• (GFD-2024-24471) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Bansos Mendapat Rp 3 Juta Lewat Link Ini

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran bansos mendapat uang hingga Rp 3 juta, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 14 Oktober 2024.
    Unggahan klaim link pendaftaran bansos mendapat uang hingga Rp 3 juta berupa tulisan sebagai berikut.
    "Kementerian sosial ( Kemensos ) kembali menyalurkan sejumlah bantuan sosial atau bansos.
    Ayo buruan daftar untuk mendapatkan bantuan sosial atau bansos hingga Rp3.000.000
    Caranya sangat mudah untuk mendaftarkan diri, kerabat, keluarga maupun teman, silahkan klik link pendaftaran nya 👇👇👇
    https://cekbansoosindonesia.my.id/
    #bansospkh2024 #kemensos#Bstkemensos #bansos #pkh#Kemensos2024"
    Tulisan tersebut disertai dengan link yang diklaim sebagai formulir pendaftaran untuk mendapatkan bansos.
    Berikut linknya:
    https://cekbansoosindonesia.my.id/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR2bJ8OLiMevB7SsKshfQxY6p7gL_co8objEdPodaJJskSu4OinQHZ6zbgo_aem_K0I41e63PaVLCGx5A-yD3w
    Jika diklik, link tersebut akan mengarah pada halaman situs yang menampilkan logo Kementerian Sosial dan formulir digital yang meminta kita untuk memilih jenis manfaat bantuan, nomor handphone yang terdaftar aplikas Telegram. Dalam situs tersebut juga muncul klaim daftar penerima bantuan terbaru nama dan nominal uang.
    Benarkah klaim link pendaftaran bansos mendapat uang hingga Rp 3 juta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran bansos mendapat uang hingga Rp 3 juta, penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
    Berikut pengumumannya:
    "Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
    Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
    Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
    Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
     
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
    Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 
     
    Sumber:https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran bansos mendapat uang hingga Rp 3 juta tidak benar.
    Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
     
  • (GFD-2024-24470) [SALAH] Foto Kecelakaan Beruntun di Puncak Cisarua, Bogor

    Sumber: portal berita
    Tanggal publish: 06/12/2024

    Berita

    Beredar artikel [arsip] dari “berliannews.info” berjudul “Kecelakaan Tabrakan Beruntun Di Puncak, Polisi Bantah Pengemudi BMW Pegawai KPK”. Isinya menyebut ada kecelakaan yang terjadi di puncak Cisarua, Bogor.

    Dari pengamatan Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), unggahan “berliannews.info” tersebut beredar di akun Facebook “Kata Indah Islami” yang menautkan artikel itu pada Minggu (1/12/2024) disertai narasi:

    Innalilahi, Kecelakaan Tabrakan Beruntun Di Puncak, Polisi Bantah Pengemudi BMW Pegawai KPK

    Hasil Cek Fakta

    TurnBackHoax sebelumnya sudah mengupas klaim serupa lewat artikel “[SALAH] Foto mobil yang terlibat kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi”, tayang September 2019.

    Foto yang dipakai dalam “berliannews.info” sama dengan unggahan klaim yang beredar tahun 2019 itu. Berdasarkan hasil penelusuran menggunakan Google Images, ditemukan potret serupa di laman pencarian gambar shutterstock.com.

    Konteks asli foto adalah dokumentasi kecelakaan di Jalan Raya Egnatia, persimpangan Kouloura dekat Kota Veria, Yunani Utara. Insiden yang melibatkan 30 kendaraan di tahun 2014 itu mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan 30 korban luka.

    Kesimpulan

    Unggahan artikel “kecelakaan beruntun di puncak Cisarua, Bogor” merupakan konten dengan konteks yang salah (false context).

    (Ditulis oleh Arief Putra Ramadhan)

    Rujukan

  • (GFD-2024-24469) [SALAH] Prabowo-Titiek Soeharto Rujuk, Bakal Menikah di Masjid At-Tin

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 06/12/2024

    Berita

    Akun TikTok “muhammadyani6666” pada Kamis (24/10/2024) mengunggah foto [arsip] berisi klaim “Prabowo akan rujuk kembali dengan Titiek Soeharto dan berencana menikah di Masjid At-Tin, Jakarta Timur”.

    Per Jumat (6/12/2024), konten telah dibagikan ulang lebih dari 2.800 kali, disukai 42.500-an akun lainnya, dan dibanjiri hampir 10.000 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Prabowo rujuk dengan Titiek Soeharto” ke pencarian Google. Hasilnya, ditemukan pemberitaan liputan6.com “Jawaban Titiek Soeharto soal Kemungkinan Rujuk dengan Prabowo Subianto yang Kembali Ramai Dibahas Usai Pemilu 2024”.

    Mengutip berita yang tayang Februari 2024 itu, ramainya isu rujuk membuat Titiek angkat bicara melalui wawancara bersama Aiman Witjaksono, videonya viral di akun Instagram “lambegosiip”.

    “Enggak usah kok rujuk, kita nih hubungannya baik. Tidak pernah ada perselisihan atau apa. Enggak seperti yang di infotainment kalau ada orang bercerai harus selisih-selisih atau ribut apa, kita enggak pernah ribut. Kita selalu satu suara,” kata Titiek, dikutip dari potongan video yang beredar Kamis (15/2/2024).

    Sebelumnya, TurnBackHoax sudah mengupas klaim serupa lewat artikel “[SALAH] Prabowo dan Titiek Soeharto akan rujuk dan melaksanakan pernikahan di masjid At- Tin, TMII Jakarta Timur” yang tayang Jumat (23/02/2024).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Prabowo akan rujuk kembali dengan Titiek Soeharto dan berencana menikah di Masjid At-Tin, Jakarta Timur” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2024-24468) Hoaks Bantuan Dana Pekerja Migran Mengatasnamakan Menteri P2MI

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/12/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, informasi adanya bantuan dana untuk pekerja migran mengatasnamakan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI.

    Informasi tersebut disebar melalui unggahan video yang menampilkan sosok Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, yang mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia.

    Narasi tersebut disebarkan melalui unggahan Facebook akun bernama “BP2MI Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia” (arsip) pada Minggu (1/12/2024) dan akun "BP2MI badan perlindungan pekerja migran indonesia"(arsip) pada Senin (2/12/2024).

    “Saya ingin memberikan bantuan kepada pekerja migran Indonesia sebesar Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran yang akan dibagikan hari ini," begitu bunyi narasi dalam video tersebut, yang diklaim berasal dari Menteri P2MI.

    Sepanjang Minggu (1/12/2024) hingga Jumat (6/12/2024) atau selama lima hari tersebar di Facebook, video unggahan itu telah ditayangkan sebanyak 11 ribu kali dan mendapatkan 168 tanda suka.

    Lantas, benarkah klaim dalam video yang menyebut Menteri P2MI Abdul Kadir Karding memberikan bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tim Riset Tirto menonton video yang disertakan dari awal hingga akhir. Kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam video tersebut, pertama terlihat ada ketidaksinkronan antara gerak bibir dan kata yang diucapkan oleh Menteri P2MI Abdul Kardir Karding dalam video tersebut.

    Kedua, suara yang dinarasikan milik Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dalam video nampak berbeda di detik 00.01-00.12, dan 00.12-00.19. Sejumlah kejanggalan yang ditemukan mengindikasikan bahwa audio dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Kami lantas menelusuri situs dan akun media sosial resmi milik Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI untuk memverifikasi kebenaran video dan klaim bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia.

    Di situs resmi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, kami tidak menemukan informasi terkait adanya program bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia seperti yang dinarasikan dalam video pengunggah klaim.

    Sementara itu, lewat akun instagram resmi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, yaitu “bp2mi_ri” (terverifikasi resmi) kami menemukan keterangan resmi dari lembaga tersebut yang memastikan bahwa video Menteri P2MI Abdul Kadir Karding memberikan bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia adalah hoaks.

    Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI memastikan audio dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI)dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

    “Kementerian P2MI tidak pernah memberikan iming-iming bantuan sebagaimana tertuang pada video di atas. Harap #SobatMigran berhati-hati dengan modus pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab melalui penyebaran informasi bohong atau Hoax,” tulis keterangan resmi instansi tersebut pada Kamis (5/12/2024).

    Lebih lanjut, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI mengungkap, informasi resmi Pekerja Migran Indonesia bisa didapatkan melalui kanal situs dan akun media sosial resmi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI yang bercentang biru.

    Terkait klaim video buatan AI, kami juga menggunakan perangkat TrueMedia untuk menganalisis kemungkinan video ini dibuat oleh AI. Hasil analisis TrueMedia menunjukkan, audio di video unggahan Facebook ini memiliki 100 persen kemungkinan dibuat oleh AI.

    Lebih lanjut, Tirto juga mendapatkan konfirmasi langsung dari Menteri P2MI Abdul Kadir Karding yang telah membantah kebenaran klaim dalam video yang menarasikan dirinya memberikan bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia.

    “Saya sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Indonesia memastikan bahwa video yang menyatakan bahwa Kementerian atau BP2MI akan membagikan uang Rp3 miliar untuk 15 orang adalah hoaks atau berita bohong jangan dipercaya,” ujar Abdul Kadir Karding, kepada Tirto, Jumat (6/12/2024).

    Tirto juga mendapatkan konfirmasi bahwa momen pidato Menteri P2MI Abdul Kadir Karding yang digunakan dalam video klaim unggahan adalah momen saat Rakernas Perhimpunan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin pada Minggu (24/11/2024).

    Dari salinan pidato Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dalam acara tersebut, yang diakses oleh Tirto, tidak terdapat pernyataan yang memuat klaim pemberian bantuan bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video, yang diklaim menampilkan sosok Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, yang mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI memastikan audio dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan/artificial intelligence dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Menteri P2MI Abdul Kadir Karding secara langsung juga telah membantah kebenaran klaim dari video tersebut dan memastikan video tersebut adalah hoaks.

    Rujukan