KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang beredar di media sosial mengeklaim manajer klub sepak bola Inggris, Manchester City, Josep Guardiola menolak berjabat tangan dengan seorang pria yang diklaim sebagai delegasi Israel.
Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut tidak benar. Informasinya keliru sehingga perlu diluruskan.
Video yang diklaim menampilkan Pep Guardiola menolak berjabat tangan dengan delegasi Israel salah satunya dibagikan akun Instagram ini, dan Facebook ini, ini.
Dalam video, Pep sedang bersalaman dengan sejumlah orang. Kemudian, ia tampak mengabaikan seorang pria yang diklaim sebagai delegasi Israel.
Berikut narasi yang disampaikan:
Hal kecil tapi sangat bermakna.
Pelatih terkenal Spanyol Manchester City Pep Guardiola,menghindar berjabat tangan dgn delegasi Israel...
Terimakasih...anda kereeen
(GFD-2025-27286) [KLARIFIKASI] Pep Guardiola Tidak Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Delegasi Israel
Sumber:Tanggal publish: 05/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu bersumber dari unggahan di kanal YouTube The Emirates FA Cup.
Klip tersebut bisa dilihat pada jam ke-2 menit ke-6.
Video itu adalah momen ketika Pep Gurdiola bersalaman dengan sejumlah orang setelah laga Manchester City melawan Arsenal di ajang Community Shield 2023.
Di pertandingan itu Manchester City tumbang dari Arsenal lewat drama adu penalti, setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Adapun pria yang tidak disalami oleh Pep adalah mantan manajer Crystal Palace, Alan Smith. Dikutip dari Reuters Smith menegaskan, ia bukanlah delegasi Israel.
Alan Smith menghadiri pertandingan Community Shield 2023 sebagai tamu dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).
Menurut Smith, kemungkinan besar Pep Guardiola sedang tidak fokus sehingga tidak bersalaman dengan dirinya. Menurut Smith, dia memiliki hubungan yang baik dengan para petinggi Manchester City.
Hingga kini belum ada penjelasan dari Pep Guardiola terkait alasan dirinya tidak berjabat tangan dengan Alan Smith.
Klip tersebut bisa dilihat pada jam ke-2 menit ke-6.
Video itu adalah momen ketika Pep Gurdiola bersalaman dengan sejumlah orang setelah laga Manchester City melawan Arsenal di ajang Community Shield 2023.
Di pertandingan itu Manchester City tumbang dari Arsenal lewat drama adu penalti, setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Adapun pria yang tidak disalami oleh Pep adalah mantan manajer Crystal Palace, Alan Smith. Dikutip dari Reuters Smith menegaskan, ia bukanlah delegasi Israel.
Alan Smith menghadiri pertandingan Community Shield 2023 sebagai tamu dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).
Menurut Smith, kemungkinan besar Pep Guardiola sedang tidak fokus sehingga tidak bersalaman dengan dirinya. Menurut Smith, dia memiliki hubungan yang baik dengan para petinggi Manchester City.
Hingga kini belum ada penjelasan dari Pep Guardiola terkait alasan dirinya tidak berjabat tangan dengan Alan Smith.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Pep Guardiola menolak berjabat tangan dengan delegasi Israel tidak benar.
Pria yang ada dalam video adalah manajer asal Inggris Alan Smith. Ia menghadiri pertandingan Community Shield 2023 sebagai tamu FA, bukan delegasi Israel.
Pria yang ada dalam video adalah manajer asal Inggris Alan Smith. Ia menghadiri pertandingan Community Shield 2023 sebagai tamu FA, bukan delegasi Israel.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DKPP9oWPicp/?utm_source=ig_embed&ig_rid=ee685a74-8e5c-45c8-82a9-d6bcc74bea70
- https://www.facebook.com/share/r/16cvkXpXSo/
- https://www.facebook.com/share/r/1BazwYiXoz/
- https://www.youtube.com/live/UWyMIwQcG3E?t=7557s
- https://www.youtube.com/live/UWyMIwQcG3E?t=7557s
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27285) [KLARIFIKASI] Video Dedi Mulyadi Dirawat di Rumah Sakit Terjadi 2022, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 05/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial muncul video yang mengeklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sedang dirawat di rumah sakit.
Unggahan beredar pada awal Juni 2025. Sehingga, narasi yang muncul adalah Dedi sedang dirawat saat ini.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar, karena video itu diambil pada 2022.
Video dengan narasi Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Video itu menampilkan Dedi Mulyadi tengah terbaring di rumah sakit. Salah satu akun menulis keterangan demikian:
Kang Dedi Mulyadi Dirawat Dirumah Sakit, Semoga Cepat Sembuh
Setelah ditelusuri, tidak ditemukan informasi valid Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025.
Di akun Intagram-nya, Dedi tampak masih beraktivitas pada awal Juni 2025. Salah satu aktivitasnya, ketika ia menyampaikan soal pemberian santunan kepada korban longsor Gunung Kuda, Cirebon.
Penelusuran lebih lanjut menemukan video yang beredar identik dengan unggahan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
Video itu adalah momen ketika Dedi Mulyadi menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta pada 2022.
Tindakan itu dilakukan untuk membersihkan aliran darah sehingga tidak ada lagi sumbatan.
"Kita enggak sakit. Kita sehat. Tapi akan diambil tindakan agar lebih sehat lagi. Namanya DSA, Digital Subtraction Angiography jadi sebuah tindakan untuk melancarkan aliran pembuluh darah. Hanya ada di RSPAD yang dipimpin dr Terawan, jadi tidak ada di tempat lain," kata Dedi.
Menurut Dedi, operasi itu dilakukan berdasarkan saran dari dokter syaraf yang menyebut ada sumbatan menuju otak sehingga aliran oksigen tidak lancar.
Unggahan beredar pada awal Juni 2025. Sehingga, narasi yang muncul adalah Dedi sedang dirawat saat ini.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar, karena video itu diambil pada 2022.
Video dengan narasi Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Video itu menampilkan Dedi Mulyadi tengah terbaring di rumah sakit. Salah satu akun menulis keterangan demikian:
Kang Dedi Mulyadi Dirawat Dirumah Sakit, Semoga Cepat Sembuh
Setelah ditelusuri, tidak ditemukan informasi valid Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025.
Di akun Intagram-nya, Dedi tampak masih beraktivitas pada awal Juni 2025. Salah satu aktivitasnya, ketika ia menyampaikan soal pemberian santunan kepada korban longsor Gunung Kuda, Cirebon.
Penelusuran lebih lanjut menemukan video yang beredar identik dengan unggahan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
Video itu adalah momen ketika Dedi Mulyadi menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta pada 2022.
Tindakan itu dilakukan untuk membersihkan aliran darah sehingga tidak ada lagi sumbatan.
"Kita enggak sakit. Kita sehat. Tapi akan diambil tindakan agar lebih sehat lagi. Namanya DSA, Digital Subtraction Angiography jadi sebuah tindakan untuk melancarkan aliran pembuluh darah. Hanya ada di RSPAD yang dipimpin dr Terawan, jadi tidak ada di tempat lain," kata Dedi.
Menurut Dedi, operasi itu dilakukan berdasarkan saran dari dokter syaraf yang menyebut ada sumbatan menuju otak sehingga aliran oksigen tidak lancar.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025 tidak benar.
Adapun video aslinya adalah momen ketika Dedi menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada 2022.
Adapun video aslinya adalah momen ketika Dedi menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada 2022.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/1C6RGALXBH/?mibextid=9drbnH
- https://www.facebook.com/share/v/16GCUdZhYi/
- https://www.facebook.com/share/r/1BoC7KtMaD/
- https://www.instagram.com/p/DKb-pSYpfmP/
- https://www.youtube.com/watch?v=hzATpLjdlP4&ab_channel=KANGDEDIMULYADICHANNEL
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27284) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Diskon Tarif Listrik 50 Persen Periode Mei-Juni 2025
Sumber:Tanggal publish: 05/06/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran diskon listrik 50 persen untuk periode Mei-Juni 2025, informasi tersebut diunggah salam satu akun Facebook, pada 20 Mei 2025.
Unggahan klaim link pendaftaran diskon listrik 50 persen untuk periode Mei-Juni 2025 berupa tulisan sebagai berikut.
"PENDAFTARAN PELANGGAN LISTRIK DISKON 50%
Pemerintah memberikan diskon 50 persen kepada pelanggan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) sampai 2.200 VA pada Mei-Juni 2025. Ini merupakan bagian dari insentif imbas kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen tahun depan
Pendaftaran Disini Gratis Yah Tidak Dipungut Biaya ayo daftar sekarang"
Unggahan tersebut disertai dengan link yang diklaim sebagai tempat pendaftaran untuk mendapat diskon listrik, berikut linknya.
"https://daftargratisv16.gendiy.online/?fbclid=IwY2xjawKugTlleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETEzMlk5bHhhNTFROVBkbGx3AR65KomUlEo5AP-1hK0sh3LuBB4F-TtPX13ehkfP1ttbNfIMCmw91siI5_sHVg_aem_A3EArN2OKJJ2-VLxEW-F0g"
Jika link tersebut diklik, mengarah pada halaman situs yang meminta sejumlah data pribadi.
Benarkah klaim link pendaftaran diskon listrik 50 persen untuk periode Mei-Juni 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran diskon listrik 50 persen untuk periode Mei-Juni 2025, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'diskon listrik diperpanjang', penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pengumuman! Diskon Tarif Listrik Tak Diperpanjang" yang dimuat Liputan6.com, pada 24 Januari 2025.
Dalam artikel Liputan6.com, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan belum ada pembahasan soal perpanjangan waktu diskon tarif listrik tersebut. Diketahui, diskon itu berlaku untuk periode Januari-Februari 2025.
"Kelihatannya belum, belum ada pembahasan untuk itu (perpanjangan diskon tarif listrik)," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Hal tersebut sebelumnya juga diungkap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Dia menegaskan diskon tarif listrik itu tidak akan diperpanjang.
"Itu 2 bulan aja, 2 bulan aja. Enggak diperpanjang," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Seperti diketahui, diskon tarif listrik 50 persen tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Pemberian diskon 50 persen diberikan kepada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari 2025.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Beredar Hoaks Pendaftaran Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Begini Cara PLN Bagikannya" yang dimuat Liputan6.com, dalam artikel tersebut Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto mengatakan, terkait dengan kebijakan tarif listrik, PLN memang memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen periode Januari dan Februari 2025, untuk pelanggan dengan daya dengan daya 2.200 volt ampere (VA) ke bawah.
Gregorius mengungkapkan, diskon tarif listrik tersebut langsung bisa dinikmati masyarakat tanpa melakukan regitrasi baik untuk pelanggan pascabayar dan prabayar.
"Diskon 50 persen bagi pelanggan pascabayar akan dinikmati secara otomatis dan tanpa perlu mendaftar dan tanpa biaya. Pelanggan tidak perlu melakukan registrasi," kata Gregorius, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Jumat (27/9/2024).
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Diskon Listrik Juni 2025 Batal? Cek Fakta dan Informasi Terbarunya" artikel Liputan6.com menyebutkan, diskon tarif listrik 50 persen sebelumnya tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Pemberian diskon 50 persen diberikan kepada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari 2025.
Pemerintah memutuskan batal memasukkan diskon tarif listrik ke dalam paket insentif ekonomi untuk periode Juni-Juli 2025. Hal ini dikarenakan proses penganggaran diskon tarif listrik jauh lebih lambat sehingga tak bisa dijalankan pada Juni-Juli 2025.
"Kita sudah rapat di antara para menteri dan untuk pelaksanaan diskon listrik ternyata untuk kebutuhan atau proses penganggarannya jauh lebih lambat, sehingga kalau kita tujuannya adalah untuk Juni dan Juli. Kami memutuskan (diskon ini) tak bisa dijalankan," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden Jakarta, Senin (2/6/2025).
Menurut dia, diskon tarif listrik dialihkan ke bantuan subsidi upah (BSU) untuk pekerja/buruh dan guru honorer dengan gaji dibawah Rp3,5 juta. Awalnya, besaran BSU Rp150.000 per bulan untuk 17,3 juta pekerja, dinaikkan menjadi Rp300.000 per bulan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran diskon listrik 50 persen untuk periode Mei-Juni 2025 tidak benar.
Diskon tarif listrik 50 persen sebelumnya tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Pemberian diskon 50 persen diberikan kepada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari 2025.
Pemerintah memutuskan batal memasukkan diskon tarif listrik ke dalam paket insentif ekonomi untuk periode Juni-Juli 2025.
(GFD-2025-27283) Keliru: Fitur Chat Suara di Whatsapp Pertanda Ada Peretas
Sumber:Tanggal publish: 05/06/2025
Berita
KLAIM tentang fitur chat suara di Whatsapp grup (WAG) sebagai pertanda ada peretas (hacker), banyak beredar dalam sepekan terakhir di awal Juni 2025.
Dua pesan berantai yang diperoleh Tempo, berisi peringatan kepada warganet agar mengabaikan jika diajak bergabung dalam grup WhatsApp yang memuat fitur chat suara. Fitur tersebut berupa lingkaran dengan tiga garis vertikal, berada di sebelah kanan layar aplikasi WhatsApp.
Tempo mendapat permintaan pembaca untuk memeriksa benarkah fitur chat audio di Whatsapp pertanda adanya peretas?
Dua pesan berantai yang diperoleh Tempo, berisi peringatan kepada warganet agar mengabaikan jika diajak bergabung dalam grup WhatsApp yang memuat fitur chat suara. Fitur tersebut berupa lingkaran dengan tiga garis vertikal, berada di sebelah kanan layar aplikasi WhatsApp.
Tempo mendapat permintaan pembaca untuk memeriksa benarkah fitur chat audio di Whatsapp pertanda adanya peretas?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim itu dengan bantuan mesin penelusuran Google dan wawancara ahli. Hasilnya, narasi yang disebarkan tersebut tidak benar.
Pengamat keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan, fitur tersebut bukan penanda adanya peretas yang mengintip percakapan dalam WhatsApp grup. Tanda lingkaran dengan garis vertikal itu merupakan fasilitas obrolan suara (voice chat), fitur baru dari Meta untuk aplikasi WhatsApp.
Fitur voice chat, kata Alfons, akan otomatis muncul saat WhatsApp grup beranggotakan lebih dari 33 orang. “Tapi jika hanya ada logo telepon, berarti anggota grup tersebut di bawah 33 orang. Artinya, tidak ada fasilitas voice chat,” kata Alfons kepada Tempo, Kamis, 5 Juni 2025.
Selain voice chat, Meta juga memiliki fitur dengan simbol tiga titik. Fitur tersebut muncul pada grup yang anggotanya di atas 256 orang. Tombol tersebut adalah menu opsi. Dengan tombol tersebut, memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai pengaturan dan fitur terkait grup, seperti menambahkan anggota (hingga batas 256), mengubah nama grup, pengaturan izin admin, dan fitur lainnya.
Alfons menjelaskan, peretas cenderung beroperasi dengan mengimpersonasi atau membuat akun yang mirip dengan targetnya, seperti menggunakan gambar profil yang sama.
Penjelasan Alfons tentang klaim ini pernah diunggah di media sosial Instagram miliknya di sini.
Dikutip dari situs Whatsapp.com bahwa fitur obrolan audio, memungkinkan pengguna beralih dengan mudah dari berkirim pesan ke percakapan suara dengan anggota grup, tanpa menelepon anggota grup satu per satu.
Fitur tersebut akan melancarkan komunikasi, kolaborasi, dan multitasking di grup WhatsApp. Sebagai catatan, jumlah minimum peserta untuk memulai chat suara adalah tiga orang.
Pengamat keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan, fitur tersebut bukan penanda adanya peretas yang mengintip percakapan dalam WhatsApp grup. Tanda lingkaran dengan garis vertikal itu merupakan fasilitas obrolan suara (voice chat), fitur baru dari Meta untuk aplikasi WhatsApp.
Fitur voice chat, kata Alfons, akan otomatis muncul saat WhatsApp grup beranggotakan lebih dari 33 orang. “Tapi jika hanya ada logo telepon, berarti anggota grup tersebut di bawah 33 orang. Artinya, tidak ada fasilitas voice chat,” kata Alfons kepada Tempo, Kamis, 5 Juni 2025.
Selain voice chat, Meta juga memiliki fitur dengan simbol tiga titik. Fitur tersebut muncul pada grup yang anggotanya di atas 256 orang. Tombol tersebut adalah menu opsi. Dengan tombol tersebut, memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai pengaturan dan fitur terkait grup, seperti menambahkan anggota (hingga batas 256), mengubah nama grup, pengaturan izin admin, dan fitur lainnya.
Alfons menjelaskan, peretas cenderung beroperasi dengan mengimpersonasi atau membuat akun yang mirip dengan targetnya, seperti menggunakan gambar profil yang sama.
Penjelasan Alfons tentang klaim ini pernah diunggah di media sosial Instagram miliknya di sini.
Dikutip dari situs Whatsapp.com bahwa fitur obrolan audio, memungkinkan pengguna beralih dengan mudah dari berkirim pesan ke percakapan suara dengan anggota grup, tanpa menelepon anggota grup satu per satu.
Fitur tersebut akan melancarkan komunikasi, kolaborasi, dan multitasking di grup WhatsApp. Sebagai catatan, jumlah minimum peserta untuk memulai chat suara adalah tiga orang.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa fitur voice chat di WhatsApp pertanda ada hacker adalah keliru.
Rujukan
Halaman: 234/6414