• (GFD-2025-28438) Salah, Video Uang Sitaan Korupsi Gula Dibagikan untuk TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    tirto.id - Kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan periode 2015-2016 yang diusut Kejaksaan Agung (Kajagung) sempat menyita perhatian publik karena membuat eks Menteri Perdagangan era itu, Thomas Trikasih Lembong, berstatus terdakwa. Tom akhirnya terbebas dari perkara ini setelah menerima abolisi dari Presiden Prabowo Subianto.

    ADVERTISEMENT

    Namun, di media sosial, perkara dugaan rasuah ini berkembang menjadi narasi-narasi yang lain. Baru-baru ini Tirto menemukan sejumlah unggahan Facebook yang mengklaim uang sitaan Kejagung pada kasus importasi gula senilai Rp565 miliar akan dibagikan kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI).

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Misalnya unggahan akun bernama ‘Elsa Lismawati’ (arsip). Dalam unggahan itu, ditampilkan video potongan klip dari segmen berita berbahasa Indonesia yang menunjukkan Kejagung menyelenggarakan konferensi pers soal sitaan kasus importasi gula senilai Rp565 miliar.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Video yang beredar itu mencatut potongan klip dari program Kabar Petang yang disiarkan tvOne. Namun, narator atau keterangan suara dalam video itu justru menyatakan informasi yang lain, yakni Presiden Prabowo diklaim membagikan uang sitaan tersebut untuk para TKI dengan nominal per individu mencapai Rp680 juta.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Kejanggalan lainnya, narator video tersebut juga meminta data pribadi berupa paspor dan rekening bank BRI sebagai syarat pencairan.

    “Jika anda salah satu TKI yang bekerja di luar negeri maka uang sitaan ini berhak anda dapatkan sebanyak Rp680 juta per jiwa. Syarat paspor dan bank BRI,” kata narator video itu.

    Sementara akun yang mengunggah video ini turut menyertakan takarir mengajak TKI untuk mengontak ke nomor WhatsApp yang disertakan dalam keterangan teks jika ingin mendapat informasi lengkap.

    ADVERTISEMENT

    Periksa Fakta video uang Sitaan Kejagung untuk TKI. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sejak diunggah di Facebook pada 3 Agustus 2025 hingga 14 Agustus 2025, video itu sudah mendapatkan 65 tanda suka (likes), 21 komentar, dan sudah ditonton lebih dari 3 ribu kali. Penelusuran Tirto, beberapa akun di Facebook turut menyebarkan informasi serupa seperti pada unggahan ini, ini, dan ini.

    Namun benarkah narasi yang mengklaim uang kasus korupsi importasi gula sebesar Rp565 miliar yang disita Kejagung akan dibagikan untuk TKI?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama tim riset Tirto melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dengan Google Images dengan berfokus pada visual yang tampil dalam video. Hasilnya mengarahkan ke sebuah video pemberitaan yang diunggah di kanal YouTube media berita, tvOne.

    Video berdurasi sekitar satu menitan itu memang menampilkan berita terkait konferensi pers Kejagung ketika menyita uang hasil dugaan korupsi kasus importasi gula di Kemendag. Namun, video yang diunggah pada 26 Februari 2025 itu sama sekali tidak membicarakan soal rencana membagikan uang sitaan Kejagung untuk para TKI.

    Terlebih, video asli yang disiarkan tvOne, memiliki suara latar atau keterangan audio yang berbeda dengan video yang tersebar di Facebook. Kuat dugaan video dari kanal YouTube resmi tvOne ini diedit dan dimanipulasi agar sesuai dengan narasi yang ingin disebarkan.

    Sebelumnya, Tirto juga meliput konferensi pers yang dilakukan Kejagung di Jakarta pada 25 Februari 2025 lalu itu. Diberitakan, Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita Rp565 miliar terkait dugaan korupsi importasi gula dari sembilan tersangka yang mengembalikan keuntungan dari tindak pidana yang dilakukannya.

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Abqul Qohar, saat itu menyatakan bahwa pengembalian uang tersebut kemudian dititipkan ke rekening penampungan di Bank Mandiri. Dia menjelaskan, uang paling banyak disita berasal dari tersangka Tonny Wijaya NG selaku Direktur Utama PT Angels Products senilai Rp150,8 miliar.

    Tirto juga berupaya mencari informasi yang diklaim oleh penyebar video di Facebook terkait uang sitaan yang akan dibagikan ke TKI dengan mengakses langsung laman Kejagung dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Namun tak ada informasi yang menyatakan bahwa uang sitaan Kejagung dalam kasus importasi gula akan dibagikan untuk TKI.

    Diduga modus seperti ini merupakan upaya penipuan yang mengincar para pekerja migran. Hal ini karena penyebar narasi dalam video itu meminta akses data pribadi berupa paspor dan akun Bank BRI. Tirto tidak merekomendasikan Anda untuk membagi data pribadi sembarangan ke pihak-pihak yang mencurigakan dan tidak bertanggung jawab.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan Tirto, unggahan video yang mengklaim uang sitaan Kejagung pada kasus dugaan rasuah importasi gula di Kemendag akan dibagikan kepada TKI merupakan video yang sudah disunting dan salah konteks.

    Video yang digunakan dalam klaim keliru itu adalah video pemberitaan yang menampilkan konferensi pers Kejagung pada 25 Februari 2025. Namun, video asli yang tayang di kanal YouTube tvOne, sama sekali tak menyebut narasi seperti yang diklaim oleh penyebar video di Facebook.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa uang sitaan Kejagung pada kasus dugaan rasuah importasi gula di Kemendag akan dibagikan kepada TKI, bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28437) [HOAKS] Video Pelatih Jessica Radcliff Diserang Paus Orca

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar mengenai seekor paus orca (Orcinus orca) menyerang pelatihnya yang bernama Jessica Radcliffe.

    Pada pertengahan Agustus 2025, video seekor orca menyerang pelatihnya ketika sedang menampilkan atraksi beredar di media sosial.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu palsu dan videonya merupakan konten manipulatif.

    Kabar mengenai orca menyerang pelatihnya yang bernama Jessica Radcliffe disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    "Detik-detik paus ocra memangsa pelatihnya jesica," tulis salah satu akun pada Senin (11/8/2025).

    Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:

    melatih tahun-tahunbaik sayang juga tapitidak ada yang tau takdir Jesicca

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian dan campur tangan akal imitasi atau artificial intelligence (AI) dalam video yang beredar.

    Salah satu platform yang dapat digunakan untuk mendeteksi konten AI yakni Hive Moderation.

    Hasil pengidentifikasian menunjukkan, video orca menyerang pelatihnya memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan AI.

    Kisah mengenai Jessica Radcliffe tidak hanya beredar di antara pengguna internet di Indonesia, melainkan penjuru dunia.

    Kendati demikian, tidak pernah ada laporan valid atau pemberitaan kredibel yang membuktikan adalah seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe.

    Forbes dan The Mint telah membantah narasi serupa. Sempat ada cerita lain mengenai orca menyerang pelatihnya yang bernama Marina Lysaro. Namun cerita itu juga palsu.

    Sebagai informasi, orca merupakan predator laut yang biasa disebut sebagai paus pembunuh.

    Kendati demikian, secara umum orca tidak dianggap sebagai ancaman yang signifikan bagi manusia, terutama di lautan.

    Serangan orca justru sering terjadi di penangkaran, tempat yang seringkali terasa bagai penjara bagi mamalia laut tersebut.

    Sebagaimana dilansir Live Science, kasus fatal serangan orca yang mengakibatkan korban tewas pernah dikabarkan terjadi pada 1950-an di Kanada, sekitar Kutub Utara.

    Namun kisah itu dibantah melalui sebuah studi pada 2014 yang menyebutkan, korban tewas di Kutub Utara bukan karena diserang orca, melainkan jatuh di air es.

    Secara insting, tidak ada alasan bagi orca untuk memakan atau berburu manusia.

    Orca liar terkadang membunuh hewan lain untuk berlatih atau bahkan bermain, tetapi manusia tampaknya jarang menjadi korbannya.

    Ada satu kasus pada 1972, ketika orca menggigit peselancar di lepas pantai California, tetapi hewan itu dengan cepat melepaskannya.

    Kesimpulan

    Kabar mengenai orca menyerang pelatihnya yang bernama Jessica Radcliffe merupakan hoaks.

    Video yang beredar di media sosial merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Sejauh ini, tidak ditemukan laporan serangan orca yang mengakibatkan kematian manusia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28436) [HOAKS] Pemerintah Bagikan Uang Sitaan Korupsi Impor Gula Rp 565 Miliar kepada TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang mengeklaim pemerintah akan membagikan uang sitaan korupsi impor gula Rp 565 miliar kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI).

    Menurut narasi dalam unggahan, setiap TKI diklaim akan mendapatkan Rp 680 juta.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut merupakan informasi tidak benar atau hoaks. Narasi itu diindikasi sebagai modus penipuan.

    Video yang mengeklaim uang sitaan hasil korupsi impor gula Rp 565 miliar akan dibagikan kepada TKI diunggah di media sosial Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video pemberitaan di tvOne terkait Kejaksaan Agung yang menyita uang korupsi impor gula senilai Rp 565 miliar.

    Narator video menyebut uang sitaan itu akan dibagikan kepada para TKI.

    TKI yang tertarik mendapat dana bantuan diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp dan mengirim paspor serta rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Setelah ditelusuri menggunakan teknik reverse image search, diketahui bahwa video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube tvOneNews yang diunggah pada 26 Februari 2025.

    Video adalah momen ketika Kejagung memperlihatkan uang sitaan Rp 565 miliar dalam kasus kasus dugaan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016.

    Dalam video aslinya, tidak ada keterangan bahwa uang sitaan korupsi impor gula senilai Rp 565 miliar itu akan dibagikan kepada TKI.

    Konten yang beredar kemungkinan besar merupakan penipuan. Apalagi, pengunggah video meminta data pribadi seperti paspor dan rekening bank yang rawan disalahgunakan.

    Waspada, jangan sampai kita menyerahkan data pribadi karena bisa rawan disalahgunakan. Data pribadi bisa digunakan untuk beragam kejahatan, bahkan pembobolan rekening perbankan. 

    Ketika dicek di website dan media sosial Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tidak ditemukan informasi soal pemberian bantuan kepada TKI dari uang hasil sitaan korupsI impor gula senilai Rp 565 miliar. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim uang sitaan hasil korupsi impor gula Rp 565 miliar akan dibagikan kepada TKI merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Adapun video aslinya adalah momen ketika Kejagung memperlihatkan uang sitaan Rp 565 miliar dalam kasus dugaan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016.

    Tidak ada informasi valid uang sitaan tersebut akan dibagikan kepada TKI. Konten itu juga diindikasi sebagai modus penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28435) [HOAKS] Video 10.000 Warga Jakarta Ikut Demo di Pati, Jawa Tengah

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan 10.000 warga Jakarta siap mengikuti demonstrasi di Pati, Jawa Tengah.

    Sebagaimana diketahui, ribuan warga Pati menggelar unjuk rasa pada Rabu (13/8/2025) menuntut Bupati Sudewo mengundurkan diri.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim 10.000 warga Jakarta akan mengikuti aksi demonstrasi di Pati tersebut adalah hoaks.

    Video yang diklaim menunjukkan 10.000 warga Jakarta siap mengikuti demonstrasi di Pati dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (12/8/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Menyala Warga jakarta mau bantu rakyat pati demo turunkan bupati teteap berjalan

    Adapun video yang dibagikan memuat teks sebagai berikut:

    warga jakarta siap bantu warga Patih 10 ribu orang siap demo turunkan bupati Pati dari jabatannya

    Screenshot Hoaks, video 10.000 warga Jakarta siap ikut demo di Pati, Jawa Tengah

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video yang sama telah diunggah di TikTok pada 1 Januari 2024.

    Video itu diunggah oleh akun @jkt.info dan disebut menunjukkan antrean warga yang hendak masuk ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, usai merayakan malam tahun baru.

    Sementara itu, tidak ditemukan pemberitaan kredibel mengenai 10.000 warga Jakarta siap mengikuti aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025).

    Adapun unjuk rasa di Pati bermula dari kebijakan Bupati Sudewo yang sempat menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250 persen.

    Diberitakan Kompas.id, kebijakan itu menuai penolakan dari sejumlah pihak, salah satunya warga yang terhimpun dalam Masyarakat Pati Bersatu.

    Di sisi lain, Sudewo juga sempat membuat pernyataan yang menyebut dirinya tak gentar dengan rencana demonstrasi itu.

    "Siapa yang akan melakukan penolakan, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang pun suruh kerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan itu, tetap maju," kata Sudewo.

    Setelah video pernyataannya yang dinilai menantang warga viral, Sudewo akhirnya meminta maaf, dan membatalkan kebijakan tersebut. Akan tetapi, unjuk rasa tetap digelar.

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, massa dari berbagai penjuru mulai memadati Alun-Alun Pati sejak Rabu (13/8/2025) subuh.

    Keranda jenazah bertuliskan "Keranda Penipu", truk orasi, hingga beragam atribut demonstrasi telah dipersiapkan di depan Kantor Bupati.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan 10.000 warga Jakarta siap mengikuti demonstrasi di Pati adalah hoaks.

    Video tersebut menunjukkan antrean warga yang hendak masuk ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, usai merayakan malam tahun baru pada 1 Januari 2024.

    Rujukan