Narasi yang banyak dibagikan jelang hari pencoblosan pada 27 November ini, salah satunya beredar melalui Facebook.
"AKHIRNYA Keluar juga FATWA...MUI..Himbauan untuk UMMAT ISLAM INDONESIA...Harap ikuti FATWA MUI..Jangan Coblos..Cagub...atau Cabup/ Calon bupati yg di dukung Jokowi.. dan antek antek oligarki demikian pemberitahuan dr MUI...terima kasih. Mau yang GERCOS juga dihormati," demikian isi keterangan yang termuat di konten Facebook pada 26 November 2024.
(GFD-2024-24232) Cek fakta, MUI keluarkan fatwa larangan mencoblos kandidat Pilkada pilihan Jokowi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
MUI memang mengeluarkan imbauan bagi masyarakat dalam memilih pemimpin pada Pilkada 2024. Menurut laporan ANTARA, imbauan MUI itu dipublikasikan pada 23 November 2024.
MUI mengarahkan umat Islam untuk mengikuti ketentuan berikut dalam memilih pemimpinnya:
1. Pilihan didasarkan atas keimanan, ketakwaan kepada Allah SWT, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
2. Bebas dari suap, politik uang, kecurangan, korupsi, oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar'i.
3. Memilih calon pemimpin yang beriman, bertakwa, jujur, terpercaya, aktif, dan aspiratif, mempunyai kemampuan dan memperjuangkan kepentingan umat Islam, serta kemaslahatan bangsa.
Dari uraian tersebut, tidak ada arahan MUI kepada publik untuk menghindari kandidat pilihan Jokowi di Pilkada 2024.
Konten yang dibagikan di Facebook itu nyatanya berisi informasi menyesatkan yang mengarah pada ujaran kebencian.
MUI mengarahkan umat Islam untuk mengikuti ketentuan berikut dalam memilih pemimpinnya:
1. Pilihan didasarkan atas keimanan, ketakwaan kepada Allah SWT, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
2. Bebas dari suap, politik uang, kecurangan, korupsi, oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar'i.
3. Memilih calon pemimpin yang beriman, bertakwa, jujur, terpercaya, aktif, dan aspiratif, mempunyai kemampuan dan memperjuangkan kepentingan umat Islam, serta kemaslahatan bangsa.
Dari uraian tersebut, tidak ada arahan MUI kepada publik untuk menghindari kandidat pilihan Jokowi di Pilkada 2024.
Konten yang dibagikan di Facebook itu nyatanya berisi informasi menyesatkan yang mengarah pada ujaran kebencian.
Kesimpulan
Konten yang dibagikan di Facebook itu nyatanya berisi informasi menyesatkan yang mengarah pada ujaran kebencian.
Rujukan
(GFD-2024-24231) CEK FAKTA: Andika-Hendi Borong Sembako untuk Serangan Fajar Pilkada?
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 27/11/2024
Berita
Beberapa waktu belakangan beredar video singkat yang menarasikan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi memborong sembako untuk digunakan sebagai serangan fajar.
Video tersebut diunggah oleh kanal YouTube BERITA SEPAKBOLA dengan judul “MAFIA SEMBAKOPDIP BERULAH LAGI” pada Minggu (24/11/2024). Video berdurasi 32 detik itu berisi kolase foto yang menunjukkan bingkisan sembako dengan foto Andika-Hendi.
Video tersebut diunggah oleh kanal YouTube BERITA SEPAKBOLA dengan judul “MAFIA SEMBAKOPDIP BERULAH LAGI” pada Minggu (24/11/2024). Video berdurasi 32 detik itu berisi kolase foto yang menunjukkan bingkisan sembako dengan foto Andika-Hendi.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa foto-foto yang digunakan merupakan kegiatan Tebus Murah Jawa Tengah Perkasa yang sudah diselenggarakan oleh kubu Andika-Hendi.
Dalam salah satu cuplikan video yang beredar, juga ditampilkan foto kupon acara kegiatan Tebus Murah Jawa Tengah Perkasa tersebut.
Pengguna TikTok @sobatkaisar juga sudah mengunggah kegiatan Tebus Murah Jawa Tegah Perkasa tersebut pada Jumat (22/11/2024). Dalam keterangan videonya, disebutkan kegiatan tebus murah tersebut dilaksanakan di Cilacap, Jawa Tengah
Dalam salah satu cuplikan video yang beredar, juga ditampilkan foto kupon acara kegiatan Tebus Murah Jawa Tengah Perkasa tersebut.
Pengguna TikTok @sobatkaisar juga sudah mengunggah kegiatan Tebus Murah Jawa Tegah Perkasa tersebut pada Jumat (22/11/2024). Dalam keterangan videonya, disebutkan kegiatan tebus murah tersebut dilaksanakan di Cilacap, Jawa Tengah
Kesimpulan
Benar bahwa kubu Andika-Hendi menggelar pasar murah untuk menjual bingkisan sembako dengan harga murah. Kendati demikian, tidak benar narasi yang menyatakan sembako tersebut untuk serangan fajar.
Rujukan
(GFD-2024-24230) CEKFAKTA PILKADA: Bagi-bagi Uang di Pilbup Pekalongan 2024
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/11/2024
Berita
Sebuah unggahan dari Aris Wandi di laman Facebook Info-Pekalongan memperlihatkan amplop berisi uang Rp70 ribu dan pesan untuk mencoblos calon bupati tertentu. Ada kertas bergambar pasangan nomor urut 1 Fadia Arafiq-Sukirman dengan tulisan "coblos nomor 1 Coblos Jilbab Putih".
"Beneran ini amplop nomor 01 seperti ini? Apa pecutnya sudah dipotong?" tulis Aris Wandi, Selasa (26/11/2024). Istilah 'pecut' adalah sebutan untuk tim sukses atau relawan lapangan dari pasangan calon.
Unggahan itu mendapat ratusan balasan, kebanyakan menyebut nominal uang yang mereka peroleh, antara Rp50 ribu hingga Rp150 ribu.
"Beneran ini amplop nomor 01 seperti ini? Apa pecutnya sudah dipotong?" tulis Aris Wandi, Selasa (26/11/2024). Istilah 'pecut' adalah sebutan untuk tim sukses atau relawan lapangan dari pasangan calon.
Unggahan itu mendapat ratusan balasan, kebanyakan menyebut nominal uang yang mereka peroleh, antara Rp50 ribu hingga Rp150 ribu.
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menggunakan Google Reverse Image Search maupun TinEye terhadap foto tersebut tidak menghasilkan temuan apapun. Bisa berarti foto itu asli dan bukan rekayasan atau belum pernah terindeks oleh Google. Termasuk nomor seri uang lembaran 20 ribuan itu belum pernah terekam foto di Google.
Dugaan politik uang sebelumnya juga muncul dari laporan masyarakat ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sentra Gakkumdu Pekalongan, Selasa (26/11/2024) sore. Dalam laporan itu, pelapor membawa kardus berisi ribuan amplop dan uang total Rp213.200.000 dan stiker bergambar pasangan calon nomor urut 1. Pelapor didampingi relawan pasangan nomor urut 2. Menurut pelapor, amplop itu siap diedarkan.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan Muhamad Tohir menyatakan akan mendalami laporan dan temuan itu.
Dugaan politik uang sebelumnya juga muncul dari laporan masyarakat ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sentra Gakkumdu Pekalongan, Selasa (26/11/2024) sore. Dalam laporan itu, pelapor membawa kardus berisi ribuan amplop dan uang total Rp213.200.000 dan stiker bergambar pasangan calon nomor urut 1. Pelapor didampingi relawan pasangan nomor urut 2. Menurut pelapor, amplop itu siap diedarkan.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan Muhamad Tohir menyatakan akan mendalami laporan dan temuan itu.
Kesimpulan
Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan Muhamad Tohir menyatakan akan mendalami laporan dan temuan itu.
Rujukan
(GFD-2024-24229) [HOAKS] Foto Amplop Diklaim Bukti Politik Uang di Sulawesi Tenggara
Sumber: X.comTanggal publish: 27/11/2024
Berita
Foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 yang diduga sebagai bukti politik uang di Sultra dibagikan oleh akun X (Twitter) ini pada Minggu (24/11/2024). Akun itu mempertanyakan kebenaran informasi yang dia dapat di media sosial.
Berikut narasi yang dibagikan: Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra). Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan Demokrasi makin Rusak @KPU_ID @bawaslu_RI @jokowi @prabowo @DPR_RI Mohon Jangan Melakukan Pembiaran
Berikut narasi yang dibagikan: Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra). Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan Demokrasi makin Rusak @KPU_ID @bawaslu_RI @jokowi @prabowo @DPR_RI Mohon Jangan Melakukan Pembiaran
Hasil Cek Fakta
Ada dua konten yang dibagikan dalam twit tersebut, foto dan video. Sejauh ini konten yang sudah bisa diperiksa adalah foto.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 tersebut dengan Google Lens. Hasilnya, foto yang sama telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024.
Misalnya, akun Facebook ini membagikan foto tersebut pada 14 November 2024. Sementara, akun Facebook ini membagikan foto yang sama pada 15 November 2024. Namun, akun-akun tersebut tidak menyebut tentang politik uang di Sultra.
Foto tersebut dibagikan dengan narasi "sedekah Jumat". "Spesial malam Jum'at berkah...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s. Untuk 45 orang pertama," demikian narasi foto yang dibagikan pada 14 November 2024.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 tersebut dengan Google Lens. Hasilnya, foto yang sama telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024.
Misalnya, akun Facebook ini membagikan foto tersebut pada 14 November 2024. Sementara, akun Facebook ini membagikan foto yang sama pada 15 November 2024. Namun, akun-akun tersebut tidak menyebut tentang politik uang di Sultra.
Foto tersebut dibagikan dengan narasi "sedekah Jumat". "Spesial malam Jum'at berkah...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s. Untuk 45 orang pertama," demikian narasi foto yang dibagikan pada 14 November 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 yang disebut sebagai bukti politik uang di Sultra adalah hoaks.
Foto tersebut telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024 dengan narasi "sedekah Jumat".
Foto tersebut telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024 dengan narasi "sedekah Jumat".
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/11/27/125400982/hoaks-foto-amplop-diklaim-bukti-politik-uang-di-sulawesi-tenggara
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122117344820570466&set=gm.2976595079157224&idorvanity=2727490740734327
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122122971644550499&set=gm.27889218070669185&idorvanity=8391353650882251
Halaman: 309/5729