KOMPAS.com - Tersiar kabar seorang remaja tewas setelah terlibat "perang" sarung di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Peristiwa itu melibatkan remaja Desa Jatimukti dan Desa Cisempur, pada Senin (18/3/2024) malam. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi tidak tertolong.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Informasi soal seroang remaja tewas akibat "perang" sarung di Desa Cisempur, Jatinangor, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (20/3/2024):
Meninggal dunia Korban Tawuran Perang Sarung Warga Desa cisempur Kec. jatinangorKronologi:Pada hari Senin malam tanggal 18 Maret 2024 sekitar jam 20.30 Wib Terjadi Tawuran Perang Sarung antara warga anak remaja desa jatimukti berlawanan dengan anak remaja desa cisempur berujung meninggal dunia An. L. R (14 th) Menurut warga sekitar, korban sempat di bawa ke Bidan Desa CisempurKarena tidak sanggup lagi lalu di bawa ke RS AMC. Dan Korban tidak tertolongkan lagi. Sampai saat ini sedang di tangani pihak Polres jatinangor. Demikian info nya semoga kejadian ini dapat kita ambil hikmahnya ini sy share biar bisa jd himbau agar kita saling mengawasi ank" Dan lingkungan kita agar tdk ada lagi korban" Berikutnya
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (20/3/2024), soal remaja meninggal akibat perang sarung di Desa Cisempur, Jatinangor.
(GFD-2024-16824) [KLARIFIKASI] Remaja Tewas akibat Perang Sarung di Lampung, Bukan Sumedang
Sumber: kompas.comTanggal publish: 21/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Kronologi dan foto yang beredar bukanlah peristiwa di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, melainkan di Kecamatan Kalianda, Lampung.
Kepala Kepolisian Sektor Jatinangor, Komisaris Polisi Rogers Thomas memastikan tidak ada kejadian remaja meninggal akibat "perang" sarung di wilayahnya.
"Informasi tersebut merupakan hoaks. Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Kalianda, Lampung," kata Rogers, pada Selasa (19/3/2024) malam, dilansir Tribunnews.
Perang sarung melibatkan remaja Desa Kecapi dan Desa Pematang, Kecamatan Kalianda, Lampung, terjadi pada Senin (18/3/2024) malam.
Korban bernama Levino Rafa Fadila (14) meninggal lemas akibat trauma hantaman kepala saat ikut "perang" sarung.
Dikutip dari Kompas.com, kelompok remaja dari dua desa itu membuat janji untuk mengadakan "perang" sarung.
Mereka "perang" sarung di lapangan voli. Meski sempat dibubarkan warga, tawuran berlanjut sampai satu orang di antara mereka pingsan.
Korban segera dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak terselamatkan.
Kepala Kepolisian Sektor Jatinangor, Komisaris Polisi Rogers Thomas memastikan tidak ada kejadian remaja meninggal akibat "perang" sarung di wilayahnya.
"Informasi tersebut merupakan hoaks. Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Kalianda, Lampung," kata Rogers, pada Selasa (19/3/2024) malam, dilansir Tribunnews.
Perang sarung melibatkan remaja Desa Kecapi dan Desa Pematang, Kecamatan Kalianda, Lampung, terjadi pada Senin (18/3/2024) malam.
Korban bernama Levino Rafa Fadila (14) meninggal lemas akibat trauma hantaman kepala saat ikut "perang" sarung.
Dikutip dari Kompas.com, kelompok remaja dari dua desa itu membuat janji untuk mengadakan "perang" sarung.
Mereka "perang" sarung di lapangan voli. Meski sempat dibubarkan warga, tawuran berlanjut sampai satu orang di antara mereka pingsan.
Korban segera dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak terselamatkan.
Kesimpulan
Remaja meninggal akibat "perang" sarung bukan terjadi di Jatinangor, Sumedang, melainkan Kecamatan Kalianda, Lampung.
Kapolsek Jatinangor Kompol Rogers Thomas memastikan tidak ada kejadian remaja meninggal akibat "perang" sarung di wilayahnya.
Kapolsek Jatinangor Kompol Rogers Thomas memastikan tidak ada kejadian remaja meninggal akibat "perang" sarung di wilayahnya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0n7nJLZ6W3E8uQHGRmY49au7YzL7zaDtUH7Ce6ecbvgMioNxk28seRxLEzLwvnse9l&id=100091172391564
- https://www.facebook.com/aslisumedang.id/posts/pfbid02BCb7aJ2km4zKuzmfEo7yyhbKWSn9KCkCGrKyXueFPfD1RhQwkeFMrnPiH9SXHY5El
- https://jabar.tribunnews.com/2024/03/20/viral-kabar-remaja-jatinangor-sumedang-tewas-dalam-perang-sarung-polisi-ungkap-yang-sebenarnya
- https://regional.kompas.com/read/2024/03/20/102315478/kronologi-remaja-di-lampung-tewas-usai-perang-sarung
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16823) [HOAKS] Beras Mahal karena Pemerintah Ekspor 2,5 Juta Ton ke China
Sumber: kompas.comTanggal publish: 21/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai mahalnya harga beras karena pemerintah mengekspor 2,5 juta ton ke China.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Narasi soal kenaikan harga beras karena pemerintah mengekspor 2,5 juta ton ke China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 29 Februari 2024:
Supaya rakyat Indonesia makin miskin, makin sengsara, harga beras dibikin mahal.Rezim Jokowi akan ekspor beras ke Cina 2,5 juta ton, Teman2ku
Narasi yang beredar disertai video Ketua Komisi IV DPR Sudin yang bicara soal ekspor beras.
Berikut teks yang terera dalam video:
Astaghfirullah hal'Azim Indonesia kirim beras ke china 2,5 juta ton, sementara kita lagi langka beras mala disuruh makan singkong keladi dan sukun Ya ALLAH, ternyata rakyat prank lagi..!!!
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Narasi soal kenaikan harga beras karena pemerintah mengekspor 2,5 juta ton ke China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 29 Februari 2024:
Supaya rakyat Indonesia makin miskin, makin sengsara, harga beras dibikin mahal.Rezim Jokowi akan ekspor beras ke Cina 2,5 juta ton, Teman2ku
Narasi yang beredar disertai video Ketua Komisi IV DPR Sudin yang bicara soal ekspor beras.
Berikut teks yang terera dalam video:
Astaghfirullah hal'Azim Indonesia kirim beras ke china 2,5 juta ton, sementara kita lagi langka beras mala disuruh makan singkong keladi dan sukun Ya ALLAH, ternyata rakyat prank lagi..!!!
Hasil Cek Fakta
Dokumentasi video Sudin bicara soal ekspor beras terdapat di kanal YouTube DPR RI, yang diunggah pada 1 Juli 2022.
Dalam video, Sudin kesal karena data internal Kementerian Pertanian tidak sinkron. Lantas, Sudin mengkritik rencana ekspor beras ke China di tengah ancaman krisis pangan global.
Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pernah bertemu dengan badan usaha milik negara (BUMN) asal China untuk membahas soal ekspor beras.
Dilansir Kompas.com, China meminta Indonesia untuk mengekspor beras sebanyak 2,5 juta ton selama setahun.
Namun, Syahrul tidak langsung menerimanya karena ada kewajiban memenuhi ketersediaan beras dalam negeri.
"273 juta (jumlah penduduk Indonesia) harus kita siapkan dulu perutnya, kemudian tentu kita bisa mengintervensi sepanjang kita cukup (ketahanan pangan)," kata Syahrul.
Sebagai konteks, harga beras di Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Dikutip dari Harian Kompas, kuota impor beras pada 2024 bertambah 1,6 juta ton menjadi 3,6 juta ton, tetapi belum bisa meredam gejolak harga.
Presiden Joko Widodo menyatakan cuaca sebagai penyebab kenaikan harga beras. Fenomena iklim El Nino membuat negara-negara di Asia Tenggara mengalami penurunan produksi beras.
Dalam video, Sudin kesal karena data internal Kementerian Pertanian tidak sinkron. Lantas, Sudin mengkritik rencana ekspor beras ke China di tengah ancaman krisis pangan global.
Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pernah bertemu dengan badan usaha milik negara (BUMN) asal China untuk membahas soal ekspor beras.
Dilansir Kompas.com, China meminta Indonesia untuk mengekspor beras sebanyak 2,5 juta ton selama setahun.
Namun, Syahrul tidak langsung menerimanya karena ada kewajiban memenuhi ketersediaan beras dalam negeri.
"273 juta (jumlah penduduk Indonesia) harus kita siapkan dulu perutnya, kemudian tentu kita bisa mengintervensi sepanjang kita cukup (ketahanan pangan)," kata Syahrul.
Sebagai konteks, harga beras di Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Dikutip dari Harian Kompas, kuota impor beras pada 2024 bertambah 1,6 juta ton menjadi 3,6 juta ton, tetapi belum bisa meredam gejolak harga.
Presiden Joko Widodo menyatakan cuaca sebagai penyebab kenaikan harga beras. Fenomena iklim El Nino membuat negara-negara di Asia Tenggara mengalami penurunan produksi beras.
Kesimpulan
Video Ketua Komisi IV DPR Sudin yang kesal dengan data internal Kementan yang tidak sinkron disebarkan dengan konteks keliru.
BUMN asal China meminta Indonesia mengekspor 2,5 juta ton beras selama setahun, tetapi permintaan itu belum dapat dipenuhi karena ada kewajiban memenuhi stok dalam negeri.
Sementara, Pemerintah menyebutkan, fenomena El Nino menyebabkan penurunan produktivitas pertanian dan memengaruhi harga beras.
BUMN asal China meminta Indonesia mengekspor 2,5 juta ton beras selama setahun, tetapi permintaan itu belum dapat dipenuhi karena ada kewajiban memenuhi stok dalam negeri.
Sementara, Pemerintah menyebutkan, fenomena El Nino menyebabkan penurunan produktivitas pertanian dan memengaruhi harga beras.
Rujukan
- https://www.facebook.com/ferman.haruna/videos/417611380743498/
- https://www.facebook.com/100034831180085/videos/222084190932346/
- https://www.facebook.com/reel/3016030221861101
- https://www.facebook.com/reel/1772464709927503
- https://www.youtube.com/watch?v=zkre6DdtC2Q
- https://money.kompas.com/read/2022/06/09/063900826/datangi-mentan-bumn-china-minta-indonesia-ekspor-beras
- https://www.kompas.id/baca/opini/2024/03/05/el-nino-dan-limbung-beras-di-indonesia
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16822) [HOAKS] Bantuan Dana Rp 125 Juta untuk Peserta BPJS Kesehatan
Sumber: kompas.comTanggal publish: 21/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar informasi mengenai bantuan dana sebesar Rp 125 juta untuk peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 125 juta untuk peserta BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada 14 Maret 2023.
Berikut narasi yang dibagikan:
PROGRAM BANTUAN BPJS 2024PEMERINTAH RI. MENGELUARKAN DANA BANTUAN BPJS Rp, 25TRILIUN.. UNTUK MASYARAKAT DI SELURUH INDONESIAdirektur BPJS Kesehatan Prof.Drs.Muh Bakri.Msi
Narasi itu disertai poster yang memuat keterangan sebagai berikut:
BPJS Kesehatan menyelenggarakan dana bantuan Thn 2024
Cara daftar dan cek penerima dana bantuan BPJS Kesehatan
Program penerima dana bantuan yang diselengarakan oleh pemerintah, di thn 2024 sedang menyelenggarakan dana bantuan disetiap pengguna kartu BPJS
PEMERINTAH tlah mengalokasikan dana bantuan untuk pengguna kartu bpjs Rp.25triliun untuk dana transportasi umum untuk bantuan sektor transportasi dan perlinsos tambahan.
DANA BANTUAN YANG DITERIMA OLEH SETIAP PENERIMA DANA BANTUAN YG SUDAH DIDAFTARKAN
Rp-125,000.000
Poster itu memuat foto Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. Poster itu juga memuat nama Drs Muh Bakri, M.Si yang disebut sebagai penanggung jawab.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 125 juta untuk peserta BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada 14 Maret 2023.
Berikut narasi yang dibagikan:
PROGRAM BANTUAN BPJS 2024PEMERINTAH RI. MENGELUARKAN DANA BANTUAN BPJS Rp, 25TRILIUN.. UNTUK MASYARAKAT DI SELURUH INDONESIAdirektur BPJS Kesehatan Prof.Drs.Muh Bakri.Msi
Narasi itu disertai poster yang memuat keterangan sebagai berikut:
BPJS Kesehatan menyelenggarakan dana bantuan Thn 2024
Cara daftar dan cek penerima dana bantuan BPJS Kesehatan
Program penerima dana bantuan yang diselengarakan oleh pemerintah, di thn 2024 sedang menyelenggarakan dana bantuan disetiap pengguna kartu BPJS
PEMERINTAH tlah mengalokasikan dana bantuan untuk pengguna kartu bpjs Rp.25triliun untuk dana transportasi umum untuk bantuan sektor transportasi dan perlinsos tambahan.
DANA BANTUAN YANG DITERIMA OLEH SETIAP PENERIMA DANA BANTUAN YG SUDAH DIDAFTARKAN
Rp-125,000.000
Poster itu memuat foto Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. Poster itu juga memuat nama Drs Muh Bakri, M.Si yang disebut sebagai penanggung jawab.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi soal bantuan dana Rp 125 juta di akun Facebook resmi BPJS Kesehatan.
Kemudian, nama Drs Muh Bakri, M.Si tidak tertera di struktur kepengurusan BPJS Kesehatan yang dimuat pada situs resmi.
Poster bantuan dana Rp 125 juta merupakan hasil manipulasi dari undangan seminar daring yang dibagikan akun Facebook resmi BPJS Kesehatan, pada 23 Januari 2024.
Sebelumnya, informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021 dalam bentuk pesan berantai di WhatsApp.
Diberitakan Kompas.com, informasi tersebut telah dibantah Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron melalui akun Instagram resmi BPJS Kesehatan, pada 3 Juni 2021.
"Jika ada pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan, waspadalah! Itu hoaks alias berita bohong. BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apa pun, seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut," kata Ali.
Kemudian, nama Drs Muh Bakri, M.Si tidak tertera di struktur kepengurusan BPJS Kesehatan yang dimuat pada situs resmi.
Poster bantuan dana Rp 125 juta merupakan hasil manipulasi dari undangan seminar daring yang dibagikan akun Facebook resmi BPJS Kesehatan, pada 23 Januari 2024.
Sebelumnya, informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021 dalam bentuk pesan berantai di WhatsApp.
Diberitakan Kompas.com, informasi tersebut telah dibantah Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron melalui akun Instagram resmi BPJS Kesehatan, pada 3 Juni 2021.
"Jika ada pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan, waspadalah! Itu hoaks alias berita bohong. BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apa pun, seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut," kata Ali.
Kesimpulan
Informasi bantuan dana Rp 125 juta untuk peserta BPJS Kesehatan adalah hoaks. Akun Facebook resmi BPJS Kesehatan tidak memuat informasi tersebut.
Informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021 melalui pesan berantai di WhatsApp.
Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron menegaskan, pihaknya tidak pernah memberikan bantuan dana.
Informasi bantuan dana dari BPJS Kesehatan pernah beredar pada 2021 melalui pesan berantai di WhatsApp.
Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron menegaskan, pihaknya tidak pernah memberikan bantuan dana.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo?fbid=122109062156235339&set=a.122097904148235339
- https://www.facebook.com/BPJSKesehatanRI
- https://bpjs-kesehatan.go.id/#/profil
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/01/05/091400582/-hoaks-whatsapp-dana-bantuan-bpjs-kesehatan-rp-100-juta?page=all
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16821) Cek Fakta: Tidak Benar BI Bakal Keluarkan Uang Kertas Bergambar Sri Mulyani
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 22/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang kertas terbaru dengan gambar Sri Mulyani. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 Maret 2024.
Dalam postingannya terdapat gambar uang kertas salah satunya dengan gambar Sri Mulyani dengan narasi sebagai berikut:
"uang kertas emisi terbaru udah bisa dipakai saat lebaran"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang kertas terbaru dengan gambar Sri Mulyani?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka akun resmi Bank Indonesia di Twitter @bank_indonesia yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana terdapat bantahan terkait postingan tersebut.
Bantahan itu diunggah dalam cuitan pada 17 Maret 2024. Berikut isinya:
"Pertama, video terkait redenominasi yang beredar tersebut, dipastikan bukan bersumber dari Bank Indonesia. Kedua, visual uang yang ditampilkan dalam video tersebut dapat dipastikan bukan uang Rupiah resmi yang diedarkan oleh Bank Indonesia.
Ketiga, implementasi redenominasi masih perlu melihat momentum yang tepat dan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Keempat, beberapa hal perlu dipertimbangkan yaitu kondisi makroekonomi yang bagus, kondisi moneter & sistem keuangan yang stabil, dan kondisi sosial politik yg kondusif.
Dalam pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan Juni 2023, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia menilai perekonomian domestik saat ini memang sudah baik, namun, kondisi perekonomian kini masih dibayangi efek rambatan dari eksternal terutama pelemahan ekonomi global.
Selain itu, stabilitas sistem keuangan juga stabil, tetapi masih ada ketidakpastian global. Sehingga implementasi redenominasi masih akan melihat momentum yg tepat."
Selain itu bantahan juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim dalam artikel Kompas.com berjudul "Viral, Video Uang Kertas Emisi Terbaru Disebut Bisa Digunakan Saat Lebaran 2024, BI: Hoaks!" yang diunggah 18 Maret 2024.
Berikut isi artikelnya:
"KOMPAS.com - Unggahan video yang memuat informasi terkait uang rupiah emisi baru disebut sudah bisa digunakan mulai Lebaran 2024, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dibagikan oleh akun TikTok @cordova.smt pada Minggu (17/3/2024).
"Uang kertas emisi terbaru udah bisa di pakai saat Lebaran," tulis pengunggah.
Dalam unggahan, tampak perbandingan uang kertas tahun emisi 2016 dengan uang kertas yang diklaim merupakan emisi terbaru.
Selain itu, uang dalam unggahan tersebut juga sudah tak lagi mimiliki tiga nol, seperti Rp 1.000 jadi Rp 1 (warna hijau), Rp 50.000 jadi Rp 50 (warna abu-abu), dan Rp 100.000 jadi Rp 100 (warna merah).
Hingga Senin (18/3/2024) sore, unggahan tersebut sudah ditonton sebanyak 3,6 juta kali dan mendapatkan lebih dari 3.600 komentar dari warganet.
Lantas, benarkah Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang kertas tahun emisi 2024 yang sudah tidak menggunakan tiga nol di belakang nominal?
Baca juga: Dicap Uang Langka, Masih Bisakah Pecahan Rp 75.000 untuk Transaksi?
Bantahan BI
Saat dikonfirmasi, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim membantah adanya informasi terkait dengan uang kertas emisi baru tersebut.
Ia menegaskan, Bank Indonesia sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan adanya uang rupiah emisi baru atau uang kertas tahun emisi 2024.
"Hoaks unggahan itu. Gambar sebelah kanan tidak benar, sementara gambar kiri adalah uang emisi 2016," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/3/2024).
Marlison mnyampaikan, uang emisi terakhir yang diterbitkan Bank Indonesia adalah uang kertas TE 2022 dan masih menggunakan tiga nol di belakang nominal pecahannya.
"Uang baru adalah uang emisi tahun 2022 dan gambar sebelah kanan adalah tidak benar (hoaks)," tagasnya lagi.
Marlison mengimbau agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam mempercayai informasi yang beredar di media sosial.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa desain yang ada dalam unggahan (sebelah kanan) bukanlah desain resmi dari uang rupiah yang diedarkan oleh Bank Indonesia."
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang kertas terbaru dengan gambar Sri Mulyani adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 3471/7056




:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4781246/original/033957400_1711097590-cek_fakta_uang_sri_mulyani.jpg)