• (GFD-2024-23695) [KLARIFIKASI] Penistaan Al Quran Terjadi di Inggris, Bukan Tempat Hiburan Arab Saudi

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video seorang pria yang tampak sedang berada di klub malam, memukul dan menginjak Al Quran.

    Narasi yang beredar menyebutkan, video tersebut berlokasi di Arab Saudi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru dan perlu diluruskan informasinya.

    Video penistaan Al Quran di sebuah tempat hiburan malam di Arab Saudi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyebarkan reaksi seorang pria berjas biru terhadap video tersebut.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (22/10/2024):

    Arab Saudi, di tempat hiburan yang hina, di sana Al-Qur'an dinistakan, dipukulkan ke pantat dan di-injak².

     

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar telah dibantah oleh sejumlah pemeriksa fakta berbahasa Arab.

    Misalnya oleh T4p.co pada 3 Juni 2024. Video tersebut dibuat oleh seseorang yang berdomisili di Manchester, Inggris.

    Video tersebut pertama kali disebarkan oleh akun X @armidsamjd pada Mei 2024. Namun kini akunnya sudah ditangguhkan.

    Kendati demikian jejak digitalnya masih ada. Misalnya, seperti yang diunggah akun X ini pada 17 Mei 2024. Ia mengambil tangkapan layar video dan mengunggahnya.

    Dilansir pemeriksa fakta Musnadye, tidak ada pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait peristiwa dalam video.

    Selain itu, tidak ada berita dan laporan kredibel yang membuktikan video berlokasi di Arab Saudi.

    Kesimpulan

    Video pria menginjak Al Quran di sebuah tempat hiburan malam berlokasi di Inggris, bukan Arab Saudi.

    Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun X @armidsamjd pada Mei 2024, yang kini telah ditangguhkan.

    Tidak ada bukti atau laporan yang menunjukkan lokasi pengambilan video di Arab Saudi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23694) Cek Fakta: Hoaks Raffi Ahmad Bagikan Rp 20 Juta dengan Tebak Gambar di Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Raffi Ahmad membagikan uang Rp 20 juta dengan ikut kuis tebak gambar di Facebook. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun bernama @RANS'Rafi&Nagita mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Oktober 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto Raffi Ahmad dan sejumlah mata orang dengan narasi sebagai berikut:
    "Saya Raffi Ahmad transfer 20 juta hari ini juga untuk orang yang bisa menebak gambar mata Raffi di huruf apa"
    Lalu benarkah postingan Raffi Ahmad membagikan uang Rp 20 juta dengan ikut kuis tebak gambar di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa akun resmi Raffi Ahmad di Facebook bernama @RaffiAhmadLagi. Akun ini sudah bercentang biru atau terverifikasi.
    Sementara akun dalam postingan bernama @RANS'Rafi&Nagita yang merupakan akun palsu tidak terkait dengan Raffi Ahmad.
    Dalam akun Facebook asli Raffi Ahmad tidak ditemukan adanya program membagikan uang seperti dalam postingan.
    Selain itu dalam postingan terdapat link yang menghubungkan ke nomor grup Whatsapp tertentu untuk pengambilan hadiah. Hal ini merupakan indikasi penipuan yang bisa mengarahkan masyarakat untuk membagikan identitas pribadi atau terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Sementara foto dalam postingan merupakan foto Raffi Ahmad pada pembukaan PON XX Papua pada tahun 2021.

    Kesimpulan


    Postingan Raffi Ahmad membagikan uang Rp 20 juta dengan ikut kuis tebak gambar di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23693) [SALAH] Hasil Survei Cabup-Cawabup Subang 14 Oktober 2024: Nomor 2 Unggul

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    Akun TikTok “ellyslangi” pada Selasa (15/10/2024) mengunggah foto [arsip] yang menunjukkan hasil survei 14 Oktober 2024 tentang calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Kabupaten Subang.
    Unggahan disertai narasi :
    “No 2 hasil survei paling tinggi”

    Per Selasa (29/10/2024), unggahan ditayangkan lebih dari 700 kali dan disukai 10 akun.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari tahu sumber foto unggahan akun TikTok “ellyslangi” menggunakan Google Lens. Hasilnya, terdapat keterangan resmi dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia (Indikator) yang meluruskan informasi tersebut.
    “Diedarkan juga data palsu seolah-olah dari Indikator,” tulis Indikator melalui akun X resmi (indikatorcoid) pada Rabu (23/10/2024), disertai foto yang serupa dengan unggahan akun TikTok “ellyslangi”.
    Indikator merilis hasil survei Pilkada Subang pada Minggu (13/10/2024). Pasangan nomor 1 (Ruhimat (Kang Jimat)—Aceng Kudus) unggul dengan elektabilitas 67,7%, disusul pasangan nomor 2 (Asep Rochman—Lina Marliana) dan nomor 3 (Reynaldi Putra—Agus Masykur Rosyadi) masing-masing sebesar 16,8% dan 6,9%.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “Hasil Survei Cagub-Cawagub Subang 14 Oktober 2024” merupakan konten palsu (fabricated content).
  • (GFD-2024-23692) [SALAH] PKS Mundur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    Akun X “abu_waras” pada Kamis (24/10/2024) mengunggah foto [arsip] berlatar logo PKS dengan keterangan “Kami Mundur dari Kim Plus dan Menolak Politik Dinasti” serta narasi:
    “Benarkah berita ini?
    Tapi kalaupun benar, Sorry yeeee......!
    Sorry yeeee......!
    Saya tidak kagum dan takjub....”

    Per Selasa (29/10/2024), unggahan tersebut dilihat lebih dari 40 ribu kali, disukai 761 akun, dan dibagikan ulang hampir 175 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “PKS mundur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus” ke mesin pencarian Google.
    Hasilnya, tidak ditemukan pernyataan PKS telah mundur dari KIM Plus. Dilansir dari kompas.com, PKS bergabung dengan KIM Plus sejak Selasa (20/08/2024). Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan keputusan bergabung dengan koalisi dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan hasil musyawarah Majelis Syuro PKS.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “PKS mundur dari KIM Plus” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Vania Astagina)