• (GFD-2025-27736) [HOAKS] Tangkapan Layar Berita Menyebut Jokowi Kena Kusta

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diklaim mengalami penyakit kusta. Klaim ini muncul di media sosial sejak Juni 2025. 

    Informasi tersebut menyebar melalui tangkapan layar unggahan akun X Gelora News mengenai penyakit kusta, dengan memasang wajah Jokowi.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, tangkapan layar tersebut merupakan konten manipulatif.

    Tangkapan layar berita yang mengabarkan Jokowi kena penyakit kusta disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. Narasi serupa juga disebarkan oleh akun Threads ini.

    Berikut teks yang tertera pada tangkapan layar berita:

    Kusta, Penyakit yang Sering Dikaitkan dengan Kutukan dan Azab

    Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa, 24 Juni 2025:

    Setelah JOKOWI mendengar kabar zionis Israel porak poranda Pak JOKOWI kelihatan nya semakin Ganteng

    Hasil Cek Fakta

    Tangkapan layar yang beredar bersumber dari akun X @geloraco yang diunggah pada 3 Juni 2025.

    Judul dan narasinya sama, tetapi foto yang dipasang berbeda dengan aslinya.

    Ketika diklik, artikel aslinya juga tidak memakai wajah Jokowi. Artikel asli tayang pada 8 Februari 2019, lebih dari enam tahun sejak Jokowi diketahui mengalami sakit.

    Foto Jokowi telah dimanipulasi dengan ditempelkan pada tangkapan layar akun X Gelora News.

    Apabila diperhatikan, bagian pinggir kiri gambar tampak tidak rapi. Gambar Jokowi terlihat ditempelkan untuk menutupi gambar asli yang dipakai artikel.

    Sebagai informasi, masyarakat menyoroti kondisi kesehatan Jokowi karena wajahnya bengkak dan kulitnya ruam.

    Ia terkena alergi kulit setelah melaksanakan kunjungan ke Vatikan, saat diutus Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu 26 April 2025.

    Sebagaimana diwartakan Kompas.com, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah memastikan kondisi Jokowi secara fisik dalam keadaan bugar.

    Tidak ada masalah kesehatan serius dan sedang proses pemulihan.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengabarkan Jokowi kena penyakit kusta merupakan hoaks.

    Tangkapan layar unggahan berita di akun X disunting dengan menempel gambar wajah Jokowi.

    Jokowi mengalami alergi kulit setelah pulang dari kunjungan ke Vatikan, bukan kusta.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27735) [HOAKS] Video Pesawat Tempur AS Menabrak Flyover di Dekat Bandara Kualanamu

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan pesawat tempur Amerika Serikat jatuh dan menabrak flyover di dekat Bandara Kualanamu.

    Menurut narasi dalam unggahan, kecelakaan pesawat tempur AS itu terjadi pada Selasa (1/7/2025).

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan rekayasa artificial intelligence (AI).

    Video yang diklaim menampilkan pesawat tempur Amerika Serikat jatuh dan menabrak flyover di dekat Bandara Kualanamu salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video sejumlah orang sedang menyaksikan sebuah pesawat yang menabrak flayover atau jalan layang.

    Berikut keterangan yang disampaikan dalam video:

    Pesawat tempur amrika yang jatuh di flyover kualan namu mdn. Pagi tadi selasa 1/7/25

    Inilah Video pesawat jatuh dekat fly over kualan namu mdn tadi pagi selasa 1/7/25. #harianpostmedan #medan #bandara #pesawattempur

    Setelah ditelusuri, tidak ditemukan informasi valid mengenai adanya pesawat tempur Amerika Serikat yang jatuh di Indonesia pada Selasa (1/7/2025).

    Jika video itu dicermati secara detail, terdapat kejanggalan. Salah satunya, gerakan sejumlah orang dalam video yang terlihat kaku.

    Hal itu mengindikasikan video yang beredar merupakan hasil rekayasa digital.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan oleh AI atau bukan.

    Setelah dicek, video pesawat tempur Amerika Serikat jatuh dan menabrak flyover di dekat Bandara Kualanamu memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan AI.

    Ini bukan kali pertama beredar konten hoaks bertema pesawat tempur milik negara lain jatuh di Indonesia.

    Sebelumnya, di media sosial juga muncul konten manipulasi yang mengeklaim pesawat tempur Israel jatuh di wilayah Tanjung Balai, Sumatera Utara.

    Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini.  

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan pesawat tempur Amerika Serikat jatuh dan menabrak flyover di dekat Bandara Kualanamu merupakan hasil manipulasi.

    Setelah dicek, tidak ada informasi valid soal pesawat tempur Amerika jatuh di wilayah Indonesia pada 1 Juli 2025. Pengecekan menggunakan Hive Moderation menjukkan konten tersebut merupakan rekayasa AI. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27734) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Bansos PKH Rp 2,4 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk mendapatkan bansos PKH sebesar Rp 2,4 juta. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Juni 2025.
    Dalam postingannya terdapat poster dengan narasi sebagai berikut:
    "Bansos PKH
    Kabar gembira buat yang belum dapat Bantuan Sosial (BANSOS) PKH sama sekali belum dapat atau belum cair Rp 2.400.000 periode bulan Januari 2025 ini bisa langsung daftar, tidak ada dipungut biaya sedikitpun. Silakan cek buruan!"
    Akun itu menambahkan narasi "Ayo DAFTAR nama anda Secepatnya sebgai penerima bansos 2025."
    Postingan itu juga disertai tautan yang mengarah ke website tertentu.
    Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk mendapatkan bansos PKH sebesar Rp 2,4 juta?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan tidak menemukan informasi valid terkait pendaftaran bansos dari pemerintah Pemerintah.
    Kementerian Sosial (Kemensos) justru mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dengan informasi terkait bantuan sosial yang mencatut nama kementerian tersebut.
    Berikut imbauan dari Kemensos yang diunggah di website Kemensos.go.id:
    "Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
    Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
    Masyarakat juga diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
    "Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya."
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
    1. Unduh aplikasi "Cek Bansos" dari App Store (untuk pengguna iOS) atau Play Store (untuk pengguna Android).
    2. Buat akun baru dengan mengisi informasi pribadi, alamat, dan nomor kontak yang aktif.
    3. Setelah berhasil masuk, pilih menu "Daftar Usulan" pada halaman utama aplikasi.
    4. Klik "Tambah Usulan" untuk memulai proses pendaftaran.
    5. Isi data diri Anda serta data anggota keluarga dengan lengkap dan akurat.
    6. Pilih jenis bantuan PKH yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
    7. Setelah semua data terisi, kirimkan pendaftaran Anda.
    Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
    Cek Fakta Liputan6.com juga menelusuri dengan membuka link yang ditautkan pada postingan. Link itu mengarah pada website yang meminta data pribadi kita termasuk nomor telegram. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran untuk mendapatkan bansos PKH sebesar Rp 2,4 juta adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27733) [SALAH] Pengeboman Israel di Sekitar Persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita

    Pada Jumat (20/6/2025) beredar unggahan video di X (arsip cadangan) oleh akun "Professor Online" (@ProfOnline_id) dengan narasi:

    “Cadas!!!
    Israel mengebom di sekitaran tempat persembunyian pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dgn memberi pesan yang jelas: Bahwa keberadaan Khamenei sudah diketahui.
    Khamenei mulai ketar ketir, tidak aman & nyawanya tinggal diujung tanduk... takbiirr"

    di unggahannya. Narasi ini mengaitkan dengan konflik Iran - Israel yang per artikel ini disusun masih berlangsung.

    Per tangkapan layar (screenshot) dibuat, unggahan tersebut sudah dilihat 94.1 ribu kali, mendapatkan 134 jawaban, dibagikan ulang 85 kali, dan disukai oleh 414 pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) Google Lens. Hasil pencarian mengarahkan ke beberapa sumber unggahan yang membagikan video yang sama, salah satunya oleh akun media dari Jerman “DW News” (@dwnews) di YouTube pada 16 Desember 2024 yang memberitakan bahwa peristiwa yang direkam di video adalah serangan oleh Israel ke kota Tartus, Suriah, pada tahun lalu (2024). Tartus adalah kota yang menjadi basis/pangkalan untuk operasi militer Rusia di Suriah.

    Selain itu, video yang sama dan di tanggal yang sama diunggah juga di Imgur oleh akun “somethingcleverlol”, dengan deskripsi yang menjelaskan bahwa video yang dibagikan adalah serangan oleh Israel ke kota Tartus.

    Pencarian menggunakan kata kunci "israel attack russia tartus syria" di Google Videos dan Google News dengan membatasi rentang pencarian ke tahun 2024 mengkoroborasi mendukung sumber-sumber di atas, karena video dan berita yang dihasilkan berasal dari sumber-sumber yang otoritatif dan kredibel.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video yang disebarkan adalah serangan Israel ke kota Tartus, Suriah, pada tahun lalu (2024).

    Rujukan