Suara.com - Beredar kabar Mie Gacoan mengandung minyak babi. Outlet Mie Gacoan juga dikabarkan telah disegel oleh Satpol PP jelang bulan Ramadhan 2025.
Adapun kabar Mie Gacoan mengandung minyak babi awalnya beredar luas di TikTok. Video Mie Gacoan mengandung minyak babi dan disegel makin viral setelah dibagikan lewat pesan broadcast di WhatsApp.
Salah satu video dibagikan oleh akun TikTok @musafir.cinta339. Dalam video, terlihat Satpol PP sedang melakukan penyegelan sebuah outlet Mie Gacoan.
Akun TikTok ini kemudian menuliskan narasi jika Mie Gacoan disegel karena mengandung minyak babi.
"Mie Gacoan disegel mengandung minyak babi," tulis akun TikTok @musafir.cinta339.
Lantas benarkah kabar Mie Gacoan disegel karena mengandung minyak babi?
(GFD-2025-25832) CEK FAKTA: Mie Gacoan Disegel karena Mengandung Minyak Babi
Sumber:Tanggal publish: 25/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Suara.com, kabar Mie Gacoan disegel karena mengandung minyak babi adalah hoaks.
Video viral itu memang berisi penyegelan outlet Mie Gacoan di Serpong, Tangerang Selatan.
Kendati demikian, penyebabnya bukan karena makanan yang disajikan mengandung minyak babi, melainkan pihak pengelola Mie Gacoan belum mengurus izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Outlet Mie Gacoan itu juga sudah mulai beroperasi padahal belum memiliki PBG. Alhasil, pihak Satpol PP Kota Tangerang Selatan melakukan penyegelan.
Mie Gacoan juga dipastikan tidak mengandung minyak babi. Berdasarkan laman resminya, Mie Gacoan sudah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Berdasarkan penetapan halal produk MUI, PT. Pesta Pora Abadi selaku pemilik produk Mie Gacoan sudah mengantongi Sistem Jaminan Halal. Sertifikat Halal Mie Gacoan diterbitkan di Jakarta pada 17 November 2022 dan berlaku sampai 17 November 2026.
Video viral itu memang berisi penyegelan outlet Mie Gacoan di Serpong, Tangerang Selatan.
Kendati demikian, penyebabnya bukan karena makanan yang disajikan mengandung minyak babi, melainkan pihak pengelola Mie Gacoan belum mengurus izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Outlet Mie Gacoan itu juga sudah mulai beroperasi padahal belum memiliki PBG. Alhasil, pihak Satpol PP Kota Tangerang Selatan melakukan penyegelan.
Mie Gacoan juga dipastikan tidak mengandung minyak babi. Berdasarkan laman resminya, Mie Gacoan sudah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Berdasarkan penetapan halal produk MUI, PT. Pesta Pora Abadi selaku pemilik produk Mie Gacoan sudah mengantongi Sistem Jaminan Halal. Sertifikat Halal Mie Gacoan diterbitkan di Jakarta pada 17 November 2022 dan berlaku sampai 17 November 2026.
Kesimpulan
Berdasarkan kumpulan fakta di atas, maka narasi Mie Gacoan disegel karena mengandung minyak babi adalah kabar hoaks. Kabar tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
(GFD-2025-25831) [HOAKS] Video Ronaldo Berkegiatan di Kupang, Menginap di Labuan Bajo
Sumber:Tanggal publish: 24/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim memperlihatkan momen saat bintang sepak bola Cristiano Ronaldo melakukan kegiatan di Kupang pada Februari 2025.
Unggahan video itu juga mengeklaim Ronaldo menginap di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) usai berkegiatan di Kupang.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Ronaldo melakukan kegiatan di Kupang dan menginap di Labuan Bajo muncul di media sosial, misalnya yang dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video memperlihatkan pesawat dengan tulisan "CR7" dan logo siu yang merupakan selebrasi khas Ronaldo. Terlihat Ronaldo yang sedang berjalan dikawal oleh beberapa orang.
Berikut keterangan yang disampaikan:
Kegiatan di Kupang, Bermalam di Labuanbajo Flores
Unggahan video itu juga mengeklaim Ronaldo menginap di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) usai berkegiatan di Kupang.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Ronaldo melakukan kegiatan di Kupang dan menginap di Labuan Bajo muncul di media sosial, misalnya yang dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video memperlihatkan pesawat dengan tulisan "CR7" dan logo siu yang merupakan selebrasi khas Ronaldo. Terlihat Ronaldo yang sedang berjalan dikawal oleh beberapa orang.
Berikut keterangan yang disampaikan:
Kegiatan di Kupang, Bermalam di Labuanbajo Flores
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri video tersebut merupakan gabungan dua klip berbeda.
Klip di awal video yang menampilkan pesawat dengan tulisan CR7 identik dengan unggahan akun X Manchester Airport.
Video itu menampilkan momen ketika pesawat tersebut berada Bandara Manchester, Inggris pada 14 Februari 2025.
Sementara klip yang menampilkan Ronaldo sedang berjalan dengan dikawal beberapa orang identik dengan unggahan di kanal YouTube ini. Video diambil saat Ronaldo berkunjung ke Singapura pada Juni 2023.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa video yang beredar bukan kegiatan Ronaldo di Kupang maupun Labuan Bajo.
Sebelumnya, kabar Ronaldo akan berkunjung ke Kupang sempat ramai diperbincangkan.
Kabar itu pertama kali disampaikan ke publik oleh Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) NTT Abdul Muis pada Minggu (16/2/2025).
Abdul Muis mengatakan, sumber informasi itu berasal dari Ketua Yayasan Graha Kasih Indonesia, Susi Katipana.
Menurut Susi, Ronaldo datang ke Kupang untuk melakukan kegiatan sosial bersama Yayasan Graha Kasih Indonesia pada Selasa (18/2/2025).
Namun, hingga kini Ronaldo tidak kunjung datang, kabar itu pun semakih tidak jelas.
Simak penjelasannya dalam tautan ini: Duduk Perkara atas Kabar Ronaldo ke Kupang yang Semakin Tidak Jelas...
Klip di awal video yang menampilkan pesawat dengan tulisan CR7 identik dengan unggahan akun X Manchester Airport.
Video itu menampilkan momen ketika pesawat tersebut berada Bandara Manchester, Inggris pada 14 Februari 2025.
Sementara klip yang menampilkan Ronaldo sedang berjalan dengan dikawal beberapa orang identik dengan unggahan di kanal YouTube ini. Video diambil saat Ronaldo berkunjung ke Singapura pada Juni 2023.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa video yang beredar bukan kegiatan Ronaldo di Kupang maupun Labuan Bajo.
Sebelumnya, kabar Ronaldo akan berkunjung ke Kupang sempat ramai diperbincangkan.
Kabar itu pertama kali disampaikan ke publik oleh Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) NTT Abdul Muis pada Minggu (16/2/2025).
Abdul Muis mengatakan, sumber informasi itu berasal dari Ketua Yayasan Graha Kasih Indonesia, Susi Katipana.
Menurut Susi, Ronaldo datang ke Kupang untuk melakukan kegiatan sosial bersama Yayasan Graha Kasih Indonesia pada Selasa (18/2/2025).
Namun, hingga kini Ronaldo tidak kunjung datang, kabar itu pun semakih tidak jelas.
Simak penjelasannya dalam tautan ini: Duduk Perkara atas Kabar Ronaldo ke Kupang yang Semakin Tidak Jelas...
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan momen Ronaldo melakukan kegiatan di Kupang dan menginap di Labuan Bajo tidak benar atau hoaks.
Video merupakan gabungan dua klip berbeda. Klip di awal video, merupakan momen ketika pesawat bertuliskan CR7 berada di Bandara Manchester, Inggris pada 14 Februari 2025.
Sementara klip kedua yang menampilkan Ronaldo sedang berjalan dengan pengawalan merupakan momen ketika ia berkunjung ke Singapura pada 2023.
Video merupakan gabungan dua klip berbeda. Klip di awal video, merupakan momen ketika pesawat bertuliskan CR7 berada di Bandara Manchester, Inggris pada 14 Februari 2025.
Sementara klip kedua yang menampilkan Ronaldo sedang berjalan dengan pengawalan merupakan momen ketika ia berkunjung ke Singapura pada 2023.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1346723669568500
- https://www.facebook.com/reel/1025932089369831
- https://www.facebook.com/reel/2104610923345163
- https://x.com/manairport/status/1890393660501406174?t=6qDMyDNec-ldGH44Pn2ZVA&s=19
- https://www.youtube.com/shorts/6nU63QV_xYI
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/02/21/153500882/duduk-perkara-atas-kabar-ronaldo-ke-kupang-yang-semakin-tidak-jelas-
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25830) Keliru: Aksi Mahasiswa Indonesia Gelap Ditunggangi LSM yang Dibiayai USAID
Sumber:Tanggal publish: 24/02/2025
Berita
Akun Intel Imut di X [arsip] menulis bahwa aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dimanfaatkan dan ditunggangi oleh lembaga swadaya masyarakat yang dibiayai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Aksi #IndonesiaGelap tersebut untuk merespon situasi terkini atas kebijakan Prabowo dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi seperti Makan Bergizi Gratis, pemotongan anggaran, kabinet gemuk, tunjangan kinerja dosen dan lain-lain. Aksi itu berlangsung pada 17, 20, dan 21 Februari 2025 di Jakarta dan pelbagai daerah.
Benarkah aksi Indonesia Gelap dibiayai oleh USAID?
Aksi #IndonesiaGelap tersebut untuk merespon situasi terkini atas kebijakan Prabowo dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi seperti Makan Bergizi Gratis, pemotongan anggaran, kabinet gemuk, tunjangan kinerja dosen dan lain-lain. Aksi itu berlangsung pada 17, 20, dan 21 Februari 2025 di Jakarta dan pelbagai daerah.
Benarkah aksi Indonesia Gelap dibiayai oleh USAID?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan narasi tersebut tidak memiliki bukti-bukti akurat. Aksi #IndonesiaGelap merupakan aksi kolektif banyak elemen masyarakat sipil dan tidak terkait dengan pendanaan dari USAID yang telah ditutup oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dalam artikel yang diterbitkan Tempo sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi memerintahkan penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Semua stafnya diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat paling lambat Jumat, 7 Februari 2025.
Trump menginginkan USAID ditutup, menurut BBC, agar pengeluaran luar negeri Amerika Serikat selaras erat dengan pendekatan "America First" yang menjadi misinya. Trump telah lama mengkritik pengeluaran luar negeri dan mengatakan bahwa pengeluaran tersebut tidak bermanfaat dalam penggunaan uang pembayar pajak. Ia secara khusus mengkritik USAID.
Meski begitu, aksi #IndonesiaGelap tidak berkaitan sama sekali dengan USAID. Aksi Indonesia Gelap tersebut dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan yang terdiri dari 340 badan mahasiswa. Dalam laporan Majalah Tempo, Koordinator BEM SI Kerakyatan, Satria Naufal Putra bercerita, mereka terinspirasi dari tanda pagar #IndonesiaGelap yang lebih dulu beredar di media sosial.
Aksi tersebut untuk menyuarakan keresahan mahasiswa dan masyarakat terhadap Pemerintahan Prabowo yang acakadut selama 100 hari menjabat. Tidak hanya Jakarta, aksi tersebut meluas ke Semarang, Bandung, Surabaya, hingga luar Jawa seperti Makassar, Bali, Samarinda, Banjarmasin, Sumetera Selatan dsb.
Menurut BBC, beragam elemen masyarakat yang juga ikut dalam aksi #IndonesiaGelap mulai dari aktivis, mahasiswa hingga pecinta K-Pop.
Massa menuntut beberapa hal dari pemerintah antara lain agar mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang pro rakyat seperti RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, hingga RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Mereka juga menolak undang-undang yang tidak berpihak ke rakyat, seperti Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara hingga Tata Tertib DPR.
Tuntutan lainnya yaitu mengevaluasi kebijakan pemangkasan anggaran, kebijakan program Makan Bergizi Gratis, kebijakan soal tunjangan kinerja dosen, kabinet gemuk, hingga mengevaluasi proyek strategis nasional yang bermasalah.
Masyarakat sipil juga akan menuntut pemerintah untuk membatalkan sejumlah kebijakan, yaitu pembahasan RUU TNI dan Polri, Danantara, hingga perluasan lahan untuk proyek food estate.
Laporan selengkapnya tentang aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dapat dibaca di Majalah Tempo edisi 23 Februari 2025, berjudul: Habis Gelap Terbitlah Gelap.
Sejarah Panjang Aksi Mahasiswa
Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur mengatakan, dalam sejarahnya, aksi mahasiswa sudah berlangsung sejak lama mulai 1928, 1945, 1966, 1974. Tuduhan bahwa mahasiswa ditunggangi, termasuk menghina dan meragukan peran mahasiswa yang cukup panjang dalam sejarah Indonesia.
Menurut Isnur, mahasiswa dapat berjuang dengan atau tanpa lembaga swadaya masyarakat. “Mahasiswa itu memiliki idealisme dan visi sendiri,” kata Isnur kepada Tempo, Senin, 24 Februari 2025.
Tempo pernah merilis lima unjuk rasa terbesar mahasiswa untuk merespon kondisi bangsa. Antara lain, demo 1998 untuk menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. Tahun 2012, demonstrasi besar-besaran dilakukan serentak di 33 Provinsi dan 340 Kabupaten atau kota untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kemudian para mahasiswa di berbagai daerah pernah menggelar unjuk rasa pada 23 September 2019 untuk menolak revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada Desember 2022, mahasiswa bersama elemen masyarakat lainnya menggelar demonstrasi besar untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Dalam artikel yang diterbitkan Tempo sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi memerintahkan penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Semua stafnya diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat paling lambat Jumat, 7 Februari 2025.
Trump menginginkan USAID ditutup, menurut BBC, agar pengeluaran luar negeri Amerika Serikat selaras erat dengan pendekatan "America First" yang menjadi misinya. Trump telah lama mengkritik pengeluaran luar negeri dan mengatakan bahwa pengeluaran tersebut tidak bermanfaat dalam penggunaan uang pembayar pajak. Ia secara khusus mengkritik USAID.
Meski begitu, aksi #IndonesiaGelap tidak berkaitan sama sekali dengan USAID. Aksi Indonesia Gelap tersebut dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan yang terdiri dari 340 badan mahasiswa. Dalam laporan Majalah Tempo, Koordinator BEM SI Kerakyatan, Satria Naufal Putra bercerita, mereka terinspirasi dari tanda pagar #IndonesiaGelap yang lebih dulu beredar di media sosial.
Aksi tersebut untuk menyuarakan keresahan mahasiswa dan masyarakat terhadap Pemerintahan Prabowo yang acakadut selama 100 hari menjabat. Tidak hanya Jakarta, aksi tersebut meluas ke Semarang, Bandung, Surabaya, hingga luar Jawa seperti Makassar, Bali, Samarinda, Banjarmasin, Sumetera Selatan dsb.
Menurut BBC, beragam elemen masyarakat yang juga ikut dalam aksi #IndonesiaGelap mulai dari aktivis, mahasiswa hingga pecinta K-Pop.
Massa menuntut beberapa hal dari pemerintah antara lain agar mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang pro rakyat seperti RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, hingga RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Mereka juga menolak undang-undang yang tidak berpihak ke rakyat, seperti Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara hingga Tata Tertib DPR.
Tuntutan lainnya yaitu mengevaluasi kebijakan pemangkasan anggaran, kebijakan program Makan Bergizi Gratis, kebijakan soal tunjangan kinerja dosen, kabinet gemuk, hingga mengevaluasi proyek strategis nasional yang bermasalah.
Masyarakat sipil juga akan menuntut pemerintah untuk membatalkan sejumlah kebijakan, yaitu pembahasan RUU TNI dan Polri, Danantara, hingga perluasan lahan untuk proyek food estate.
Laporan selengkapnya tentang aksi mahasiswa #IndonesiaGelap dapat dibaca di Majalah Tempo edisi 23 Februari 2025, berjudul: Habis Gelap Terbitlah Gelap.
Sejarah Panjang Aksi Mahasiswa
Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur mengatakan, dalam sejarahnya, aksi mahasiswa sudah berlangsung sejak lama mulai 1928, 1945, 1966, 1974. Tuduhan bahwa mahasiswa ditunggangi, termasuk menghina dan meragukan peran mahasiswa yang cukup panjang dalam sejarah Indonesia.
Menurut Isnur, mahasiswa dapat berjuang dengan atau tanpa lembaga swadaya masyarakat. “Mahasiswa itu memiliki idealisme dan visi sendiri,” kata Isnur kepada Tempo, Senin, 24 Februari 2025.
Tempo pernah merilis lima unjuk rasa terbesar mahasiswa untuk merespon kondisi bangsa. Antara lain, demo 1998 untuk menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. Tahun 2012, demonstrasi besar-besaran dilakukan serentak di 33 Provinsi dan 340 Kabupaten atau kota untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kemudian para mahasiswa di berbagai daerah pernah menggelar unjuk rasa pada 23 September 2019 untuk menolak revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada Desember 2022, mahasiswa bersama elemen masyarakat lainnya menggelar demonstrasi besar untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim aksi mahasiswa Indonesia Gelap dibiayai oleh USAID adalah keliru.
Rujukan
- https://x.com/Intel_Imut/status/1892860749841605075?t=gUqkJFbKtZsOuyDO7TOO9A&s=08
- https://perma.cc/6EY3-H6KH
- https://www.tempo.co/internasional/donald-trump-tutup-usaid-berikut-profil-usaid-dan-kegiatan-sosialnya-1204537
- https://www.bbc.com/news/articles/clyezjwnx5ko
- https://www.tempo.co/arsip/inisiator-demonstrasi-indonesia-gelap--1210810
- https://www.tempo.co/politik/sepekan-aksi-indonesia-gelap-berjalan-dari-jawa-sumatera-hingga-kalimantan-1210274
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/cy080qvxp12o
- https://www.tempo.co/mingguan
- https://www.tempo.co/politik/5-gerakan-mahasiswa-indonesia-terbesar-sepanjang-sejarah-dan-pemicunya-90552 /cdn-cgi/l/email-protection#1d7e78767b7c76697c5d6978706d72337e72337479
(GFD-2025-25829) Keliru: Dua Foto Pelajar SD di Papua Meninggal karena Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Sumber:Tanggal publish: 24/02/2025
Berita
Dua foto dengan klaim bahwa siswa sekolah dasar meninggal dunia di Papua karena keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), diunggah akun media sosial Facebook [arsip] dan Instagram. Tampak anak-anak berpakaian putih merah tersebut terbaring di lantai beralas tikar.
Pengunggah menulis bahwa siswa-siswa tersebut berasal dari Korowai, Kampung Kabuwage telah meninggal dunia akibat keracunan makan gratis.
Benarkah siswa SD di Papua meninggal karena keracunan makanan Program MBG?
Pengunggah menulis bahwa siswa-siswa tersebut berasal dari Korowai, Kampung Kabuwage telah meninggal dunia akibat keracunan makan gratis.
Benarkah siswa SD di Papua meninggal karena keracunan makanan Program MBG?
Hasil Cek Fakta
Meski terdapat sejumlah kasus siswa keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti dilaporkan oleh Tempo dan demonstrasi pelajar Papua menolak program itu, namun dua foto siswa tersebut tidak terkait dengan MBG.
Foto 1
Dikutip dari media lokal Lintaspapua.com dan Odiyaiwuu.com, penyebab siswa SD di dalam foto tersebut meninggal, belum diketahui. Siswa tersebut berinisial ERM (13) yang meninggal pada 17 Februari 2025.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan yang dikutip dari situs Surya Papua, mengatakan, program Makan Bergizi Gratis di Kampung Kabuwage. Distrik Firiwage, Kabupaten Boven Digoel, belum berjalan. “Untuk penyebab meninggalnya ERM, jelasnya, karena hal lain yang masih dalam proses penyelidikan Polres Boven Digoel,” kata dia.
Dikutip dari RRI, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boven Digoel, Pilemon Tabuni, mengatakan Pemda Boven Digoel belum menjalankan program MBG. Pihaknya masih mendata jumlah sekolah dan siswa, serta persiapan infrastruktur lainnya untuk melaksanakan MBG tersebut.
“Pemerintah daerah sedang melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk mendata jumlah sekolah yang ada di wilayah ini sebagai persiapan program makanan bergizi gratis," katanya.
Terkait penyebab siswa SD tersebut meninggal, Pilemon, belum mendapatkan konfirmasi.
Foto 2
Foto ini pernah dipublikasikan Suaramerdeka.com pada 9 Agustus 2022, tentang sejumlah siswa SD Slawi Wetan 01 yang mengalami keracunan makanan. Saat itu, mereka telah mendapat penanganan dari Puskesmas Slawi dan PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, 8 Agustus 2022.
Mereka diduga keracunan setelah menyantap jajanan di lingkungan luar sekolah. Puluhan siswa tersebut muntah-muntah setelah mengkonsumsi makaroni telur atau yang dikenal maklor.
Demonstrasi Pelajar Papua Menolak MBG
Artikel yang dipublikasikan Tempo, sejumlah pelajar di Yahukimo, Jayapura, Nabire, Dogiyai maupun Manokwari menggelar beberapa aksi protes damai terhadap program Makan Bergizi Gratis. Pelajar menuntut pendidikan gratis dan peningkatan fasilitas sekolah, daripada makanan bergizi gratis.
Asken Yohans, seorang pelajar yang ikut demo, mengatakan dia dan ribuan siswa di Wamena serta Papua secara umum membutuhkan akses pendidikan gratis dan fasilitas sekolah yang memadai. “Kitorang tidak ingin makan bergizi gratis, yang kitorang ingin sekolah mudah, mau berobat mudah, itu sudah,” kata Yohans kepada Tempo melalui sambungan telepon.
Menurut dia, program MBG tidak akan membuat dia dan teman-temannya belajar dengan tenang. Asken menyatakan, aspirasi mereka harus sampai kepada presiden. “Mari terus maju dan kami ingin ini didengar oleh bupati, oleh gubernur dan presiden,” ujar Asken.
Akan tetapi, aksi damai pelajar tersebut justru mendapatkan represi. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengkritik tindakan berlebihan polisi dan aparatur sipil negara (ASN) dalam merespons demo ribuan pelajar di Papua yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 17 Februari 2025. Apalagi, polisi sampai menembakkan gas air mata ke arah para pelajar tersebut.
Foto 1
Dikutip dari media lokal Lintaspapua.com dan Odiyaiwuu.com, penyebab siswa SD di dalam foto tersebut meninggal, belum diketahui. Siswa tersebut berinisial ERM (13) yang meninggal pada 17 Februari 2025.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan yang dikutip dari situs Surya Papua, mengatakan, program Makan Bergizi Gratis di Kampung Kabuwage. Distrik Firiwage, Kabupaten Boven Digoel, belum berjalan. “Untuk penyebab meninggalnya ERM, jelasnya, karena hal lain yang masih dalam proses penyelidikan Polres Boven Digoel,” kata dia.
Dikutip dari RRI, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boven Digoel, Pilemon Tabuni, mengatakan Pemda Boven Digoel belum menjalankan program MBG. Pihaknya masih mendata jumlah sekolah dan siswa, serta persiapan infrastruktur lainnya untuk melaksanakan MBG tersebut.
“Pemerintah daerah sedang melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk mendata jumlah sekolah yang ada di wilayah ini sebagai persiapan program makanan bergizi gratis," katanya.
Terkait penyebab siswa SD tersebut meninggal, Pilemon, belum mendapatkan konfirmasi.
Foto 2
Foto ini pernah dipublikasikan Suaramerdeka.com pada 9 Agustus 2022, tentang sejumlah siswa SD Slawi Wetan 01 yang mengalami keracunan makanan. Saat itu, mereka telah mendapat penanganan dari Puskesmas Slawi dan PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, 8 Agustus 2022.
Mereka diduga keracunan setelah menyantap jajanan di lingkungan luar sekolah. Puluhan siswa tersebut muntah-muntah setelah mengkonsumsi makaroni telur atau yang dikenal maklor.
Demonstrasi Pelajar Papua Menolak MBG
Artikel yang dipublikasikan Tempo, sejumlah pelajar di Yahukimo, Jayapura, Nabire, Dogiyai maupun Manokwari menggelar beberapa aksi protes damai terhadap program Makan Bergizi Gratis. Pelajar menuntut pendidikan gratis dan peningkatan fasilitas sekolah, daripada makanan bergizi gratis.
Asken Yohans, seorang pelajar yang ikut demo, mengatakan dia dan ribuan siswa di Wamena serta Papua secara umum membutuhkan akses pendidikan gratis dan fasilitas sekolah yang memadai. “Kitorang tidak ingin makan bergizi gratis, yang kitorang ingin sekolah mudah, mau berobat mudah, itu sudah,” kata Yohans kepada Tempo melalui sambungan telepon.
Menurut dia, program MBG tidak akan membuat dia dan teman-temannya belajar dengan tenang. Asken menyatakan, aspirasi mereka harus sampai kepada presiden. “Mari terus maju dan kami ingin ini didengar oleh bupati, oleh gubernur dan presiden,” ujar Asken.
Akan tetapi, aksi damai pelajar tersebut justru mendapatkan represi. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengkritik tindakan berlebihan polisi dan aparatur sipil negara (ASN) dalam merespons demo ribuan pelajar di Papua yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 17 Februari 2025. Apalagi, polisi sampai menembakkan gas air mata ke arah para pelajar tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim siswa di Papua meninggal dunia karena makanan Program Makan Bergizi Gratis adalah keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/cepa.alfin/posts/pfbid023Fuots8xNcUbtStWbf41nLMpz1YagVb9dsps3AFMu5ncQiGCP1Dv93EgC23ayE4zl
- https://perma.cc/R6VP-YD22
- https://www.instagram.com/p/DGN8GnyvDWB/?img_index=1
- https://www.tempo.co/ekonomi/evaluasi-kasus-keracunan-makan-bergizi-gratis-terbaru-di-sumatera-selatan-dan-ntt-1210334
- https://www.lintaspapua.com/lintas-sentani/65514594809/beredar-berita-hoax-anak-meninggal-karena-mbg-di-medsos-ini-kejadian-sebenarnya
- https://www.odiyaiwuu.com/disebut-meninggal-program/
- https://suryapapua.com/di-boven-digoel-beredar-kabar-seorang-anak-meninggal-dunia-usai-makan-bergizi-gratis-kapendam-itu-hoax/
- https://www.rri.co.id/papua/daerah-3t/1338463/isu-siswa-meninggal-akibat-mbg-tidak-benar
- https://pantura.suaramerdeka.com/pantura-raya/pr-064092403/33-siswa-sd-slawi-wetan-010203-keracunan-maklor
- https://www.tempo.co/hukum/amnesty-international-respons-terhadap-siswa-papua-yang-demo-tolak-mbg-berlebihan-melanggar-ham-1209105 /cdn-cgi/l/email-protection#1172747a77707a65705165747c617e3f727e3f7875
Halaman: 231/6049