• (GFD-2023-12016) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ketua KPK Firli Bahuri Terima Suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 Triliun

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 10/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun.
    Klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Maret 2023.
    Unggahan tersebut berupa tautan video YouTube berjudul.
    "SRI MULYANI BONGKAR SEMUANYA, TERNYATA FIRLI BAHURI DISUAP ANIES 2,3 TRILIUN UNTUK TUTUPI KASUSNYA"
    Benarkah klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun, dalam artikel berjudul "KPK: Kabar Firli Bahuri Jadi Cawapres Anies Baswedan dan Terima Suap Hoaks" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 8 Maret 2023.
    Artikel Liputan6.com menyebutkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi soal kabar Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan untuk menutupi penyelidikan dugaan korupsi Formula E. KPK memastikan hal tersebut tidak benar.
    "KPK kembali menerima informasi adanya penyebaran berita hoaks yang menyebut penerimaan suap oleh Ketua KPK Firli Bahuri untuk menutupi penanganan perkara Formula E," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).
    Ali mengatakan, berita bohong tersebut diunggah melalui media sosial youtube https://www.youtube.com/watch?v=EHcyptMtr4M yang mengutip pernyataan berbagai tokoh secara tidak utuh kemudian menambahkan narasi yang memuat informasi tidak benar.
    Tak hanya itu, Ali juga menegaskan informasi terkait Firli Bahuri yang bakal mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 juga hoaks. Dalam foto yang beredar di media sosial terlihat deklarasi pencapresan akan dilakukan di halaman Gedung KPK pada Jumat, 10 Maret 2023.
    "Selain itu, beredar informasi di aplikasi pesan terkait deklarasi pencalonan presiden dan wakil presiden kepada Ketua KPK Firli Bahuri. Kami menegaskan KPK tidak ada kaitannya dengan aksi dan kegiatan tersebut," kata Ali.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Ketua KPK Firli Bahuri menerima suap dari Anies Baswedan Rp 2,3 triliun tidak benar.
    Video tersebut mengutip pernyataan berbagai tokoh secara tidak utuh kemudian menambahkan narasi yang memuat informasi tidak benar.
     
  • (GFD-2023-12015) Cek Fakta: Tidak Benar Nanas Panas Bisa Membunuh Sel Kanker

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 10/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan yang mengklaim nanas panas bisa membunuh sel kanker. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Februari 2023.
    Dalam postingannya terdapat video cara pengolahan nanas agar bisa membunuh sel kanker. Yakni dengan memotongnya menjadi tiga bagian lalu dituangkan air panas sehingga menjadi alkali.
    Dalam video itu juga disarankan nanas panas diminum setiap hari. Tidak lupa narasi video itu meminta agar metode ini disebarkan ke semua orang.
    Akun itu menambahkan narasi "info kesehatan"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim nanas panas bisa membunuh sel kanker?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Cek Fakta Kesehatan: Air Nanas Panas untuk Obat Kanker, Hoaks" yang tayang di Liputan6.com pada 16 Desember 2019.
    Di sana terdapat penjelasan dari Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP.
    "Sama sekali tidak benar. Hoaks serupa kerap mencantumkan tanaman berbeda seperti jengkol, petai, atau mentimun," ujar Prof Aru.
    "Kadang-kadang kandungan yang dicantumkan itu, ada kandungan X dalam obat kanker lalu di buah-buahan juga terdapat kandungannya lalu diklaim sebagai obat, padahal tidak."
    Meski demikian Prof Aru menjelaskan kalau orang yang sedang berobat kanker bisa juga mengonsumsi buah-buahan. "Itu komplimenter, menunjang agar badannya lebih sehat dan pasti ada manfaatnya."
    Selain itu ditemukan juga bantahan dari Fakultas Kedokteran UI yang logonya tercantum dalam video yang tersebar di media sosial tersebut.
    "Dapat dipastikan bahwa narasi dari video tersebut adalah hoaks, dan institusi FKUI sama sekali tidak terlibat dalam pembuatan maupun penyebaran konten tersebut. Informasi hoaks ini sudah sejak lama beredar dengan beragam versi, dan sudah banyak pula bantahan terkait klaim tersebut," bunyi pernyataan FKUI dalam laman fk.ui.ac.id.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim nanas panas bisa membunuh sel kanker adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12014) Cek Fakta: Tidak Benar Filipina Keluarkan Surat Penangkapan Bill Gates atas Rencana Pembunuhan dengan Vaksin

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 09/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Maret 2023.
    Unggahan klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
    "(SP) Surat Perintah penangkapan BG dikeluarkan di Filipina untuk "Pembunuhan yang direncanakan" pada program vaksinasinya.
    https://newspunch.com/bill-gates-arrest-warrant-issued.../
    Filipina keluarkan SP penangkapan terhadap BG, di Indon...malah diberi karpet merah, diajak kerjasama 😜."
    Disertai dengan tangkapan layar artikel halaman situs NEWS PUNCH  berjudul,
    "Surat Perintah Penangkapan Bill Gates Dikeluarkan di Filipina Untuk 'Pembunuhan Terencana' Terkait Peluncuran Vaksin" 
    Benarkah klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'bill-gates-arrest-philippines'.
    Unggahan tersebut mengarah pada sejumlah situs, salah satunya Politifact.com dalam artikel berjudul "Bill Gates isn’t wanted for ‘premeditated murder’ in the Philippines" yang dimuat pada 8 Maret 2023.
    Artikel situs Politifact.com menyebutkan, seorang juru bicara Gates mengatakan kepada PolitiFact bahwa tidak ada surat perintah yang dikeluarkan.
    Diane Desierto, seorang profesor hukum Universitas Notre Dame yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Filipina, lebih lanjut mengatakan kepada Reuters bahwa "Tidak ada Pengadilan Kejahatan Keji" di Filipina.
    Selain itu tidak ditemukan berita yang kredibel atau sumber lain yang menguatkan klaim bahwa pengadilan semacam itu ada, atau mengeluarkan surat perintah karena Gates dicurigai membunuh ratusan orang atau ribuan orang.
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Fact Check-Bill Gates was not issued an arrest warrant in the Philippines" yang dimuat situs Reuters.com, pada 7 Maret 2023.
    Dalam situs Reuters.com, seorang juru bicara Gates mengatakan kepada Reuters bahwa pengadilan Filipina tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Gates karena vaksin COVID-19. Reuters juga belum dapat menemukan laporan berita yang kredibel untuk mendukung klaim tersebut.
    "Pengadilan khusus dibuat di bawah otoritas administratif Mahkamah Agung Filipina, dan saya belum melihat adanya keputusan Mahkamah Agung yang menciptakan pengadilan semacam itu," ujar Diane.
    "Kejahatan keji, dan kejahatan pada umumnya, diadili di Pengadilan Regional, karena tidak ada Pengadilan Kejahatan Keji yang dibuat oleh undang-undang," kata Mike Tiu, asisten profesor di Fakultas Hukum Universitas Filipina, mengatakan kepada Reuters melalui email.
    Penelusuran juga mengarah pada artikel situs berjudul "Did Philippines Issue Arrest Warrant For Bill Gates?!" yang dimuat situs Techarp.com.
    Situs Techarp.com menyebutkan, Newspunch adalah situs web berita palsu yang memanfaatkan pembuatan cerita mengejutkan namun palsu untuk menghasilkan tampilan halaman dan uang.
    Pada tahun 2014 Newspunch bernama Your NewsWire sebelum berganti nama pada November 2018. Laporan BuzzFeed 2017 mengidentifikasi NewsPunch sebagai sumber penyebaran berita palsu populer terbesar kedua di Facebook tahun itu. Artikel mereka sering dibantah sebagai berita palsu.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin tidak benar.
     

    Rujukan

  • (GFD-2023-12013) Keliru, Unggahan dengan Klaim TNI Bakar Laboratorium Senjata Cina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 09/03/2023

    Berita


    Sebuah video berjudul “TNI Bakar Lab Senjata Cina - Xi Jinping Panik Bukan Main” dibagikan melalui salah satu akun YouTube pada 4 Maret 2023. Konten tersebut berisi sejumlah peristiwa, seperti ledakan, kebakaran dan juga menunjukkan beberapa tentara sedang membawa peralatan perang.
    Narator video mengatakan kepungan dan serang TNI di Wuhan mengincar laboratorium COVID-19 dan menghanguskan senjata biologis Cina. Panglima TNI, Yudo Margono memberikan komando baru kepada puluhan ribu personel TNI yang berada di Wuhan untuk memblokade dan menguasai semua sisi Wuhan, termasuk mengepung laboratorium COVID-19 di Cina 360 derajat. 

    Hingga saat ini, video tersebut telah disukai 907 pengguna YouTube, 186 komentar dan 38 ribuan kali ditonton. Namun, benarkah TNI bakar lab senjata Cina?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan tidak ada peristiwa TNI membakar Laboratorium senjata Cina. Video tersebut sebenarnya berisi peristiwa berbeda-beda, seperti ledakan kereta tanker minyak di Lac-Mégantic, Quebec, Kanada pada 6 Juli 2013 dan ledakan depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara pada Jumat, 3 Maret 2023. 
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar pakai keyframe dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search dan Google Search.
    Video 1

    Pada awal video, pengunggah menampilkan ledakan dan kebakaran di pemukiman. 
    Sebenarnya, ledakan tersebut terjadi di dua lokasi. P ertama terjadi di Lac-Mégantic, Quebec, Canada pada 6 Juli 2013, ketika kereta tanker minyak tergelincir dan meledak. Peristiwa kedua di Koja, Jakarta Utara pada Jumat, 3 Maret 2023. Dikutip dari Detik, saat terjadi depo Pertamina Plumpang meledak.
    Video 2

    Potongan video menit ke-1:25 menunjukkan Presiden Cina, Xi Jinping. Momen ini merupakan saat dia berbicara pada upacara penutupan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina yang berkuasa di Aula Besar Rakyat di Beijing, 22 Oktober 2022.
    Dikutip dari India Express, Kongres utama Partai Komunis China yang berkuasa mengakhiri sesi setelah memilih Komite Sentral partai dan mengeluarkan beberapa resolusi penting, termasuk amandemen Konstitusi untuk memberikan lebih banyak kekuasaan kepada Presiden Xi Jinping.
    Pertemuan tersebut dipimpin Xi, yang diperkirakan akan disahkan untuk masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Minggu. Itu memilih Komite Pusat yang terdiri dari lebih dari 370 pemimpin senior.
    Jadi, Xi Jinping tidak membicarakan soal pembakaran yang dilakukan TNI dan tidak ada membicarakan soal bantuan 10.000 personil dari Amerika Serikat.
    Video 3

    Kemudian pada video menit ke-3:43, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, terlihat sedang memberikan keterangan. Pada momen ini, Yudo Margono tidak memberikan komando baru kepada puluhan ribu personel TNI yang berada di Wuhan untuk memblokade dan menguasai semua sisi Wuhan, termasuk mengepung lab COVID-19 di Cina.
    Faktanya, Laksamana Yudo Margono, menyikapi aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membakar bangunan sekolah SMK Negeri Oksibil di Pegunungan Bintang Papua dan menembak pesawat logistik milik Trigana Air Ikaros nomor registrasi PK HVV dari Boven Digoel tujuan Oksibil.
    Potongan video Yudo Margono itu tayang pada Senin, 9 Februari 2023 di Kompas TV dengan judul Laksamana Yudo Margono Pastikan TNI akan Menindak Tegas KKB Papua. Saat itu, dia memastikan TNI akan melakukan penindakan tegas kepada kelompok bersenjata sehingga memberikan keamanan masyarakat Papua.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video TNI bakar lab senjata Cina adalah keliru.
    Konten video tersebut tidak berkaitan dengan narasi konten video tersebut tidak berkaitan dengan narasi dan tidak ada peristiwa TNI membakar Laboratorium senjata Cina. Video tersebut sebenarnya berisi peristiwa berbeda-beda, seperti ledakan kereta tanker minyak di Lac-Mégantic, Quebec, Canada pada 6 Juli 2013 dan ledakan depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara pada Jumat, 3 Maret 2023.

    Rujukan