• (GFD-2025-29042) Keliru: Video Dukungan Warga Cina Untuk Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/09/2025

    Berita

    VIDEO dengan klaim warga Cina dan Vatikan mendukung demonstrasi masyarakat Indonesia, beredar di akun TikTok [arsip] pada 4 September 2025 dan Facebook.   

    Video tersebut menampilkan sejumlah orang yang terdengar meneriakkan “Indonesia…Indonesia” saat seseorang yang diarak mobil terbuka melintas di hadapan mereka. “Terlihat dari video, masyarakat Cina teriak-teriak kepada presidennya buat dukung masyarakat Indonesia,” isi teks yang tertulis dalam video.



    Namun, benarkah ini aksi tersebut bentuk dukungan warga Cina untuk Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkan narasi dengan sumber kredibel. Hasilnya, video tersebut tidak terkait dengan dukungan Cina terhadap aksi unjuk rasa di Indonesia pada akhir Agustus 2025.



    Video tersebut cocok dengan dokumentasi yang dipublikasikan oleh akun YouTube Vatican News dan Live Now From Fox edisi 18 Mei 2025. Saat itu, Paus Leo XIV, paus pertama dari Amerika, memperkenalkan kepausan barunya. Dia melewati kerumunan umat Katolik yang berkumpul untuk menyaksikan pelantikannya di Vatikan pada Minggu pagi. Paus baru ini terpilih  dalam putaran keempat pemungutan suara konklaf.

    Situs CNN melansir, Paus ke-267 tiba di Vatikan dengan mobil kepausan dan disambut sorak-sorai dari kerumunan besar saat dia berkeliling Lapangan Santo Petrus dengan mobil khusus untuk pertama kalinya. Sekitar 100.000 orang telah berkumpul pada awal Misa.

    Seruan “Viva il Papa” diulang beberapa kali, dan terdengar sorak kegirangan serta tepuk tangan meriah saat Paus memasuki Lapangan Santo Petrus untuk memulai Misa.

    Di antara mereka yang hadir dalam liturgi dua jam pada hari Minggu tersebut antara lain Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang terlihat berjabat tangan sebelum dimulainya kebaktian. Kemudian pada hari Minggu, Leo bertemu Zelensky di Vatikan.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim dukungan warga Cina untuk Indonesia adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29041) Keliru: Video Aksi Warga Rusia Mendukung Demonstrasi di Indonesia Akhir Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/09/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Facebook yang diklaim sebagai warga Rusia yang aksi mendukung demonstrasi rakyat Indonesia pada pekan terakhir Agustus 2025.

    Video yang diunggah pada 30 Agustus 2025 itu memperlihatkan ribuan orang berkumpul di jalan dan bergerak ke arah yang sama. “Kini Rusia turun tangan atas kejadian demo di Indonesia,” tulis pengunggah konten.



    Namun, benarkah klaim dalam video itu?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan aplikasi pencarian gambar terbalik, penelusuran lokasi dengan Google Maps, dan membandingkan narasinya dengan informasi dari sumber kredibel. Hasilnya, peristiwa dalam video bukan terjadi di Rusia dan tidak terkait dengan dukungan ke demonstrasi di Indonesia.



    Melalui pencarian gambar terbalik, Tempo menemukan video tersebut awalnya diunggah oleh akun TikTok @salehgtail pada 2 Agustus 2025. Pengunggahnya tidak melengkapi video itu dengan keterangan lokasi maupun aktivitas orang-orang yang direkamnya.

    Selain itu, video yang memperlihatkan gedung yang sama juga diunggah akun Twitter @Ali051217 pada 14 Agustus 2025. Kali ini disertai keterangan bahwa video itu memperlihatkan hari peringatan Arbaeen atau Arbain yang juga disebut hari raya Syiah, di Kota Karbala, Irak.

    Dalam bahasa Arab, Arbain berarti 40. Angka itu bermakna sebagai peringatan 40 hari meninggalnya Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW dalam Pertempuran Karbala, yang terjadi di tahun 61 Hijriyah atau 680 Masehi.

    Jutaan orang mengikuti perayaan tahunan itu di Karbala, di dekat makam Husain bin Ali. Penelusuran menggunakan Google Maps, menemukan bahwa gedung dalam video tersebut adalah hotel Al Qasr Residence. Lokasi hotel ini benar di Jalan Imam Hussain, Karbala, dekat makam Husain bin Ali.



    Foto lainnya dari Google Maps menunjukkan gedung dua menara dan satu kubah di tengahnya yang dipasangi banyak lampu. Lokasi gedung itu di samping kanan Al Qasr Residence  dan makam Husain bin Ali di Karbala, Irak.   

    Solidaritas dari Warga Negara Lain

    Dilansir BBC, warga negara lain di ASEAN memang menunjukkan dukungannya pada aksi demonstrasi dan pengemudi ojek daring yang juga menjadi korban kekerasan kepolisian dalam menangani aksi demonstrasi. Namun tak ada informasi kredibel yang mengatakan warga Rusia peduli akan hal itu.

    Warga Malaysia, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand, menunjukkan dukungan pada demonstran Indonesia yang melakukan unjuk rasa pada akhir Agustus 2025, dengan menaikkan tagar #SEAblings yang bermakna persaudaraan sesama Asean dan menggunakan warna simbol protes (brave pink and hero green).

    Bahkan kalangan muda dalam kelompok Mandiri Malaysia menggelar unjuk rasa di depan KBRI Kuala Lumpur pada Selasa 2 September 2025. Sebagian warga negara-negara Asean itu membelikan makanan untuk pengemudi ojol secara daring.

    Kepedulian itu muncul dengan berbagai alasan, ada yang karena pernah bertemu pengemudi ojol yang baik, merasakan nasib yang sama karena pemerintah yang korup, dan terkesan akan keberanian berbagai kelompok di Indonesia yang berani menunjukkan protes.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar merupakan rekaman aksi massa di Rusia yang mendukung demonstrasi di Indonesia akhir Agustus 2025 adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29037) Hoaks Ribuan Ojek Online Geruduk Rumah Roy Suryo

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/09/2025

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, sebuah unggahan video yang menarasikan bahwa rumah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, didatangi oleh ribuan pengemudi ojek online (ojol). Dalam narasi video tersebut, para pengemudi ojol disebut merasa tersinggung oleh pernyataan Roy Suryo yang dianggap merendahkan profesi mereka.

    ADVERTISEMENT

    Video yang beredar memperlihatkan dua kolase. Salah satu bagian menampilkan Roy Suryo sedang membahas pertemuan antara perwakilan ojol dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sementara itu, bagian lainnya menunjukkan kerumunan pengemudi ojol yang memadati suatu lokasi, yang dalam narasi video disebut sebagai aksi penggerudukan ke kediaman Roy Suryo.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Narasi itu diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Kiswadi Kiswadi”(arsip) dan “Hadi Kancil”(arsip) pada Minggu (7/9/2025) dan Senin (8/9/2025) melalui unggahan video dan foto. Unggahan dengan narasi yang sama juga ditemukan diunggah di TikTok oleh akun “kawuloalitt1222” pada Sabtu (6/9/2025).

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    “Viral ribuan ojol akan menyerbu ke rumah Roy Suryo karena perkataanya yg merendahkan ojol #politik #ojol #roysuryo #viral #jakarta,” tulis salah satu pengunggah klaim itu.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Geruduk Rumah Roy Suryo. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sepanjang Minggu (7/9/2025) hingga Senin (15/9/2025), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 18,1 ribu tanda suka, 6,3 ribu komentar dan telah dibagikan sebanyak 357 kali.

    ADVERTISEMENT

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim itu? Benarkah rumah Roy Suryo digeruduk ribuan pengemudi ojol?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tirto, potongan video Roy Suryo tersebut diambil dari unggahan di kanal YouTube Refly Harun berjudul “LIVE! GIBRAN UNDANG OJOL 'KINCLONG'! INI ANALISIS ROY SURYO!!” yang diunggah pada Senin (1/9/2025). Seperti yang dilaporkan Tirto, Wakil Presiden Gibran diketahui menerima perwakilan driver ojol di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Minggu (31/8/2025).

    Dalam tayangan tersebut, Roy Suryo bersama Refly Harun membahas pertemuan antara perwakilan pengemudi ojol dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Potongan pernyataan Roy Suryo yang digunakan dalam unggahan video klaim tampak diambil pada menit 11:44.

    Pada momen tersebut, mantan Anggota DPR RI itu memberikan komentar mengenai penampilan salah satu pengemudi ojol yang hadir dalam pertemuan. Ia menyampaikan, “Itu ada yang tampak pakai sepatu pantofel mahal juga itu. Iya yang di sebelah kanan itu hahaha. Jadi artinya gini...”. Pernyataan tersebut kemudian diklaim oleh pengunggah video sebagai bentuk penghinaan terhadap profesi pengemudi ojol.

    Tirto juga menelusuri video lain yang menampilkan kerumunan pengemudi ojol memadati suatu lokasi, yang diklaim sebagai aksi penggerudukan ke kediaman Roy Suryo. Namun demikian, tidak terdapat keterangan atau bukti autentik yang dapat menguatkan klaim bahwa peristiwa tersebut merupakan aksi penggerudukan ke rumah Roy Suryo.

    Kami melakukan penelusuran untuk mengetahui asal usul dan konteks video itu menggunakan teknik reverse image search. Hasil penelusuran mengarahkan ke video serupa yang diunggah oleh akun TikTok “fendy_setiawan” pada Minggu (17/8/2025).

    Keterangan dalam unggahan tersebut menyebut bahwa momen itu adalah saat para pengemudi ojol selesai mengikuti konvoi. Dari sisi waktu unggah, momen tersebut juga terjadi jauh sebelum Roy Suryo membuat pernyataan di atas.

    Hingga Senin (15/9/2025), atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ada keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan klaim bahwa ada penggerudukan yang dilakukan oleh ribuan pengemudi ojol di rumah Roy Suryo.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan, video yang mengeklaim rumah Roy Suryo digeruduk ribuan ojol bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Video tersebut merekam momen konvoi ojek online pada Agustus 2025 lalu. Tidak ada juga keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan klaim bahwa ada penggerudukan yang dilakukan oleh ribuan pengemudi ojol di rumah Roy Suryo.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29036) [KLARIFIKASI] Video Ini Perlihatkan Pergerakan Massa di Makassar, Bukan Nepal

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa di Nepal pada Rabu (10/9/2025).

    Dalam video tersebut, tampak massa memadati jalanan dan sejumlah titik api terlihat di latar belakang.

    Sebagaimana diketahui, ribuan orang menggelar demonstrasi di jalanan Kathmandu pada Senin (8/9/2025) untuk memprotes pembatasan terhadap platform media sosial dan permasalahan korupsi yang telah mengakar di pemerintahan.

    Protes berlanjut pada Selasa (9/9/2025), dengan para demonstran membakar gedung parlemen, markas besar Partai Kongres Nepal, dan rumah mantan perdana menteri Sher Bahadur Deuba.

    Kendati demikian, video tersebut bukan peristiwa unjuk rasa di Nepal. Peristiwa dalam video terjadi di Indonesia.

    Video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa di Nepal pada Rabu (10/9/2025) dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Nepal Gulingkan Politisi Korup 10 September 2025! Rakyat Amerika Perhatikan!

    Hasil Cek Fakta

    Petunjuk yang mengindikasikan video tersebut bukan berlokasi di Nepal adalah keberadaan bendera Merah Putih, yang merupakan bendera Indonesia.

    Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com telah menelusuri video tersebut dan menemukan bahwa lokasinya berada di Makassar, Sulawesi Selatan.

    Dengan memperhatikan struktur bangunan dalam video, Kompas.com menemukan bahwa gambar tersebut diambil dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Paramount, Makassar.

    Ini terlihat dari dua tiang yang ada dalam video. Tiang itu terlihat menjadi facade atau bagian muka RSIA Paramount Makassar.

    Petunjuk lain adalah flyover dan papan petunjuk jalan yang berada di bagian depan rumah sakit.

    Video yang sama telah diunggah oleh akun TikTok @Iqbalpratam13 pada 30 Agustus 2025 dan disertai tagar #kotamakassar dan #demomakassar.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa di Nepal pada Rabu (10/9/2025) perlu diluruskan.

    Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah pergerakan massa di Makassar pada 30 Agustus 2025, bukan di Nepal.

    Rujukan