tombol daftar seperti yang disebutkan di atas. Sampai dengan Rabu (22/1/2025), unggahan tersebut telah mengumpulkan 535 tanda suka, 48 komentar dan dibagikan ulang sebanyak satu kali. Unggahan serupa juga dibuat oleh akun yang sama pada 18 Januari 2025.

    Kami juga menemukan unggahan dengan narasi undian pengguna Livin by Mandiri dari akun "Livin By Mandiri Menandai Anda Sebagai Pemenang Undian" (arsip). Unggahan tersebut juga mengumpulkan ratusan tanda suka dan 50 komentar setelah hampir seminggu beredar di Facebook.

    Lalu bagaimana faktanya? Benarkah Bank Mandiri punya program undian awal tahun bagi pengguna Livin by Mandiri?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mula-mula mencoba mengakses tautan pendaftaran unggahan yang ada dalam unggahan. Namun tautan-tautan tersebut bermasalah. Salah satu tautan bahkan langsung menunjukkan peringatan situs berbahaya setelah diklik.

    Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan perangkat URLScan.io. Hasilnya menunjukkan kalau domain tautan di unggahan tidak terkait dengan situs Bank Mandiri.

    Kami juga mencoba mencari informasi di akun Bank Mandiri resmi (bercentang biru) di Facebook. Di situ, tidak ada informasi apapun mengenai undian berhadiah pada tahun 2025.

    Dalam unggahan terbarunya, pada 21 Januari 2025, Bank Mandiri malah memberi peringatan soal bahaya dari link palsu yang mengatasnamakan bank mandiri dan tersebar di pesan singkat ataupun aplikasi chat. Meski motif dan platform-nya berbeda, modus yang digunakan serupa, menggunakan tautan ke situs yang mencatut Bank Mandiri.

    Unggahan Bank Mandiri menyebut, tautan palsu itu kebanyakan berujung dengan permintaan data pribadi dan berujung phising. "Jika mendapatkan pesan mencurigakan, tetap tenang dan cek dulu kebenarannya. Kalau masih ragu, segera hubungi mandiri call 14000," begitu bunyi pesan unggahan tersebut.

    Bank Mandiri juga menegaskan pihak mereka tidak pernah meminta data rahasia seperti nomor & masa berlaku kartu, CVV, OTP, Pin, atau password lewat saluran apapun.

    Informasi resmi hanya beredar melalui kanal resmi mereka yaitu;

    Instagram: @bankmandiri

    TikTok: @bankmandiri

    YouTube: Bank Mandiri

    Facebook: @bankmandiri dan @mandiricare

    X: @bankmandiri dan @mandiricare

    Whatsapp: MITA 08118414000

    Mandi Call Center: 14000

    Situs resmi: bankmadiri.co.id dan mandirikartukredit.com.

    Akun-akun yang menyebarkan informasi soal undian berhadiah Bank Mandiri tidak ada dalam daftar tersebut. Bahkan, akun-akun tersebut baru dibuat pada Januari 2025. Isi akunnya pun hanya membahas soal undian-undian yang tidak terbukti kebenarannya ini.

    Hasil penelusuran kami, Mandiri juga tidak memiliki program undian berhadiah pada tahun 2025. Terakhir, program Mandiri Undian Jempolan 2024 berakhir pada 31 Desember 2024. Program tersebut juga tidak menuntut pendaftaran anggota, cukup dengan menjadi nasabah Mandiri Tabungan Mitra Usaha, bisa mengikuti program tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan tidak ada program undian berhadiah di awal tahun dari Bank Mandiri. Narasi yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Informasi dari berbagai kanal resmi Bank Mandiri tidak ada yang menyebut adanya program undian berhadiah pada Januari 2025. Bank tersebut malah mewanti-wanti soal adanya modus menyebar tautan palsu sebagai upaya phising yang bisa membahayakan nasabah.

    Rujukan