• (GFD-2024-22667) Timnas Bahrain mundur dari Piala Dunia 2026 karena takut melawan Timnas Indonesia, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Timnas Bahrain mundur dari Piala Dunia 2026 karena takut melawan Timnas Indonesia pada 10 Oktober mendatang.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “HEBOH TAKUT LAWAN SKUAD TIMNAS INDONESIA, PELATIH BAHRAIN PILIH MUNDUR DARI PIALA DUNIA 2026”

    Namun, benarkah pernyataan tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, narasi dalam video tersebut serupa dengan artikel TV One yang berjudul “Media Bahrain Blak-blakan Sebut Negarannya Takkan Mudah Melawan Timnas Indonesia, 'King Indo' Ditakuti karena Hal Ini”.

    Dalam artikel tersebut, dinarasikan Media Bahrain, Al Watan News menyoroti pertahanan Timnas Bahrain yang rapuh ketika dibantai Jepang sebelum menjamu Timnas Indonesia.

    Al Watan News pun mengingatkan pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic agar mengevaluasi anak asuhnya dan komposisi pemain The Maroons sebelum bersua Timnas Indonesia.

    Dengan demikian, tidak ada narasi Timnas Bahrain mundur dari Piala Dunia 2026 karena takut melawan Timnas Indonesia.

    Klaim: Timnas Bahrain mundur dari Piala Dunia 2026 karena takut melawan Timnas Indonesia

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22666) [HOAKS] Bantuan Dana Rp 175 Juta untuk Pekerja Migran dari Kemenkes-BNP2TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial yang mengeklaim ada bantuan dana Rp 175 juta untuk pekerja migran mengatasnamakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BNP2TKI.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi adanya bantuan dana Rp 175 juta untuk pekerja migran mengatasnamakan Kemenkes dan BNP2TKI dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (13/9/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Assalamu Alaikum Wr Wb,

    Sehubungan Dangan Adanya Keluhan Kami Terima Dari TKI/TKW Di Luar Negeri Bahwa Mereka Banyak Gagal Di Negeri Tetangga, Kami Dari "BP2MI" Memberikan Dana Bantuan Khususnya Seluruh Warga Negara INDONESIA Yang Bekerja Di Luar Negeri Tanpa Terkecuali.

    Bagi Yang Belum Menerima Dana Bantuan Sosial, Diwajibkan Untuk Menghubungi Kami Secepatnya Supaya Segera Kami Cairkan.

    Dana Bantuan Sosial Resmi Diberikan Kepada Seluruh TKI Sebesar Rp.175.000.000,00 Setiap Orang, Dari Kementerian Kesehatan Republik INDONESIA.

    Untuk Info Penerimaan Dana Bantuan Sosial Hubungi Layanan Kami. Untuk Melaporkan Identitas Lengkapnya Sebagai TKI Yang Bekerja Di Luar Negeri. Messenger

    Semoga Dana Bantuan Kami Berikan Bisa Menjadi Berkah, Dan Bisa Di Jadikan Sebagai Modal Usaha. Semoga Berkah & Bermanfaat

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Kemenkes untuk mengonfirmasi kebenaran informasi bantuan dana tersebut.

    Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril membantah informasi itu dan menyebutnya hoaks.

    "Ini hoaks," kata Syahril saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/9/2024).

    Selain itu, saat ini tidak ada lembaga pemerintah yang bernama BNP2TKI.

    Sebelumnya memang ada lembaga pemerintah non kementerian bernama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI. Akan tetapi, lembaga itu sudah berganti nama sejak 2019.

    Melalui Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2019, lembaga itu kini berganti nama menjadi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI.

    Di media sosial begitu banyak konten yang mengeklaim adanya bantuan dana dan mencatut lembaga negara atau lembaga pemerintahan.

    Jangan percaya dengan iming-iming hadiah yang beredar di media sosial, apalagi yang sumber informasinya tidak jelas. Selalu waspada, dan cek faktanya sebelum bertindak.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 175 juta untuk pekerja migran mengatasnamakan Kemenkes adalah hoaks.

    Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril membantah informasi itu dan menyebutnya hoaks. Saat ini juga tidak ada lembaga negara bernama BNP2TKI dan telah berganti nama menjadi BP2MI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22665) [KLARIFIKASI] Belum Ada Kasus Mpox di Ambon

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar bahwa wabah cacar monyet atau monkeypox (Mpox) telah menyebar di Kota Ambon, Maluku.

    Seorang pasien Mpox, dikabarkan telah dirawat di Rumah Sakit (RS) Siloam Ambon.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai kasus Mpox di Ambon disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (10/9/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Pasien Cacar Monyet sudah ada di Kota Ambon, saat ini dirawat di Siloam. Jadi semua jaga kesehatan tamang¹ Usahakan selalu bawa Antis dan cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien

    Hasil Cek Fakta

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon memastikan informasi mengenai pasien Mpox tidak benar.

    "Untuk kasus monkeypox di Kota Ambon belum ditemukan, sehingga masyarakat di Kota Ambon tidak dibuat resah dan heboh dengan monkeypox," kata Kepala Dinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy pada Selasa (10/9/2024) dikutip dari situs web Pemkot Ambon.

    Wendy mengatakan, memang ada pasien dari Kabupaten Seram Bagian Barat yang memeriksakan gejala penyakit kulit.

    Namun, belum dapat dipastikan apakah ia menderita mpox karena baru dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium.

    Ketika pihak rumah sakit meminta pasien untuk ke laboratorium Balai Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BLTK) Ambon, pasien itu sudah pergi ke Jakarta.

    Sementara, RS Siloam Ambon menyatakan, kabar mengenai pasien Mpox tidak benar.

    "Kabar yang beredar, ada pasien dirawat di RS Siloam itu tidak benar," kata Direktur Siloam Hospital Ambon Paulus Triani Hadiwijaya, dilansir Kompas.com.

    "Saya sudah melihat isu dan foto yang beredar di WhatsApp grup dan kami pastikan itu hoaks," ucapnya.

    Sejauh ini, sudah ada 88 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia, sejak pertama kali dilaporkan pada 2022.

    Wabah tersebut menyebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Berdasarkan laporan perkembangan situasi penyakit infeksi emerging terakhir, periode 25-31 Agustus 2024, tidak terdapat penambahan kasus konfirmasi Mpox.

    Kesimpulan

    Dinkes Kota Ambon memastikan, informasi mengenai pasien Mpox tidak benar. RS Siloam Ambon menyatakan, tidak ada pasien Mpox yang dirawat di instansi tersebut.

    Berdasarkan laporan Kemenkes periode 25-31 Agustus 2024, wabah Mpox belum masuk ke Ambon, Maluku.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22664) [KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Video Ronaldo Menyapa Suporter Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim bintang sepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo menyapa suporter tim nasional Indonesia.

    Namun setelah ditelusuri video itu dibagikan dengan informasi yang tidak tepat, sebab konteksnya keliru.

    Video yang mengeklaim Ronaldo menyapa suporter Indonesia muncul di media sosial pada Agustus 2024, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut video yang menampilkan Ronaldo dan diberi keterangan:

    CR7 MENYAPA SUPORTER INDONESIA

    Cristiano Ronaldo Menyapa Semua SUporter Timnas Indonesia

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang mengeklaim Ronaldo menyapa suporter Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarakan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik  diunggah kanal YouTube ini dan telah diunggah pada tahun 2017. 

    Video itu adalah momen ketika Ronaldo melakukan live Instagram setelah ia menjadi atlet dengan 100 juta followers.

    Dalam video, Ronaldo menyapa penggemarnya dari berbagai negara yang menulis di kolom komentar. Salah satu warganet meminta Ronaldo mengatakan "Indonesia".

    "Please say Indonesia. Indonesia!" kata Ronaldo dengan lantang saat membaca komentar.

    Ronaldo mengatakan bahwa ia pernah ke Indonesia dan merupakan tempat yang menyenangkan.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Ronaldo menyapa suporter Indonesia dibagikan dengan konteks keliru.

    Dalam video aslinya Ronaldo memenuhi permintaan warganet yang memintanya mengucapkan kata "Indonesia".

    Video itu diambil pada 2017 ketika ia menjadi atlet dengan 100 juta followers di Instagram. 

    Rujukan