(GFD-2024-23715) Keliru, Huruf M Pada Logo McD, Marathon, dan M&M's Merupakan Simbol Illuminati
Sumber:Tanggal publish: 30/10/2024
Berita
Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] yang disertai narasi bahwa huruf M yang dicetak besar dalam brand McD (McDonald’s), Marathon, dan M&M’s, adalah simbol perkumpulan rahasia Illuminati.
Video itu memperlihatkan seorang pria berkaus biru dan berkacamata hitam, tengah menjelaskan pendapatnya bahwa huruf M dalam tiga produk tersebut berkaitan sebagai simbol kelompok Illuminati. “McDonald’s memiliki M yang besar… atau pompa bensin Marathon, permen M&M’s. Tidak, itu bukan apa-apa. Lalu kamu mencari tahu numerologi, memahami M adalah 13 yang menandakan penghormatan terhadap 13 garis keturunan keluarga Illuminati,” tulis narasi tersebut.
Namun, benarkah logo-logo itu berkaitan dengan angka 13 dan Illuminati?
Hasil Cek Fakta
Tempo menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari untuk memverifikasi pria dalam video yang beredar dan foto-foto yang disertakan. Ditemukan sejumlah sumber informasi terkonfirmasi terkait konten-konten tersebut.
Video 1
Pria berkaus biru dalam video yang beredar sesungguhnya adalah praktisi numerology yang biasa memberikan nasihat tentang karir, asmara, dan seksualitas seseorang menggunakan utak-atik nomor, bernama Garry Grinberg.
Konten-konten di saluran YouTube miliknya memperlihatkan aksinya mencocokkan nomor-nomor untuk meramal berbagai hal. Namun, video yang membahas huruf M pada logo produk-produk dan kaitannya dengan Illuminati tak ditemukan di saluran YouTube tersebut.
Video 2
Foto hitam putih yang ditampilkan video yang beredar merupakan foto lawas keluarga bankir asal Jerman, keluarga Rothschild, sebagaimana dipublikasikan website Aaronphotoarchive.com. Foto diperkirakan diambil tahun 1928 saat sang ayah, Joseph, berulang tahun ke-75.
Dilansir ensiklopedia Inggris, Britannica, keluarga Rothschild diklaim memimpin kelompok rahasia Illuminati dan mengendalikan perekonomian dunia, padahal klaim itu keliru. Klaim-klaim menyesatkan itu diduga muncul dari sikap anti-semitisme yang pernah berkembang di Eropa.
Perkumpulan rahasia Illuminati memang pernah ada, yakni didirikan akademisi asal wilayah Bavaria (sekarang Jerman), bernama Adam Weishaupt, tahun 1776, sebagaimana dilaporkan BBC.com. Namun, kemudian dibubarkan pemerintah sekitar tahun 1784.
Robert Anton Wilson, seorang penulis di majalah pria PlayBoy kemudian menebar isu palsu tentang Illuminati pada tahun 1960-an. Di masa-masa berikutnya, narasi yang beredar tentang Illuminati menjadi berbeda dengan catatan sejarahnya di Bavaria. Illuminati jadi dikaitkan dengan berbagai hal secara keliru, dan kadang ditambah utak-atik nomor unik.
Video 3
Sementara foto orang-orang bertopeng emas dalam video yang beredar sesungguhnya adalah sebuah adegan dalam serial Korean Drama (K-Drama) Squid Game, yang tayang di platform Netflix, sebagaimana diulas Theguardian.com.
Dalam film tersebut, orang-orang bertopeng emas itu adalah milyader yang memasang taruhan dalam permainan yang sedang digelar. Sementara peserta permainan mempertaruhkan nyawa dan berusaha lolos dari tantangan permainan tersebut.
Makna Huruf M dalam Logo
1. McDonald’s
Dilansir BBC.com, di awal pendiriannya pada 1948 oleh dua bersaudara Richard ('Dick') dan Maurice ('Mac') McDonald’s, tidak ada logo lengkungan mirip huruf M dalam papan nama gerai pertama mereka. Justru arsitektur gedung yang memiliki lengkungan di kanan dan kiri untuk memikat keluarga yang melakukan perjalanan dan sedang lapar.
Pemilik barunya Ray Kroc kemudian mengambil inspirasi lengkungan di kedua sisi gedung itu menjadi bagian dari logo produk, dan membentuk huruf M, sekitar tahun 1968. Logo itu pun beberapa kali mengalami pembaruan.
2. Marathon
Marathon Petroleum Corporation (MPC) adalah perusahaan retail BBM yang berkantor pusat di Ohio, Amerika Serikat. Mereka menggunakan logo dengan tulisan huruf M besar karena meniru dari logo perusahaan induk mereka, Marathon Oil, sebagaimana ditulis 1000logos.net.
Dilansir Csnews.com, Manager Brand dan Marketing MPC, John Rice, mengatakan logo perusahaannya diperbarui pada 13 Juni 2022. Dia mengatakan pembaruan logo digunakan untuk memperlihatkan karakter perusahaan yang modern dan inovatif, dan menjadi bagian dari branding perusahaan.
3. M&M’s
Dilansir Hatchwise.com, M&M’s adalah jenama produk permen cokelat yang dibuat di Amerika Serikat tahun 1941. Kemasan produk tersebut bergambar tulisan besar “M&M’s” di bagian depan.
Namun tujuannya bukan menjadi simbol Illuminati, melainkan terkait nama pendiri perusahaan tersebut. Dua huruf M pada jenama tersebut mewakili nama Forrest Mars yang mulai mengembangkan produk dan Bruce Marie yang memiliki 20 persen saham perusahaan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar huruf M besar pada logo McDonald’s, Marathon dan M&M’s, melambangkan kehadiran Illuminati adalah klaimkeliru.
Illuminati adalah organisasi yang pernah muncul di abad ke-18 di Bavarian, wilayah yang kini menjadi negara Jerman. Namun, perkumpulan rahasia itu telah dibubarkan setelah beroperasi selama sekitar 8 tahun.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DBImOEYP2Y9/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://archive.is/cAmer
- https://www.youtube.com/@garry33grinberg/shorts
- https://www.aaronphotoarchive.com/PHOTO-ARCHIVES/ArchivesPre-1940/Rothschild-Collections/Archive-Rothschild-Family/i-VDQNGjd
- https://www.britannica.com/story/where-do-anti-semitic-conspiracy-theories-about-the-rothschild-family-come-from
- https://www.bbc.com/future/article/20170809-the-accidental-invention-of-the-illuminati-conspiracy
- https://www.theguardian.com/tv-and-radio/2021/oct/19/they-didnt-just-pick-us-up-off-the-street-meet-the-globally-derided-squid-game-vips
- https://www.bbc.com/culture/article/20160830-mcdonalds-golden-arches-the-strange-story-of-an-icon
- https://1000logos.net/marathon-petroleum-logo/
- https://csnews.com/marathon-unveils-new-image-branded-gas-stations
- https://www.hatchwise.com/resources/the-history-of-the-mms-logo#:~:text=The%20two%20%E2%80%9CM's%E2%80%9D%20represent%20the,font%20versions%20throughout%20the%20years.
(GFD-2024-23714) Keliru, Klaim soal Amerika Serikat Siapkan Pandemi Flu Burung dan WHO Minta Militer Dilibatkan Vaksinasi
Sumber:Tanggal publish: 30/10/2024
Berita
Tiga klaim disertai kolase video di Facebook [ arsip ], mengaitkan pandemi flu burung sebagai rekayasa Amerika Serikat dan penggunaan militer untuk vaksinasi oleh Bill Gates dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tiga klaim tersebut dimuat di sejumlah situs. Klaim pertama tentang penggunaan polisi dan NATO untuk vaksinasi pada pandemi berikutnya. Kedua, Putin menyatakan bahwa Amerika Serikat menyiapkan flu burung untuk menyabotase pemilu. Ketiga, Bill Gates dan WHO melibatkan militer atas penolakan vaksin mRNA untuk pandemi flu burung.
Benarkah tiga klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Klaim 1: Polisi dan NATO dikerahkan untuk vaksinasi pada pandemi berikutnya?
Klaim ini pernah diperiksa oleh media online Australian Associated Press (AAP) di sini. Dilansir Aap.com.au bahwa Profesor hukum di Universitas Canterbury, John Hopkins, mengatakan tidak ada kewenangan bagi polisi untuk menahan orang untuk vaksinasi atau memaksa orang menjalani prosedur medis apa pun di Selandia Baru.
“Kewenangan seperti itu bertentangan dengan Undang-undang Hak Asasi Manusia Selandia Baru (s11) dan meskipun [tindakan tersebut] dapat dibatalkan oleh undang-undang tertentu, hal ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi,” kata Prof Hopkins kepada AAP FactCheck.
“Kekuasaan seperti itu tentu tidak bisa ada dalam rencana pandemi yang bukan merupakan dokumen hukum. Ini adalah dokumen strategi untuk memandu perencanaan dan respons.”
Prof Hopkins menjelaskan, penting untuk membedakan antara kemampuan memaksa seseorang untuk melakukan perawatan medis, dan konsekuensi yang mungkin terjadi jika mereka menolak untuk melakukan perawatan tersebut.
Yang pertama tidak diizinkan berdasarkan hukum Selandia Baru. Namun hal terakhir ini bisa terjadi, jika konsekuensinya proporsional, seperti isolasi yang berkepanjangan.
Associate Professor hukum di Universitas Auckland, Hanna Wilberg, mengatakan kepada AAP FactCheck bahwa selama pandemi Covid, Selandia Baru mengharuskan profesi tertentu untuk divaksinasi. Unsur keterpaksaan adalah mereka mungkin tidak dapat bekerja di profesi tersebut, jika mereka tidak mematuhinya.
“Tidak pernah ada saran mengenai vaksinasi yang dipaksakan secara fisik.”
Prof Wilberg menjelaskan, jika vaksinasi paksa direncanakan, hal ini harus diatur oleh undang-undang, bukan hanya rencana pandemi.
Kalau hal itu terjadi, pengadilan Selandia Baru “hampir pasti” akan menganggap vaksinasi paksa sebagai batas yang tidak dapat dibenarkan dalam hak untuk menolak perawatan medis.
Terkait peran NATO di Selandia Baru, dalam situsnya dijelaskan bahwa NATO dan Selandia Baru memperkuat hubungan untuk mengatasi tantangan keamanan bersama di berbagai bidang seperti sains dan teknologi, pertahanan siber, serta perubahan iklim dan keamanan, dan untuk berkontribusi dalam menegakkan tatanan internasional berbasis aturan. Mereka juga bekerja sama sebagai bagian dari hubungan NATO yang lebih luas dengan para mitranya di kawasan Indo-Pasifik. Selandia Baru telah memberikan kontribusi yang berharga bagi operasi dan misi yang dipimpin NATO.
Klaim 2: Apakah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa AS berencana untuk meluncurkan pandemi kedua yang bertujuan untuk mengganggu pemilihan umum 2024 di dalam negeri?
Hasil pemeriksaan fakta yang dilakukan Lead Stories di sini, memberi label itu tidak benar.
Artikel yang dipublikasikan dalam situs tersebut adalah buatan kecerdasan buatan. Putin tidak pernah mengatakan hal itu. Lead Stories menelusuri situs web Kremlin dan situs Kementerian Pertahanan Rusia serta situs web organisasi media yang kredibel, tidak menemukan apa pun yang menguatkan klaim tersebut.
Klaim tersebut muncul dalam artikel ini, seperti link yang dibagikan pengunggah di atas. Artikel yang diterbitkan pada 29 Juni 2024 tersebut, tidak menyertakan kutipan langsung dari Putin atau tanggal konferensi pers yang dimaksud. Artikel tersebut tidak mencantumkan sumber apa pun.
Tim Cek Fakta Tempo juga tidak menemukan pemberitaan di media arus utama terkait peringatan Putin tersebut.
Klaim 3: Apakah Bill Gates dan WHO melibatkan militer atas penolakan vaksin mRNA untuk pandemi flu burung?Klaim ini pernah diperiksa oleh pemeriksa fakta AFP di sini, yang dinyatakan salah.
Baik Gates Foundation maupun WHO cuma memberikan nasihat kepada pemerintah dan tidak memiliki wewenang untuk mewajibkan vaksinasi DAN memberikan rekomendasi semacam itu.
“Bill Gates telah bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya,” kata Jim Ferguson, mantan kandidat Parlemen Inggris dari Partai Brexit dalam postingan X pada 2 Agustus 2024.
Juru bicara WHO mengatakan kepada AFP bahwa tuduhan vaksinasi paksa adalah kebohongan yang terang benderang dan jenis disinformasi yang berbahaya.
“Negara-negara anggotanya yang berdaulatlah yang membuat keputusan dan mengambil tindakan terkait kesehatan masyarakat mereka,” kata badan tersebut kepada AFP. “WHO juga tidak memiliki kemampuan untuk memaksakan mandat vaksinasi.”
The Gates Foundation, lembaga filantropi salah satu pendiri microsoft, juga mengatakan klaim tersebut "salah". AFP tidak dapat menemukan bukti yang dapat dipercaya bahwa miliarder tersebut telah melontarkan pernyataan seperti itu di depan umum.
AFP dan organisasi berita lainnya telah membantah klaim bahwa WHO yang berbasis di Jenewa berupaya mengendalikan kebijakan kesehatan negara-negara anggota melalui perjanjian pandemi. Agensi kembali membantah tuduhan tersebut setelah postingan terbarunya di media sosial.
Klaim bahwa WHO bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan hal ini adalah salah dan berbahaya, kata Maria Van Kerkhove, ahli epidemiologi yang bekerja dengan badan tersebut (diarsipkan di sini ), dalam postingan X tanggal 3 Agustus 2024.
“Keputusan mengenai tindakan kesehatan yang diambil di dalam suatu negara berada di tangan pemerintah yang berdaulat.”
Label palsu juga diberikan oleh pemeriksa fakta Lighthouse Journalism di sini, terkait klaim tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan klaim pandemi flu burung sebagai rekayasa Amerika Serikat dan penggunaan militer untuk vaksinasi oleh Bill Gates dan WHO adalahkeliru.
Baik Gates Foundation maupun badan PBB, WHO cuma memberikan nasihat kepada pemerintah dan tidak memiliki wewenang untuk mewajibkan vaksinasi, membantah dan memberikan rekomendasi semacam itu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/hotma.j.sinambela.1/videos/1043324960463234
- https://ghostarchive.org/archive/67XP4
- https://expose-news.com/2024/08/04/they-want-to-use-police-and-even-nato-to-force/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR0qaRdHcJOZVfeRF_Sv-3t6tXtrSS2k_r8bX1SIOb-nrcyYlLna-YjTgf4_aem_sm_ZAuWHO9zh7k0-zCJJGA
- https://chriswicknews.com/putin-issues-urgent-warning-us-preparing-bird-flu-false-flag-to-sabotage-election/10065/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR17cSoWrjWhSi71vSs5MGzBv1mC_kVVUVIEuBkHF6Nc4bAq147y7uuURdQ_aem_a0j3R5pNknpVaxtpHPSsMg
- https://rumble.com/v59d2hx-bill-gates-and-who-call-for-military-to-round-up-mrna-vaccine-refusers-duri.html?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR3TZuIrOqNvrXGMXGwoAwEMGJk5Vxv6L6HmbaPeu47F-HNGCpF7U2GTU3s_aem_mkT8pmm98L_oZDkAutYwjA
- https://www.aap.com.au/factcheck/no-nz-police-cant-forcibly-vaccinate-under-pandemic-plan/
- https://www.aap.com.au/factcheck/no-nz-police-cant-forcibly-vaccinate-under-pandemic-plan/
- https://www.nato.int/cps/en/natohq/topics_52347.htm
- https://leadstories.com/hoax-alert/2024/07/fact-check-ai-generated-text-does-not-prove-putin-said-us-was-planning-to-launch-2nd-pandemic-in-2024.html
- https://chriswicknews.com/putin-issues-urgent-warning-us-preparing-bird-flu-false-flag-to-sabotage-election/10065/
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.36AT9DW
- https://perma.cc/WRX7-EFCK
- https://x.com/mvankerkhove/status/1819735014881349950?s=46&t=Y2QfmPP5_zrnNTfhB8dcmw
- https://www.lighthousejournalism.com/world/fact-check-who-is-not-calling-for-vaccine-refusers-to-rounded-up-by-military-2727/ mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-23713) Keliru, Mata Uang BRICS Resmi Menggantikan Dolar AS
Sumber:Tanggal publish: 30/10/2024
Berita
Sejumlah akun di Facebook ini [ arsip ] dan ini serta di TikTok mengunggah video kompilasi foto Presiden Rusia Vladimir Putin dan gambar mata uang BRICS yang diklaim telah resmi untuk menggantikan mata uang dolar AS sebagai pembayaran resmi internasional.
BRICS adalah organisasi antar pemerintah yang namanya berasal dari singkatan lima negara yakni Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Salah satu gambar menampilkan lembaran BRICS dengan logo Indonesia.
Benarkah bahwa BRICS resmi mengeluarkan mata uang untuk menggantikan dolar AS sebagai transaksi ?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo, uang kertas dalam kolase video tersebut merupakan uang simbolis dan digunakan sebagai suvenir dalam KTT BRICS yang berlangsung di Kazan, Rusia. Lembaran uang tersebut saat ini bukan alat pembayaran dan tidak bisa digunakan untuk transaksi menggantikan dolar Amerika Serikat.
Dikutip dari situs media Rusia, RG.RU, sekretaris pers kepala negara, Dmitry Peskov, menyebut uang kertas itu sebagai “uang kuasi”, simbol kerja sama yang dilakukan negara-negara anggota BRICS dengan menampilkan bendera negara-negara anggotanya.
Pada KTT BRICS di Kazan yang digelar 22-24 Oktober 2024, penyelenggara mencetak simbol uang BRICS 50. Logo bendera Indonesia, tidak ada dalam cetakan uang kertas BRICS 50, seperti yang terlihat pada gambar depan dan belakang cetakan lembaran uang tersebut berikut ini:
Namun dalam situs media Rusia lainnya, Sputnik Globe, terdapat tiga jenis uang kertas BRICS yakni pecahan 50, 100, dan 200. Logo Indonesia sendiri termuat pada lembaran uang BRICS 100 yang dicetak sebagai suvenir.
Indonesia sendiri hadir dalam KTT BRICS tahun ini. Tempo melansir, Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia perlu hadir dalam keanggotaan BRICS. Menurut dia, keanggotaan ini diperlukan agar Indonesia berada di semua tempat dan tidak condong pada blok tertentu.
Ide awal untuk membuat uang kertas tersebut berasal dari Direktur Percetakan Kirzhach, Evgeniy Fedorov beberapa tahun yang lalu.
Dikutip dari kantor berita pemerintahan Rusia Tass.com bahwa bagian tengah uang kertas pecahan 100 memperlihatkan bendera nasional dari lima anggota kelompok tersebut - Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan - yang ditempatkan di dalam sebuah cincin. Setiap bendera disertai dengan nama negara, yang ditulis dalam salah satu bahasa resmi. Di atas bendera terdapat gambar bangunan bersejarah atau situs budaya yang terkait dengan masing-masing negara tertentu. Simbol Rusia adalah panorama Kremlin Moskow.
Sisi belakang uang kertas tersebut memperlihatkan bendera negara Aljazair, Argentina, Bahrain, Belarus, Venezuela, Mesir, Zimbabwe, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Meksiko, dan Nigeria, serta bendera Afganistan, yang digunakan sebelum perebutan kekuasaan di negara tersebut oleh gerakan radikal Taliban (dilarang di Rusia), dan bendera Bangladesh sebelumnya, yang diubah pada tahun 1972. Setiap sudut sisi depan dan belakang menampilkan nama Bank Pembangunan Baru BRICS.
Mata Uang BRICS Masih Sebatas Ide
Mata uang BRICS masih sebatas ide. Belum ada pengumuman resmi yang dibuat mengenai peluncuran mata uang tersebut. Selama ini, kelima negara tersebut menggunakan mata uangnya masing-masing dalam melakukan transaksi perdagangan.
Meskipun BRICS belum meluncurkan mata uang tersebut sebagai pengganti dolar Amerika Serikat saat ini, namun Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan agar anggota-anggota BRICS dapat membuat mata uang alternatif sebagai pembayaran internasional untuk mencegah dolar sebagai senjata politik. Hal tersebut ia katakan saat membuka KTT BRICS pada 24 Oktober 2024, sebagaimana dikutip dari CNBC.
Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi mata uang cadangan devisa (cadev) yang paling banyak dipegang oleh bank sentral di dunia saat ini. International Monetary Fund (IMF) menunjukkan porsi dolar AS sebesar 58,4% sebagai cadev secara global. Dolar AS merupakan mata uang yang paling banyak digunakan untuk melakukan perdagangan internasional dan keuangan transaksi. Di luar negeri pasar valuta asing, tempat mata uang diperdagangkan, dolar AS juga terlibat dalam hampir 90% dari seluruh transaksi.
Dikutip dari CNN Indonesia, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov mengatkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, belum berencana untuk membuat mata uang khusus bagi negara-negara anggota BRICS. Sebab, pembuatan mata uang BRICS membutuhkan proses panjang yang tidak mudah. Saat ini, semua negara anggota BRICS masih menggunakan mata uang nasional mereka atau mata uang dolar Amerika Serikat untuk melakukan aktivitas ekonomi dengan negara anggota lainnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pembentukkan mata uang BRICS sebetulnya masih memungkinkan jika semua negara bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tempo, klaim bahwa mata uang BRICS telah resmi menggantikan dolar Amerika Serikat sebagai pembayaran internasional adalahkeliru.
Mata uang BRICS masih sebatas ide sebagai alternatif dari dolar Amerika Serikat. Pencetakan mata uang BRICS tersebut hanyalah sebagai souvenir pada KTT BRICS di Kazan, Rusia tahun ini.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/909737073910527
- https://ghostarchive.org/archive/znmV2
- https://www.facebook.com/reel/936337258400986
- https://www.tiktok.com/@uungsahuri2/video/7430232612804873478?q=mata%20uang%20BRICS&t=1730279054152
- http://rg.ru
- https://sputnikglobe.com/20241026/multipolarity-equality-and-noahs-ark-brics-banknotes-hidden-meaning-revealed-by-creator-1120685966.html
- https://bisnis.tempo.co/amp/1934343/ri-tertarik-gabung-brics-prabowo-kita-mau-berada-di-mana-mana
- https://tass-com.translate.goog/politics/1670783?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- https://dunia.tempo.co/read/1933243/ini-penjelasan-mata-uang-brics-dan-tujuannya
- https://www.cnbcindonesia.com/research/20241026115440-128-583237/ambisi-mata-uang-negara-brics-lawan-dolar-as-mampu-atau-mimpi
(GFD-2024-23712) Cek Fakta: Raja Thailand Larang Rakyatnya ke Indonesia karena Banyak Teroris
Sumber:Tanggal publish: 30/10/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah unggahan video yang memperlihatkan hasil tangkapan layar dengan narasi Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengeluarkan larangan bagi warganya untuk datang ke Indonesia karena dianggap banyak teroris.
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan Tiktok tersebut:
“Raja Thailand: Melarang Keras Warganya Untuk Berlibur Ke Indonesia, Karena Indonesia Markas Teorirs”
Lantas benarkah narasi tersebut?
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan Tiktok tersebut:
“Raja Thailand: Melarang Keras Warganya Untuk Berlibur Ke Indonesia, Karena Indonesia Markas Teorirs”
Lantas benarkah narasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan oleh Antara, tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut dari laman berita Wolipop. Ditemukan artikel dari penulis yang sama dan memiliki gambar serupa dengan judul “Kontroversi Raja Thailand Saat Corona, Tidur di Hotel Mewah dengan 20 Selir". Artikel itu dipublikasi pada tahun 2020 lalu.
Dijelaskan dalam artikel tersebut bahwa Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menuai kontroversi karena pada saat pandemi COVID-19 dengan melakukan isolasi diri di hotel mewah yang berada di kawasan pegunungan Alpen di Jerman bersama 20 selirnya.
Dijelaskan dalam artikel tersebut bahwa Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menuai kontroversi karena pada saat pandemi COVID-19 dengan melakukan isolasi diri di hotel mewah yang berada di kawasan pegunungan Alpen di Jerman bersama 20 selirnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, tidak ditemukan narasi yang menyebut Raja Thailand larang warganya ke Indonesia karena banyak teroris dalam unggahan tersebut. Dengan demikian unggahan itu termasuk konten yang menyesatkan.
Halaman: 121/5413