• (GFD-2025-29435) Cek Fakta: Presiden India Masuk Islam dan Hancurkan Patung Dewa

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/10/2025

    Berita



    Murianews, Kudus – Beredar video yang menarasikan Draupadi Murmu, Presiden India masuk Islam hingga memerintahkan agar ribuan patung dewa dihancuran. Yuk cek faktanya.



    Video dengan narasi Presiden India Masuk Islam dan perintahkan patung dewa dihancurkan itu beredar di Facebook pada kurun waktu akhir September hingga awal Oktober 2025.



    Unggahan yang mengeklaim Presiden India resmi masuk Islam ditemukan di akun Facebook bernama, Satrawi, Abafawjamukta dan Herman Shp, serta akun Instagram bernama armen.s.pamenan.



    Pengguna media sosial menyebarkan video berdurasi kurang dari tiga menit, menampilkan kumpulan foto Draupadi sedang berpidato dan ketika ia mengenakan jilbab.



    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (25/9/2025):



    Gempar presiden India resmi masuk islam Ribuan patung Dewa dihancurkan



    Datang membawa CINTA



    Semua Datang dengan penuh CINTA



    Karena CINTA dan CINTA



    yang membuatmu istimiiwa



    Informasi itu tidak benar alias hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com berikut.



    Penelusuran...

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri klaim tersebut menggunakan mesin pencarian Google dengan kata kunci ”Presiden India Draupadi Murmu masuk Islam”.



    Hasilnya, tak ada pemberitaan maupun laporan yang shahih yang membuktikan Presiden India Draupadi Murmu memeluk agama Islam atau menjadi mualaf.



    Berdasarikan situs resmi Presiden India, Draupadi Murmu merupakan perempuan yang lahir dalam keluarga suku Santhali, yang merupakan pengikut Hindu. Ia juga terlibat aktif dalam sejumlah kegiataan keagamaan Hindu.



    Pada 20 September 2025, Drupadi mengikuti upacara pind daan di Gaya, yakni sebuah doa dalam Hindu untuk mendoakan keselamatan jiwa leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal.



    Menurut laporan Times of India, upacara dilaksanakan di dalam ruang suci Vishnupad Temple, di bawah pengawasan pendeta keluarga Draupadi.



    Gambar-gambar dalam video yang disebarkan dengan klaim Presiden India Draupadi Murmu masuk Islam juga terdeteksi menggunakan artificial intelligence (AI).



    Saat Tim Cek Fakta Murianews.com mengecek salah satu gambar Draupadi mengenakan jilbab putih menggunakan tools Sight Engine. Gambar tersebut menunjukkan probabilitas 99 persen dihasilkan AI.



    Kesimpulan...

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil penelusuran di halaman sebelumnya, Tim Cek Fakta Murianews.com mengategorikan video dengan klaim Presiden India Draupadi Murmu masuk Islam merupakan disinformasi berjenis misleading content alias konten menyesatkan.



    Draupadi Murmu diketahui lahir dari suku Santhali, yang merupakan pengikut Hindu dan masih melakukan ritual keagamaan Hindu hingga kini.



    Konten yang beredar di media sosial dibuat dengan AI. Narasi disinformasi dengan isu agama perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan perpecahan di masyarakat.
  • (GFD-2025-29434) Hoaks Narasi Video Megawati Ngamuk Jadi Target Pemeriksaan KPK

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/10/2025

    Berita

    tirto.id - Di media sosial informasi soal dinamika politik nasional banyak beredar namun tanpa konteks yang jelas. Salah satu yang kami temukan di Facebook adalah klip Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dinarasikan mengamuk karena menjadi target pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK.

    ADVERTISEMENT

    Dalam potongan video pendek itu, Megawati disebut-sebut melawan KPK sebab mendapat tuduhan tidak benar. Video berdurasi 14 detik itu diunggah akun bernama "Andi Kajang" (arsip), pada 1 Oktober 2025 lalu. Video itu menampilkan kolase yang mencantumkan foto Megawati, Ketua DPR RI Puan Maharani, Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Dalam salah satu kolase itu ditampilkan potongan video pendek pidato Megawati yang mengatakan; “Jangan coba-coba ya kalian mencari, mau menjadikan saya target! Saya lawan!,” kata Megawati dalam klip tersebut.
    #inline3 {margin:1.5em auto}
    #inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Video itu juga disertai dengan keterangan teks yang bertuliskan: “ibu Megawati ngamuk karena di jadikan target pemeriksaan KPK siap melawan tuduhan yang tidak benar”.
    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Akun tersebut turut memberikan caption untuk postingan tersebut, dengan tulisan:

    Viral...!!!

    Ibu Megawati Soekarnoputri😱 ngamuk karena

    ADVERTISEMENT

    Iya ingin di jadikan target pemeriksaan KPK

    #jangkauangluas

    Periksa Fakta Megawati marah. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sejak diunggah pada awal Oktober hingga Senin (6/10/2025) atau selama hampir sepekan beredar, unggahan tersebut sudah mendapat tanda suka 2,3 ribu dengan 1,3 ribu komentar dari pengguna Facebook. Video itu juga sudah mendapatkan sebanyak 238 ribu tayangan.

    Namun, benarkah klip video tersebut momen kemarahan Megawati karena diperiksa KPK?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba menelusuri konteks asli rekaman dengan memasukkan tangkapan layar klip video itu dengan Google Image. Hasilnya, kami menemukan video identik dengan konteks lebih utuh yang diunggah akun YouTube METRO TV.

    Video dari YouTube itu bertajuk “Membara! Megawati Sindir Pemimpin Pengecut: Jangan Jadikan Saya Target!”. Video Megawati itu rupanya berasal dari dokumentasi kegiatan PDIP yakni penyerahan dukungan calon kepala daerah gelombang III di Dewan Pimpinan Pusat PDIP, pada 26 Agustus 2024 lalu.

    Rekaman utuh acara tersebut bisa dilihat di kanal YouTube Antara. Megawati saat itu tengah memberikan pidato politik di hadapan para kader. Acara tersebut terkait dengan kontestasi Pilkada 2024 lalu.

    Dalam salah satu momen pidatonya, Megawati menyatakan pihak yang melakukan upaya kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) adalah pengecut. Megawati tidak takut dengan upaya itu, dan menegaskan bahwa dia adalah orang merdeka. Ia juga menyatakan tidak takut apabila ada pihak yang mencoba mengincarnya.

    “Saya suka mikir, orang yang tega melakukan TSM, itu orang pengecut tahu enggak. Tidak punya karakter. Ya pengecut dong. Kok bangsanya sendiri dibegitukan? Ya saya enggak nerima dong,” kata Megawati saat pidato.

    Pidato tersebut sama sekali tidak membicarakan soal Megawati menjadi target pemeriksaan KPK. Dalam konteks aslinya, video itu merupakan momen penegasan Megawati terhadap adanya dugaan praktik kotor dalam kontestasi Pemilu 2024 berupa upaya kecurangan TSM.

    Saat mencoba melakukan pencarian informasi untuk menelusuri pemberitaan kredibel dan sumber resmi, Tirto juga tidak menemukan ada laporan yang menyebut Megawati diperiksa oleh KPK.

    Baca juga:Hoaks Artikel Berita Qadari Puji Prabowo Bak Nabi SulaimanHoaks Presiden Prabowo Bekukan Fraksi PDIP

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau video Megawati marah karena menjadi target dari pemeriksaan KPK bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rekaman Megawati itu berasal dari dokumentasi acara penyerahan dukungan calon kepala daerah gelombang III di Dewan Pimpinan Pusat PDIP, pada 26 Agustus 2024 lalu. Rekaman utuhnya bisa dilihat di kanal YouTube Antara News.

    Video aslinya, pidato tersebut merupakan bekal Megawati untuk kader-kader PDIP dalam menghadapi kontestasi Pilkada 2024 lalu. Tidak ada pernyataan sama sekali soal Megawati diperiksa KPK dalam pidato tersebut.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29433) [HOAKS] Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBG

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/10/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan dampak sabotase.

    Menurut narasi tersebut, sabotase dilakukan oleh para mafia dan koruptor untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini. 

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Setelah gagal menggulingkan, kini para mafia mulai sabotase dan provokasi MBG. Kawal MBG !!

    Screenshot Hoaks, Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBG

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah isu penyebab maraknya kasus keracunan di program MBG adalah karena ada sabotase.

    Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur.

    "Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure)," kata Dadan kepada Kompas.com, 30 September 2025.

    Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.

    "Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang," ujar Dadan, seperti diberitakan Kompas.com, pada 28 September 2025.

    Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.

    Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.

    Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal adalah hoaks.

    BGN membantah adanya sabotase pada program MBG. Menurut temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29432) [HOAKS] Presiden India Draupadi Murmu Masuk Islam, Ribuan Patung Dewa Dihancurkan

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/10/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden India Draupadi Murmu diklaim telah resmi memeluk agama Islam. Setelah itu, muncul kebijakan untuk menghancurkan patung dewa yang jumlahnya mencapai ribuan.

    Narasi ini beredar di media sosial pada akhir September dan awal Oktober 2025.

    Informasi itu tidak benar atau merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.

    Unggahan yang mengeklaim Presiden India resmi masuk Islam ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan Instagram ini.

    Pengguna media sosial menyebarkan video berdurasi kurang dari tiga menit, menampilkan kumpulan foto Draupadi sedang berpidato dan ketika ia mengenakan jilbab.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (27/9/2025):

    MASYAA ALLOH. PRESIDEN INDIA MASUK ISLAM... TAKKAN TERBENDUNG LAGI BILA HIDAYAH ALLAH SUDAH MERASUK DALAM RE LUNG HATI MANUSIA

    Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:

    GEGER! PRESIDEN INDIA RESMI MASUK ISLAM, RIBUAN PATUNG DEWA DIHANCURKAN

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (27/9/2025), yang mengeklaim Presiden India Drupadi Murmu resmi masuk Islam.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan informasi di situs web Presiden India, Draupadi Murmu merupakan perempuan yang lahir dalam keluarga suku Santhali, yang merupakan pengikut Hindu.

    Tidak ada pemberitaan atau laporan kredibel yang membuktikan bahwa Draupadi beralih memeluk agama Islam.

    Sebaliknya, ia justru terlibat aktif dalam sejumlah kegiataan keagamaan Hindu.

    Misalnya, pada 20 September 2025, Drupadi mengikuti upacara pind daan di Gaya, sebuah doa dalam Hindu untuk mendoakan keselamatan jiwa leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal.

    Sebagaimana diwartakan Times of India, upacara dilaksanakan di dalam ruang suci Vishnupad Temple, di bawah pengawasan pendeta keluarga Draupadi.

    Selain itu, gambar-gambar dalam video yang disebarkan pengguna media sosial tidak semuanya asli.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek salah satu gambar Draupadi mengenakan jilbab putih.

    Terdapat tools yang dapat mendeteksi campur tangan artificial intelligence (AI), salah satunya Sight Engine.

    Hasil pengidentifikasian menunjukkan, gambar Draupadi Murmu memakai jilbab putih memiliki probabilitas 99 persen dihasilkan akal imitasi.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Presiden India Draupadi Murmu resmi masuk Islam merupakan hoaks.

    Drupadi lahir dari suku Santhali, yang merupakan pengikut Hindu dan masih melakukan ritual keagamaan Hindu hingga kini.

    Konten yang beredar di media sosial dibuat dengan AI. Narasi disinformasi dengan isu agama perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan perpecahan di masyarakat.

    Rujukan