KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim penyanyi Ashanty menawarkan hadiah senilai Rp 50 juta kepada warganet di Facebook.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Ashanty menawarkan hadiah Rp 50 juta salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Warganet yang ingin mendapat hadiah diminta menghubungi lewat Massanger. Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
ASSALAMUALAIKUM SAYA ASHANTY NIAT BERBAGI REZEKI SENILAI 50 JUTA, SUJUT SUKUR ATAS KEZEKI YANG KAMI DAPAT KAN LEWAT SIARAN TV DAN USAHA YANG KAMI JALANKAN. LANGSUNG KLIK TOMBOL MESEGER DI BAWAH'
Akun Facebook Video yang diklaim menampilkan penyanyi Ashanty menawarkan hadiah Rp 50 juta
(GFD-2025-29346) [HOAKS] Video Ashanty Tawarkan Hadiah Rp 50 Juta
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Ketika dicek, di media sosial resmi Ashanty, tidak ditemukan informasi soal konten pemberian hadiah Rp 50 juta kepada warganet.
Jika dicermati dengan saksama, gerakan bibir Ashanty tampak tidak sinkron dengan perkataannya.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mencari sumber video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, diketahui bahwa video itu identik dengan foto di laman Fimela ini.
Foto itu merupakan ilustrasi artikel berjudul "6 Inspirasi Kebaya Biru Navy Mewah dari Ashanty hingga Putri Zulkifli Hasan".
Kemungkinan besar video yang beredar memanipulasi foto Ashyanti tersebut menggunakan perangkat artificial intelligence (AI). Sehingga, foto tersebut dapat bergerak dan menghasilkan suara.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video Ashanty menawarkan bantuan Rp 50 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI, probabilitasnya mencapai 99,8 persen.
Jika dicermati dengan saksama, gerakan bibir Ashanty tampak tidak sinkron dengan perkataannya.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mencari sumber video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, diketahui bahwa video itu identik dengan foto di laman Fimela ini.
Foto itu merupakan ilustrasi artikel berjudul "6 Inspirasi Kebaya Biru Navy Mewah dari Ashanty hingga Putri Zulkifli Hasan".
Kemungkinan besar video yang beredar memanipulasi foto Ashyanti tersebut menggunakan perangkat artificial intelligence (AI). Sehingga, foto tersebut dapat bergerak dan menghasilkan suara.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video Ashanty menawarkan bantuan Rp 50 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI, probabilitasnya mencapai 99,8 persen.
Kesimpulan
Unggahan yang mengeklaim Ashanty menawarkan hadiah Rp 50 juta di Facebook merupakan konten video hasil manipulasi.
Video itu terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan memanipulasi foto di media daring. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi Ashanty menawarkan hadiah Rp 50 juta.
Video itu terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan memanipulasi foto di media daring. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi Ashanty menawarkan hadiah Rp 50 juta.
Rujukan
(GFD-2025-29345) Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Lowongan Kerja Petugas Haji 2025/2026
Sumber:Tanggal publish: 01/10/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan di media sosial klaim link pendaftaran petugas haji 2025/2026. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 September 2025.
Dalam postingan terdapat tulisan:
"LOKER PETUGAS HAJI INDONESIA
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Periode 2025/2026M 1447H
POSISI:
Perawat/Ners
Dokter dan Ketua Kloter
Perlindungan jamaah
Transpotasi, Akomodasi, konsumsi Layanan lansia dan disabilitas
Penanganan krisis jamaah
Syarat Pendaftaran :
Beragama Islam
Warga Negara Indonesia
Ijazah Terakhir
KTP yang Sah dan Mash Berlaku
Sehat jasmani dan rohani Tidak dalam keadaan hamil
Berkomitmen dalam pelayanan Jemaah Surat Keterangan Sehat dari puskesmas/ rumah sakit pemerintah"
Postingan menyertakan link pendaftaran. Jika menu daftar dalam unggahan tersebut diklik, mengarah pada halaman situs berupa formulir digital yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram aktif.
Benarkah klaim link pendaftaran petugas haji 2025/2026? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran petugas haji 2025/2026. Penelusuran mengarah pada artikel berita yang tayang di Liputan6.com berjudul "Wamen Haji: Info Loker Petugas Haji di Medsos Hoaks".
Dalam artikel, Kementerian Haji dan Umrah memastikan informasi lowongan kerja (loker) baik petugas haji maupun ASN Kementerian Haji dan Umrah yang beredar di media sosial (medsos) merupakan kabar bohong atau hoaks.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan saat ini Kementerian Haji dan Umrah belum membuka proses rekrutmen petugas haji, karena masih dalam tahap konsolidasi dan alih tugas aparatur sipil negara (ASN) dari sejumlah kementerian dan lembaga.
"Soal di media sosial ada loker macam-macam, ada petugas haji, ASN haji, dan lain-lain, itu tidak benar. Jadi kalau ada yang mengatasnamakan Kementerian Haji melakukan rekrutmen, itu hoaks," kata Dahnil di Jakarta, Selasa (30/9/2025), seperti dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan hingga kini proses pengisian SDM di Kementerian Haji dan Umrah masih difokuskan pada pemindahan ASN dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kejaksaan Agung, KPK, serta sejumlah institusi lainnya.
"Kami masih fokus pada pergeseran ASN dari kementerian-kementerian yang sudah ada. Jadi belum ada rekrutmen baru untuk umum," ujar Dahnil.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran petugas haji 2025/2026, tidak benar.
Rujukan
(GFD-2025-29344) [HOAKS] Jenazah Pendaki Terbalut Jerami setelah Hilang 2 Tahun
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Seorang perempuan dikabarkan menghilang di jalur pendakian Gunung Appalachian, North Carolina, Amerika Serikat (AS).
Dua tahun setelah menghilang, tubuhnya ditemukan terbalut jerami mirip orang-orangan sawah di sebuah ladang jagung di Virginia.
Namun kisah tersebut bukan berdasar peristiwa nyata dan merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.
Informasi mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 10 September 2025:
Pendaki Hilang di Jalur Appalachian — 2 Tahun Kemudian, Jen4zahnya Ditemukan di dalam Orang-orangan Sawah. Mereka menemukannya di dalam orang-orangan sawah dua tahun setelah ia menghilang.
Tul4ng-tul4ngnya, yang terjalin dengan jerami bvsuk, dipaku pada s4lib kayu di tengah ladang jagung yang luas di Virginia.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 10 September 2025, mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun.
Dua tahun setelah menghilang, tubuhnya ditemukan terbalut jerami mirip orang-orangan sawah di sebuah ladang jagung di Virginia.
Namun kisah tersebut bukan berdasar peristiwa nyata dan merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.
Informasi mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 10 September 2025:
Pendaki Hilang di Jalur Appalachian — 2 Tahun Kemudian, Jen4zahnya Ditemukan di dalam Orang-orangan Sawah. Mereka menemukannya di dalam orang-orangan sawah dua tahun setelah ia menghilang.
Tul4ng-tul4ngnya, yang terjalin dengan jerami bvsuk, dipaku pada s4lib kayu di tengah ladang jagung yang luas di Virginia.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 10 September 2025, mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencari berita jenazah pendaki yang ditemukan di ladang jagung Virginia, tetapi tidak ditemukan laporan kredibel.
Kisah mengenai perempuan yang menghilang di jalur pendakian Gunung Appalachian justru ditemukan di artikel pemeriksa fakta Lead Stories.
Kisahnya serupa. Namun narasi versi bahasa Inggris menyebutkan nama Sara Jenkins, perempuan berusia 24 tahun asal Columbus, Ohio.
Ditemukan obituari atas nama Sara Jenkins dari Ohio, yang lahir sekitar 1981 dan meninggal pada 2005.
Kendati demikian, tidak ada catatan atau laporan kasus seperti yang dikisahkan di media sosial.
Kisah yang beredar di media sosial kemungkinan besar merupakan fiksi, namun disebarkan tanpa konteks sehingga keliru dianggap fakta.
Kisah mengenai perempuan yang menghilang di jalur pendakian Gunung Appalachian justru ditemukan di artikel pemeriksa fakta Lead Stories.
Kisahnya serupa. Namun narasi versi bahasa Inggris menyebutkan nama Sara Jenkins, perempuan berusia 24 tahun asal Columbus, Ohio.
Ditemukan obituari atas nama Sara Jenkins dari Ohio, yang lahir sekitar 1981 dan meninggal pada 2005.
Kendati demikian, tidak ada catatan atau laporan kasus seperti yang dikisahkan di media sosial.
Kisah yang beredar di media sosial kemungkinan besar merupakan fiksi, namun disebarkan tanpa konteks sehingga keliru dianggap fakta.
Kesimpulan
Narasi mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun merupakan hoaks.
Perempuan dengan nama Sara Jenkins dari Ohio meninggal pada 2005. Namun, tidak ada catatan atau laporan kasus dirinya hilang di jalur pendakian Gunung Appalachian.
Perempuan dengan nama Sara Jenkins dari Ohio meninggal pada 2005. Namun, tidak ada catatan atau laporan kasus dirinya hilang di jalur pendakian Gunung Appalachian.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=23984544877890858&set=a.107127842725896
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=4295038260731941&set=a.1385348855034244
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=750757387797486&set=a.111545175052047
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122229605612173399&set=gm.3509037679288536&idorvanity=345292102329792
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=2659490417587618&set=a.110364972500188
- https://www.facebook.com/reel/1712980656078403
- https://leadstories.com/hoax-alert/2025/09/fact-check-missing-hiker-sara-jenkins-was-not-found-as-scarecrow.html
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-29343) [HOAKS] Video Warga Menjarah SPBU Pertamina
Sumber:Tanggal publish: 30/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim menampilkan sejumlah orang menjarah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
Narasi dalam unggahan menyatakan, penjarahan dilakukan karena Pertamina tidak adil terhadap warga.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan aksi penjarahan di SPBU Pertamina dibagikan akun Facebook ini dan ini
Akun tersebut membagikan video sejumlah orang yang mencoba merobohkan pagar. Narasi dalam video ditampilkan sebagai berikut:
biginilah akibatnya kalau pertamina tidak adil hancur sudah spbu
Pertamina sudah mulai di jarah
Akun Facebook Video yang mengeklaim SPBU Pertamina dijarah warga
Narasi dalam unggahan menyatakan, penjarahan dilakukan karena Pertamina tidak adil terhadap warga.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan aksi penjarahan di SPBU Pertamina dibagikan akun Facebook ini dan ini
Akun tersebut membagikan video sejumlah orang yang mencoba merobohkan pagar. Narasi dalam video ditampilkan sebagai berikut:
biginilah akibatnya kalau pertamina tidak adil hancur sudah spbu
Pertamina sudah mulai di jarah
Akun Facebook Video yang mengeklaim SPBU Pertamina dijarah warga
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa peristiwa itu bukanlah penjarahan.
Penelusuran menggunakan metode reverse image search menemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda. Contoh hasil penelusuran bisa dilihat pada unggahan akun TikTok ini dan ini.
Dalam keterangannya, video itu merupakan momen saat warga melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 23 September 2025.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.
Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.
Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.
Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.
"Hoaks itu. Video yg beredar saat unjuk rasa masyarakat di Balongan menuntut bantuan susu," ujar Roberth.
Penelusuran menggunakan metode reverse image search menemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda. Contoh hasil penelusuran bisa dilihat pada unggahan akun TikTok ini dan ini.
Dalam keterangannya, video itu merupakan momen saat warga melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 23 September 2025.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.
Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.
Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.
Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.
"Hoaks itu. Video yg beredar saat unjuk rasa masyarakat di Balongan menuntut bantuan susu," ujar Roberth.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan aksi penjarahan di SPBU Pertamina merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Adapun video aslinya adalah unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan, Indramayu untuk memprotes pengalihan bantuan susu. Video diambil pada 23 September 2025.
Adapun video aslinya adalah unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan, Indramayu untuk memprotes pengalihan bantuan susu. Video diambil pada 23 September 2025.
Rujukan
- https://web.facebook.com/share/r/1FWnNSpQDR/?mibextid=9drbnH
- https://web.facebook.com/share/r/1BV3Sn6kbp/
- https://www.tiktok.com/@tunasfakta/video/7553202054810848523
- https://www.tiktok.com/@akdi.supriatno/video/7553306230157036808
- https://bandung.kompas.com/read/2025/09/23/162800278/penjelasan-pertamina-soal-pengalihan-bantuan-susu-yang-diprotes-warga
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 126/6817
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5220101/original/074745400_1747277084-jemaah_haji.jpg)