• (GFD-2024-19970) [HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar klaim bahwa artis Sandra Dewi dan suaminya, Harvey Moeis, divonis hukuman mati terkait kasus korupsi Rp 271 triliun.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, Harvey Moeis menjadi tersangka kasus dugaan korupsi penambangan ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022. 

    Kerugian negara dalam kasus tersebut diperkirakan mencapai Rp 271 triliun.

    Sementara, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah dua kali memeriksa Sandra Dewi sebagai saksi. Pemeriksaan kedua dilakukan pada Rabu (15/5/2024).

    Narasi soal Sandra Dewi dan Harvey Moeis divonis hukuman mati dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan tautan di kanal YouTube ini dengan judul:

    Sandra Dewi Dan Harvey Moeis Akhirnya Divonis Hukuman M4ti Atas Korupsi 271 T

    Hasil Cek Fakta

    Sampai saat ini, kasus dugaan korupsi pengelolaan timah di wilayah izin usaha pertambangan PT Timah Tbk 2015-2022 masih dalam tahap penyidikan.

    Selain itu, status hukum Harvey Moeis merupakan tersangka dan Sandra Dewi sebagai saksi, sehingga, belum ada vonis pengadilan.

    Setelah video disimak sampai tuntas, narator hanya membacakan beberapa artikel yang tidak terkait narasi soal hukuman mati terhadap Harvey dan Sandra.

    Artikel pertama berasal dari laman Kompas.com ini berjudul "Ketika Kejagung Periksa Sandra Dewi dan Jerat Harvey Moeis dengan Pasal TPPU…"

    Artikel kedua dari laman Tribunnews ini berjudul "Kamaruddin Singgung Hukuman Mati untuk Harvey Moeis hingga Sebut Sandra Dewi Terancam Dimiskinkan".

    Ketiga, narator membacakan artikel di laman Ayo Jakarta ini berjudul "Ciri-ciri Pesohor yang Diduga akan Jadi Tersangka Menyusul Harvey Moeis, Ada Tokoh Agama?". 

    Kemudian, salah satu klip pada awal video yang menampilkan seorang hakim menjatuhkan vonis hukuman mati identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Dalam video itu, hakim Wahyu Iman Santoso membacakan vonis hukuman mati kepada mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa Sandra Dewi dan Harvey Moeis divonis hukuman mati merupakan hoaks.

    Saat ini belum ada vonis yang diberikan kepada Harvey Moeis. Sementara, Sandra Dewi masih berstatus sebagai saksi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19969) [HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim seekor harimau sumatera mati tertabrak kendaraan di jalan tol Pekanbaru-Dumai, Riau.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar.

    Video yang mengeklaim seekor harimau sumatera mati tertabrak kendaraan di tol Pekanbaru-Dumai dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video seekor harimau tergeletak di jalan. Salah satu akun menuliskan keterangan demikian:

    Harimau Sumatera Tertabrak di Tol Dumai Pekanbaru Ruas Minas

    #satwaliar #harimau #harimausumatera #satwadilindungi

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, narasi yang mengeklaim seekor harimau mati tertabrak kendaraan di jalan tol Pekanbaru-Dumai

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari laman Mediacenter.riau.go.id, video harimau mati bukan berlokasi di ruas Tol Pekanbaru-Dumai.

    Hal ini disampaikan oleh Manajer Cabang Tol Pekanbaru-Dumai, Jarot Seno Wibawa.

    "Itu bukan di Tol Permai (Pekanbaru-Dumai) atau pun Tol Pekanbaru-Bangkinang. Kami pastikan tidak benar," kata Jarot, dikutip pada Sabtu (18/5/2024).

    Menurut Jarot, pihaknya sudah mengecek dan tidak ada kejadian seekor harimau tertabrak di jalan tol. 

    "Yang jelas kita sudah cek semuanya. Dari petugas kita di lapangan juga sudah melaporkan tidak ada kejadian seperti disebutkan ada seekor harimau mati tertabrak di tol," kata dia.

    Penelusuran lebih lanjut, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa di akun TikTok media asal Malaysia, Sinar Harian ini.

    Berdasarkan keterangan unggahan, kejadian itu terjadi di Lebuhraya Pantai Timur (LPT) kilometer 50.8 arah Kuala Lumpur, pada Kamis (16/05/2024).

    Harimau jantan dengan berat 130 kilogram mati karena tertabrak kendaraan.

    Kepala Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Pahang, Rozidan Md Yasin menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar pukul 01.23 dini hari.

    "Berdasarkan perkiraan awal, hewan itu berasal dari hutan lindung di Bukit Tinggi," tutur dia. 

    Kesimpulan

    Video seekor harimau mati tertabrak kendaraan bukan berlokasi di Tol Pekanbaru-Dumai.

    Peristiwa itu terjadi di Lebuhraya Pantai Timur (LPT), Kilometer 50.8 arah Kuala Lumpur, pada Kamis (16/05/2024).

    Rujukan

  • (GFD-2024-19968) [HOAKS] Mantan PM Jepang Dibunuh karena Tidak Patuh pada WEF

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar klaim bahwa mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dibunuh karena tidak mematuhi perintah Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF).

    Narasi yang beredar mengaitkan dengan 1,6 juta dosis vaksin yang dikembalikan dan tidak adanya wajib vaksinasi Covid-19 di Jepang.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Narasi mengenai mantan PM Jepang Shinzo Abe dibunuh karena tidak mematuhi perintah WEF disebarkan oleh akun Facebook ini, pada Kamis (16/5/2024).

    Berikut narasi yang ditulis:

    Perdana Menteri Jepang yang dibunuh. Apakah juga karena menentang agenda kaum Illuminati Zionis?

    Ditemukan unggahan serupa berbahasa Inggris, yang disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Setiap pengunggah menyertakan poster berisi foto Shinzo Abe, disertai tulisan berikut dalam terjemahan bahasa Indonesia:

    PM Jepang yang terbunuh tidak mengikuti perintah (Forum Ekonomi Dunia),” kata postingan tanggal 10 Juli tersebut. "Tidak mewajibkan vaksin, mengirimkan kembali 1,6 juta dosis dan memberikan ivermectin kepada warga. Masuk akal sekarang?

    Hasil Cek Fakta

    WEF kerap menjadi sasaran penyebaran disinformasi dan teori konspirasi. Namun, klaim yang menyebut Abe Shinzo dibunuh karena tidak mematuhi WEF tidak berdasar.

    Mantan PM Jepang Shinzo Abe meninggal dunia karena ditembak saat menyampaikan pidato di Nara, Jepang, pada 8 Juli 2022 pagi.

    Pelakunya adalah Tetsuya Yamagami. Berdasarkan laporan BBC, pembunuhan dilatarbelakangi oleh hubungan Shinzo Abe dengan kelompok agama tertentu.

    Kelompok agama ini membuat ibu Yamagami kehilangan ratusan juta Yen dan berdampak pada kondisi sosial ekonomi anaknya.

    Kematian Abe tidak ada kaitannya dengan program vaksinasi Covid-19 di Jepang.

    Pemerintah Jepang memang tidak mewajibkan vaksinasi Covid-19. Kendati demikian, Jepang tidak pernah menghentikan program vaksinasi.

    Berdasarkan catatan dari Our World in Data, Jepang sudah memvaksinasi 81 persen warga negaranya dengan vaksin Covid-19 dosis lengkap.

    Pada September 2021, Jepang menarik sekitar 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 Moderna setelah ada kesalahan produksi yang menyebabkan kontaminasi.

    Namun, kejadian ini tidak membuat Jepang menghentikan program vaksinasi.

    Sementara, obat antiparasit Ivermectin, tidak termasuk dalam daftar obat yang disetujui untuk Covid-19 oleh pemerintah Jepang.

    Abe kemungkinan besar tidak terlibat dalam kebijakan terkait penarikan dosis vaksin atau izin Ivermectin.

    Dikutip dari Britannica, Abe mengumumkan pengunduran dirinya sejak Agustus 2020 dan secara resmi meninggalkan jabatannya pada 16 September 2020.

    Sementara, vaksinasi Covid-19 baru dikampanyekan pada Juni 2021.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Shinzo Abe dibunuh karena tidak mematuhi perintah WEF merupakan hoaks.

    Pembunuhan Abe oleh Tetsuya Yamagami dilatarbelakangi hubungan mantan PM Jepang itu dengan kelompok agama tertentu.

    Penarikan 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 Moderna dan aturan penggunaan Ivermectin ditetapkan setelah Abe mengundurkan diri.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19967) Cek Fakta: Hoaks Video Pelatih Portugal Komentari Laga Lawan Timnas Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video pelatih Portugal Roberto Martinez berbicara terkait uji coba melawan Timnas Indonesia. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Mei 2024.
    Dalam postingannya terdapat video berdurasi 6 menit 11 detik dengan judul "Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Melawan Indonesia Bikin SE Asia Tercengang"
    Akun itu menambahkan narasi "PERNYATAAN MENGEJUTKAN PELATIH PORTUGAL ~ JALANG VS INDONESIA SE ASIA KAGET KARENA NGOMONG GINI"
    Lalu benarkah postingan video pelatih Portugal Roberto Martinez berbicara terkait uji coba melawan Timnas Indonesia?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun TJ Sports USA di Youtube pada 3 Desember 2023 dengan judul "Roberto Martínez TALKS about Portugal FACING Turkey and Czech Republic in the UEFA Euro 2024"
    Dalam video itu Roberto Martinez diwawancara terkait persaingan di Grup F untuk Piala Eropa 2024. Portugal dalam turnamen itu akan melawan Turki, Republik Ceko, dan Georgia.
    Martinez sama sekali tidak berbicara terkait Timnas Indonesia. Terlebih hingga saat ini belum ada konfirmasi kapan laga melawan Portugal akan digelar.
    Sebelumnya, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga angkat bicara soal potensi Timnas Indonesia menantang negara sepak bola papan atas sekelas Portugal di FIFA Matchday.
    Ia menyebut bahwa laga melawan Portugal tidak akan digelar tahun 2024 ini.
    "Tahun ini sangat padat. Saya tidah tahu apa ada ruang untuk mengundang timnas kuat. Kita lihat saja bagaimana nanti. Tapi tahun depan kalau kosong, mungkin kita cari (lawan) yang hebat hebat," ucap Arya Sinulingga saat menghadiri acara diskusi PSSI Pers di GBK Arena, Senayan, Sabtu (11/5/2024).

    Kesimpulan


    Postingan video pelatih Portugal Roberto Martinez berbicara terkait uji coba melawan Timnas Indonesia adalah hoaks.

    Rujukan