• (GFD-2024-24225) Cek Fakta: Tidak Benar Cawagub Jakarta Suswono Ber-KTP di Tegal

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita

    Kabar tentang Calon Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Suswono ber-KTP di Tegal, Jawa Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun X.

    Akun X tersebut menuliskan narasi bahwa pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono bukan warga ber-KTP Jakarta.

    "Cagub dan cawagub ini bukan orang-orang ber-KTP Jakarta.

    RK ber-KTP Bandung, Jawa Barat, Suswono ber-KTP Tegal, Jawa Tengah," tulis salah satu akun X.

    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 479 kali ditonton dan 10 kali dibagikan oleh warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Cawagub Jakarta nomor urut 1, Suswono ber-KTP di Tegal, Jawa Tengah.

    Dalam wawancara bersama salah satu stasiun televisi, Suswono mengatakan bahwa dirinya berstatus sebagai warga Bogor, Jawa Barat. Karena itu, ia menggunakan hak suaranya pada Pilkada 2024 di wilayah Bogor.

    "Saya memang statusnya KTP di Bogor, sehingga punya hak pilih di Bogor. Sementara kan kalau dicalonkan kan seluruh warga Indonesia berhak dicalonkan," kata Suswono dalam sebuah wawancara di kediamannya sebelum menggunakan hak suaranya, Rabu (27/11/2024).

    Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku, sempat menjadi warga Jakarta saat awal menikah dan menjadi anggota dewan serta menteri.

    "Saya pindah-pindah sih. Waktu nikah dulu jadi warga Jakarta, kemudian saya pindah ke Bogor, kemudian jadi dosen di Bogor, ketika jadi anggota dewan sama menteri, praktis 10 tahun saya jadi warga Jakarta. Setelah enggak jadi menteri saya menetap di Bogor," tutur Suswono.

    Kesimpulan

    Kabar tentang Cawagub Jakarta nomor urut 1, Suswono ber-KTP di Tegal, Jawa Tengah ternyata tidak benar. Faktanya, Suswono mengaku, saat ia merupakan warga Bogor dan ber-KTP di Bogor, Jawa Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24224) Cek Fakta: Andika-Hendi Borong Sembako untuk Serangan Fajar?

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita

    Beredar di media sosial Facebook sebuah video dari Tiktok lanagejagad794 berisi serangkaian foto dengan narasi pihak cagub-cawagub Jateng Andika-Hendi memborong sembako untuk dibagikan sebagai serangan fajar di hari pemungutan suara.

    Dalam video yang diunggah Selasa (26/11) tersebut diperlihatkan beberapa paket sembako dengan label wajah serta nama Andika-Hendi. Diperlihatkan pula foto sejumlah warga tengah mengantre, serta kupon tebus murah.

    Berikut narasi yang disampaikan:

    "Wah ngeri banget ini PDI Perjuangan, Setelah ditelusuri lebih dalam ternyata mereka sendirilah pelakunya. Telah diborong sendiri oleh PDI Perjuangan. Sembako itu akan digunakan sebagai serangan fajar, udah gak habis pikir lagi, ngelihat kelakuan PDIP semakin ke sini, udahlah PDIP emang senyaman itu ya berkuasa?"

    Hasil Cek Fakta

    Tim penelusuran fakta Suara.com melakukan pengecekan dengan reverse image search dan ditemukan video yang menampilkan konten serupa di media sosial Tiktok.

    Dalam video tersebut terlihat sejumlah paket sembako dengan kantong dan isi yang sama dengan video yang beredar di facebook (link di atas). Video yang diunggah oleh akun Tiktok Sobat Kaisar pada Sabtu (23/11) menampilkan momen tebus murah di Cilacap, Jawa Tengah.

    Dalam video yang beredarpun ditemukan foto kupon bertuliskan tebus murah Jawa Tengah Perkasa.

    Selain itu, di akun Instagram Pandhita Jateng juga terdapat unggahan mengenai kegiatan tebus murah sembako dengan label Andika-Hendi.

    Melansir berita dari Antara yang dipublikasi pada 4 November lalu, salah satu relawan Andika-Hendi yaitu Pandhita Jateng melakukan tebus murah sembako di Kab. Temanggung dan Kab. Semarang.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut Andika-Hendi borong paket sembako untuk serangan fajar tidaklah benar. Paket sembako tersebut bukan untuk serangan fajar melainkan untuk kegiatan tebus murah.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24223) Cek fakta, artikel Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah dalam Pilkada 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar dari suatu media yang menarasikan Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan pulang kampung ke Jawa Timur jika kalah di Pilkada 2024 ini.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kalau Kalah, Saya Akan Kembali ke Kampung Saya di Jawa Timur, Ucap Ahmad Luthfi”

    Namun, benarkah artikel yang menyatakan Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah Pilkada 2024?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, tidak ada artikel yang berjudul seperti tangkapan layar dalam unggahan tersebut.

    Namun, ANTARA menemukan artikel dengan tampilan serupa dengan judul yang berbeda dengan di tangkapan layar. Artikel tersebut serupa dengan laman Awall.id yang berjudul “Tampil Gemilang di Debat Perdana, Luthfi-Gus Yasin Buktikan Siap Pimpin Jawa Tengah”.

    Dalam artikel tersebut, Bendahara DPD I Golkar Jateng, Mohammad Saleh mengatakan, paslon nomor urut 2 itu dinilai menguasai materi debat, baik secara data fakta di lapangan maupun solusi-solusi yang ditawarkan untuk masyarakat Jawa Tengah.

    Dengan demikian, tangkapan layar artikel tersebut tidak sesuai dengan aslinya.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klaim: Artikel Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah dalam Pilkada 2024

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-24222) Deretan hoaks bagi-bagi uang jelang Pilkada, dari Prabowo hingga Dedi Mulyadi

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita



    Jakarta (ANTARA/JACX) – Menjelang Pilkada 2024, ramai di media sosial akun mengatasnamakan pejabat di Indonesia membagikan uang jutaan rupiah hanya dengan mengikuti, menyukai atau komentar diakun dan unggahan sesuatu. Padahal hal tersebut merupakan hoaks atau disinformasi.

    Berikut deretan hoaks bagi-bagi hadiah yang dikumpulkan tim ANTARA:



    1. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sebuah akun di TikTok mengatasnamakan Presiden Prabowo mengunggah beberapa video yang menarasikan Prabowo akan memberikan bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan.

    Unggahan tersebut telah ditayangkan lebih dari 500 ribu penayangan, disukai oleh 17 ribu orang dan akun tersebut memiliki pengikut hingga 73 ribu.



    Berikut narasi dalam video tersebut:

    “bantuan khusus rakyat yang betul-betul membutuhkan bantuan”

    Namun, benarkah unggahan tersebut?

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi suara Presiden Prabowo. Hasilnya, suara tersebut 99,8 persen merupakan hasil Artificial Intelligence (AI).





    2. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sebuah akun di TikTok mengatasnamakan Menteri Komdigi, Meutya Hafid, mengatakan uang yang disita dari kasus judi online akan disalurkan untuk bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

    Namun, benarkah unggahan tersebut?



    ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi suara Meutya Hafid. Hasilnya, suara tersebut 99,9 persen merupakan hasil Artificial Intelligence (AI).



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});



    3. Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

    Sebuah akun TikTok mengatasnamakan Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan memberikan bantuan kepada masyarakat sebesar Rp51 juta jika benar menjawab tebak-tebakan.

    Namun, benarkah unggahan tersebut?



    Berdasarkan penelusuran ANTARA, akun tersebut bukan akun resmi Dedi Mulyadi. Akun resmi Dedi Mulyadi di Instagram @dedimulyadi71, TikTok @dedimulyadiofficial (), dan Facebook Kang Dedi Mulyadi.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan