• (GFD-2025-28643) Keliru: Video Demo 25 Agustus di Bundaran HI

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/08/2025

    Berita

    SEBUAH video menampilkan massa berkerumun melingkari Bundaran HI beredar di X [arsip], Facebook dan Instagram. Aksi bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” itu diklaim berlangsung pada 25 Agustus 2025 bersamaan dengan aksi massa yang berlangsung di depan gedung DPR.



    Namun, benarkah video itu bagian dari aksi demonstrasi pada 25 Agustus 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkan narasi dengan sumber kredibel. Hasilnya, meski memang ada unjuk rasa pada 25 Agustus 2025, video tersebut justru memperlihatkan perayaan juara SEA Games 2023.



    Pada detik ke-4, visual video identik dengan foto di situs Bola.com yang memuat keterangan pawai kemenangan SEA Games pada 19 Mei 2023. Perayaan itu digelar sebagai ungkapan syukur atas prestasi atlet Indonesia di Kamboja, dengan Timnas U-22 mendapat sorotan utama setelah merebut emas.



    Pada detik ke-10, cuplikan video juga cocok dengan foto berita Tempo tentang acara serupa. Saat itu ribuan warga Jakarta menyambut bus yang membawa timnas di kawasan Tugu Selamat Datang, Bundaran HI.

    Demo 25 Agustus 2025

    Demonstrasi besar memang terjadi di Jakarta pada Senin, 25 Agustus 2025, sebagaimana diberitakan Tempo.

    Massa terkonsentrasi di kawasan Senayan dekat DPR RI, Pejompongan, Tanah Abang, serta persimpangan Slipi, Palmerah. Tidak ada laporan kerumunan di Bundaran HI.

    Sebaliknya, sejumlah media justru merekomendasikan Bundaran HI sebagai jalur alternatif pulang-pergi kerja. Dikutip dari Liputan6, arus kendaraan di kawasan itu masih bergerak normal.

    Aksi 25 Agustus digerakkan kelompok yang menamakan diri “Revolusi Rakyat Indonesia”. Mereka mengajak buruh, petani, mahasiswa, dan elemen masyarakat lain turun ke jalan.

    Tuntutan yang disuarakan mencakup pengusutan dugaan korupsi keluarga mantan Presiden Joko Widodo, pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, penolakan kenaikan pajak, polemik utang negara, hingga ketimpangan kesejahteraan antara DPR dan rakyat.

    Kesimpulan

    Tempo menyimpulkan, klaim bahwa video tersebut memperlihatkan demonstrasi di Bundaran HI, Jakarta, pada 25 Agustus 2025 yang mendapat penanganan siaga 1 dari kepolisian, adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28642) [HOAKS] Demonstran Masuk ke Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan demonstran atau pengunjuk rasa berhasil memasuki Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks dan video itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Narasi yang mengeklaim pengunjuk rasa berhasil memasuki Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    DEMO PEMBUBARAN DPR!!! Masa demonstrasi telah berhasil memasuki Gedung DPR

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel yang menyebutkan pengunjuk rasa berhasil memasuki Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Terdapat laporan mengenai kericuhan di berbagai titik, seperti pembakaran sepeda motor di depan Gedung DPR RI dan perusakan pos polisi di Jalan Gerbang Pemuda.

    Akan tetapi, tidak ada laporan demonstran berhasil menembus masuk ke Gedung DPR RI.

    Sementara itu, Kompas.com menemukan video mirip yang diambil dari sudut pandang lain. Video itu diunggah oleh akun TikTok ini pada 13 Agustus 2025.

    Menurut keterangan yang dicantumkan, video tersebut diambil saat demonstran memasuki Gedung DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dalam unjuk rasa 13 Agustus 2025.

    Kemiripan dapat dilihat dari keberadaan orang yang duduk di meja podium. Orang itu mengenakan topi putih, kemeja abu-abu, dan celana jeans.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim pengunjuk rasa berhasil memasuki Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) adalah hoaks.

    Tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang menyebutkan pengunjuk rasa berhasil memasuki Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Adapun, video yang dicantumkan dibagikan dengan konteks keliru. Video itu menunjukkan demonstran memasuki Gedung DPRD Pati pada 13 Agustus 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28641) [HOAKS] Artikel Beritakan Immanuel Ebenezer Minta KPK Segera Tangkap Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer ditetapkan menjadi tersangka kasus pemerasan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/8/2025).

    Pria yang akrab disapa Noel itu diduga melakukan pemerasan sertifikasi K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.

    Kemudian, di media sosial muncul tangkapan layar berupa artikel dengan judul yang mengeklaim Noel meminta KPK segera menangkap mantan presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

    Noel meminta KPK bertindak, menurut unggahan itu, karena Jokowi ikut menerima aliran dana.

    Artikel itu diklaim diterbitkan oleh media Gelora News pada 21 Agustus 2025. Namun, setelah ditelusuri tangkapan layar itu merupakan hasil manipulasi.

    Unggahan yang mengeklaim Noel meminta KPK segera menangkap Jokowi salah satunya dibagikan akun Instagram ini, dan Facebook ini, ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel berjudul: "Noel Meminta KPK Tangkap Jokowi Segera Noel: Jokowi Menerima Uang Banyak Dari Saya Saya Punya Bukti Transfernya".

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com melalui Google Search, tidak ditemukan pemberitaan yang menyebut Noel meminta KPK segera menangkap Jokowi.

    Penelusuran lebih lanjut dengan menggunakan reverse image search, diketahui bahwa tangkapan layar itu memanipulasi artikel di laman Gelora News ini, yang tayang pada Kamis (21/8/2025).

    Penelusuran menemukan fakta bahwa artikel aslinya berjudul "Noel Ditangkap KPK, Pengaruh Sihir Jokowi Sirna".

    Artikel itu memuat pendapat dari Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M. Massardi terkait penangkapan Noel oleh KPK.

    Menurut Adhie, penangkapan Noel merupakan langkah berani KPK yang harus diapresiasi. Sebab, selama ini Noel dikenal sebagai salah satu pendukung Jokowi.

    Adhie juga berpendapat, penangkapan Noel membuat Jokowi cemas karena pengaruhnya di pemerintahan mulai hilang.

    Tidak ada satu pun pembahasan yang menyatakan Noel Ebenezer meminta KPK menangkap Jokowi karena menerima aliran dana.

    Noel juga tidak menyatakan memiliki bukti transfer yang menjadi bukti keterlibatan Jokowi sebagaimana narasi dalam unggahan hoaks itu.

    Kesimpulan

    Judul artikel yang mengeklaim Immanuel Ebenezer meminta KPK segera menangkap Jokowi merupakan konten hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berjudul "Noel Ditangkap KPK, Pengaruh Sihir Jokowi Sirna" yang tayang di Gelora News pada 21 Agustus 2025.

    Artikel tersebut memuat opini dari Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M. Massardi terkait penangkapan Noel dan pengaruh Jokowi di pemerintahan. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28640) Cek Fakta: Hoaks Artikel Yaqut Cholil Qoumas Sebut Jokowi Terima Dua Triliun dari Kuota Haji

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Yaqut Cholil Qoumas menyebut mantan Presiden Jokowi menerima uang dua triliun dari kuota haji. Postingan itu beredar sejak pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Agustus 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Gelora News berjudul:
    "Yaqut: Kuota Haji Pak Jokowi Menerima Banyak Ada Dua Triliun Entah Lah KPK Kok Tidak Berani Menangkapnya Saya Terus Yang Diperiksa Jokowi Kapan".
    Lalu benarkah postingan artikel Yaqut Cholil Qoumas menyebut mantan Presiden Jokowi menerima uang dua triliun dari kuota haji?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah situs Gelora.co menggunakan foto dan waktu penayangan yang sama dengan postingan.
    Namun dalam artikel asli berjudul "Uang Haram Kuota Haji ke Yaqut Cholil Didalami Lewat Orang Terdekat".
    Artikel itu sama sekali tidak membahas terkait pernyataan Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Jokowi menerima dua triliun dari kuota haji.
    Artikel asli membahas keterangan dari Pelaksana Tugas Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu terkait aliran uang dugaan kasus korupsi kuota haji pada Yaqut Cholil Qoumas.

    Kesimpulan


    Postingan artikel Yaqut Cholil Qoumas menyebut mantan Presiden Jokowi menerima uang dua triliun dari kuota haji adalah hoaks.

    Rujukan