SEBUAH video dengan klaim bahwa dua pilot Amerika Serikat (AS) ditangkap karena menolak menerbangkan pesawat yang membawa senjata ke Israel, beredar di Instagram [arsip] pada 22 September 2025.
Video itu menampilkan dua pilot diborgol polisi setelah disebut menolak membawa pesawat berisi senjata ke Israel. Unggahan ini beredar di tengah agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Namun, benarkah klaim soal dua pilot Amerika Serikat yang menolak terbangkan pesawat ke Israel?
(GFD-2025-29350) Sebagian Benar: Dua Pilot AS Diborgol karena Menolak Terbangkan Pesawat ke Israel
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan sumber kredibel. Video tersebut memang memperlihatkan dua orang diborgol di Amerika Serikat, tetapi mereka bukan pilot, melainkan veteran militer.
Keduanya ditangkap bukan karena menolak menerbangkan pesawat ke Gaza, melainkan karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.
Video identik diunggah kanal DawnNews English pada 4 September 2025 dengan judul US Army Veterans Escorted Out of Senate Hearing For Protesting Gaza Genocide. Kanal The New Arab juga merilis video serupa berjudul US Army veterans arrested after disrupting Senate hearing over Gaza genocide pada hari yang sama.
Dua veteran tersebut bernama Anthony Aguilar dan Josephine Guilbeau. Mereka ditangkap di Washington setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri. Mereka melontarkan pernyataan bahwa anggota senat mendukung genosida Israel di Gaza.
Anthony Aguilar adalah pensiunan baret hijau sekaligus whistleblower. Ia pernah menyalurkan bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Amerika, serta mendokumentasikan pelanggaran yang dilakukan personel AS dan Israel.
Saat petugas menyeretnya keluar dari ruang sidang bersama Guilbeau, Aguilar berteriak, “Ada genosida. Kalian semua terlibat.” Meski dihalangi kembali, mereka terus meneriakkan pendapat mereka.
Situs Democracynow.org melaporkan dua veteran militer AS, Josephine Guilbeau dan Anthony Aguilar, dikeluarkan dari sidang Senat pada Rabu, 3 September 2025. Guilbeau merupakan mantan perwira intelijen. Sedangkan, Aguilar adalah pensiunan baret hijau yang pernah bekerja sebagai kontraktor keamanan Yayasan Kemanusiaan Gaza. Organisasi itu didukung militer AS dan Israel sebelum ia membocorkan serangan mematikan terhadap warga Palestina yang mencari bantuan makanan.
Dalam video wawancara yang diunggah Democracynow.org pada 29 Juli 2025, Anthony Aguilar menyebut lebih dari 1.000 warga Palestina tewas saat mencari bantuan di lokasi distribusi bantuan militer tersebut. Ia juga mengaku menyaksikan tentara bayaran AS dan pasukan Israel menembaki warga kelaparan tanpa pandang bulu.
“Apa yang saya saksikan di Gaza hanya bisa digambarkan sebagai gurun distopia pasca-apokaliptik,” kata Aguilar. “Kami, Amerika Serikat, terlibat. Kami bergandengan tangan dalam kekejaman dan genosida yang sedang terjadi di Gaza.”
Keduanya ditangkap bukan karena menolak menerbangkan pesawat ke Gaza, melainkan karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.
Video identik diunggah kanal DawnNews English pada 4 September 2025 dengan judul US Army Veterans Escorted Out of Senate Hearing For Protesting Gaza Genocide. Kanal The New Arab juga merilis video serupa berjudul US Army veterans arrested after disrupting Senate hearing over Gaza genocide pada hari yang sama.
Dua veteran tersebut bernama Anthony Aguilar dan Josephine Guilbeau. Mereka ditangkap di Washington setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri. Mereka melontarkan pernyataan bahwa anggota senat mendukung genosida Israel di Gaza.
Anthony Aguilar adalah pensiunan baret hijau sekaligus whistleblower. Ia pernah menyalurkan bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Amerika, serta mendokumentasikan pelanggaran yang dilakukan personel AS dan Israel.
Saat petugas menyeretnya keluar dari ruang sidang bersama Guilbeau, Aguilar berteriak, “Ada genosida. Kalian semua terlibat.” Meski dihalangi kembali, mereka terus meneriakkan pendapat mereka.
Situs Democracynow.org melaporkan dua veteran militer AS, Josephine Guilbeau dan Anthony Aguilar, dikeluarkan dari sidang Senat pada Rabu, 3 September 2025. Guilbeau merupakan mantan perwira intelijen. Sedangkan, Aguilar adalah pensiunan baret hijau yang pernah bekerja sebagai kontraktor keamanan Yayasan Kemanusiaan Gaza. Organisasi itu didukung militer AS dan Israel sebelum ia membocorkan serangan mematikan terhadap warga Palestina yang mencari bantuan makanan.
Dalam video wawancara yang diunggah Democracynow.org pada 29 Juli 2025, Anthony Aguilar menyebut lebih dari 1.000 warga Palestina tewas saat mencari bantuan di lokasi distribusi bantuan militer tersebut. Ia juga mengaku menyaksikan tentara bayaran AS dan pasukan Israel menembaki warga kelaparan tanpa pandang bulu.
“Apa yang saya saksikan di Gaza hanya bisa digambarkan sebagai gurun distopia pasca-apokaliptik,” kata Aguilar. “Kami, Amerika Serikat, terlibat. Kami bergandengan tangan dalam kekejaman dan genosida yang sedang terjadi di Gaza.”
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan klaim dua pilot AS yang menolak menerbangkan pesawat ke Israel adalah sebagian benar.
Video tersebut memang memperlihatkan dua orang Amerika Serikat yang dikeluarkan dari ruangan dengan tangan diborgol, tapi mereka bukan pilot yang menolak menerbangkan pesawat ke Gaza. Keduanya merupakan veteran militer yang ditahan setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri karena karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.
Video tersebut memang memperlihatkan dua orang Amerika Serikat yang dikeluarkan dari ruangan dengan tangan diborgol, tapi mereka bukan pilot yang menolak menerbangkan pesawat ke Gaza. Keduanya merupakan veteran militer yang ditahan setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri karena karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DO3JjsaEo7J/?utm_source=ig_embed&ig_rid=a6e35cf8-bcc7-4fc0-95aa-a953f045f925
- https://perma.cc/4TB9-XDAV
- https://www.youtube.com/watch?v=s7_Wb7DgzWk
- https://www.youtube.com/shorts/emR7WY4Er9A
- https://www.democracynow.org/2025/9/4/headlines/army_veterans_disrupt_senate_hearing_to_accuse_members_of_complicity_in_gaza_genocide
- https://www.democracynow.org/2025/7/29/anthony_aguilar_ghf_war_crimes /cdn-cgi/l/email-protection#d2b1b7b9b4b3b9a6b392a6b7bfa2bdfcb1bdfcbbb6
(GFD-2025-29349) [SALAH] Prabowo Bekukan PDI-Perjuangan
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 01/10/2025
Berita
Akun Facebook “Sabrina Asyiffa” pada Minggu (28/9/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
“PRESIDEN PRABOWO BEKUKAN FRAKSI PDI-P. BUNTUT MEGA PERINTAHKAN WALK OUT DARI RUANG SIDANG TOLAK RUU P3R4MP4S4N ASET K0RVPT0R”
Per Rabu (1/10/2025), konten tersebut telah mendapat 56.700-an tanda suka dan 7.200-an komentar.
“PRESIDEN PRABOWO BEKUKAN FRAKSI PDI-P. BUNTUT MEGA PERINTAHKAN WALK OUT DARI RUANG SIDANG TOLAK RUU P3R4MP4S4N ASET K0RVPT0R”
Per Rabu (1/10/2025), konten tersebut telah mendapat 56.700-an tanda suka dan 7.200-an komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar konten (yang menampilkan Presiden Prabowo) menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video di kanal YouTube tvOneNews “Prabowo Hadiri BRICS Leaders Virtual Meeting | Kabar Siang tvOne”.
Konteks asli video yang tayang Selasa (9/9/2025) itu adalah momen Prabowo menghadiri BRICS Leader Virtual Meeting pada Senin (8/9/2025). Pertemuan daring tersebut dilaksanakan untuk membahas isu-isu global yang menjadi perhatian bersama para pemimpin negara anggota BRICS.
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Prabowo bekukan PDIP” ke mesin pencarian Google. Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Prabowo bekukan PDIP”.
Untuk diketahui, pembekuan sementara partai politik diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Dalam pasal Pasal 48 ayat 1, disebutkan bahwa Partai Politik yang telah memiliki badan hukum melanggar ketentuan Pasal 40 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa pembekuan kepengurusan oleh pengadilan negeri.
Berikut larangannya sebagaimana tertulis di Pasal 40 ayat (1), partai politik dilarang menggunakan nama, lambang, atau tanda gambar yang sama dengan:
bendera atau lambang negara Republik Indonesia;
lambang lembaga negara atau lambang Pemerintah;
nama, bendera, lambang negara lain atau lembaga/badan internasional;
nama, bendera, simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang;
nama atau gambar seseorang; atau
yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda gambar Partai Politik lain.
Pasal 40 ayat (2), partai politik dilarang:
melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan; atau
melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa pembekuan sementara Partai Politik yang bersangkutan sesuai dengan tingkatannya oleh pengadilan negeri paling lama 1 (satu) tahun. Partai Politik yang telah dibekukan sementara dan melakukan pelanggaran lagi akan dibubarkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi.
Konteks asli video yang tayang Selasa (9/9/2025) itu adalah momen Prabowo menghadiri BRICS Leader Virtual Meeting pada Senin (8/9/2025). Pertemuan daring tersebut dilaksanakan untuk membahas isu-isu global yang menjadi perhatian bersama para pemimpin negara anggota BRICS.
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Prabowo bekukan PDIP” ke mesin pencarian Google. Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Prabowo bekukan PDIP”.
Untuk diketahui, pembekuan sementara partai politik diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Dalam pasal Pasal 48 ayat 1, disebutkan bahwa Partai Politik yang telah memiliki badan hukum melanggar ketentuan Pasal 40 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa pembekuan kepengurusan oleh pengadilan negeri.
Berikut larangannya sebagaimana tertulis di Pasal 40 ayat (1), partai politik dilarang menggunakan nama, lambang, atau tanda gambar yang sama dengan:
bendera atau lambang negara Republik Indonesia;
lambang lembaga negara atau lambang Pemerintah;
nama, bendera, lambang negara lain atau lembaga/badan internasional;
nama, bendera, simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang;
nama atau gambar seseorang; atau
yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda gambar Partai Politik lain.
Pasal 40 ayat (2), partai politik dilarang:
melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan; atau
melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa pembekuan sementara Partai Politik yang bersangkutan sesuai dengan tingkatannya oleh pengadilan negeri paling lama 1 (satu) tahun. Partai Politik yang telah dibekukan sementara dan melakukan pelanggaran lagi akan dibubarkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo bekukan Fraksi PDI-Perjuangan” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[YouTube] Prabowo Hadiri BRICS Leaders Virtual Meeting | Kabar Siang tvOne [peraturan.bpk.go.id] UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
- https://www.youtube.com/watch?v=11QTE9_x8Ys
- https://peraturan.bpk.go.id/Download/28215/UU%20Nomor%202%20Tahun%202008.pdf
- https://web.facebook.com/reel/1223337029549651 (unggahan akun Facebook “Sabrina Asyiffa”)
- https://archive.ph/3xwUR (arsip unggahan akun Facebook “Sabrina Asyiffa”)
- https://turnbackhoax.id/2025/10/01/salah-prabowo-bekukan-pdi-perjuangan/
(GFD-2025-29348) [SALAH] Prabowo Copot Ratusan Orang Fraksi PDIP di DPR
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 01/10/2025
Berita
Akun Facebook “Muliyani” pada Minggu (28/9/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
“g3ng b4nt3ng ken4 k4rm4
MEGAWATI PINGSAN!! PRABOWO COPOT 103 DPR FRAKSI PDIP!! GENG BANTENG KENA KARMA KARENA TOLAK UU PERAMPASAN ASET”
Per Rabu (1/10/2025), konten tersebut telah mendapat 47.900-an tanda suka dan 5.800-an komentar.
“g3ng b4nt3ng ken4 k4rm4
MEGAWATI PINGSAN!! PRABOWO COPOT 103 DPR FRAKSI PDIP!! GENG BANTENG KENA KARMA KARENA TOLAK UU PERAMPASAN ASET”
Per Rabu (1/10/2025), konten tersebut telah mendapat 47.900-an tanda suka dan 5.800-an komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Prabowo copot 103 DPR dari PDIP” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke dua pemberitaan yang tidak saling berkaitan, yakni:
Berita nasional.kompas.com “Ketum Parpol Lapor ke Prabowo Telah Copot Anggota DPR yang Bikin Pernyataan Keliru”. Dalam laporan yang tayang Minggu (31/8/2025) itu, disebutkan bahwa Presiden Prabowo telah menerima laporan para ketua umum partai politik mengenai penonaktifan anggota DPR dari masing-masing fraksi yang menyampaikan pernyataan keliru.
Berita tempo.co “Politikus PDIP Minta Prabowo Tanggapi Serius Permintaan Copot Gibran” yang tayang Senin (28/4/2025). Laporan ini menyebut politikus PDIP meminta Presiden Prabowo untuk serius menanggapi permintaan Forum Purnawirawan Prajurit TNI untuk mengganti Gibran Rakabuming sebagai wakil presiden.
TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “mekanisme pencopotan anggota DPR” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel kompas.com “Bukan Dinonaktifkan, Begini 3 Cara Pecat Anggota”.
Dalam artikel yang tayang Selasa (2/9/2025) itu disebutkan bahwa berdasarkan sistem pemerintahan di Indonesia, presiden dan DPR memiliki kedudukan yang sejajar sebagai lembaga negara. Dengan demikian, presiden tidak memiliki kewenangan untuk memecat anggota DPR. Adapun usulan pemberhentian anggota DPR bisa dilakukan oleh partai politik terkait, kemudian pimpinan DPR akan mengajukan ke presiden untuk memperoleh peresmian pemberhentian anggota DPR.
Berita nasional.kompas.com “Ketum Parpol Lapor ke Prabowo Telah Copot Anggota DPR yang Bikin Pernyataan Keliru”. Dalam laporan yang tayang Minggu (31/8/2025) itu, disebutkan bahwa Presiden Prabowo telah menerima laporan para ketua umum partai politik mengenai penonaktifan anggota DPR dari masing-masing fraksi yang menyampaikan pernyataan keliru.
Berita tempo.co “Politikus PDIP Minta Prabowo Tanggapi Serius Permintaan Copot Gibran” yang tayang Senin (28/4/2025). Laporan ini menyebut politikus PDIP meminta Presiden Prabowo untuk serius menanggapi permintaan Forum Purnawirawan Prajurit TNI untuk mengganti Gibran Rakabuming sebagai wakil presiden.
TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “mekanisme pencopotan anggota DPR” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel kompas.com “Bukan Dinonaktifkan, Begini 3 Cara Pecat Anggota”.
Dalam artikel yang tayang Selasa (2/9/2025) itu disebutkan bahwa berdasarkan sistem pemerintahan di Indonesia, presiden dan DPR memiliki kedudukan yang sejajar sebagai lembaga negara. Dengan demikian, presiden tidak memiliki kewenangan untuk memecat anggota DPR. Adapun usulan pemberhentian anggota DPR bisa dilakukan oleh partai politik terkait, kemudian pimpinan DPR akan mengajukan ke presiden untuk memperoleh peresmian pemberhentian anggota DPR.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo copot ratusan orang fraksi PDIP di DPR” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[nasional.kompas.com] Ketum Parpol Lapor ke Prabowo Telah Copot Anggota DPR yang Bikin Pernyataan Keliru [tempo.co] Politikus PDIP Minta Prabowo Tanggapi Serius Permintaan Copot Gibran [kompas.com] Bukan Dinonaktifkan, Begini 3 Cara Pecat Anggota
- https://nasional.kompas.com/read/2025/08/31/15301841/ketum-parpol-lapor-ke-prabowo-telah-copot-anggota-dpr-yang-bikin-pernyataan
- https://www.tempo.co/politik/politikus-pdip-minta-prabowo-tanggapi-serius-permintaan-copot-gibran-1277580
- https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/02/103000465/bukan-dinonaktifkan-begini-3-cara-pecat-anggota-dpr?page=all
- https://web.facebook.com/reel/2191045188043662 (unggahan akun Facebook “Muliyani”)
- https://archive.ph/W3OnB (arsip unggahan akun Facebook “Muliyani”)
- https://turnbackhoax.id/2025/10/01/salah-prabowo-copot-ratusan-orang-fraksi-pdip-di-dpr/
(GFD-2025-29347) [HOAKS] PKI Sabotase Program MBG
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Maraknya kasus keracunan yang menimpa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut sebagai ulah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Narasi di media sosial menyebutkan, PKI menyabotase MBG dengan menyisipkan racun ke makanan yang didistribusikan.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim PKI menyabotase program MBG dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada September 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Program MBG di susupi Gerwani PKI, (tidak menutupi kemungkinan) kok bisa beracun secara masif, dimana mana
Screenshot Hoaks, PKI sabotase program MBG
Narasi di media sosial menyebutkan, PKI menyabotase MBG dengan menyisipkan racun ke makanan yang didistribusikan.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim PKI menyabotase program MBG dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada September 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Program MBG di susupi Gerwani PKI, (tidak menutupi kemungkinan) kok bisa beracun secara masif, dimana mana
Screenshot Hoaks, PKI sabotase program MBG
Hasil Cek Fakta
Tidak ada bukti PKI melakukan sabotase terhadap pelaksanaan program MBG sehingga ribuan penerima di berbagai daerah mengalami keracunan.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, penyebab keracunan massal adalah kelalaian penerapan prosedur kerja baku (standard operating procedure/SOP).
"Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP," kata Dadan kepada Kompas.com, Selasa (30/9/2025).
Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.
“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” ujar Dadan, seperti diberitakan Kompas.com, pada Minggu (28/9/2025).
Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.
Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.
Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.
Adapun, PKI sudah tidak eksis di Indonesia. Partai tersebut dibubarkan pada 1966 dan segala aktivitas terkait komunisme dilarang lewat Ketetapan MPR Nomor XXV/MPRS/1966.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, penyebab keracunan massal adalah kelalaian penerapan prosedur kerja baku (standard operating procedure/SOP).
"Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP," kata Dadan kepada Kompas.com, Selasa (30/9/2025).
Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.
“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” ujar Dadan, seperti diberitakan Kompas.com, pada Minggu (28/9/2025).
Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.
Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.
Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.
Adapun, PKI sudah tidak eksis di Indonesia. Partai tersebut dibubarkan pada 1966 dan segala aktivitas terkait komunisme dilarang lewat Ketetapan MPR Nomor XXV/MPRS/1966.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim PKI menyabotase program MBG adalah hoaks.
Tidak ada bukti PKI melakukan sabotase. Berdasarkan temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.
Tidak ada bukti PKI melakukan sabotase. Berdasarkan temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/1451810422744266
- https://web.facebook.com/reel/786062497724920
- https://web.facebook.com/100088459496032/videos/1382672759886792/
- https://nasional.kompas.com/read/2025/09/28/15185101/kepala-bgn-lapor-ke-prabowo-keracunan-mbg-karena-sdm-butuh-jam-terbang
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 125/6817



