• (GFD-2025-25515) [HOAKS] Video Tsunami Menerjang Los Angeles

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang menunjukkan tsunami menerjang kota Los Angeles di California, Amerika Serikat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut hoaks dan merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI).

    Video tsunami menerjang Los Angeles dibagikan oleh akun Facebook ini. Narasi video menyebutkan, tsunami terjadi setelah kota itu dilanda kebakaran besar pada Januari 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Setelah api neraka mulai redah..Los Angeles di landa sunami besar...Dan menguncang Kalifornia baru...

    Screenshot Hoaks, video tsunami menerjang Los Angeles

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan apa pun tentang tsunami menerjang Los Angeles pada Januari hingga Februari 2025.

    Setelah ditelusuri menggunakan reverse image search, video yang sama ditemukan di berbagai akun media sosial. Namun, tidak ada media kredibel yang menayangkan visual tersebut. 

    Kemudian, Kompas.com mengecek keaslian video tersebut menggunakan Hive Moderation, yang dapat mendeteksi apakah sebuah konten dihasilkan perangkat AI generatif.

    Hasil pengecekan Hive Moderation menunjukkan, video itu memiliki indikasi dihasilkan AI. Probabilitasnya mencapai 87,8 persen.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tsunami menerjang Los Angeles yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Video tersebut terdeteksi memiliki probabilitas 87,8 persen dihasilkan perangkat AI generatif.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25514) [HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan Pelunasan Utang Lewat Nomor WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto disertai narasi yang mengklaim sedang menawarkan bantuan pelunasan utang kepada masyarakat.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video yang diklaim menampilkan Prabowo menjanjikan bantuan pelunasan utang melalui nomor WhatsApp muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Prabowo sedang menjanjikan bantuan pelunasan utang kepada masyarakat. 

    Kemudian, masyarakat diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp. 

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak ditemukan video kredibel yang menyebut Prabowo menjanjikan pelunasan utang kepada masyarakat melalui nomor WhatsApp.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.

    Setelah dicek, konten tersebut memiliki probabilitas 99,6 persen dihasilkan oleh AI. 

    Sebelumnya, di media sosial juga beredar video hasil manipulasi AI yang mencatut nama Prabowo. Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini dan sini. 

    Diberitakan Kompas.com, pada 16 Januari 2025 polisi menangkap AMA (29), pelaku penipuan yang mencatut wajah dan suara  Prabowo menggunakan teknologi deepfake.

    Ia menipu sejumlah orang lewat kontennya itu. 

    Dalam melakukan aksinya, AMA mencantumkan nomor telepon di video deepfake dan meminta korban untuk menghubunginya agar terdaftar sebagai penerima bantuan.

    Korban yang menghubungi AMA kemudian diminta untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi awal.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan Prabowo menjanjikan bantuan pelunasan utang melalui nomor WhatsApp tidak benar atau hoaks.

    Video itu merupakan hasil rekayasa AI. Sampai saat ini tidak ada informasi valid Prabowo menawarkan bantuan pelunasan utang kepada masyarakat lewat nomor WhatsApp. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-25513) [HOAKS] Tautan untuk Pendaftaran Subpangkalan Penyalur Elpiji 3 Kg

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berisi tautan yang diklaim sebagai akses untuk pendaftaran subpangkalan penyalur elpiji 3 kilogram. 

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk pendaftaran subpangkalan penyalur elpiji 3 kilogram dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (5/2/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Sehubungan adanya peraturan pemerintah mengenai penyaluran gas elpiji 3kg,maka seluruh pengecer wajib mendaftarkan dirinya yang sebelumnya hanya pengecer menjadi sub agen,guna memastikan subsidi gas 3kg bisa terealisasi secara merata dan terpadu,

    Segere lakukan pendaftaran melalui website yang telah kami sediakan.

    Screenshot Hoaks, tautan pendaftaran subpangkalan penyalur LPG 3 kg

    Hasil Cek Fakta

    Tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi PT Pertamina Patra Niaga untuk mengonfirmasi tautan pendaftaran sub-pangkalan elpiji 3 kg tersebut.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, tautan yang beredar di Facebook itu hoaks.

    "Hoaks," kata Heppy saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/2/2025).

    Heppy mengatakan, terdapat 370.000 pengecer elpiji 3 kg yang terdaftar di sistem Merchant Applications Pertamina (MAP) dan telah ditingkatkan statusnya menjadi sub-pangkalan.

    "Untuk 370.000 pengecer, sebagaimana disampaikan Pak Menteri ESDM sudah terdata di sistem MAP, jadi langsung di-upgrade menjadi subpangkalan," ujar Heppy.

    Sebagaimana yang sudah ditulis Kompas.com, pemerintah resmi mengizinkan pengecer untuk kembali menjual elpiji 3 kilogram pada Selasa (4/2/2025).

    Sebelumnya, pemerintah menerapkan skema pembelian elpiji 3 kg yang hanya bisa dilakukan di pangkalan. Namun, kebijakan ini diprotes karena menyulitkan masyarakat.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, seluruh pengecer nantinya bakal dijadikan sebagai subpangkalan penyalur elpiji 3 kg.

    Pertamina akan membantu para pengecer untuk menjadi subpangkalan. Selain itu, pengecer tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis untuk menjadi subpangkalan.

    Pemerintah juga bakal memfasilitasi para pengecer sebuah aplikasi untuk mengontrol penjualan elpiji 3 kg.

    "Supaya mereka yang beli, berapa harganya benar-benar terkontrol. Supaya niat-niat dari oknum-oknum yang tidak sesuai arah tujuan subsidi, tidak lagi terjadi," kata Bahlil.

    "Kalau ada yang tidak mengikuti, contoh dia jual harganya mahal, harus dikasih sanksi, jangan harga dibuat semau-maunya," tuturnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan pendaftaran subpangkalan penyalur elpiji 3 kg yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengonfirmasi bahwa tautan tersebut hoaks.

    Tautan tersebut mengarah sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.

    Situs itu kemungkinan besar merupakan modus phishing atau pencurian data dengan tujuan mengambilalih akun Telegram.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25512) [HOAKS] Produk Air Minum dalam Kemasan Mengandung Formalin

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Produk air minum dalam kemasan botol dengan merek Aqua diklaim mengandung formalin.

    Pengguna media sosial menyebarkan video tutup botol Aqua yang rusak atau terbuka, yang diklaim sebagai bukti penyuntikan formalin.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Video produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Video menampilkan orang-orang membuka bagian atas tutup botol dengan kuku, tanpa perlu memutar segelnya.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (5/2/2025):

    Ini saudara2ku semuanya sekedar menginfokan hati2 kalau beli AQUA pastikan tutup botol yang di atas yang bertulisa AQUA jangan langsung di buka.

    Mohon untuk di periksa kembali maupun AQUA yang sudah terbuka penyimpanan diatas rak swalayan maupun minimarket atau Indomaret pastikan segel Aqua di tutupnya tidak terkonyak

    karena kalau terkonyak sudah pasti tutup AQUA tersebut pasti sudah di suntik formalin untuk membunuh seluruh jaringan tubuh kita kini perusahaan AQUA di perikasa oleh departemen kesehatan INDONESIA mohon vidio tersebut di share keseluruh teman maupun kerabat saudara2ku.

    Jaga anak ,cucu, ponakan dan keluarga kita dari ancaman ini tks

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar merupakan temuan lama yang terjadi pada 2017.

    Fenomena produk tutup botol Aqua bermasalah pernah ditelusuri Kompas.com dan diunggah di YouTube pada 26 Juli 2017.

    Apabila dilihat dengan cermat, terdapat irisan di bagian atas tutup botol Aqua, sehingga dapat dibuka tanpa memutar segel botol.

    Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin telah meluruskan temuan tersebut.

    Sebagaimana yang pernah ditulis Kompas.com, sejumlah produk air minum dalam kemasan botol Aqua rusak karena terjadi kesalahan saat didistribusikan.

    "Karena penyebab rusak bisa macam-macam. Termasuk salah handling pas transportasi atau penyimpanan di toko atau distributor yang kurang baik," kata Arif pada 26 Juli 2017.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menindaklanjuti laporan botol Aqua yang rusak.

    BPOM menyatakan, produk tersebut tidak terstandar sehingga tutupnya mudah terbuka dan bagian atasnya mengalami "pecah koin".

    Botol yang rusak itu merupakan produk Aqua dalam kemasan botol 330 ml dengan nomor batch tertentu yang diproduksi oleh pabrik di Cianjur pada Juni 2017.

    Produsen pun menarik produk dari batch tersebut untuk menghindari dampak lebih lanjut.

    Selain itu, BPOM juga telah melakukan penelusuran dan sampling terhadap produk yang bermasalah.

    Sejauh ini tidak ada temuan bahwa produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin.

    Kesimpulan

    Narasi produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin merupakan hoaks.

    Video bagian atas tutup botol yang rusak merupakan temuan pada 2017, ketika kemasan 330 ml dari batch yang diproduksi di Cianjur bermasalah.

    Berdasarkan klasifikasi Danone Indonesia dan penelusuran yang sudah dilakukan BPOM, tidak ada temuan formalin dari produk yang rusak itu.

    Rujukan