• (GFD-2024-22407) Benarkah Ada Jenis Pisang yang Tak Boleh Dimakan Penderita GERD?

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/09/2024

    Berita

    tirto.id - Informasi miring terkait kesehatan tak jarang berseliweran di jagat maya. Pada penghujung Agustus lalu, Tirtomenjumpai klaim di media sosial yang menyebut penyakit autoimun bisa disembuhkan hanya dengan konsumsi rebusan serai.

    Setelah diperiksa, narasi itu dikatakan ahli kesehatan kurang tepat. Pasalnya, kebanyakan penyakit autoimun belum bisa disembuhkan dan sejauh ini masih sangat minim studi yang mengaitkan serai dengan penyakit autoimun.

    Masih seputar kesehatan, baru-baru ini di jagat maya beredar reel Facebook yang berisi informasi soal jenis pisang yang tidak boleh dikonsumsi penderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

    Video berdurasi kurang dari dua menit ini diunggah oleh akun Facebook dengan nama “Herbal Tradisional” (arsip). Dengan menunjukkan gambar masing-masing jenis pisang, narator video menyebut, beberapa jenis pisang yang tak boleh dimakan penderita GERD yakni pisang mentah, pisang ambon, pisang cavendish, pisang raja, dan pisang berangan.

    Selama seminggu beredar di Facebook, dari Selasa (27/8/2024) hingga Selasa (3/9/2024), reel ini sudah dibagikan ke 596 orang, mendapat 2.800 tanda suka, dan 433 komentar.

    Beberapa warganet mewarnai kolom komentar dengan mengatakan informasi tersebut hoaks, ada juga yang mempertanyakan alasannya, dan ada pula yang membagikan pengalamannya sebagai penderita GERD, namun merasa aman mengonsumsi jenis pisang apapun.

    Narasi identik juga ditemukan beredar di Instagram, seperti bisa dilihat di sini (arsip).

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim ini?

    Hasil Cek Fakta

    Perlu diketahui, penyakit asam lambung atau GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.

    Menurut artikel Halodoc, yang telah ditinjau oleh dr. Fadhli Rizal Makarim, kondisi yang disebut juga sebagai penyakit refluks gastroesofagus ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, rasa panas atau heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.

    Beberapa gejala lain juga mencakup lebih sering bersendawa, mudah kenyang, sakit tenggorokan, dan mual atau muntah.

    Adapun salah satu penyebab penyakit asam lambung atau penyakit refluks gastroesofagus yang paling umum adalah hernia hiatus. Masalah ini terjadi ketika bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, yaitu otot yang memisahkan perut dari dada.

    Menyoal makanan yang bisa membantu menurunkan gejala penyakit asam lambung, dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di antaranya sayuran, jahe, pisang, putih telur, dan yoghurt. Pisang disebut sebagai buah non-sitrus yang baik untuk penderita asam lambung.

    Selain pisang, buah yang aman untuk penderita GERD juga termasuk melon, apel dan pir. Dikutip dari artikel Healthline yang telah ditinjau oleh ahli gizi, keseluruhan buah itu menyediakan nutrisi penting dan cenderung tidak memicu gejala refluks ketimbang buah-buahan asam seperti jeruk.

    Sebagai camilan, buah-buahan cenderung tidak menyebabkan refluks asam dibandingkan makanan dengan tambahan lemak dan gula, seperti coklat. Buah-buahan juga mengandung serat, yang dapat membuat merasa kenyang lebih lama.

    Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Jurnal Nutrients (2023), berjudul “Functional Food in Relation to Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)”, juga menyebut pisang sebagai makanan dengan tingkat keasaman rendah dan dapat membantu menetralkan asam lambung.

    Pisang bersifat basa dan kaya akan pektin, serat larut yang membantu menjaga aliran makanan yang cukup melalui saluran pencernaan. Dengan begitu, pisang bisa mencegah makanan stasis di lambung untuk waktu yang lama, yang membantu membatasi produksi asam dan mengurangi kemungkinan refluks asam.

    Senada, menukil artikel Alodokter yang sudah ditinjau oleh dr. Airindya Bella, pisang diketahui mampu mengatasi iritasi pada lapisan kerongkongan dan mengurangi gejala nyeri akibat naiknya cairan asam dari lambung.

    Selain itu, pisang kaya akan kalium yang bisa meningkatkan produksi lendir di lambung dan mencegah penumpukan asam berlebih. Buah ini juga mengandung serat larut yang dapat mendorong makanan mengalir dengan mudah melalui saluran cerna. Dengan demikian, kesehatan pencernaan bisa selalu terjaga.

    Pisang pun mudah diperoleh dan bisa dikonsumsi secara langsung sebagai camilan sehat untuk penderita asam lambung. Oleh karenanya, jika menderita asam lambung dan gejalanya sering kambuh, maka bisa mencoba untuk memasukkan pisang ke dalam menu makan sehari-hari.

    Namun, penting untuk memilih pisang yang telah matang agar manfaat pisang untuk asam lambung bisa diperoleh secara maksimal.

    Lalu, selain harus mengonsumsi pisang matang, apa ada jenis pisang tertentu yang direkomendasikan, dan sebaliknya, tidak boleh dikonsumsi penderita GERD?

    Untuk menjawab pertanyaan itu, Tim Riset Tirto menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten.

    Dokter Nurul menyatakan, pisang adalah salah satu buah yang aman dikonsumsi oleh pasien GERD. Selaras dengan referensi sebelumnya, dr. Nurul pun menyebut kandungan kalium yang dimiliki pisang menyeimbangkan kondisi asam pada lambung.

    “Sebuah studi meta analisis tahun 2024 juga menjelaskan bahwa salah satu diet atau makanan yang dianjurkan untuk pasien GERD ialah makanan dengan tingkat karbohidrat rendah (low-carbohydrate foods). Pisang dikenal sebagai starchy fruit atau buah yang mengandung karbohidrat adalah jenis buah non-sitrus yang boleh dikonsumsi oleh pasien GERD. Jenis pisang itu beragam, yang terpenting pastikan pisang yang dikonsumsi adalah pisang yang matang,” terang dr. Nurul saat dihubungi Tirto, Selasa (3/9/2024).

    Hal itu disebut dr. Nurul karena kandungan karbohidrat pisang matang lebih rendah dibandingkan pisang mentah. Jadi, yang perlu digaris bawahi bukan di persoalan jenisnya, akan tetapi tingkat kematangan pisang yang dikonsumsi.

    “Untuk penderita GERD, sebaiknya mengonsumsi pisang yang matang, salah satu tandanya yaitu memiliki bintik cokelat dan hindari konsumsi pisang mentah yang masih hijau warnanya, karena justru akan memicu rasa tidak nyaman di lambung hingga GERD,” sambung dr. Nurul.

    dr. Nurul juga menjelaskan, GERD adalah penyakit akibat refluks atau aliran balik asam lambung ke kerongkongan sehingga selain rasa tidak nyaman di lambung. Pada saat mengalami hal ini, pasien juga akan merasakan rasa pahit, panas dan terbakar di dada hingga mulut akibat naiknya asam lambung tersebut.

    Dokter Nurul menjelaskan, penyebabnya karena melemahnya katup atau sfingter esofagus atau otot yang memisahkan antara kerongkongan dan lambung akibatnya asam lambung naik ke kerongkongan dan lama kelamaan bisa juga mengikis lapisan mukosa di sekitar kerongkongan tersebut.

    “Normalnya sfingter ini akan terbuka saat makanan masuk lalu menutup kembali, namun kondisi melemahnya sfingter ini justru membuat munculnya GERD. Beberapa pemicu kondisi melemahnya sfingter ini antara lain kehamilan, obesitas, merokok, riwayat hernia hiatus, makanan berlemak, pedas, makan terlampau banyak, dan sebagainya,” kata dr. Nurul.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, unggahan yang menyebut jenis-jenis pisang tertentu tidak boleh dimakan oleh penderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) bersifat salah sebagian (partly false).

    Pisang merupakan buah non-sitrus yang baik untuk penderita asam lambung dan memang penting untuk memilih pisang yang telah matang agar manfaat pisang untuk asam lambung bisa diperoleh secara maksimal.

    Meski begitu, selain memilih pisang yang matang, tidak ada jenis pisang tertentu yang dilarang dikonsumsi penderita penyakit asam lambung.

    Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa mengungkap, pisang boleh dikonsumsi oleh pasien GERD dengan memperhatikan tingkat kematangannya, hindari mengkonsumsi pisang yang masih hijau dan mentah. Jadi, apapun jenis pisangnya, perhatikan kematangannya sebelum dikonsumsi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22406) [HOAKS] Video Soimah Janjikan Bantuan Rp 50 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim pembawa acara dan komedian Soimah berjanji akan memberikan bantuan uang Rp 50 juta.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut adalah hoaks.

    Video yang mengeklaim Soimah menjanjikan bantuan Rp 50 juta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video itu Soimah mengatakan, cara untuk mendapat bantuan Rp 50 juta adalah dengan menyukai dan membagikan unggahan tersebut.

    Video diberi keterangan tertulis sebagai berikut:

    Mae janji Transfer 50jt hari ini ini resmi dari mae soimah ya khusus untuk yang belum dibantu

    Hasil Cek Fakta

    Ketika diamati, gerakan bibir Soimah dalam video tidak sinkron dengan yang diucapkan.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri video tersebut.

    Hasilnya, ditemukan video serupa di akun Instagram pribadi Soimah yang diunnggah pada 6 Juli 2024.

    Video diberi keterangan: ojo lali di catet tgl nya, nanti nggak kebagian nangiiiis, uangnya di tabung dulu buat mborong mumpung discon besar2an,...

    Dalam video tersebut Soimah tidak menjanjikan uang Rp 50 juta. Namun, dia mempromsoikan dagangan bakso miliknya yang menawarkan diskon besar pada 13 Juli 2024.

    Sehingga, dapat dipastikan video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Sebelumnya di media sosial juga beredar informasi keliru yang mengeklaim Soimah membagikan sejumlah uang. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini dan di sini.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Soimah menjanjikan bantuan Rp 50 juta merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya, Soimah mempromosikan usaha bakso miliknya. Sampai saat ini di media sosial Soimah tidak ada konten soal bagi-bagi uang senilai Rp 50 juta. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-22405) [HOAKS] Bantuan Biaya Sekolah Rp 500.000 Mengatasnamakan BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/09/2024

    Berita

    KOMPAS - Beredar sebuah unggahan di media sosial dengan narasi yang menyebut adanya bantuan Rp 500.000 untuk biaya anak sekolah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut memiliki informasi yang keliru atau hoaks.

    Narasi soal bantuan biaya sekolah mengatasnamakan BRI muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam unggahan dijelaskan, untuk mendapat bantuan Rp 500.000, caranya dengan mengetik "hadir" dan mengubungi nomor WhatsApp yang tertera:

    ???????????? BerbagiRizki hari ini yg bilang (hadir) sya kasi???????? 500ribu gratisHkusus yang blum dapat saja ya kak

    KHUSUS YG PUNYA ANAK SEKOLAHBuat bapak ibu, khusus yang punya anaksekolah atau yang kurang mampu adabantuan 500ribu buat yangmembutuhkan

    Lanjut WA saja ya: 082337295160tidak ada jaminan maupun syarat apapun bunda ikhlas memberi

     

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, bantuan biaya sekolah mengatasnamakan BRI

    Hasil Cek Fakta

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    BRI tidak pernah menjanjikan bantuan biaya Rp 500.0000 bagi setiap orang tua untuk biaya sekolah anak, seperti dalam unggahan.

    "Informasi tersebut adalah hoaks dan penipuan," kata Hendy kepada Kompas.com, Senin (2/9/2024).

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi serta data perbankan kepada pihak yang mengatasnamakan BRI.

    Hendy menambahkan, informasi terkait BRI bisa diakses melalui website dan akun media sosial resmi mereka.

    "BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas," ujarnya.

    Kesimpulan

    Narasi soal bantuan biaya sekolah Rp 500 ribu yang mengatasnamakan BRI tidak benar. 

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    Menurut dia, BRI hanya menggunakan website dan media sosial resminya untuk memberikan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22404) [HOAKS] Paus Fransiskus Memerintahkan Umat untuk Mengikuti Pendiri WEF

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus diklaim memerintahkan umat manusia untuk mengikuti pendiri Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab.

    Narasi yang beredar mengeklaim, Paus mengatakan bahwa Schwab sosok yang lebih relevan dibandingkan Yesus.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia untuk mengikuti Klaus Schwab, disebarkan oleh akun Facebook ini, pada 18 Agustus 2024.

    Pria dalam video merujuk situs web The People's Voice sebagai sumber rujukannya.

    Ia juga menyinggung soal penulisan kitab suci baru.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Paus Fransiskus Memerintahkan Umat Manusia untuk Mengikuti 'Uskup Universal' Klaus Schwab Selama 'Akhir Zaman'

    Menurut Paus Fransiskus, dunia telah memasuki akhir zaman, yang berarti sangat penting bagi semua orang di dunia untuk tunduk kepada pendiri Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab, dan menerima agendanya.

    Menurut Paus Fransiskus, Klaus Schwab telah ditunjuk sebagai "uskup universal" karena rencananya untuk mengembalikan alam ke posisi keutamaannya dalam tatanan dunia berarti ia adalah sosok yang lebih relevan daripada Yesus Kristus pada tahun 2024.

    Komentar Paus Fransiskus telah menimbulkan kemarahan di Vatikan dengan banyak uskup agung yang menyerukan agar ia dipenggal, tetapi mengingat fakta-fakta yang mengganggu yang muncul tentang paus Jesuit tersebut, haruskah kita benar-benar terkejut dengan dukungannya terhadap program eugenika dan depopulasi ala Nazi milik Schwab?

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris seperti yang diunggah oleh akun ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi yang menuding Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia mengikuti Klaus Schwab disebarkan oleh situs web The People's Voice.

    Situs web tersebut memiliki rekam jejak menyebarkan konspirasi dan misinformasi.

    Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs tersebut sebagai bias ektrem sayap kanan, dengan kredibilitas rendah.

    Situs yang berbasis di Los Angeles berdiri sejak 2014 dan sering membuat artikel clickbait.

    Vatikan memang pernah menerbitkan beberapa surat yang ditujukan kepada Schwab tentang keikutsertaannya dalam pertemuan tahunan WEF di Davos. Seperti di sini, di sini, dan di sini.

    Namun tidak ada satupun yang menyebutkan penunjukannya pada posisi apa pun di dalam gereja.

    The People's Voice menggunakan istilah “universal bishop” kepada Schwab.

    Namun, istilah tersebut hanya muncul dalam satu dokumen di situs Special Assembly, buletin tentang Sidang Khusus Sinode Para Uskup untuk Timur Tengah pada 2010.

    Dokumen tersebut sama sekali tidak menyebutkan WEF atau Mr Schwab.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia untuk mengikuti pendiri WEF, Klaus Schwab merupakan hoaks.

    Narasi disebarkan oleh situs yang memiliki rekam jejak menyebar teori konspirasi dan disinformasi.

    Vatikan tidak pernah memberi jabatan, gelar, atau mandat apa pun kepada Schwab.

    Rujukan