• (GFD-2025-30308) [SALAH] Video Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal China di Natuna

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] dari akun Facebook “Bill K P Cheong” pada Senin (24/11/2025) yang menampilkan peledakan kapal di laut dengan narasi sebagai berikut:

    (Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia)

    BERITA TERKINI: Indonesia baru saja menenggelamkan 31 kapal nelayan China menjadi besi tua di bawah laut ???????? 

    Beijing berteriak “eskalasi” sementara armada mata-mata mereka sibuk mencuri ikan dan rahasia di perairan Indonesia Laut Natuna baru saja mengirim pesan lebih keras dari bom kedalaman: Sentuh perairan kami, kami akan menghancurkan kalian.


    Hingga Rabu (26/11/2025), unggahan tersebut telah mendapat 8 tanda suka, menuai 1 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 5 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan menggunakan Yandex. Hasilnya ditemukan video serupa dari unggahan kanal YouTube AP Archive berjudul "Indonesia demolishes 31 illegal fishing boats" yang tayang Kamis (17/11/2016). 

    Dalam unggahan tersebut terdapat keterangan bahwa video tersebut merupakan momen ketika Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia menghancurkan dan menenggelamkan 31 kapal penangkap ikan ilegal di lima lokasi berbeda pada Senin (22/2/2016). 

    Kompas.com sebelumnya juga memberitakan, 31 kapal pencuri ikan yang dihancurkan dan ditenggelamkan itu terdiri dari 8 kapal Vietnam di Pontianak, Kalimantan Barat. 

    Kemudian, 6 kapal Filipina dan 4 kapal Indonesia di Bitung, Sulawesi Utara. Ada pula 7 kapal Malaysia dan 3 kapal Vietnam di Batam, Kepulauan Riau. 

    Selain itu, 1 kapal Filipina ditenggelamkan di Tahuna, Sulawesi Utara, dan 2 kapal yang masing-masing berasal dari Malaysia dan Belize ditenggelamkan di Belawan, Sumatera Utara.

    Kesimpulan

    Faktanya video tersebut merupakan momen ketika Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia menghancurkan dan menenggelamkan 31 kapal penangkap ikan ilegal di lima lokasi berbeda pada Senin (22/2/2016). Unggahan berisi klaim “Indonesia tenggelamkan 31 kapal China di Natuna” adalah konteks yang salah (false context).
    (Ditulis oleh Pekik Jalu Utomo)

    Rujukan

  • (GFD-2025-30307) [SALAH] Ali Ngabalin Sebut Masyarakat Bodoh karena Dukung Menkeu Purbaya

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Arid Ridwan” pada Senin (20/10/2025) membagikan video [arsip] dengan narasi:

    “Secara mengejutkan Ali Mochtar Ngabalin sebut masyarakat 63g0 atau tT0lol

    ANDA TIDAK PANTAS DUDUK DI KURSI MENKEU PAK

    secara mengejutkan Ali mochtar Ngabalin secara blak-blakan singgung soal kinerja menkeu purbaya.

    “Saya heran, masyarakat ini bodoh atau tolol, dia belum bekerja apa2 untuk negara, ngapain masyarakat dukung dia terus” ucap Ngabalin”

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan postingan serupa dibagikan oleh akun Instagram “1detik.asia”.

    Per Rabu (26/11/2025), konten tersebut telah mendapat 413 tanda suka, menuai 2.200-an komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 93 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar konten yang menampilkan Ali Ngabalin menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video di kanal YouTube Official iNews “Bocoran Ali Ngabalin Soal 1 Nama Calon Pendamping Jokowi - iNews Sore 30/07”. Konteks asli video yang tayang Senin (30/7/2018) ini adalah momen Ali Ngabalin yang saat itu menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Staf Kepresidenan, berbicara mengenai calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

    TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “Ali Ngabalin sebut masyarakat bodoh karena dukung Purbaya” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah artikel dan pemberitaan, antara lain:

    • Berita fajar.co.id “Ngabalin Diserang E-flyer Palsu Soal Purbaya: Banyak yang Kepanasan Takut Kejahatannya Terbongkar”, tayang Kamis (16/10/2025). Berita tersebut berisi tanggapan Ali Ngabalin (sebagai politisi dari Partai Golkar) tentang poster bernarasi “Anda tidak pantas duduk di kursi Menkeu. Ia menegaskan poster tersebut merupakan hoaks.

    • Artikel turnbackhoax.id “[SALAH] Ali Ngabalin: Saya Lihat Menkeu Purbaya Tidak Profesional Menggunakan Jabatannya”, tayang Senin (20/10/2025). Artikel tersebut menyatakan bahwa klaim Ali Ngabalin yang mengatakan bahwa Menkeu Purbaya tidak profesional menggunakan jabatannya adalah hoaks.

    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Ali Ngabalin sebut masyarakat bodoh karena dukung Menkeu Purbaya”.

    Kesimpulan

    Konteks asli video adalah momen Ali Ngabalin berbicara mengenai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Unggahan video berisi klaim “Ali Ngabalin sebut masyarakat bodoh karena dukung Menkeu Purbaya” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30306) Hoaks Bobby Nasution Sebut Iblis Tak Dipanggil Penegak Hukum

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    tirto.id - su terkait keluarga besar Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi masih sering memantik perbincangan publik. Keluarga Solo – sebutan keluarga besar Jokowi – tak jarang menjadi sasaran klaim-klaim yang tidak terverifikasi kebenarannya di media sosial (medsos).

    ADVERTISEMENT

    Baru-baru ini beredar sebuah video di Facebook yang mengklaim menantu Jokowi sekaligus Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyatakan bahwa hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Video pendek tersebut menampilkan Bobby dengan audio berbunyi: “Hanya Iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum”. Visual video tersebut menampilkan Bobby dengan kemeja putih seolah-olah membicarakan kalimat tersebut.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Di dalam video juga ditempel gambar artikel yang menampilkan informasi soal Jokowi tidak menghadiri persidangan perkara ijazah di Pengadilan Negeri Solo.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Video itu diunggah akun bernama "Putri Panyalai" (arsip) pada Selasa (18/11/2025).

    “IBLIS yg lagi ngomongin gerombolan IBLIS,,,🤭🤭🤭🤭 Bapak, anak sama mantu sama aja,” bunyi potongan caption yang ditulis oleh akun tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Periksa Fakta Bobby Nasution. foto/holtine periksa fakta tirto

    Hingga 25 November 2025 atau sepekan beredar di Facebook, video tersebut sudah mendapatkan 3 ribu tanda suka (likes), 803 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 679 kali.

    Pantauan Tirto, sejumlah pengguna Facebook yang berkomentar mempercayai narasi yang diunggah oleh akun tersebut. Namun ada pula sebagian kecil akun yang bersikap skeptis.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar Bobby Nasution menyatakan bahwa hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama Tirto mencoba mengecek apakah video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pengecekan video tersebut di laman Hive Moderation memang mendeteksi indikasi penggunaan generated AI, tetapi terdeteksi sangat kecil, hanya 1,3 persen.

    Karena itu, kami mengecek kembali ke laman pendeteksi AI lain yakni Resemble. Laman ini mampu mendeteksi audio yang sudah dimanipulasi oleh AI dengan keakuratan mencapai 90 persen.

    Hasilnya, audio yang digunakan dalam video itu memang masuk kategori fake alias palsu. Ini memperkuat bukti bahwa video Bobby yang beredar itu sudah dimanipulasi dengan AI.

    Setelahnya, Tirto mencoba memverifikasi kebenaran klaim dalam video yang beredar pada pemberitaan nasional yang kredibel. Kami mencari lewat Google dengan kata kunci: ‘Bobby Nasution, hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum’.

    Tidak ditemukan satupun pemberitaan nasional yang kredibel menampilkan informasi terkait Bobby pernah menyatakan kalimat demikian.

    Justru, kalimat tersebut dilontarkan oleh ahli hukum pidana, Abdul Fickar Hadjar, dalam satu pemberitaan di laman inilah.com dengan judul artikel, "Jangan Jadi Pengecut! KPK Didesak Jemput Paksa Menantu Jokowi di Kasus Korupsi Jalan Sumut".

    Ia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) didesak menjemput paksa Bobby Nasution agar dihadirkan sebagai saksi di sidang dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut).

    Menurut Ficar, kehadiran Bobby penting untuk menemukan dugaan kerugian negara dalam pergeseran anggaran APBD yang menjadi pondasi proyek senilai lebih dari Rp150 miliar itu.

    "Di muka hukum siapa pun sama, wajib dipanggil secara paksa jika diperlukan. Hanya iblis saja yang tidak bisa dipanggil oleh penegak hukum, termasuk KPK," ucap Ficar.

    Dengan begitu, video yang menampilkan Bobby Nasution menyatakan hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum terbukti hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (AI). Kalimat tersebut aslinya bersumber dari pemberitaan soal Abdul Fickar Hadjar saat mengomentari kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut).

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta Tirto menunjukkan video berisi Bobby Nasution menyatakan hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video tersebut diduga kuat hasil suntingan dengan akal imitasi (AI) yang ditambahkan narasi tidak sesuai konteksnya.

    Konteks asli dari kalimat yang diucap Bobby bersumber dari pemberitaan soal Abdul Fickar Hadjar saat mengomentari kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-11:53CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0001:21UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan

  • (GFD-2025-30305) Hoaks! Mensesneg sebut program MBG diganti jadi uang tunai

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook menampilkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang sedang menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah konferensi pers.

    Dalam video berdurasi 45 detik itu, terdapat narasi yang menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diganti menjadi bantuan uang tunai langsung kepada penerima manfaat.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PROGRAM MAKAN SIANG GRATIS AKAN DIGANTI DENGAN UANG TUNAI

    MBG DIGANTI DENGAN UANG TUNAI?”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah Mensesneg sebut program MBG diganti jadi uang tunai?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim tersebut tidak benar. Video itu berasal dari unggahan YouTube iNews berjudul “DPR Usul MBG Diganti Uang Tunai, Istana: Konsep Sekarang yang Terbaik” dan “Istana Minta Maaf Usai Ribuan Anak Alami Keracunan MBG, Evaluasi Total atau Desakan Penghentian?”.

    Dalam penjelasannya, Mensesneg tidak mengatakan program MBG akan diganti uang tunai, melainkan menanggapi usulan DPR yang mengusulkan perubahan skema tersebut.

    Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa usulan semacam itu sah-sah saja disampaikan, tetapi pemerintah menilai konsep yang sekarang berjalan adalah yang terbaik.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    “Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan,” ujar Prasetyo.

    Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan alasan pemerintah tidak memberikan uang tunai kepada orang tua siswa dalam Program Makan Bergizi Gratis.

    Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menjelaskan bahwa pemberian uang tunai berpotensi disalahgunakan karena pemerintah ingin memastikan makanan benar-benar dikonsumsi langsung oleh anak penerima manfaat.

    “Kalau orang tua punya tiga anak, uangnya bisa mencapai sekitar Rp900 ribu per bulan. Karena itu, pemerintah tidak memberikan uangnya, tapi memastikan makanan langsung diberikan kepada anaknya,” jelas Tigor, dilansir dari ANTARA.

    Dengan demikian, klaim yang menyebut program MBG diganti uang tunai adalah tidak benar.

    Klaim: Mensesneg sebut program MBG diganti jadi uang tunai

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan