• (GFD-2025-26543) [HOAKS] Menag Sebut Uang Zakat dan Infak Akan Digunakan untuk Masjid di IKN

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar judul artikel yang mengeklaim Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut uang zakat dan infak akan digunakan untuk masjid di Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Namun, setelah ditelusuri artikel tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Artikel yang mengeklaim Nasaruddin Umar menyebut uang zakat dan infak akan digunakan untuk masjid di IKN dibagikan di Facebook, misalnya ini, ini, ini, ini, ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan artikel berjudul: "Menag Nazaruddin Umar Uang Zakat Uang Infak akan digunakan Buat Masjid Di Ibukota baru IKN".

    Hasil Cek Fakta

    Ketika ditelusuri di Google Search, tidak ditemukan artikel soal Nasaruddin Umar menyebut akan menggunakan uang zakat dan infak untuk masjid di IKN.

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan tanggal terbit dan nama penulis artikel identik dengan unggahan di laman Berita Satu ini.

    Judul artikel tersebut diketahui telah dimanipulasi. Artikel aslinya berjudul "Menag Nasaruddin Umar: KPK Cegah Orang Masuk Neraka!".

    Artikel tersebut memuat pernyataan Nasaruddin yang menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat mencegah seseorang masuk ke neraka lewat program pencegahan.

    Menurut Nasaruddin, adanya lembaga KPK harus dijadikan sebagai pendorong untuk hidup berintegritas.

    Kesimpulan

    Judul artikel yang mengeklaim Nasaruddin Umar menyebut uang zakat dan infak akan digunakan untuk masjid di IKN merupakan hasil manipulasi. Konten itu hoaks.

    Artikel aslinya berjudul "Menag Nasaruddin Umar: KPK Cegah Orang Masuk Neraka!" yang terbit di lmedia Berita Satu pada 12 Maret 2025. 

    Dalam artikel aslinya, Nasaruddin menyebut program pencegahan korupsi yang dilakukan KPK dapat mencegah seseorang masuk neraka.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26542) [HOAKS] Tautan untuk Klaim Saldo E-Toll Gratis Sebesar Rp 500.000

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk mendapatkan saldo e-toll gratis sebesar Rp 500.000.

    Tautan tersebut mengatasnamakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan disebarkan oleh sejumlah akun Facebook.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.

    Tautan yang diklaim untuk mendapatkan saldo e-toll gratis sebesar Rp 500.000 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Jumat (11/4/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Program E-TOLL Gratis 2025Daftar dan Dapatkan Program E-TOLL Gratis tahun 2025 Sebesar Rp. 500.000, Info lengkapnya silahkan klik Link

    Screenshot Hoaks, tautan untuk klaim saldo e-toll Rp 500.000 gratis

    Hasil Cek Fakta

    Setelah diperiksa, tautan untuk mendapatkan saldo e-toll gratis yang disebarkan di Facebook tersebut bukan mengarah ke situs resmi Jasa Marga.

    Tautan tersebut mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung untuk memasukkan nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor akun Telegram aktif.

    Tautan tersebut kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data yang mengincar data pribadi pengguna Telegram.

    Jasa Marga melalui akun Instagram resmi pada 10 Januari 2025 telah membantah adanya program berbagi saldo e-toll gratis.

    "Berbagai program serupa seperti yang tertera di foto postingan ini dan informasi selain dari akun media sosial resmi milik Jasa Marga adalah hoaks," tulis Jasa Marga.

    Jasa Marga meminta masyarakat waspada atas segala informasi yang beredar, dan senantiasa mengecek cek kebenaran informasi di akun media sosial dan website resmi perusahaan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendapatkan saldo e-toll gratis sebesar Rp 500.000 adalah hoaks.

    Tautan tersebut kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data yang mengincar data pribadi pengguna Telegram.

    Jasa Marga melalui akun Instagram resmi pada 10 Januari 2025 telah membantah adanya program berbagi saldo e-toll gratis.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26541) [KLARIFIKASI] Video Kapal Tua Menempel di Tebing adalah Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang memperlihatkan kapal tua menempel dan tersangkut di tebing.

    Video itu diklaim sebagai bukti bahwa lokasi tersebut dulunya merupakan lautan.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video kapal tua menempel di tebing disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (5/4/2025):

    Ini bukti jika tekhnologi itu sudah ada sejak nenek moyang kita

    Sementara berikut teks yang tertera dalam video:

    Penampakan sebuah kapal yang sudah usang nempel di tebing, itu artinya tempat ini dulu lautan

    Video serupa tanpa teks di dalamnya juga ditemukan di kanal YouTube ini.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukanlah bersumber dari peristiwa atau lokasi nyata.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam video yang beredar.

    Salah satu tools yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi konten yang dihasilkan kecerdasan buatan adalah Hive Moderation.

    Hasil pengindetifikasian Hive Moderation menunjukkan, video kapal tua menempel di tebing memiliki probabilitas 92,2 persen dihasilkan AI.

    Meski tidak merugikan secara langsung, tetapi konten-konten AI perlu diberi konteks dan label yang jelas agar tidak menyesatkan pengguna media sosial.

    Kesimpulan

    Video kapal tua menempel di tebing merupakan konten manipulatif. Hive Moderation mengidentifikasinya sebagai video yang dihasilkan oleh AI.

    Konten ini perlu diluruskan karena narasi dalam unggahan yang menyatakan kapal itu bukti bahwa lautan di masa lalu setinggi bukit merupakan informasi tidak tepat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26540) [KLARIFIKASI] Manipulasi Video Kepala Trump Dipukul dari Belakang Saat Pidato

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan video memperlihatkan kepala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dipukul dari belakang oleh seorang pria saat berpidato.

    Trump sontak menengok ke belakang, seolah ingin mengejar pria tersebut tetapi segera dihadang pengawalnya.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif. Konten ini merupakan satire atau candaan yang perlu diluruskan informasinya.

    Video kepala Trump dipukul dari belakang saat pidato disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (10/4/2025):

    Presiden Trump lagi pidato dikeplak Ndase lucu.. Jangan sampai terjadi pada pemimpin konoha..

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bersumber dari momen pidato Trump di Bandara Internasional Dayton di Ohio, pada 12 Maret 2016.

    Momen itu didokumentasikan sejumlah media, seperti New York Daily News, CNN, dan Storyful News & Weather.

    Dalam video, Trump sempat kaget dan menengok ke belakang di tengah pidato.

    Namun dalam video yang beredar tidak terdapat sosok pria yang memukul kepalanya dari belakang.

    Dilansir NBC News, orang di kerumunan tampaknya memperingatkan Trump bahwa seseorang ada di belakangnya.

    Trump segera menyentak kepalanya. Lantas, empat agen Secret Service segera naik ke panggung dan mengelilinginya untuk menjadi perisai pelindung.

    "Seorang pria berusaha melanggar penyangga keamanan dan disingkirkan dengan cepat dan profesional," kata juru bicara Trump, Hope Hicks dilansir Bloomberg.

    Trump melanjutkan pidatonya setelah insiden itu

    Video dari momen tersebut disunting, dengan menambahkan sosok pria di belakang Trump.

    Kesimpulan

    Video kepala Donald Trump dipukul dari belakang saat sedang berpidato merupakan konten manipulatif.

    Video aslinya bersumber dari momen pidato Trump di Bandara Internasional Dayton di Ohio, pada 12 Maret 2016.

    Tidak terdapat sosok pria yang memukul kepala Trump dalam pidato tersebut.

    Adapun konten itu merupakan satire atau lelucon, namun perlu diluruskan informasinya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

    Rujukan