• (GFD-2025-28399) Hoaks! Tautan kuota internet gratis sebesar 50 GB sambut Hari Kemerdekaan

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai berisi tautan yang menjanjikan kuota internet gratis hingga 50 Gb, dibagikan luas melalui layanan pesan instan WhatsApp.

    Promo tersebut diklaim sebagai hadiah yang diberikan operator dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 RI.

    Pesan itu juga mengabarkan bahwa hadiah kuota gratis tersebut diberikan cuma-cuma untuk pemilik nomor ponsel dari seluruh operator yang ada di RI.

    "**Kuota 50GB Gratis Spesial Menyambut 17 Agustus!**

    *50GB tanpa syarat, tanpa login, tanpa survey, untuk semua operator*

    - Cek nomor kamu sekarang, Tanpa Syarat!," demikian isi narasi yang disematkan dalam pesan berantai itu.

    Namun, benarkah tautan kuota internet gratis sebesar 50 GB itu resmi?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, tautan kuota gratis 50 Gb untuk sambut HUT Kemerdekaan RI itu adalah informasi palsu.

    Pengguna tidak akan menemukan informasi resmi terkait hadiah kuota internet saat menekan tautan itu.

    Adapun, yang muncul dari tautan tersebut adalah sebuah situs audio book yang menawarkan pengguna untuk berlangganan.

    Klaim: Tautan kuota internet gratis sebesar 50 GB sambut Hari Kemerdekaan

    Rating: Hoaks



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • (GFD-2025-28398) Hoaks! Artikel Kaesang sebut banyak rakyat memaksanya naik jadi presiden

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok menampilkan tangkapan layar seolah-olah Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, menyatakan bahwa banyak rakyat memaksanya menjadi presiden.

    Tangkapan layar tersebut memuat judul “Kaesang: Rakyat Banyak Sekali Yang Memaksa Saya Untuk Jadi Presiden”, dilengkapi foto Kaesang berbicara di depan mikrofon dengan logo baru PSI, serta keterangan rilis 19 Juli 2025.

    Namun, benarkah Artikel Kaesang sebut banyak rakyat memaksa Kaesang naik jadi presiden?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ada artikel atau pernyataan resmi dari Kaesang yang menyebut banyak rakyat memaksanya menjadi presiden.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Artikel asli dengan foto, tanggal rilis dan sumber yang sama justru berjudul “Kaesang Janji PSI Besar di 2029”.

    Dalam pidato pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah, Kaesang menegaskan komitmennya membesarkan PSI usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum periode 2025–2029.

    Dengan demikian, tangkapan layar artikel berjudul Kaesang sebut banyak rakyat memaksa ia naik jadi Presiden merupakan suntingan.

    Klaim: Artikel Kaesang sebut banyak rakyat memaksanya naik jadi presiden

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28397) Hoaks! Tautan token gratis dalam rangka perayaan HUT Ke-80 RI

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook yang menampilkan poster seolah-olah PLN membagikan token listrik gratis senilai Rp250 ribu dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80.

    Unggahan tersebut juga menyertakan tautan yang diklaim sebagai link pendaftaran untuk mendapatkan token gratis.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Halo sobat PLN (Persero)

    Kabar Gembira Jelang Hari KEMERDEKAAN dari PT. PLN(persero) bagi-bagi token listrik gratis senilai Rp250.000,- Daftar dan segera klaim token gratis dari PLN Mobile

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klik link di bio untuk mendaftar dan segera klaim tokennya”

    Namun, benarkah tautan token gratis dalam rangka perayaan HUT Ke-80 RI?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tautan itu tidak mengarah ke situs resmi PLN maupun pemerintah. Sebaliknya, tautan tersebut meminta pengguna mengisi data pribadi seperti nama, alamat, usia, dan nomor telepon yang terhubung dengan Telegram.



    Tindakan ini terindikasi sebagai phishing atau upaya pencurian data pribadi.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Terkait program listrik, Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa pemberian diskon tarif listrik masih dalam tahap evaluasi.

    Diskon hanya diberikan pada kuartal I 2025, sedangkan kuartal II tidak ada karena pemerintah masih memantau efektivitas stimulus tersebut.

    Meski demikian, pemerintah tidak menutup kemungkinan akan memberikan diskon tarif listrik menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi.

    “Itu (pemberian diskon tarif listrik pada Natal dan tahun baru) masih dalam proses pembahasan. Setiap rupiah yang kami keluarkan harus efektif,” ucap Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan Riznaldi Akbar, dilansir dari ANTARA.

    Namun, rencana ini masih dibahas dan setiap alokasi anggaran akan dipastikan penggunaannya efektif.

    Klaim: Tautan token gratis dalam rangka perayaan HUT Ke-80 RI

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28396) [HOAKS] Video Gempa Magnitudo 9,7 di Jepang pada Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang viral di media sosial diklaim menampilkan Jepang diguncang gempa magnitudo 9,7 pada Agustus 2025.

    Dalam video terlihat sejumlah orang berlarian di jalan raya. Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video itu tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan gempa magnitudo 9,7 mengguncang Jepang pada awal Agustus 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Salah satu akun membagikan video tersebut pada 4 Agustus 2025 dengan keterangan:

    UPDATE TERKINI GEMPA BUMI BERUKURAN 9,7 MAGNITUD JEPUNGEMPPA 9,7 MAGNITUDE JEPUN

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan gempa magnitudo 9,7 mengguncang Jepang pada awal Agustus 2025

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran di Google Search tidak menemukan informasi adanya gempa berkekuatan magnitudo 9,7 yang mengguncang Jepang pada awal Agustus 2025.

    Daftar gempa yang terjadi di Jepang apada Agustus 2025 bisa dilihat di laman NHK ini.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Yandex.

    Hasilnya, video identik pada unggahan di akun X media Ukwelitimes pada 7 Juli 2025.

    Keterangan dalam unggahan menyebut video itu adalah unjuk rasa di Kenya untuk memprotes pemerintahan Presiden William Ruto. 

    Dikutip dari DW, para demonstran di Kenya pada Juli 2025 menuntut tata pemerintahan dan akuntabilitas polisi yang lebih baik. Mereka juga menuntut pemecatan Presiden William Ruto atas dugaan korupsi.

    Namun, dalam aksi itu terjadi bentrokan antara demonstran dengan polisi. Akibatnya, 31 orang dilaporkan tewas.

    Sementara, 107 orang lainnya mengalami luka dan lebih dari 500 orang ditangkap oleh aparat. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan gempa magnitudo 9,7 mengguncang Jepang pada awal Agustus 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Setelah ditelusuri, video aslinya adalah demonstrasi di Kenya pada Juli 2025.

    Demonstrasi yang berakhir ricuh itu dilakukan untuk  menuntut tata pemerintahan dan akuntabilitas polisi, serta menuntut pemecatan Presiden William Ruto karena dugaan korupsi.

    Rujukan