• (GFD-2025-28442) Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan link pendaftaran untuk peralihan BPJS premium ke BPJS gratis. Postingan itu beredar di Facebook sejak Selasa 8 Juli 2025.
    Berikut isi unggahannya:
    AYO SEGERA!!!
    BERALIH DARI BPJS PREMIUM KE BPJS GRATIS PENDAFTARAN TIDAK DI PUNGGUNG BIAYA APAPUN.
    SILAHKAN KLIK DAFTAR SEKARANG YANG DI BAWAH ⬇️⬇️ SUPAYA TIDAK KENA IURAN LAGI DALAM PERBULAN
    #bpjsgratis
    #jaminansosial
    #bantuangratis
    #indonesiamaju
    Dalam gambar yang diposting, tertulis:
    Layanan BPJS Gratis program tahun 2025
    Pemerintah menghapuskan tunggakan BPJS Buruan beralih ke BPJS gratis
    Sekarang lebih mudah beralih BPJS MANDIRI ke BPJS GRATIS dari pemerintah Cukup melalui ponsel anda, daftar online sekarang
    Jika menu Daftar di klik, mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah data pribadi, seperti nama dan nomor Telegram.
    Benarkah klaim tautan mengenai link pendaftaran peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis dengan menghubungi Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah. Dia menyampaikan link pendaftaran tersebut adalah hoaks.
    "Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky Anugerah kepada Liputan6.com, Kamis (14/8/2025).
    Rizzky pun meminta agar masyarakat berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
    "Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165," ujar dia.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, link pendaftaran peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis adalah hoaks.
    BPJS Kesehatan menyatakan, tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut.
  • (GFD-2025-28441) Cek Fakta: Dua Polisi Meninggal usai Demo Pati

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita



    Murianews, Pati – Beredar informasi di media sosial, dua orang anggota kepolisian meninggal usai bertugas mengamankan demo 13 Agustus di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, informasi itu merupakan hoaks.



    Kabar dua anggota kepolisian meninggal usai demo 13 Agustus itu beredar di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah akun bernama gununglawu63.



    Dalam unggahannya disebutkan dua anggota kepolisian yakni, Aipda Teguh Sulistiyo dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal akibat unjuk rasa pada 13 Agustus 2025.



    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Murianews.com, informasi yang menyebutkan dua polisi meninggal usai demo di Pati merupakan hoaks.



    Penelusuran selengkapnya dapat disimak di halaman berikut.

    Hasil Cek Fakta





    Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri kabar dua polisi meninggal usai demo di Pati dengan meminta konfirmasi Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi.



    Menanggapi kabar itu Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi mengatakan informasi tersebut merupakan kabar bohong alias hoaks.



    Ia menjekaskan, fakta sebenarnya, Aipda Teguh Sulistiyo meninggal dunia pada tahun 2023 dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal pada 2024. Keduanya meninggal karena sakit yang dideritanya.



    ”Kami tegaskan, Aipda Teguh Sulistiyo wafat pada tahun 2023 karena sakit dan Bripka Catur Budi Santoso wafat pada tahun 2024 karena sakit juga. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kegiatan unjuk rasa 13 Agustus 2025,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).



    Berita selengkapnya dapat klik tautan ini.



    Kemudian, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto membantah adanya korban meninggal dalam demo yang berujung bentrok di Alun-Alun Pati. Ia mengungkapkan korban hanya mengalami luka-luka.



    Kombes Pol Artanto menjelaskan pihaknya sudah mengecek korban ke RSUD RAA Soewondo. Pengecekan ini dilakukan setelah beredar kabar di masyarakat bahwa sebanyak tiga orang menjadi korban meninggal. Ia pun membantah kabar ini.



    ”Dan sampai saat ini sampai sore hari ini hasil penelusuran dari kita Dari kepolisian nihil. Nihil adanya. Tidak ada korban yang meninggal dunia dari aksi anarkis tersebut. Demikian,” ungkap dia kepada Murianews.com, Rabu (13/8/2025).



    Berita selengkapnya klik tautan ini.



    Kesimpulan...

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, kabar dua polisi meninggal usai demo di Pati merupakan disinformasi dengan jenis Misleading Content atau konten yang menyesatkan.



    Fakta sebenarnya, dua polisi yakni Aipda Teguh Sulistiyo meninggal dunia pada tahun 2023 dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal pada 2024. Keduanya meninggal karena sakit yang dideritanya.



    Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto membantah adanya korban meninggal dalam demo yang berujung bentrok di Alun-Alun Pati.



    Editor: Zulkifli Fahmi
  • (GFD-2025-28440) [SALAH] Foto Tagihan Royalti Musik dan Lagu di Restoran

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    Pada Minggu (10/8/2025) beredar foto di X (arsip cadangan) oleh akun “JAMAL BUGIS 7.0” (@JamalBoegis) dengan narasi:

    “Nyomot dari tetangga, tiap kali ke resto kita dipaksa dengar lagu lalu bayar. Pemaksaan bayar royalti secara halus."

    di unggahannya.

    Per tangkapan layar (screenshot) dibuat, unggahan tersebut sudah dilihat 631 kali, mendapatkan 7 jawaban, dibagikan ulang 3 kali, dan disukai oleh 13 pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) pencarian gambar (image search) Google Lens.

    Hasil penelusuran mengarahkan ke sebuah sumber unggahan foto yang asli yang dimuat di situs Tripadvisor, sebuah situs yang salah satu fiturnya adalah menyediakan ulasan. Tidak ada tulisan “1 Royalti musik dan lagu 29.140” di foto yang asli, berbeda dengan foto yang dibagikan oleh @JamalBoegis. Jumlah totalnya pun salah, meskipun jumlah totalnya sama dengan jumlah total dengan foto yang aslinya tetapi jika ditambahkan dengan tagihan royalti musik dan lagu seharusnya jumlah total yang benar adalah Rp759.220.

    Selain itu, ada pula klarifikasi dari akun TikTok @nukamarikopi yang mengklarifikasi setelah sebelumnya sempat viral menyebarkan foto tersebut sambil mengkritik mengenai biaya royalti yang dianggap janggal dan dapat membuat pelanggan enggan untuk datang kembali.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content), faktanya foto yang disebarkan adalah hasil manipulasi dari foto tagihan yang dimuat di situs Tripadvisor.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28439) Video Ricuh Bobotoh Diklaim Pendemo Siap Meluncur ke Pati

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    tirto.id - Ratusan ribu warga menggelar demo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Aksi ini dipicu oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Meski kebijakan itu sudah dibatalkan, aksi massa terus berlanjut dengan tuntutan menurunkan Bupati Sudewo.

    ADVERTISEMENT

    Sebelum hari-H unjuk rasa, berseliweran video kumpulan massa yang tampak ricuh dengan polisi. Beberapa orang dalam klip juga ada yang mengibarkan bendera, sementara lainnya ada pula yang mendongkrak pagar.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Akun Facebook bernama "Risky Ka'aliman" (arsip) membagikan cuplikan ini dengan klaim bahwa itu merupakan rekaman 50 ribu pendemo yang siap meluncur di Pati. Video yang disebarkan berdurasi tak lebih dari dua menit.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    "50ribu pendemo siap meluncur kepati, membantu sodara kita yang lagi di tantang #jangkoanluas #infodemak #infomranggen," tulis akun pengunggah pada Rabu (6/8/2025).

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Bobotoh Siap Meluncur ke Pati. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sampai Kamis (14/8/2025), video ini sudah dibagikan sebanyak 1.600 kali dan mengumpulkan 48.700 tanda suka serta 6 ribu komentar. Kolom komentar itu dipenuhi oleh kritik warganet dan desakan Bupati Pati untuk mundur.

    ADVERTISEMENT

    Cuplikan dengan narasi selaras juga berlalu-lalang di YouTube dan TikTok.

    Namun, benarkah video tersebut menunjukkan 50 ribu pedemo di Pati?

    Hasil Cek Fakta

    Usai menyaksikan video dan memperhatikan detailnya, Tim Riset Tirto menemukan adanya cuplikan bendera dengan nuansa biru dan kuning dengan logo yang mirip logo klub sepak bola Persib Bandung.

    Untuk memastikan keterkaitan rekaman dengan Persib Bandung, kami mencoba menyalin tangkapan layar video tersebut ke Google Image. Hasilnya, dokumentasi ini sudah berlalu lalang-lalang sejak Mei lalu.

    Akun Instagram “pasukan_casual” misalnya, mengunggah video ini pada 25 Mei 2025. Menurut keterangan, rekaman aslinya menggambarkan adanya sedikit gesekan antara Bobotoh (pendukung Persib Bandung) dan pihak keamanan di luar stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

    Akun TikTok bernama "hooligansculture99" juga mengunggah video itu dengan takarir yang sama. “A. C. A. B‼ Terjadi sedikit gesekan antara bobotoh dan isilop di luar stadion GBLA match kemarin,” begitu bunyi keterangannya.

    Laporan soal kericuhan itu juga diperkuat oleh berita Detik berjudul “Kericuhan di Luar Stadion GBLA Warnai Laga Persib Vs Persis”. Disebut dalam artikel bahwa kegaduhan berlangsung pada Sabtu (24/5/2025), saat jalannya pertandingan antara Persib Bandung melawan Persis Solo di Stadion GBLA.

    Kerusuhan terjadi di area luar stadion saat ribuan suporter memaksa masuk ke dalam stadion dengan mendobrak pagar. Dari pantauan di lapangan, massa suporter sempat terlibat kericuhan dengan petugas keamanan. Kericuhan itu terjadi di area Gerbang Biru Stadion GBLA.

    Selain memaksa masuk, mereka juga melemparkan benda seperti batu hingga flare. Diduga kuat, suporter yang memaksa masuk adalah mereka yang tidak memiliki tiket. Itu artinya, video kericuhan ini telah dibubuhi keterangan yang tidak tepat.

    Meski unjuk rasa di Pati memang terjadi, yakni pada Rabu (13/8/2025), video yang berlalu-lalang tidak menunjukkan pendemo di Pati maupun massa yang siap meluncur ke unjuk rasa di Pati.

    Dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025) lalu itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat ada 64 korban luka.

    "Dari 64 korban luka tersebut, ada yang dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, di Pati, Rabu (13/8/2025), menukil dari Antara.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video kericuhan yang berseliweran telah dibubuhi keterangan yang tidak tepat. Klip aslinya menunjukkan kegaduhan yang berlangsung pada Sabtu (24/5/2025), saat jalannya pertandingan antara Persib Bandung melawan Persis Solo di Stadion GBLA.

    Beberapa akun media sosial mengunggah klip ini sejak Mei, sebelum demo Pati soal kenaikan PBB berlangsung. Laporan soal kericuhan itu juga diperkuat oleh berita Detik berjudul “Kericuhan di Luar Stadion GBLA Warnai Laga Persib Vs Persis”.

    Dengan begitu, video kegaduhan dengan klaim pendemo siap meluncur ke Pati bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan