• (GFD-2025-28773) Keliru: Antrean WNA Terjebak di Bandara Soekarno-Hatta

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    SEBUAH foto beredar di  TikTok [arsip] dengan klaim antrean warga negara asing (WNA) yang hendak meninggalkan Indonesia namun terjebak di bandara karena penumpang membludak.

    Foto yang diunggah pada 30 Agustus 2025 itu memperlihatkan kepadatan di sebuah terminal bandara. Narasi yang beredar menyebut WNA pergi akibat gelombang demonstrasi di Indonesia sepekan terakhir. “Rame-rame para bule tinggalkan RI. Kecemasan para bule terjebak tidak bisa keluar RI.”

    Namun,antrean penumpang ddalam foto itu terkait dengan rentetan demonstrasi sejak 25 Agustus?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi gambar tersebut menggunakan pencarian gambar terbalik dan mengeceknya pada pemberitaan yang kredibel. Hasilnya, peristiwa dalam foto yang beredar tidak ada kaitannya dengan demonstrasi sejak 25 Agustus 2025.  

    Verifikasi Gambar



    Foto tersebut juga ditemukan dalam sejumlah laporan media, salah satunya Pikiran Rakyat pada 29 Desember 2020. Gambar itu bersumber dari akun Twitter Aris Ramdhani, dokter di Universitas Indonesia Hospital, Hermina Jatinegara, dan Siloam MRCCC. Akun tersebut kini sudah tidak aktif.

    Foto itu memperlihatkan kedatangan banyak WNA di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada masa awal pandemi Covid-19. Mereka memadati ruang tunggu untuk menjalani protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah, termasuk karantina.

    Lonjakan Penumpang Meninggalkan Indonesia di Bandara Soetta

    Hasil liputan Tempo menunjukkan, Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno-Hatta pada Ahad siang, 31 Agustus 2025, dipadati penumpang. Ramainya penumpang diduga imbas memanasnya demonstrasi disertai aksi anarkis seperti perusakan dan penjarahan dalam beberapa hari terakhir.

    Sejumlah penumpang mengaku pergi ke luar negeri karena situasi politik Indonesia semakin panas. “Untuk sementara ke luar negeri dulu,” kata seorang penumpang yang mengantre di salah satu gerbang maskapai internasional kepada Tempo. Seorang pengusaha tambang di Banten juga mengakui hal serupa. “Bos-bos besar sudah pada pulang ke negaranya,” ujarnya, meminta namanya tak disebut.

    Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar Ronald Sipayung, memastikan operasional bandara berjalan normal. “Situasi kedatangan dan keberangkatan normal dan lancar,” kata Ronald, Ahad, 31 Agustus 2025. Ia menambahkan, 520 personel dikerahkan untuk menjaga bandara dan meningkatkan patroli gabungan guna mencegah gangguan keamanan serta provokasi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan banyak WNA yang terjebak atau menumpuk di Bandara Soekarno-Hatta karena serangkaian demonstrasi saat ini adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28772) Keliru: Video Demonstrasi di Bandara Soekarno-Hatta

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] yang diklaim sebagai aksi demonstrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    Video itu memperlihatkan sebuah ruang tunggu bandara yang dipenuhi penumpang yang membawa koper. “Ingin kabur dari ricuh demonya Jkt, malah di Bandara Soetta juga ada demo. Indonesia sedang tidak baik-baik saja,” demikian teks yang tertera di video.

    Namun, benarkah demonstrasi terjadi di Bandara Soekarno-Hatta seperti klaim dalam video?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan mewawancarai otoritas bandara, wartawan Tempo yang meliput di lokasi, dan mengecek pemberitaan media kredibel. Hasilnya, hingga artikel ini dipublikasikan, tidak ada demonstrasi di Bandara Soekarno-Hatta. 



    Interior ruangan yang terlihat di video mirip dengan interior ruang tunggu terminal 2 di Bandara Soekarno Hatta. sama seperti foto yang diunggah di Wikipedia oleh pengunjung. 

    Tempo juga memastikan tidak ada demonstrasi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada 31 Agustus 2025. Kerumunan yang terjadi merupakan lonjakan penumpang internasional yang ingin keluar Indonesia demi menghindari kericuhan dari demonstrasi di Jakarta dan sejumlah daerah. Di hari yang sama,, pantauan Tempo di Terminal 2 juga tak melihat adanya massa yang berdemonstrasi. 

    Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Ronald Sipayung mengatakan, operasional Bandara Soekarno-Hatta berjalan normal seperti biasa. "Situasi Bandara Soekarno-Hatta baik kedatangan dan keberangkatan normal dan lancar," kata Ronald saat dihubungi Tempo, Ahad, 31 Agustus 2025.

    Namun, ia memastikan ada peningkatan patroli gabungan dalam rangka pencegahan gangguan keamanan ketertiban masyarakat dan provokasi. Polres setempat menerjunkan 520 anggotanya untuk menjaga Bandara Soekarno-Hatta.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan aksi demonstrasi di Bandara Soekarno-Hatta tanggal 30 Agustus 2025 adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28771) Keliru: Video TNI Marah ke Polisi untuk Dukung Demonstran

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip]  dengan klaim sejumlah personel TNI membela demonstran dari polisi. Video ini muncul setelah demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jakarta, 25 Agustus 2025.

    Video itu menampilkan demonstran mengangkat poster berisi tuntutan. Beberapa tentara lalu berbaris dan meluapkan amarah kepada polisi yang berdiri di hadapan mereka. Konten ini diklaim sebagai bentuk dukungan TNI terhadap aksi mahasiswa.

    Namun, benarkah video itu asli?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan analisis visual dan menggunakan alat deteksi akal imitasi (AI). Hasilnya video itu hasil buatan AI.



    Tempo menemukan sejumlah kejanggalan pada video tersebut. Wajah para demonstran tampak tidak beraturan. Wajah dan lengan tentara yang berbaris juga sebagian menyatu dan terlihat tidak normal saat bergerak. Tulisan pada poster pun acak, misalnya “bubarkan gak ada” dan “bubarkan ada fungsi.”

    Selain itu, badge di kerah seragam TNI serta nama di video terlihat tidak jelas. Tempo membandingkannya dengan foto asli saat Andika Perkasa  menjabat KSAD pada 26 November 2020, di mana badge terlihat jelas ketika diperbesar. Kejanggalan-kejanggalan seperti itu biasa ditemukan dalam konten AI.



    Latar tempat dalam video juga tidak sama dengan gerbang utama gedung DPR RI. Perbedaan ini terlihat ketika Tempo membandingkannya dengan situasi demonstrasi di lokasi yang sama pada Jumat, 29 Agustus 2025.



    Pemindaian tangkapan layar video melalui aplikasi pendeteksi konten AI, AI or NOT, menunjukkan video itu buatan AI dengan kemungkinan 96 persen. Secara visual, video tersebut diduga dibuat dengan model 4o dari OpenAI dengan tingkat kemiripan 90 persen. Alat deteksi lain, Was It AI, juga menyimpulkan video tersebut hasil kecerdasan buatan.

    Kesimpulan

    Tempo menyimpulkan klaim video yang disebut memperlihatkan TNI memarahi polisi demi melindungi demonstran keliru. Video itu buatan AI, bukan rekaman peristiwa nyata.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28770) Keliru: Foto AKP Darkun Tewas Dikeroyok Massa Demo di Kwitang

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    SEBUAH gambar beredar di Facebook [arsip], Threads, X dan TikTok Gambar itu diklaim memperlihatkan anggota Brimob Polri, Ajun Komisaris Darkun, meninggal setelah bentrok antara polisi dan demonstran di Markas Brimob Kwitang, Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025.

    Foto tersebut menampilkan pria berpakaian hitam terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang pernapasan. Sejumlah pemberitaan menyebut Polres dan Polda di berbagai daerah menggelar salat gaib untuk AKP Darkun.



    Namun, benarkah Ajun Komisaris Darkun meninggal dunia dalam kericuhan demonstrasi di Mako Brimob Kwitang?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi klaim Ajun Komisaris Darkun tewas dengan membandingkan informasi dari sumber kredibel dan mengkonfirmasi ke Polda Metro Jaya. Hasilnya, informasi itu keliru.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, menegaskan narasi tersebut salah. “Tidak benar. Beliau luka-luka dan pingsan,” kata Ade pada Tempo, Minggu, 31 Agustus 2025.

    Pedoman Tangerang melaporkan, sebuah akun TikTok yang mengaku adik AKP Darkun menyebut ia masih hidup dan dirawat. Akun @ninikkaryawati kini diatur privat. Ia juga membantah Darkun anggota Brimob di rantis yang menabrak pengemudi ojek online Affan Kurniawan, 28 Agustus 2025.

    Antara mencatat, hingga 29 Agustus, ada 31 anggota Polri jadi korban kericuhan di Jakarta. Kasubag Humas RS Polri Kompol Yoan Hendri menyebut luka korban bervariasi, dari ringan hingga berat. “Ada yang butuh operasi, perawatan intensif tetap berjalan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit Polri Brigadir Jenderal Prima Heru Yulih memastikan tak ada polisi tewas. “Yang kritis sudah membaik. Tidak ada anggota yang meninggal,” kata dia di RS Polri Kramat Jati.

    Kesimpulan

    Tempo menyimpulkan klaim foto Ajun Komisaris Darkun tewas dalam kericuhan di Mako Brimob Kwitang adalah keliru.

    Rujukan