• (GFD-2025-27728) [HOAKS] Poster Lowongan Kerja Pertamina pada Awal Juli 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada bulan Juli 2025.

    Dalam unggahan disebutkan, Pertamina sedang membutuhkan banyak karyawan pria maupun wanita dengan usia 18 hingga 55 tahun.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut adalah hoaks. Konten itu diindikasi sebagai modus penipuan.

    Poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini pada awal Juli 2025.

    Masyarakat yang tertarik melamar kerja diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, poster tersebut bukan berasal dari pihaknya.

    Menurut dia, narasi soal lowongan kerja tersebut adalah hoaks.

    "Itu hoaks. Kepada masyarakat mohon tidak mudah percaya terhadap informasi lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Pertamina," ujar Fadjar kepada Kompas.com pada Kamis (3/7/2025).

    Hal senada juga disampaikan oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

    Menurut Heppy, Pertamina selama ini tidak pernah melakukan pendaftaran lowongan kerja melalui nomor WhatsApp seperti dalam unggahan yang beredar.

    "Hoaks. Selama ini tidak pernah membuka lowongan kerja melalui nomor WhatsApp" ujar Heppy.

    Heppy menambahkan, lowongan kerja Pertamina diumumkan melalui lamanwww.pertamina.com serta media sosial mereka yang telah bercentang biru.

    Masyarakat juga bisa menghubungi Pertamina Call Center 135.

    Kesimpulan

    Poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada awal Juli 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Adapun poster tersebut bukan berasal dari Pertamina. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tidak pernah membuka lowongan kerja melalui nomor WhatsApp. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27727) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Toyota Sudah Rilis Mobil Bertenaga Air

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Perusahaan otomotif Jepang, Toyota, diklaim telah meluncurkan mobil yang sepenuhnya menggunakan bahan bakar air.

    Narasi itu mengeklaim, mobil tersebut tidak menghasilkan polusi, tidak memerlukan baterai lithium, dan tidak membutuhkan stasiun pengisian daya listrik.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar.

    Narasi yang mengeklaim Toyota telah meluncurkan mobil yang sepenuhnya ditenagai air dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Juni 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    SELAMAT TINGGAL MOBIL LISTRIKTOYOTA MENULIS ULANG MASA DEPAN DENGAN HIDROGEN

    Perusahaan Jepang baru saja meluncurkan mesin bertenaga hidrogen (air), yang dapat MEREVOLUSI industri kendaraan listrik.

    Ini berarti tidak ada emisi polusi, tidak perlu baterai lithium, tidak ada stasiun pengisian daya listrik dan tidak ada masalah dengan berat, daur ulang dan ekstraksi mineral.

    Air dan hidrogen merupakan dua zat yang berbeda. Hidrogen adalah bahan pembentuk air, tapi air itu sendiri adalah zat yang sudah jadi dan punya sifat berbeda dari bahan dasarnya.

    Hidrogen adalah unsur kimia paling sederhana, terdiri dari satu proton dan satu elektron. Sedangkan air terbentuk dari dua atom hidrogen yang berikatan dengan satu atom oksigen.

    Dilansir AAP FactCheck, Toyota mengonfirmasi bahwa mereka belum meluncurkan mobil bertenaga air, tetapi telah mengembangkan kendaraan bertenaga hidrogen.

    Kendaraan itu mengeluarkan uap air sebagai produk sampingannya. Salah satu model mobil itu adalah Mirai, yang diluncurkan pada 2014 dan ditenagai oleh sel bahan bakar hidrogen.

    Mesin Mirai menggabungkan hidrogen yang disimpan dalam tangki bahan bakar dengan udara yang diambil dari luar untuk menghasilkan listrik, yang menggerakkan mobil.

    Pada 2023, Toyota memulai proyek di Australia untuk mengembangkan mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen, dengan air yang dipancarkan sebagai produk sampingannya.

    "Mesin tersebut memancarkan air, tetapi tidak bertenaga air," kata juru bicara Toyota.

    Sementara itu, Forbes menduga munculnya narasi keliru soal pengembangan mobil bertenaga air oleh Toyota berasal dari pengumuman perusahaan itu pada 2024.

    Perusahaan tersebut mengajukan paten untuk mesin pembakaran hidrogen berpendingin air. Hal itu tentunya sangat berbeda dengan mobil bertenaga air. 

    Dalam desain Toyota, mesin mobil itu menggunakan hidrogen, bukan air. Inovasi yang diklaim terletak pada sistem pendinginnya.

    Alih-alih mengandalkan radiator tradisional atau pendingin udara, sistem Toyota menyuntikkan air langsung ke dalam silinder.

    Ini membantu mengendalikan suhu pembakaran tinggi yang terkait dengan hidrogen dan memungkinkan penggunaan material mesin yang lebih ringan.

    Namun, kendaraan tersebut tetap memerlukan pengisian ulang hidrogen eksternal. Kendaraan ini tidak memecah air menjadi hidrogen di dalam kendaraan, dan tidak ditenagai oleh air.

    Istilah "mesin air" dalam hal ini mengacu pada sistem pendingin, bukan sumber bahan bakar.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Toyota telah meluncurkan mobil yang sepenuhnya ditenagai air perlu diluruskan.

    Toyota mengonfirmasi bahwa mereka belum meluncurkan mobil bertenaga air, tetapi telah mengembangkan kendaraan bertenaga hidrogen.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27726) [SALAH] Video Ibu Kota Israel Tel Aviv Luluh Lantak

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita

    Pada Kamis (19/6/2025) beredar unggahan video di X (arsip cadangan) oleh akun "JAMAL BUGIS 7.0" (@JamalBoegis) dengan narasi:

    “TOLONG BANTU SHARE
    DAN AMINKAN YA
    SAUDARA-SAUDARAKU
    HARI INI,,,,
    IRON DOME jebol lagi
    Di TEL-AVIV I,,,,,EL
    MUDAH-MUDAHAN INI
    AWAL KEHANCURAN DARI
    ISRAEL
    Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin"

    dan menambahkan narasi:

    “Ibu Kota Israel Tel Aviv Luluh Lantak, Akhir Sebuah Negara Zionis.”
    di unggahannya. Narasi ini mengaitkan dengan konflik Iran - Israel yang per artikel ini disusun masih berlangsung.

    Per arsip dibuat, unggahan tersebut sudah dilihat 35.5 ribu kali, mendapatkan 162 jawaban, dibagikan ulang 774 kali, dan disukai oleh 2.8 ribu pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Karena sudah pernah memeriksa dan membuat artikel sebelumnya, Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan fitur pencarian di situs turnbackhoax.id dengan kata kunci (keyword) “star tower”. Hasil pencarian mengarahkan ke artikel “[SALAH] “KEADAAN #ISRAEL SAAT INI MENGALAMI YANG PALESTINA ALAMI”” yang terbit pada 16 April 2024 lalu, saat itu pelintiran/hoaks yang beredar mengaitkan dengan situasi konflik antara Israel dengan Palestina.

    Berkaitan dengan lokasi peristiwa, nama gedung “Star Towers B2 Blok” didapatkan dengan menonton video yang disebarkan dan memasukkan kata kunci “star towers blok”, seperti yang terlihat di video, di Google Maps. Selanjutnya dipilih satu-persatu dari beberapa gedung blok Star Towers yang muncul untuk kemudian diperiksa kesamaannya secara visual menggunakan Google Street View, hasilnya terlihat gedung dengan struktur pintu dan beberapa lantai berwarna merah seperti yang terlihat di video yang disebarkan.

    Untuk mengkoroborasi mendukung hasil temuan verifikasi lokasi di atas, menggunakan kata kunci “star towers blok istanbul yangın” (bahasa Turki hasil terjemahan Google Translate dari bahasa Inggris “star towers blok istanbul fire”) di Google menghasilkan beberapa informasi yang berkaitan. Yang pertama adalah unggahan oleh akun "Habertürk TV" (@haberturktv) dan oleh akun "Eagle Studio and Consultancy." (@eaglestudioandconsultancy.5142) di YouTube pada 21 Agustus 2023 lalu, dan yang kedua adalah artikel oleh NTV di tanggal yang sama yang menginformasikan bahwa kebakaran terjadi di Pusat Kebudayaan Şehit Erol Olçok yang terletak di Esenyurt, Istanbul, Turki, yang berderetan dengan gedung Star Towers B2 Blok.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya salah satu segmen video yang menampilkan gedung terbakar adalah peristiwa terbakarnya Pusat Kebudayaan Şehit Erol Olçok yang terletak di Esenyurt, Istanbul, Turki, yang terjadi pada tahun 2023 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27725) Indonesia jadi tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan bahwa FIFA secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Unggahan tersebut disertai foto Presiden FIFA Gianni Infantino yang terlihat berjabat tangan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Resmi! Presiden FIFA Umumkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Round 4 – Sejarah Baru Dimulai!”

    Namun, benarkah Indonesia jadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, foto dalam unggahan tersebut tidak berkaitan dengan narasi yang disampaikan. Foto tersebut mirip dengan yang diunggah Erick Thohir di akun X miliknya pada 6 Oktober 2022. Dalam unggahan itu, Gianni Infantino menyampaikan duka cita atas tragedi Kanjuruhan, bukan dalam konteks penunjukan tuan rumah kualifikasi.

    Dilansir dari ANTARA, Qatar dan Arab Saudi lah yang resmi ditunjuk sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga menyatakan dukungan penuh terhadap keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tersebut.

    Klaim: Indonesia jadi tuan rumah putaran keempat kualifikasi zona Asia

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan