• (GFD-2025-27629) Cek Fakta: Hoaks Artikel Luhut Minta Masyarakat Solo Tak Usir Jokowi Jika Ijazahnya Palsu

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat Solo tidak mengusir Jokowi jika ijazahnya palsu. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 25 Juni 2025.
    Dalam postingannya terdapat tangkapan layar artikel dari Tempo berjudul "Luhut berharap jika Ijasah Jokowi Palsu masyarakat Solo jangan mengusir beliau."
    Akun itu menambahkan narasi:
    "PENGAKUAN LUHUT DENGAN CARA TIDAK LANGSUNG BAHWA IJASAH JOKURAP ITU ASPAL"
    Lalu benarkah postingan artikel Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat Solo tidak mengusir Jokowi jika ijazahnya palsu?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman Tempo.co. Namun dalam kolom pencarian tidak ditemukan artikel yang sesuai dengan postingan.
    Pencarian dilanjutkan dan kami menemukan bantahan dari redaksi Tempo terkait postingan artikel yang marak beredar di media sosial.
    "Pasti bukan (artikel Tempo). Desain dan tipografi bukan ciri produk Tempo. Tempo tak akan menulis judul berita dengan kalimat berantakan seperti ini," kata Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat.
    Di sisi lain foto dalam postingan merupakan tangkapan layar dari video yang diunggah Kompas TV di Youtube pada 12 Juni 2025. Video itu berjudul "BREAKING NEWS - Luhut Bicara Prospek Ekonomi Indonesia di ICI 2025"

    Kesimpulan


    Postingan artikel Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat Solo tidak mengusir Jokowi jika ijazahnya palsu adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27628) [SALAH] Mendagri Sebut 100 Pulau Akan Dijual

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 30/06/2025

    Berita

    Akun X “mardigu024” pada Minggu (22/6/2025) mengunggah video [arsip] yang berisi narasi:

    Ada aja gebrakanya bapak satu ini, Mendagri Sebut 100 Pulau Akan Dijual

    Per Selasa (30/6/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 290 ribu kali, disukai 5 ribu kali, dibagikan ulang lebih dari seribu kali dan menuai seribu komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) sebelumnya sudah mengusut kebenaran klaim serupa lewat artikel “[SALAH] 100 PULAU AKAN DIJUAL” yang tayang pada Minggu (30/6/2024).

    Melansir dari Detik.com, pada artikel yang berjudul “3 Fakta Soal Heboh 100 Pulau di Maluku Mau ‘Dijual”, lelang yang dilakukan bukanlah untuk kepemilikan Kepulauan, namun untuk mencari mitra investor bagi pengembangan pariwisata di Kepulauan Widi dengan model lelang.

    Lelang yang dilakukan pun bukan untuk kepemilikan Kepulauan Widi, namun yang dilelang adalah kesempatan untuk bermitra dengan PT Leadership Islands Indonesia (LII) untuk menggarap potensi wisata yang ada di Kepulauan Widi.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “Mendagri Sebut 100 Pulau Akan Dijual” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Yudho Ardi)
  • (GFD-2025-27627) [SALAH] Petani Thailand Ubah Sawah Jadi Lukisan KTP WNI Raksasa

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 30/06/2025

    Berita

    Pada Jumat (13/06/2025) akun Instagram “360p_aesthetic” mengunggah foto [arsip] yang memperlihatkan hamparan sawah dengan lukisan raksasa Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Indonesia.

    Unggahan tersebut disertai narasi :

    "Gemes! Petani Thailand ubah sawahnya jadi lukisan KTP raksasa"

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri klaim menggunakan Google Lens dan menemukan foto sawah serupa, dengan kolam di bagian atas dan hamparan sawah di bawahnya. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa foto tersebut telah dimanipulasi secara digital.

    Salah satu foto tersebut diunggah dalam artikel Kumparan.com berjudul “Foto Udara: Seniman Thailand Bikin Karya Seni Bergambar Kucing dari Padi” yang diunggah pada Desember 2023.

    Thunyapong Jaikum, seorang petani dan seniman asal Thailand, menciptakan karya seni dari padi yang menggambarkan seekor kucing sedang tidur sambil memeluk ikan. Karya tersebut terlihat jelas dari udara di Provinsi Chiang Rai, Thailand. Thunyapong berharap karyanya dapat menarik minat wisatawan dan pecinta kucing.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Petani Thailand Ubah Sawah Jadi Lukisan KTP WNI Raksasa” merupakan konten parodi (parody content).

    Rujukan

  • (GFD-2024-27626) CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/09/2024

    Berita

    CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

    Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama

    Beredar unggahan di media sosial berisi artikel PM Singapura mengatakan Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.

    Dalam unggahannya terdapat artikel CNBC Indonesia berjudul "PM Singapura Sebut: Negara Gila Agama, Negara Yang Tidak Akan Maju ContohNya Indonesia"

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah CNBCindonesia.com pada 19 Agustus 2024 pukul 06.40 WIB.

    Namun dalam postingan asli mempunyai judul "Siaga Ekonomi ASEAN, PM Singapura Beri Peringatan."

    Artikel tersebut berisi tentang Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan. Ini terkait meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.Ia mengatakan hal itu akan berdampak ke ekonomi negeri tersebut. Termasuk, ke kawasan secara lebih luas.

    Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.

    Kesimpulan

    PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit.

    Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Rujukan