(GFD-2024-24480) Cek Fakta: Link Website Admin untuk Dapatkan Bansos PKH Ini Tidak Benar
Sumber:Tanggal publish: 06/12/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link website admin untuk mendapatkan bansos PKH, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 November 2024.
Klaim link website admin untuk mendapatkan bansos PKH berupa tulisan sebagai berikut.
"BANTUAN PKH DI BULAN INI š
- PKH BPNT POS JULI - SEPT 2024
- PKH BPNT KKS SEPT - OKT 2024
- BERAS 10KG
- PIP / KIP ANAK SEKOLAH
- BANTUAN TAMBAHAN UNTUK LANSIA
- BANTUAN TAMBAHAN UNTUK DISABILITAS
- JADI UNTUK YANG INGIN MENDAPATKAN BANTUAN SOSIAL ATAU PKH SILAHKAN KLIK WEBSITE ADMINšš"
Tulisan tersebut disertai link yang diklaim website admin untuk pendaftaran bansos PKH.
Berikut linknya:
"https://indohub.vercel.app/informasibansos2024?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR0xU18yEkqwnlXjUnJRULyWiSJ4JXL4O7IOY5Sop_im0lTYedJF9v8FkuA_aem_mQhLJrMHQxip7inv46f8NQ"
Jika diklik, link tersebut mengarah pada halaman situs yang meminta data nama sesuai KTP dan nomor telepon.
Benarkah klaim link website admin untuk mendapatkan bansos PKH? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Ā
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuriĀ klaim link website admin untuk mendapatkan bansos PKH,Ā penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian SosialĀ kemensos.go.id.
Berikut pengumumannya:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
Ā
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.Ā
Ā
Sumber:https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
Ā
Kesimpulan
Hasil penelusuranĀ Cek Fakta Liputan6.com klaim link website admin untuk mendapatkan bansos PKH tidak benar.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
(GFD-2024-24479) Menyesatkan, Kisah Koki Jepang Diamputasi Tangan dan Kaki karena Terkontaminasi Virus dari Sashimi
Sumber:Tanggal publish: 06/12/2024
Berita
Sebuah video pendek tersebar lewat Whatsapp [ arsip ] dengan narasi seorang koki di restoran Jepang di Australia mengalami amputasi tangan dan kaki akibat terinfeksi virus karena sehari-hari menyajikan hidangan ikan mentah ala Jepang, Sashimi. Dalam video itu, tampak seorang pria yang terbaring di sebuah rumah sakit dengan tangan dan kaki diamputasi.
Narator kemudian mengimbau agar warganet tidak mengkonsumsi Sashimi karena dapat terkontaminasi virus jahat yang bisa menyebabkan kaki dan tangan cepat membusuk, sehingga harus diamputasi.
Benarkah sashimi mengandung virus yang bisa mengkontaminasi manusia seperti kisah koki Jepang diamputasi itu?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pria dalam foto tersebut bukanlah koki Jepang yang bekerja di Australia. Pria tersebut berasal dari Singapura yang diamputasi karena terinfeksi streptokokus grup B yang diduga terjadi setelah mengkonsumsi bubur Sashimi pada 2015.
Tempo menggunakan Google Lens untuk menelusuri foto tersebut. Sebelumnya, konten yang mirip pernah beredar di Malaysia pada 2019. Sin Chew Daily edisi 8 Januari 2019, surat kabar berbahasa Mandarin yang terbit di Malaysia, menulis pria itu adalah Chen Huiwen yang terinfeksi Streptokokus Grup B setelah makan semangkuk bubur sashimi pada 2015.
Infeksi tersebut terjadi kemungkinan karena koki yang menyajikan hidangan tersebut tidak melakukan desinfektan atau proses memasak yang kurang benar. Bakteri streptokokus grup B (streptokokus) adalah bakteri umum yang sering ditemukan di usus atau saluran genital bagian bawah.
Situs berbahasa Mandarin lain di Singapura dan Malaysia seperti 8World, Oriental Daily, dan Seehua menuliskan kisah serupa. Bakteri streptokokus grup B menyebabkan tangan dan kaki pria tersebut kekurangan darah dan menjadi nekrotik.
Namun, kasus yang diduga karena terinfeksi dari bakteri yang terkandung dalam ikan mentah, justru terjadi di Korea Selatan seperti dilansir Newsweek dan Metro.
Seorang pria berusia 71 tahun di Korea Selatan harus diamputasi lengan kirinya setelah ia mengalami demam dan nyeri luar biasa di tangannya beberapa jam setelah memakan ikan mentah. Pasien yang tidak disebutkan namanya itu, yang memiliki riwayat diabetes tipe 2, hipertensi, dan sedang menghadapi penyakit ginjal stadium akhir, mengalami lepuh besar di telapak tangan kirinya, yang dengan cepat menyebar ke seluruh tangannya.
Pria di Korea Selatan tersebut didiagnosa karena terinfeksi Vibrio vulnificus atau juga dikenal dengan Marine Vulnificus, menurut New England Journal of Medicine.
Vibrio vulnificus adalah jenis bakteri yang dapat masuk ke tubuh Anda saat Anda memakan kerang mentah atau setengah matang, dan paparan air laut yang mengandung organisme tersebut. Penyakit ini dikategorikan penyakit yang sangat fatal dan wajib dilaporkan secara nasional sejak tahun 2000 di Korea Selatan.
Menurut pakar gizi klinis dari Rumah Sakit Ciputra, dr Jovita Amelia, M.Sc, SpGk, ikan mentah bisa saja mengandung parasit seperti cacing anisakis atau bakteri salmonella atau listeriosis. Terutama kalau ikan yang dikonsumsi tersebut tidak fresh dan bersih.
“Bisa saja sashimi yang berasal dari daging mentah mengandung parasit seperti cacing atau bakteri salmonella atau listeriosis. Terutama kalau ikan tersebut tidak fresh dan bersih,” kata Jovita kepada Tempo.
Umumnya, ikan yang dibuat sashimi adalah ikan salmon atau tuna. Ikan tersebut memiliki kandungan gizi sama dengan ikan pada umumnya, ada protein, lemak dan mineral lain seperti kalium, selenium, natrium, folat, vitamin B dan lainnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video kisah koki Jepang diamputasi karena mengkonsumsi sashimi yang mengandung virus adalahmenyesatkan.
Foto orang yang sedang diamputasi tersebut bukan seorang koki Jepang di Australia, tetapi orang Singapura bernama Chen Huiwen. Chen Huiwen yang terinfeksi Streptokokus Grup B setelah makan semangkuk bubur sashimi pada 2015.
Namun Infeksi tersebut terjadi kemungkinan karena koki yang menyajikan hidangan tersebut tidak melakukan desinfektan atau proses memasak yang kurang benar. Bakteri streptokokus grup B (streptokokus) adalah bakteri umum yang sering ditemukan di usus atau saluran genital bagian bawah.
Sedangkan bakteri yang terkait langsung dengan ikan laut adalah Vibrio vulnificus atau juga dikenal dengan Marine Vulnificus, yakni jenis bakteri yang dapat masuk ke tubuh saat memakan kerang mentah atau setengah matang dan paparan air laut yang mengandung organisme tersebut.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/1385082976183815
- https://www.pressreader.com/
- https://www.8world.com/singapore/capital-958-raymond-foong-mans-hands-and-feet-amputated-after-eating-raw-fish-dish
- https://www.orientaldaily.com.my/news/spr/2024/07/09/664330
- https://news.seehua.com/post/1183065
- https://www.newsweek.com/man-has-arm-amputated-after-sushi-leads-flesh-rotting-ulcers-1093878
- https://metro.co.uk/2018/08/29/man-71-had-hand-amputated-when-skin-started-rotting-12-hours-after-eating-sushi-7892012/
- https://translate.google.com/website?sl=en&tl=id&hl=id&prev=search&u=
- https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm1716464
- https://jkms.org/search.php?where=aview&id=10.3346/jkms.2022.37.e79&code=0063JKMS&vmode=AONLY /cdn-cgi/l/email-protection#fc9f99979a9d97889dbc8899918c93d29f93d29598
(GFD-2024-24478) Keliru, Sejumlah Tokoh Dunia Sebut Pandemi Covid-19 Direncanakan untuk Membunuh 90 Persen Manusia
Sumber:Tanggal publish: 06/12/2024
Berita
Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] yang disertai narasi bahwa sejumlah tokoh dunia, termasuk Marion Koopmans, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, menyatakan pandemi COVID-19 telah direncanakan untuk mengurangi populasi sebesar 90 persen.
Video itu memperlihatkan seseorang mengenakan pakaian layaknya seragam tenaga kesehatan, disertai tulisan yang berbunyi “Proof That The Pandemic Was Planned With A Purpose” yang berarti “bukti bahwa pandemi telah direncanakan untuk tujuan tertentu.”
Namun, benarkah narasi yang mengatakan puluhan ribu orang, termasuk Marion Koopmans, Trump, dan Bolsonaro, telah menyatakan pandemi Covid-19 telah direncanakan untuk mengurangi jumlah manusia atau depopulasi hingga 90 persen?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan Marion Koopmans, Donald Trump, dan mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, tidak pernah menyatakan bahwa pandemi Covid-19 direncanakan untuk mengurangi populasi sebesar 90 persen.
Konten Instagram itu bersumber dari website Stop World Control yang menyebarkan narasi bahwa pandemi Covid-19 telah direncanakan jauh-jauh hari. Website itu menuduh terdapat kelompok tertentu yang mengendalikan seluruh manusia, menggunakan pandemi Covid-19.
Sejumlah nama dicatut secara keliru dalam website itu di antaranya Trump dan Bolsonaro, serta seorang peneliti virus asal Belanda bernama Marion Koopmans.
Pemeriksa fakta asal Roma, Ridica.ro, menyatakan narasi yang mencatut nama Marion Koopmans itu keliru. Pertama, narasi yang beredar menyatakan Koopmans sebagai ahli virus di pemerintahan Belanda. Padahal di jajaran pemerintahan Belanda tidak ada jabatan ahli virus seperti itu.
Koopmans adalah seorang virologi dari Universitas Erasmus, Belanda, yang digandeng Badan Kesehatan Dunia (WHO), di antaranya melakukan kunjungan pada awal 2021, ke Wuhan, Cina, tempat awal virus Covid-19 terungkap.
Kedua, narasi yang beredar menyatakan Koopmans mengungkapkan pandemi COVID-19 telah direncanakan sejak tahun 2010. Padahal sesungguhnya Koopmans menyerukan dunia membangun kesiapsiagaan menghadapi pandemi dan bencana di masa depan. WHO tidak memunculkan pandemi COVID-19, melainkan berupaya mendorong negara-negara membentuk kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan.
Mantan Presiden Amerika Serikat 2016-2020 dan Presiden terpilih Donald Trump dan mantan Presiden Brasil Bolsonaro, meski pernah meremehkan pandemi Covid-19, namun tidak pernah menyatakan Covid-19 sengaja dibuat untuk membunuh 90 persen populasi manusia. Mereka menyebut penyakit Covid-19 sebagai flu biasa dan sempat menolak mempraktikkan protokol kesehatan.
Sejumlah media merangkum pernyataan-pernyataan Trump tentang Covid-19, di antaranya CNN.com, Reuters.com, dan Factcheck.org. Tak ada di antaranya yang menyebutkan Trump pernah mengatakan pandemi Covid-19 sengaja dibuat untuk depopulasi 90 persen umat manusia.
Bolsonaro yang sebelumnya menolak masker, lockdown dan vaksin dalam menghadapi Covid-19 pun akhirnya mengakui pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk melindungi rakyatnya, sebagaimana yang dilaporkan Time.com. Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan vaksinasi di negaranya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan sejumlah tokoh di dunia, termasuk Donald Trump, Jair Bolsonaro, dan Marion Koopmans, dan puluhan ribu orang lain menyatakan kejadian pandemi Covid-19 telah direncanakan sejak tahun 2010 adalah klaimkeliru.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DCBGodsy1Fq/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://mvau.lt/media/798cbd8f-19d8-4c99-8447-bffea0de077d
- http://stopworldcontrol.com
- https://www.veridica.ro/en/fake-news-disinformation-propaganda/fake-news-who-plans-10-years-of-pandemic
- https://edition.cnn.com/interactive/2020/10/politics/covid-disappearing-trump-comment-tracker/
- https://www.reuters.com/article/world/asia-pacific/in-his-own-words-trump-and-the-coronavirus-idUSKBN26N0U7/
- https://www.factcheck.org/2020/10/timeline-of-trumps-covid-19-comments/
- https://time.com/5946401/brazil-covid-19-vaccines-bolsonaro/ /cdn-cgi/l/email-protection#d0b3b5bbb6b1bba4b190a4b5bda0bffeb3bffeb9b4
(GFD-2024-24477) [SALAH] Evan Dimas Dinaturalisasi ke Brunei Darussalam
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 06/12/2024
Berita
Akun TikTok ādiaspora770ā pada Jumat (29/11/2024) membagikan foto [arsip] berisi klaim yang menyebut Evan Dimas telah dinaturalisasi ke Brunei Darussalam.
Berikut narasi lengkapnya:
Resmi evan dimas, di naturalisasi oleh Brunei Darussalam, kami kehilangan seorang leader, sampai jumpa di aff 2024
Per Jumat (6/12/2024) konten itu telah menuai hampir 80 ribu tanda suka dan lebih dari 2.700 komentar.
Berikut narasi lengkapnya:
Resmi evan dimas, di naturalisasi oleh Brunei Darussalam, kami kehilangan seorang leader, sampai jumpa di aff 2024
Per Jumat (6/12/2024) konten itu telah menuai hampir 80 ribu tanda suka dan lebih dari 2.700 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Periksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama mengamati jersey yang dikenakan Evan Dimas dalam poster tersebut. Ternyata, logo yang tertera bukanlah identitas Timnas Brunei, melainkan logo klub Bhayangkara FC.
Bhayangkara FC (kiri), Timnas Brunei Darussalam (kanan)
Setelah ditelusuri menggunakan Google Images, diketahui foto dalam unggahan akun TikTok ādiaspora770ā itu berasal dari Instagram pribadi Evan Dimas āevhandimasā. Konteks asli foto adalah unggahan ucapan perpisahan dari Evan Dimas setelah satu musim membela klub Bhayangkara FC.
Dari pencarian di Google, tidak ada pemberitaan kredibel yang membenarkan informasi tentang Evan Dimas telah berganti kewarganegaraan Brunei Darussalam.
Bhayangkara FC (kiri), Timnas Brunei Darussalam (kanan)
Setelah ditelusuri menggunakan Google Images, diketahui foto dalam unggahan akun TikTok ādiaspora770ā itu berasal dari Instagram pribadi Evan Dimas āevhandimasā. Konteks asli foto adalah unggahan ucapan perpisahan dari Evan Dimas setelah satu musim membela klub Bhayangkara FC.
Dari pencarian di Google, tidak ada pemberitaan kredibel yang membenarkan informasi tentang Evan Dimas telah berganti kewarganegaraan Brunei Darussalam.
Kesimpulan
Unggahan dengan narasi āEvan Dimas telah dinaturalisasi ke Brunei Darussalamā adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
Halaman: 234/5716