(GFD-2025-27510) Cek Fakta: Tidak Benar Bank Indonesia Terbitkan Uang Rupiah Edisi 80 Tahun Kemerdekaan RI
Sumber:Tanggal publish: 22/06/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Bank Indonesia menerbitkan uang rupiah khusus untuk memperingati HUT RI ke-80. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 Juni 2025.
Dalam postingannya terdapat penampakan klaim uang rupiah edisi khusus dengan gambar peta Indonesia dan mantan Presiden RI, Soekarno.
Postingan itu disertai narasi:
"Aesthetic banget 🤑 inilah penampakan uang kertas edisi khusus HUT RI ke-80 Tahun Agustus mendatang.Adakah yg sudah punya?"
Lalu benarkah postingan Bank Indonesia menerbitkan uang rupiah khusus untuk memperingati HUT RI ke-80?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi akun resmi Bank Indonesia di Twitter, @bank_indonesia.
Di sana Bank Indonesia membantah telah mengeluarkan uang rupiah khusus edisi kemerdekaan RI ke-80.
"Sobat Rupiah, belakangan ini beredar video yang menampilkan uang dengan narasi Rupiah edisi “80 Tahun Kemerdekaan RI” dengan gambar Ir. Soekarno, bendera Merah Putih, peta Indonesia, Garuda Pancasila, serta tulisan dan angka “80 NKRI”. Faktanya, informasi tersebut TIDAK BENAR!," bunyi pernyataan BI pada 20 Juni 2025 di akun X.
"Hingga saat ini, Bank Indonesia tidak menerbitkan uang Rupiah Peringatan Kemerdekaan (UPK) terbaru. Terakhir, UPK diterbitkan Bank Indonesia dalam Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI di tahun 2020."
Â
Kesimpulan
Postingan Bank Indonesia menerbitkan uang rupiah khusus untuk memperingati HUT RI ke-80 adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2025-27509) Hoaks Artikel Berita Sebut MUI Dukung Serangan Israel ke Iran
Sumber:Tanggal publish: 20/06/2025
Berita
tirto.id - Konflik yang berujung saling serang antara Iran dan Israel masih berlangsung hingga saat ini. Israel menginisiasi serangan ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025. Sebuah serangan udara dilancarkan Israel menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran. Serangan Israel ini menyulut kemarahan Iran. Mereka kemudian menghujani Tel Aviv dengan serangan rudal dan pesawat nirawak.
ADVERTISEMENT
AP News seperti yang dilansir Tirto menyebut hingga Rabu (18/06/2025) dini hari, Israel masih menggempur Iran dengan ledakan-ledakan yang terjadi hingga fajar. Setidaknya 224 orang meninggal dunia di Iran akibat serangan Israel yang telah terjadi selama enam hari. Iran yang juga membalas serangan Israel dengan mengirim rudal termasuk rudal balistik membuat 24 orang tewas.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Ketegangan antara Israel dan Iran yang berujung pada saling serang memicu gelombang perbincangan hangat di media sosial, termasuk di Indonesia. Di tengah derasnya arus informasi seputar konflik tersebut, beredar sebuah narasi yang mengklaim bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan dukungan terhadap serangan militer yang dilakukan Israel ke Iran.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Klaim ini tersebar melalui unggahan tangkapan layar di media sosial. Unggahan itu isinya sebuah artikel berjudul: “MUI Dukung Serangan Israel ke Iran: Syiah Bukan Islam, Syiah Adalah Kafir yang Halal Dimusnahkan”.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Terlihat lambang media kumparan dalam tangkapan layar. Dalam gambar tersebut, turut disertakan foto Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, yang dijadikan sebagai thumbnail artikel.
Narasi itu diunggah oleh akun Instagram bernama “presiden_moeslimktp” (arsip) pada Minggu (15/6/2025). Klaim yang sama juga tersebar luas di platform X (dulu Twitter) oleh akun “@Tita83079013”, “@LobiaNurhayati” dan “@ProfOnline_id”.
“Alhamdulillah... akhirnya Israel dapat dukungan dari ormas Islam Indonesia yang sangat terpercaya oleh umat. Dan mendukung serangan Israel ke Iran, karena syiah bukan islam. Syiah adalah kafir,” tulis keterangan takarir salah satu pengunggah klaim itu.
ADVERTISEMENT
PERIKSA FAKTA Hoaks Artikel Berita Sebut MUI Dukung Serangan Israel ke Iran.
Sepanjang Minggu (15/6/2025) hingga Jumat (20/6/2025) atau selama lima hari tersebar di Instagram, unggahan ini telah memperoleh 73 tanda suka dan 31 komentar. Lantas, bagaimana kebanaran isu tersebut?
Benarkah MUI mengeluarkan pernyataan sikap mendukung serangan yang dilakukan Israel ke Iran?
ADVERTISEMENT
AP News seperti yang dilansir Tirto menyebut hingga Rabu (18/06/2025) dini hari, Israel masih menggempur Iran dengan ledakan-ledakan yang terjadi hingga fajar. Setidaknya 224 orang meninggal dunia di Iran akibat serangan Israel yang telah terjadi selama enam hari. Iran yang juga membalas serangan Israel dengan mengirim rudal termasuk rudal balistik membuat 24 orang tewas.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Ketegangan antara Israel dan Iran yang berujung pada saling serang memicu gelombang perbincangan hangat di media sosial, termasuk di Indonesia. Di tengah derasnya arus informasi seputar konflik tersebut, beredar sebuah narasi yang mengklaim bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan dukungan terhadap serangan militer yang dilakukan Israel ke Iran.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Klaim ini tersebar melalui unggahan tangkapan layar di media sosial. Unggahan itu isinya sebuah artikel berjudul: “MUI Dukung Serangan Israel ke Iran: Syiah Bukan Islam, Syiah Adalah Kafir yang Halal Dimusnahkan”.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Terlihat lambang media kumparan dalam tangkapan layar. Dalam gambar tersebut, turut disertakan foto Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, yang dijadikan sebagai thumbnail artikel.
Narasi itu diunggah oleh akun Instagram bernama “presiden_moeslimktp” (arsip) pada Minggu (15/6/2025). Klaim yang sama juga tersebar luas di platform X (dulu Twitter) oleh akun “@Tita83079013”, “@LobiaNurhayati” dan “@ProfOnline_id”.
“Alhamdulillah... akhirnya Israel dapat dukungan dari ormas Islam Indonesia yang sangat terpercaya oleh umat. Dan mendukung serangan Israel ke Iran, karena syiah bukan islam. Syiah adalah kafir,” tulis keterangan takarir salah satu pengunggah klaim itu.
ADVERTISEMENT
PERIKSA FAKTA Hoaks Artikel Berita Sebut MUI Dukung Serangan Israel ke Iran.
Sepanjang Minggu (15/6/2025) hingga Jumat (20/6/2025) atau selama lima hari tersebar di Instagram, unggahan ini telah memperoleh 73 tanda suka dan 31 komentar. Lantas, bagaimana kebanaran isu tersebut?
Benarkah MUI mengeluarkan pernyataan sikap mendukung serangan yang dilakukan Israel ke Iran?
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama Tirto menelusuri klaim ini ke kanal resmi MUI, instansi yang namanya dicatut dalam klaim ini. Baik di situs ataupun media sosial resmi dari MUI, tidak ditemukan satupun informasi yang membenarkan klaim bahwa kembaga tersebut mengeluarkan pernyataan sikap mendukung serangan yang dilakukan Israel ke Iran.
Penelusuran kemudian dilanjutkan ke situs kumparan, media yang namanya disebut-sebut menerbitkan artikel berjudul "MUI Dukung Serangan Israel ke Iran: Syiah Bukan Islam, Syiah Adalah Kafir yang Halal Dimusnahkan", sebagaimana yang tersebar dalam bentuk tangkapan layar.
Tirto mencoba memasukkan judul itu ke kolom pencarian di situs resmi. Hasilnya, tidak ditemukan artikel apa pun dengan judul tersebut. Ini menunjukkan bahwa media tersebut tidak pernah menerbitkan berita sebagaimana diklaim. Dari sini, muncul dugaan kuat bahwa judul berita dalam tangkapan layar tersebut merupakan hasil manipulasi.
Untuk memverifikasi kecurigaan tersebut, Tirto melakukan penelusuran dengan menggunakan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) melalui Google Images. Hasilnya, ditemukan artikel asli dari kumparan dengan thumbnail yang identik, namun dengan judul yang berbeda: "MUI Kecam Serangan Israel ke Iran: Perburuk Krisis Kemanusiaan-Keamanan Global", yang dipublikasikan pada Sabtu (14/6/2025).
Artikel asli yang dimuat di kumparan menggunakan thumbnail yang menampilkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim—sama persis dengan gambar yang beredar dalam tangkapan layar palsu.
Namun, konteks pemberitaan aslinya justru berkebalikan dari klaim yang tersebar. Dalam artikel tersebut, MUI secara tegas mengecam serangan militer Israel ke Teheran, Iran, yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi, ilmuwan, dan warga sipil.
"Saya atas nama MUI dan seluruh umat Islam Indonesia mengutuk serangan Israel. Terlaknatlah Israel atas dosa kemanusiaan dan pembangkangan secara kasat mata terhadap hukum internasional," tegas Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Sudarnoto menyampaikan duka cita mendalam atas para korban serangan tersebut. Ia menyebut mereka yang gugur sebagai syuhada. Ia menyampaikan, serangan yang dilakukan Israel tersebut bukan hanya pelanggaran terhadap kedaulatan negara, tetapi juga memperparah kondisi global.
"Dampak serangan ini adalah memperburuk krisis kemanusiaan, politik dan keamanan global. Israel dengan sengaja telah memporak-porandakan tatanan dunia karena telah memancing eskalasi pertempuran tingkat global,” ujarnya.
Penelusuran kemudian dilanjutkan ke situs kumparan, media yang namanya disebut-sebut menerbitkan artikel berjudul "MUI Dukung Serangan Israel ke Iran: Syiah Bukan Islam, Syiah Adalah Kafir yang Halal Dimusnahkan", sebagaimana yang tersebar dalam bentuk tangkapan layar.
Tirto mencoba memasukkan judul itu ke kolom pencarian di situs resmi. Hasilnya, tidak ditemukan artikel apa pun dengan judul tersebut. Ini menunjukkan bahwa media tersebut tidak pernah menerbitkan berita sebagaimana diklaim. Dari sini, muncul dugaan kuat bahwa judul berita dalam tangkapan layar tersebut merupakan hasil manipulasi.
Untuk memverifikasi kecurigaan tersebut, Tirto melakukan penelusuran dengan menggunakan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) melalui Google Images. Hasilnya, ditemukan artikel asli dari kumparan dengan thumbnail yang identik, namun dengan judul yang berbeda: "MUI Kecam Serangan Israel ke Iran: Perburuk Krisis Kemanusiaan-Keamanan Global", yang dipublikasikan pada Sabtu (14/6/2025).
Artikel asli yang dimuat di kumparan menggunakan thumbnail yang menampilkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim—sama persis dengan gambar yang beredar dalam tangkapan layar palsu.
Namun, konteks pemberitaan aslinya justru berkebalikan dari klaim yang tersebar. Dalam artikel tersebut, MUI secara tegas mengecam serangan militer Israel ke Teheran, Iran, yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi, ilmuwan, dan warga sipil.
"Saya atas nama MUI dan seluruh umat Islam Indonesia mengutuk serangan Israel. Terlaknatlah Israel atas dosa kemanusiaan dan pembangkangan secara kasat mata terhadap hukum internasional," tegas Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Sudarnoto menyampaikan duka cita mendalam atas para korban serangan tersebut. Ia menyebut mereka yang gugur sebagai syuhada. Ia menyampaikan, serangan yang dilakukan Israel tersebut bukan hanya pelanggaran terhadap kedaulatan negara, tetapi juga memperparah kondisi global.
"Dampak serangan ini adalah memperburuk krisis kemanusiaan, politik dan keamanan global. Israel dengan sengaja telah memporak-porandakan tatanan dunia karena telah memancing eskalasi pertempuran tingkat global,” ujarnya.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukan narasi yang menyebut bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pernyataan sikap mendukung serangan yang dilakukan Israel ke Iran bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Tangkapan layar artikel berita yang menyebut MUI mendukung serangan Israel ke Iran adalah hasil editan dari artikel asli berita kumparan berjudul “MUI Kecam Serangan Israel ke Iran: Perburuk Krisis Kemanusiaan-Keamanan Global", yang dipublikasikan pada Sabtu (14/6/2025).
Hingga Jumat, 20 Juni 2025, atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan satu pun pernyataan resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan dukungan terhadap serangan Israel ke Iran. Tidak ada rilis pers, pernyataan tertulis, maupun unggahan di kanal resmi MUI yang mengindikasikan sikap tersebut.
Tangkapan layar artikel berita yang menyebut MUI mendukung serangan Israel ke Iran adalah hasil editan dari artikel asli berita kumparan berjudul “MUI Kecam Serangan Israel ke Iran: Perburuk Krisis Kemanusiaan-Keamanan Global", yang dipublikasikan pada Sabtu (14/6/2025).
Hingga Jumat, 20 Juni 2025, atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan satu pun pernyataan resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan dukungan terhadap serangan Israel ke Iran. Tidak ada rilis pers, pernyataan tertulis, maupun unggahan di kanal resmi MUI yang mengindikasikan sikap tersebut.
Rujukan
- https://tirto.id/awal-mula-perang-israel-vs-iran-update-situasi-hc9w
- https://www.instagram.com/p/DK5uyhjykje/
- https://archive.ph/isbio
- https://x.com/Tita83079013/status/1934874707482067197
- https://x.com/LobiaNurhayati/status/1935188557301416311
- https://x.com/ProfOnline_id/status/1934915780984099320
- https://www.instagram.com/muipusat/
- https://kumparan.com/channel/news
- https://kumparan.com/kumparannews/mui-kecam-serangan-israel-ke-iran-perburuk-krisis-kemanusiaan-keamanan-global-25GPib1DaHk/full
(GFD-2025-27508) Benarkah Demul Haruskan Warga Jabar Bangun Rumah dengan Bambu?
Sumber:Tanggal publish: 20/06/2025
Berita
tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kerap diperbincangan di jagat maya lantaran berbagai kebijakannya yang memicu perdebatan. Salah dua kebijakannya yang kontroversial yakni mengirim “siswa bandel” ke barak militer dan menjadikan vasektomi sebagai syarat menerima beragam bantuan.
ADVERTISEMENT
Seolah meyakinkan, belum lama ini mencuat klaim soal kebijakan baru Dedi. Akun Facebook bernama “Suci Adi” (arsip) membagikan narasi bahwa Mantan Bupati Purwakarta yang akrab dipanggil KDM ini membuat gebrakan, yakni mengharuskan pembangunan rumah di Jabar menggunakan bambu.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
“Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ingin Kurangi Penggunaan Batu dan Semen Di Jabar (Jawa Barat) dan Menggantikannya Dengan Bambu !!”, begitu bunyi teks dalam video yang disebarkan.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Klip singkat berdurasi delapan detik itu menampilkan foto Dedi menggunakan kemeja putih. Menurut unggahan, Dedi bilang kalau untuk mewujudkan wacana menggunakan bahan baku bambu, mulai tahun ini ia akan mulai membangun beberapa sekolah dari bambu.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
“Dan Menurut KDM, Di China dan amerika, sudah Membangun Hotel-Hotel Dari Bambu, Contohnya di Tiongkok !! Sedangkan kita, Kenapa punya kualitas Bambu bagus, Tidak bisa bikin ?!!,” tambah teks lanjutan di bagian bawah video.
Header Periksa Fakta Apa Iya KDM Haruskan Warga Jabar Bangun Rumah dengan Bambu.
ADVERTISEMENT
Sejak diunggah pada Senin (2/6/2025) sampai Jumat (20/6/2025), video ini sudah diputar sebanyak 1.600 kali dan mendapatkan enam tanda suka.
Namun, bagaimana faktanya?
ADVERTISEMENT
Seolah meyakinkan, belum lama ini mencuat klaim soal kebijakan baru Dedi. Akun Facebook bernama “Suci Adi” (arsip) membagikan narasi bahwa Mantan Bupati Purwakarta yang akrab dipanggil KDM ini membuat gebrakan, yakni mengharuskan pembangunan rumah di Jabar menggunakan bambu.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
“Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ingin Kurangi Penggunaan Batu dan Semen Di Jabar (Jawa Barat) dan Menggantikannya Dengan Bambu !!”, begitu bunyi teks dalam video yang disebarkan.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Klip singkat berdurasi delapan detik itu menampilkan foto Dedi menggunakan kemeja putih. Menurut unggahan, Dedi bilang kalau untuk mewujudkan wacana menggunakan bahan baku bambu, mulai tahun ini ia akan mulai membangun beberapa sekolah dari bambu.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
“Dan Menurut KDM, Di China dan amerika, sudah Membangun Hotel-Hotel Dari Bambu, Contohnya di Tiongkok !! Sedangkan kita, Kenapa punya kualitas Bambu bagus, Tidak bisa bikin ?!!,” tambah teks lanjutan di bagian bawah video.
Header Periksa Fakta Apa Iya KDM Haruskan Warga Jabar Bangun Rumah dengan Bambu.
ADVERTISEMENT
Sejak diunggah pada Senin (2/6/2025) sampai Jumat (20/6/2025), video ini sudah diputar sebanyak 1.600 kali dan mendapatkan enam tanda suka.
Namun, bagaimana faktanya?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mencoba menelusuri narasi yang berseliweran dengan melakukan pencarian Google terkait kebijakan wajib menggunakan bambu untuk pembangunan rumah warga Jabar. Akan tetapi, kami tak menemukan adanya sumber resmi maupun pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim.
Narasi ini justru sudah dinyatakan tidak benar oleh Diskominfo Kota Sukabumi dan Polda Jawa Barat.
Lewat lansiran media Polda Jabar, TB News Jabar Polri, disebutkan bahwa tidak ada kebijakan atau peraturan daerah yang mewajibkan seluruh rumah di Jawa Barat menggunakan bambu.
Penggunaan bambu baru diwacanakan untuk pembangunan sekolah dan fasilitas tertentu sebagai upaya pemanfaatan material lokal yang ramah lingkungan.
Pada akhir Mei lalu, Dedi memang sempat melontarkan rencana menggunakan bambu sebagai fondasi bangunan sekolah, usai melihat penerapannya di beberapa negara. Menurut Dedi, bambu menjadi material alternatif yang menjanjikan dan layak untuk dicoba Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam membangun bangunan.
“Dan itu dibuktikan kan di Tiongkok bagaimana hotel dibuat dari bambu, di Amerika juga hotel dibuat dari bambu, kenapa kita penghasil bambu terbaik di dunia tidak mengembang ini?” kata Dedi kepada wartawan di Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, seperti dilaporkan Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Keinginan itu juga didasari oleh upaya meminimalisir eksploitasi sumber daya alam, termasuk pengurangan penggunaan batu dan semen dalam pembangunan. Wacana ini dikatakan akan dimulai tahun 2025 ini.
Meski benar terdapat wacana untuk membangun sekolah dengan bahan bambu, Tirto tidak menemukan adanya pernyataan Dedi ataupun kebijakannya yang mengharuskan warga Jabar untuk membangun rumah dengan bambu.
Narasi ini justru sudah dinyatakan tidak benar oleh Diskominfo Kota Sukabumi dan Polda Jawa Barat.
Lewat lansiran media Polda Jabar, TB News Jabar Polri, disebutkan bahwa tidak ada kebijakan atau peraturan daerah yang mewajibkan seluruh rumah di Jawa Barat menggunakan bambu.
Penggunaan bambu baru diwacanakan untuk pembangunan sekolah dan fasilitas tertentu sebagai upaya pemanfaatan material lokal yang ramah lingkungan.
Pada akhir Mei lalu, Dedi memang sempat melontarkan rencana menggunakan bambu sebagai fondasi bangunan sekolah, usai melihat penerapannya di beberapa negara. Menurut Dedi, bambu menjadi material alternatif yang menjanjikan dan layak untuk dicoba Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam membangun bangunan.
“Dan itu dibuktikan kan di Tiongkok bagaimana hotel dibuat dari bambu, di Amerika juga hotel dibuat dari bambu, kenapa kita penghasil bambu terbaik di dunia tidak mengembang ini?” kata Dedi kepada wartawan di Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, seperti dilaporkan Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Keinginan itu juga didasari oleh upaya meminimalisir eksploitasi sumber daya alam, termasuk pengurangan penggunaan batu dan semen dalam pembangunan. Wacana ini dikatakan akan dimulai tahun 2025 ini.
Meski benar terdapat wacana untuk membangun sekolah dengan bahan bambu, Tirto tidak menemukan adanya pernyataan Dedi ataupun kebijakannya yang mengharuskan warga Jabar untuk membangun rumah dengan bambu.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa unggahan media sosial yang memuat klaim soal Dedi Mulyadi mewajibkan warga Jabar untuk membangun rumah pakai bambu bersifat salah sebagian (partly false).
Narasi ini sudah dinyatakan tidak tepat oleh Diskominfo Kota Sukabumi dan Polda Jawa Barat. Disebutkan bahwa tidak ada kebijakan atau peraturan daerah yang mewajibkan seluruh rumah di Jawa Barat menggunakan bambu.
Meski benar adanya wacana penggunaan bambu untuk pembangunan sekolah dan fasilitas tertentu sebagai upaya pemanfaatan material lokal yang ramah lingkungan, tidak ditemukan adanya sumber resmi yang mengonfirmasi bahwa Dedi mewajibkan warga Jabar untuk membangun rumah dengan bambu.
Wacana pembangunan sekolah dengan bambu dilontarkan Dedi pada akhir Mei lalu dan pembangunan ini rencana dimulai pada tahun 2025 ini.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Narasi ini sudah dinyatakan tidak tepat oleh Diskominfo Kota Sukabumi dan Polda Jawa Barat. Disebutkan bahwa tidak ada kebijakan atau peraturan daerah yang mewajibkan seluruh rumah di Jawa Barat menggunakan bambu.
Meski benar adanya wacana penggunaan bambu untuk pembangunan sekolah dan fasilitas tertentu sebagai upaya pemanfaatan material lokal yang ramah lingkungan, tidak ditemukan adanya sumber resmi yang mengonfirmasi bahwa Dedi mewajibkan warga Jabar untuk membangun rumah dengan bambu.
Wacana pembangunan sekolah dengan bambu dilontarkan Dedi pada akhir Mei lalu dan pembangunan ini rencana dimulai pada tahun 2025 ini.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://tirto.id/dedi-mulyadi-viral-lewat-medsos-ramai-imbas-kebijakan-hc64
- https://web.facebook.com/reel/1208254497463376/
- https://archive.ph/s33zN
- https://web.facebook.com/diskominfokotsi/posts/sebuah-unggahan-di-facebook-mengklaim-bahwa-gubernur-jawa-barat-dedi-mulyadi-mew/1270627641737045/?_rdc=1&_rdr
- https://tribratanews.jabar.polri.go.id/salah-dedi-mulyadi-mewajibkan-pembangunan-rumah-di-jawa-barat-menggunakan-bambu/
- https://megapolitan.kompas.com/read/2025/05/28/10060641/dedi-mulyadi-bakal-bangun-sekolah-pakai-bambu-ingin-ikuti-jejak-china-dan mailto:factcheck@tirto.id
(GFD-2025-27507) Tangkapan Layar Prabowo Perintahkan Tangkap Jokowi Adalah Hoaks
Sumber:Tanggal publish: 19/06/2025
Berita
tirto.id - Polemik isu ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir. Teranyar, Minggu (15/6/2025) di Jakarta, kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara, mengeklaim bahwa tuduhan ijazah palsu Jokowi ditujukan bukan demi mencari kebenaran atau kepentingan akademik semata. Namun, disebut Rivai diniatkan untuk menjatuhkan sosok pribadi Jokowi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya mengaku banyak pernyataan-pernyataan oleh pihak tertentu yang bersifat politis sehingga mempersoalkan hal yang tak berkaitan dengan ijazah. Bahkan, Rivai mengeklaim ada pihak yang mengaku-ngaku sebagai peneliti dan turut menyebarkan tuduhan ijazah palsu Jokowi.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di tengah polemik tuduhan ijazah palsu Presiden Jokowi, di media sosial justru muncul narasi yang mengeklaim seolah-olah Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap Jokowi. Dalam narasi yang beredar itu, perintah penangkapan dilakukan apabila Jokowi tidak mau menyerahkan ijazah aslinya.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Narasi yang diunggah di media sosial tersebut diposting oleh sejumlah akun, salah satunya akun "Angga Laksana" (arsip). Postingan itu menampilkan foto tangkapan layar artikel bertajuk: “Prabowo tiba di Singapura Beri pernyataan jika Jokowi tidak berikan ijasah Aslinya perintah Kapolri tangkap dia!!!”. Dalam gambar tangkapan layar itu, tampak logo kantor berita Antara, yang diklaim sebagai yang menerbitkan artikel tersebut.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Foto artikel pada postingan tangkapan layar tersebut menampilkan sosok Prabowo yang menjabat tangan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, dengan latar belakang pesawat kenegaraan. Dalam unggahan tersebut juga terdapat keterangan teks yang berbunyi: “SAHABATKU...1NI YG K1T4 TUNGGU2, P4K PR4BOWO MUL41 4MB1L KEPUTUSAN SEB4G41 M4C4N 4S1A …”.
Header Periksa Fakta Hoaks Prabowo Perintahkan Kapolri Tangkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Unggahan tersebut tayang di Facebook sejak 18 Juni 2025. Sampai dengan Kamis (!9/6/2025), foto tersebut sudah mendapat 640 tanda suka (likes) dan 184 komentar. Postingan tersebut juga telah dibagikan ulang sebanyak 31 kali.
Pantauan Tirto, banyak komentar yang mempercayai narasi dari postingan tersebut. Seperti meminta agar Prabowo betul-betul berani menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya.
Penelusuran lebih dalam, ditemukan pula beberapa postingan serupa oleh akun lainnya di Facebook. Misalnya seperti yang diunggah oleh akun ini (arsip), ini (arsip), dan ini (arsip).
Namun, benarkah narasi bahwa Presiden Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya?
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya mengaku banyak pernyataan-pernyataan oleh pihak tertentu yang bersifat politis sehingga mempersoalkan hal yang tak berkaitan dengan ijazah. Bahkan, Rivai mengeklaim ada pihak yang mengaku-ngaku sebagai peneliti dan turut menyebarkan tuduhan ijazah palsu Jokowi.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di tengah polemik tuduhan ijazah palsu Presiden Jokowi, di media sosial justru muncul narasi yang mengeklaim seolah-olah Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap Jokowi. Dalam narasi yang beredar itu, perintah penangkapan dilakukan apabila Jokowi tidak mau menyerahkan ijazah aslinya.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Narasi yang diunggah di media sosial tersebut diposting oleh sejumlah akun, salah satunya akun "Angga Laksana" (arsip). Postingan itu menampilkan foto tangkapan layar artikel bertajuk: “Prabowo tiba di Singapura Beri pernyataan jika Jokowi tidak berikan ijasah Aslinya perintah Kapolri tangkap dia!!!”. Dalam gambar tangkapan layar itu, tampak logo kantor berita Antara, yang diklaim sebagai yang menerbitkan artikel tersebut.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Foto artikel pada postingan tangkapan layar tersebut menampilkan sosok Prabowo yang menjabat tangan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, dengan latar belakang pesawat kenegaraan. Dalam unggahan tersebut juga terdapat keterangan teks yang berbunyi: “SAHABATKU...1NI YG K1T4 TUNGGU2, P4K PR4BOWO MUL41 4MB1L KEPUTUSAN SEB4G41 M4C4N 4S1A …”.
Header Periksa Fakta Hoaks Prabowo Perintahkan Kapolri Tangkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Unggahan tersebut tayang di Facebook sejak 18 Juni 2025. Sampai dengan Kamis (!9/6/2025), foto tersebut sudah mendapat 640 tanda suka (likes) dan 184 komentar. Postingan tersebut juga telah dibagikan ulang sebanyak 31 kali.
Pantauan Tirto, banyak komentar yang mempercayai narasi dari postingan tersebut. Seperti meminta agar Prabowo betul-betul berani menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya.
Penelusuran lebih dalam, ditemukan pula beberapa postingan serupa oleh akun lainnya di Facebook. Misalnya seperti yang diunggah oleh akun ini (arsip), ini (arsip), dan ini (arsip).
Namun, benarkah narasi bahwa Presiden Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya?
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto menelusuri tangkapan layar artikel berita yang disertakan dalam unggahan beberapa akun yang memposting narasi serupa.
Kami memasukan kata kunci “Prabowo tiba di Singapura Beri pernyataan jika Jokowi tidak berikan ijasah Aslinya perintah Kapolri tangkap dia!!!” (sesuai konteks judul artikel dalam tangkapan layar yang tertera) ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan sama sekalil berita yang menerbitkan narasi tersebut.
Lalu kami mengunjungi situs resmi Antaranews, serta memasukan kembali kata kunci yang sama pada fitur pencarian di laman tersebut. Hasilnya, juga tidak ditemukan satupun artikel yang menyatakan narasi bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak memberikan ijazahnya.
Lebih lanjut, kami melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) menggunakan Google Images. Kami berfokus hanya pada gambar sosok Prabowo yang menjabat tangan PM Singapura, Lawrence Wong, yang dijadikan sampul artikel dalam tangkapan layar. Alhasil, justru ditemukan sumber asli foto tersebut yang berasal dari pemberitaan Antara. Namun, judul asli dari artikel pemberitaan Antara berbeda dan dimanipulasi oleh penyebar narasi-narasi yang menyebut Prabowo memerintahkan Kapolri untuk menangkap Jokowi.
Artikel beritaAntara itu, aslinya bertajuk: Prabowo tiba di Singapura disambut langsung PM Lawrence Wong. Foto berita sama persis dengan tangkapan layar narasi-narasi keliru yang tersebar di media sosial Facebook. Artikel tersebut terbit di Antara pada 16 Juni 2025 pukul 00:12 WIB.
Tidak hanya memanipulasi judul, berita di Antara itu sama sekali tidak membahas tentang Prabowo yang memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak memberikan ijazahnya. Isinya justru terkait lawatan Prabowo ke Singapura yang disambut langsung PM Lawrence Wong di Pangkalan Udara Paya Lebar Air Base, Singapura, pada Minggu (15/6/2025).
Selain PM Wong, beberapa tokoh yang menyambut Presiden Prabowo yakni Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, serta Atase Pertahanan KBRI Singapura Kolonel Hendra Supriyadi.
Prabowo juga mengunjungi Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam yang digelar di Parliament House Singapore, Senin (16/6) lalu. Kunjungan ini dilakukan untuk mempererat hubungan Indonesia dan Singapura serta membuka kerja sama baru di berbagai sektor.
Kami memasukan kata kunci “Prabowo tiba di Singapura Beri pernyataan jika Jokowi tidak berikan ijasah Aslinya perintah Kapolri tangkap dia!!!” (sesuai konteks judul artikel dalam tangkapan layar yang tertera) ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan sama sekalil berita yang menerbitkan narasi tersebut.
Lalu kami mengunjungi situs resmi Antaranews, serta memasukan kembali kata kunci yang sama pada fitur pencarian di laman tersebut. Hasilnya, juga tidak ditemukan satupun artikel yang menyatakan narasi bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak memberikan ijazahnya.
Lebih lanjut, kami melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) menggunakan Google Images. Kami berfokus hanya pada gambar sosok Prabowo yang menjabat tangan PM Singapura, Lawrence Wong, yang dijadikan sampul artikel dalam tangkapan layar. Alhasil, justru ditemukan sumber asli foto tersebut yang berasal dari pemberitaan Antara. Namun, judul asli dari artikel pemberitaan Antara berbeda dan dimanipulasi oleh penyebar narasi-narasi yang menyebut Prabowo memerintahkan Kapolri untuk menangkap Jokowi.
Artikel beritaAntara itu, aslinya bertajuk: Prabowo tiba di Singapura disambut langsung PM Lawrence Wong. Foto berita sama persis dengan tangkapan layar narasi-narasi keliru yang tersebar di media sosial Facebook. Artikel tersebut terbit di Antara pada 16 Juni 2025 pukul 00:12 WIB.
Tidak hanya memanipulasi judul, berita di Antara itu sama sekali tidak membahas tentang Prabowo yang memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak memberikan ijazahnya. Isinya justru terkait lawatan Prabowo ke Singapura yang disambut langsung PM Lawrence Wong di Pangkalan Udara Paya Lebar Air Base, Singapura, pada Minggu (15/6/2025).
Selain PM Wong, beberapa tokoh yang menyambut Presiden Prabowo yakni Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, serta Atase Pertahanan KBRI Singapura Kolonel Hendra Supriyadi.
Prabowo juga mengunjungi Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam yang digelar di Parliament House Singapore, Senin (16/6) lalu. Kunjungan ini dilakukan untuk mempererat hubungan Indonesia dan Singapura serta membuka kerja sama baru di berbagai sektor.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan Tirto, tidak ditemukan keterangan resmi maupun pemberitaan yang kredibel yang menyebut bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya.
Unggahan-unggahan di media sosial Facebook yang menyebarkan narasi tersebut justru memanipulasi pemberitaan Antara yang sama sekali berisi keterangan berbeda. Mereka menimpa judul asli dalam pemberitaan Antara dengan narasi yang keliru.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazahnya, bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Unggahan-unggahan di media sosial Facebook yang menyebarkan narasi tersebut justru memanipulasi pemberitaan Antara yang sama sekali berisi keterangan berbeda. Mereka menimpa judul asli dalam pemberitaan Antara dengan narasi yang keliru.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazahnya, bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://tirto.id/kuasa-hukum-laporan-tudingan-ijazah-palsu-untuk-jatuhkan-jokowi-hc1T
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=3665690103576017&id=100004051899737
- https://archive.ph/kv54w
- https://web.facebook.com/story.php?story_fbid=1303941261322602&id=100051202219999&_rdc=1&_rdr%20
- https://archive.ph/uWIbs
- https://web.facebook.com/story.php?story_fbid=122155694876523068&id=61565692048220&_rdc=1&_rdr
- https://archive.ph/sRn94
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122165755976550560&id=61566516827983
- https://archive.ph/DAJlm
- https://m.antaranews.com/berita/4901665/prabowo-tiba-di-singapura-disambut-langsung-pm-lawrence-wong mailto:factcheck@tirto.id
Halaman: 122/6358