• (GFD-2024-23010) Campuran Biji Alpukat & Alkohol Bisa Atasi Nyeri Sendi, Apa Iya?

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/09/2024

    Berita

    tirto.id - Belum lama ini beredar informasi di media sosial tentang ramuan kesehatan dengan bahan utama biji buah alpukat. Akun Facebook bernama “Podcast” (arsip) menyebarkan narasi ini dalam bentuk video berdurasi 3 menit 15 detik.

    Dengan klaim bahwa biji alpukat bisa meredakan nyeri otot, leher kaku, nyeri sendi kaki, dan sakit lutut, narator dalam video memperagakan langkah-langkah pengolahan biji alpukat yang bisa dilakukan.

    Pertama yakni mengupas kulit biji alpukat, lalu memotongnya menjadi bagian-bagian kecil. Setelah memasukkan potongan biji alpukat tersebut ke dalam wadah, langkah selanjutnya adalah menuangkan alkohol dengan konsentrasi 70 persen, sebanyak 35 ml.

    Larutan itu disebut perlu dibiarkan selama 2 jam, sebelum siap untuk digunakan. Biji alpukat yang dipakai bisa berasal dari alpukat yang telah matang maupun alpukat mentah.

    “Ini bagus sekali temen-temen, cukup semprotkan di area yang sakit ya. Ini bener-bener obat mujarab, obat rumahan. Jangan buang biji alpukat lagi. Buat ini di rumah Anda. Hanya butuh dua bahan, alkohol dan biji alpukat temen-temen,” kata narator video.

    Selama tiga hari berseliweran di Facebook, yakni dari Selasa (24/9/2024) sampai Jumat (27/9/2024), video ini sudah ditonton sebanyak 2 juta kali. Unggahannya sendiri telah memperoleh 32 ribu tanda suka dan 2.900 komentar.

    Tirto menjumpai narasi serupa juga diunggah dalam Bahasa Inggris, seperti di sini dan di sini.

    Namun, benarkah informasi itu?

    Hasil Cek Fakta

    Perlu diketahui mula-mula bahwa nyeri sendi adalah rasa sakit dan tidak nyaman pada sendi, yaitu jaringan yang menghubungkan dan membantu pergerakan antara dua tulang.

    Mengutip artikel Alodokter yang sudah ditinjau oleh dr. Pittara, nyeri sendi atau arthralgia merupakan gejala dari suatu kondisi medis, seperti radang sendi (artritis) dan peradangan pada bantalan sendi (bursitis).

    Jika dibagi berdasarkan letak dan jumlah sendi yang terasa nyeri, penyebab nyeri sendi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain nyeri sendi pada satu sendi dan nyeri sendi pada beberapa sendi.

    Salah satu sendi yang paling sering mengalami nyeri satu sendi adalah sendi lutut. Beberapa macam penyebab nyeri pada satu sendi yakni penyakit asam urat, peradangan pada jaringan pelapis sendi dan tendon, atau kerusakan tulang rawan di belakang tempurung lutut.

    Sementara nyeri sendi pada beberapa sendi bisa jadi disebabkan oleh penyakit autoimun, peradangan pada jaringan ikat, penyakit yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, demam rematik, atau efek samping obat-obatan tertentu.

    Pertanyaannya, apakah nyeri sendi tersebut bisa diatasi oleh campuran biji alpukat dan alkohol?

    Untuk memastikan hal itu, Tim Riset Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten.

    Dokter Nurul menegaskan, klaim di atas keliru karena tidak berdasarkan fakta ilmiah. Penelitian terkait biji alpukat dan alkohol untuk nyeri sendi pun belum dilakukan pada manusia.

    “Ada satu penelitian yang pernah dilakukan tahun 2020 itu dilakukan pada tikus dan mekanismenya pun dilakukan secara ideal dengan pemilihan bahan yang telah terukur, sedangkan klaim yang beredar tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian tersebut tidak bisa digeneralisir pada manusia karena belum pernah diujikan ke manusia,” ujarnya kepada Tirto, Jumat (27/9/2024).

    Lebih lanjut dr. Nurul menjelaskan, nyeri sendi memiliki banyak sebab, mulai dari kelelahan biasa hingga autoimun. Nyeri sendiri sendiri bisa menyerang di satu sendi hingga banyak sendi, karena itulah perlu dicari tahu terlebih dahulu sebab nyerinya.

    “Adapun pertolongan yang bisa dilakukan ketika nyeri sendi dirasakan yaitu istirahat dari aktivitas berat, kompres hangat di area yang nyeri, jika nyeri sendiri sudah berlangsung lebih dari 3 hari, posisikan persendian yang nyeri lebih tinggi dari posisi umumnya, misalnya ditopang bantal. Apabila nyeri sendi semakin berat, sebaiknya periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan yang tepat,” sambung dr. Nurul.

    Menyoal biji alpukat, seperti dikutip dari artikel Healthline, biji ini disebut mengandung berbagai macam asam lemak, serat makanan, karbohidrat, dan sedikit protein.

    Sebuah studi dari para peneliti di Pennsylvania State University (Penn State), Amerika Serikat, memang sempat mengungkap potensi sifat anti-inflamasi (mengurangi peradangan dan meredakan nyeri) dari ekstrak biji alpukat.

    Untuk menentukan sifat anti-inflamasi dari ekstrak biji alpukat, para peneliti menggunakan model kultur sel dan enzim yang penting dalam respons imun dan penyakit inflamasi.

    Para peneliti menjelaskan, sifat anti-inflamasi ditemukan karena biji alpukat kaya akan polifenol. Polifenol sendiri adalah zat alami dengan efek antioksidan, yang dapat membantu melindungi kesehatan di tingkat sel.

    Meskipun hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal “Advances in Food Technology and Nutritional Sciences” (2019) ini menjanjikan, para peneliti mengakui bahwa itu hanya langkah pertama dalam mengonfirmasi potensi anti-inflamasi dari biji alpukat.

    “Langkah selanjutnya, sebelum kita dapat menarik kesimpulan lebih lanjut tentang aktivitas anti-inflamasi dari ekstrak biji alpukat ini, adalah merancang studi model hewan,” kata salah satu direktur Pusat Makanan Tumbuhan dan Jamur untuk Kesehatan, Penn State, Joshua Lambert.

    Penelitian tersebut pun belum menjelaskan langkah-langkah penggunaan biji alpukat sebagai obat anti-inflamasi.

    Sebuah penelitian oleh Bangar, dkk, yang dipublikasikan di jurnal “Food Chemistry: X” pada tahun 2022 juga mengungkap temuan senada soal adanya sifat anti-inflamasi pada ekstrak biji alpukat.

    Dalam kesimpulannya, penelitian itu menyebut studi in vitro dan in vivo pada model hewan di sepanjang garis sel manusia, yang menggunakan ekstrak biji alpukat, telah membuktikan sifat-sifatnya yang meningkatkan kondisi kesehatan, seperti antioksidan yang kuat, anti-mikroba, anti-kanker, anti-obesitas, anti-inflamasi, antidiabetes, dan agen antineurogeneratif.

    Beberapa percobaan telah dilakukan untuk memvalidasi keamanan konsumsi biji alpukat. Namun demikian, laporan tentang mekanisme aksi dan metabolismenya pada manusia masih terbatas.

    “Investigasi mendalam tentang keamanan dan aktivitas farmakologis senyawa tertentu dari ekstrak biji alpukat untuk aplikasi farmasi dan makanan perlu dibuktikan,” tulis kesimpulan studi itu.

    Sementara itu, alkohol pada konsentrasi 70 persen seringkali digunakan sebagai disinfektan. Belum ada penelitian yang membuktikan soal penggunaan obat oles dari campuran biji alpukat dan alkohol pada manusia.

    Senada dengan pernyataan dr. Nurul, beberapa cara mengatasi nyeri sendi, seperti dinukil dari artikel Alodokter, yakni beristirahat yang cukup, mengompres bagian sendi yang bengkak dengan kantong es selama 15 menit beberapa kali dalam sehari, menggunakan obat nyeri sendi dan otot yang dijual bebas di apotek (seperti paracetamol atau ibuprofen), dan merendam sendi yang nyeri di air hangat atau mandi air hangat.

    Masyarakat perlu melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami nyeri sendi disertai gejala lain salah satunya sendi terlihat kemerahan dan ketika nyeri tidak membaik setelah melakukan perawatan mandiri dalam 2 minggu.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa ramuan kesehatan berupa campuran biji alpukat dan alkohol sebagai obat oles untuk mengatasi nyeri sendi bersifat false and misleading (salah dan menyesatkan).

    Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, menyampaikan, nyeri sendi perlu dicari tahu penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

    Klaim yang beredar disebut tidak berdasar ilmiah dan belum diujicobakan ke manusia, maka sebaiknya cara ini tidak dilakukan mengingat dampak atau efek samping yang bisa terjadi. Apabila keluhan nyeri sendi selalu berulang dan bertambah berat, lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23009) [HOAKS] Tautan Pendaftaran Penerima Bansos PKH

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sejumlah akun Facebook membagikan tautan pendaftaran peserta Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.

    Tautan pendaftaran peserta PKH dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada September 2024. Tautan tersebut dibagikan dengan narasi sebagai berikut:

    PENDAFTARAN PENERIMAAN BANSOS gratisPENDAFTARAN PENERIMAAN BANSOS GRATISSilahkan Daftarkan Data Diri Anda untuk Penerimaan Bansos Gratis

     

    Hasil Cek Fakta

    Tautan yang dibagikan oleh akun-akun tersebut diperiksa menggunakan WhereGoes, untuk mengetahui situs yang dituju.

    Hasilnya, tautan tidak mengarah ke situs resmi Kemensos.

    Sementara itu, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kemensos mensyaratkan calon penerima bansos wajib terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    DTKS adalah adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.

    DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.

    Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.

    Sebagai informasi, hoaks terkait bansos PKH kerap beredar di media sosial.

    Sebelumnya, penelusuran Kompas.com juga telah membantah informasi terkait pendaftaran penerima bansos PKH melalui Telegram.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan pendaftaran penerima bansos PKH yang dibagikan oleh sejumlah akun Facebook adalah hoaks.

    Setelah diperiksa menggunakan WhereGoes, tautan yang dibagikan oleh sejumlah akun tersebut tidak mengarah ke situs resmi Kemensos. 

    Sementara itu, Kemensos menetapkan calon penerima bansos wajib terdaftar di DTKS.

    Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23008) Benar, Video Seorang Pria Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang Dicampur Semen

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/09/2024

    Berita



    Video yang memperlihatkan seorang pria meminum adonan semen dan memakan pisang yang dicocol dengan semen, beredar di media sosial.

    Video berdurasi 2 menit 19 detik itu diunggah ke Facebook oleh akun ini pada 17 September 2024. "Nikmati cita rasa minuman favorit Anda dalam semen, bukan teh dan kopi," bunyi judul video tersebut.

    Tempo menerima permintaan dari pemeriksa fakta Bangladesh untuk memverifikasi kebenaran konten tersebut. Hingga artikel ini dimuat, video itu telah disaksikan lebih dari 10 juta kali dan mendapat lebih dari 14.900 komentar. Dalam kolom komentar akun Zaynah Mirzadeh menyebut pria dalam video mengalami gangguan yang disebut Pica. 



    Apa benar pria dalam video di atas menikmati makanan dan minuman yang dicampur semen? 

    Hasil Cek Fakta



    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim cek fakta Tempo terlebih dahulu memfragmentasi video dengan menggunakan perangkat InVid. Selanjutnya penelusuran jejak digital dilakukan dengan perangkat reverse image Google. 

    Hasilnya, video pria yang menikmati makanan dan minuman bercampur semen tersebut adalah benar terjadi. Pria tersebut adalah Haris Daeng Ngalle, warga Takalar, Sulawesi Selatan.     

    Sumber Video

    Pada menit ke-02:07, video tersebut memperlihatkan sebuah toko bangunan, tempat Haris Daeng Ngalle bekerja. Video identik beredar di TikTok yang diunggah akun @harisngalle pada 2 November 2023. Saat itu, Haris menunjukkan toko bangunan tempat ia bekerja sebagai buruh kuli panggul.  

    Video lainnya di YouTube menunjukkan ketika Haris mengenakan kaos yang identik seperti dalam video di atas. 

    Aksi Haris memakan semen mendapat pemberitaan yang luas oleh sejumlah media kredibel. Kanal YouTube KOMPASTV memuat video Haris dengan judul "Viral Aksi Pria di Takalar Sudah 3 Tahun Makan Semen, Begini Kondisinya". Diunggah pada 13 September 2023.



    KOMPAS TV dan Okezone pernah memberitakan perilaku tak biasa Aris Daeng Ngalle yang sudah Ia lakukan selama tiga tahun. Kebiasaan itu bermula saat warga Pattalassang, Takalar, Sulsel ini terjebak di gudang semen. 

    Ia juga mengimbau kepada orang lain untuk jangan meniru aksi berbahayanya ini, meski ia hingga saat ini masih diberi kesehatan.



    Dilansir dari Liputan6.com, pria yang akrab disapa Rumbu itu memang diketahui bekerja sebagai penjaga gudang semen sekaligus buruh angkut semen di salah satu toko bangunan yang ada di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. 

    Rumbu bercerita, kebiasaannya mengonsumsi semen itu bermula kala ia terjebak di dalam gudang semen tempat ia bekerja. "Saya sudah bekerja sekitar 10 tahun. Dan pernah terjebak di gudang semen seharian. Jadi, di situ saya sempat putus asa. Tetapi, saya berdoa kepada Allah untuk disatukan dengan semen," dia menceritakan. 

    Sejak 2021, Rumbu bisa meneguk semen sebanyak tiga hingga empat gelas dalam sehari. Ia mengklaim, lelah di badannya hilang usai meneguk segelas air semen.

    "Saya sudah 10 tahun jadi kuli panggul. (Tapi) tahun 2021 pertama kali minum semen," ujarnya, dikutip dari Detik Sulsel.

    Namun spesialis penyakit dalam dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH kepada Detik mengatakan, efek segar yang dirasakan Rumbu itu setelah minum semen merupakan efek plasebo yaitu efek yang dipicu karena faktor psikis atau keyakinan

    Aru mengatakan bahwa mengkonsumsi atau meminum semen justru berisiko dan memicu efek samping serius. Sebab, zat-zat berbahaya yang terkandung dalam semen dapat memicu terbentuknya endapan di ginjal seperti batu ginjal. Terlebih, bisa menyebabkan obstruksi atau sumbatan di dalam usus.

    "Saat ini mungkin tidak mengganggu. Tapi di kemudian hari bisa mempengaruhi organ tubuh. Kandungan semen adalah oksida kapur, oksida silika, oksida alumnia, dan oksida besi," imbuhnya.

    "Seperti semen yang sudah dicampur pasir atau batu. Ini berbahaya karena adonan ini bisa mengeras di dalam usus dan menyebabkan obstruksi atau sumbatan," katanya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim pria makan dan minum adonan semen adalahbenar. 

    Namun mengkonsumsi atau meminum semen merupakan tindakan yang berisiko dan dapat memicu efek samping serius. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam semen dapat memicu terbentuknya endapan di ginjal seperti batu ginjal dan sumbatan di dalam usus.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23007) Keliru, Konten Berisi Klaim Bupati Brebes Terinfeksi Virus Monkeypox

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/09/2024

    Berita



    Video berdurasi 16 detik yang diklaim bahwa Bupati Brebes terinfeksi virus monkeypox, beredar di Instagram [ arsip ]. Dalam video yang beredar 23 September 2024 itu, memuat narasi tentang virus monkeypox sudah sampai hingga ke Brebes, Jawa Tengah, dengan Bupati setempat yang menjadi salah satu korbannya.

    Selain itu, konten tersebut juga memuat klaim bahwa masyarakat harus menggunakan masker agar terhindar dari virus monkepox. Video itu kemudian diikuti dengan promosi produk masker.  



    Lantas benarkah foto dalam video ini adalah Bupati Brebes yang menjadi korban virus cacar monyet? Dan Apakah pencegahan cacar monyet dengan masker?

    Hasil Cek Fakta



    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan statistik (Dinkominfotik) Kabupaten Brebes Tatag Koes Adianto, dalam pernyataan resminya mengatakan, Informasi yang menyebutkan bupati brebes menjadi korban virus monyet atau Monkeypox tidak benar. 

    “Kabar tersebut dipastikan tidak benar atauhoax,” kata Tatag pada Sabtu 7 September 2024.

    Setelah dilantik sepekan lalu, pejabat Bupati Brebes Djoko Gunawan masih beraktivitas. Pada Selasa 24 September 2024, RRI memberitakan penjabat Bupati Brebes yang baru Djoko Gunawan menghadiri pisah sambut dengan PJ Bupati sebelumnya, Iwanuddin Iskandar di pendopo setempat. 

    Keesokan harinya, Rabu 25 September, Djoko menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap pelayanan di RSUD Brebes, sebagaimana diberitakan Suara Merdeka.

    Sementara Inneke Tri Sulistyowati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengungkapkan hingga saat ini tidak ada laporan yang menyebutkan ada warga di Kabupaten Brebes yang terpapar virus Monkeypox. 

    Pasien yang sebelumnya diduga terserang virus Mpox dan dirawat di RSUD Brebes, hasil pemeriksaannya negatif tersebut. Setelah mendapatkan pemeriksaan dokter spesialis kulit diketahui pasien tersebut hanya menderita cacar air atau varicella. Pasien pada Jumat 6 September 2024 kondisinya sudah baik dan diperbolehkan pulang. 

    “Kami pastikan sejauh ini di Kabupaten Brebes sampai dengan saat ini tidak ada Monkeypox, Brebes Zero Mpox atau cacar monyet,” kata Inneke.

    Mengenal Virus Monkeypox dan Cara Mencegahnya

    Dikutip dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet dan dapat menyebar antarmanusia, terutama melalui kontak dekat, dan terkadang dari lingkungan ke manusia melalui benda dan permukaan yang telah disentuh oleh penderita mpox. 

    Gejala umum dari monkeypox yaitu meliputi ruam yang dapat berlangsung selama 2–4 ??minggu yang diikuti dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, energi rendah dan pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening). Ruam tampak seperti melepuh atau luka yang dapat terjadi di wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, daerah genital dan/atau anus. Lesi ini juga dapat ditemukan di mulut, tenggorokan, anus, rektum atau vagina, atau di mata.  

    Mpox menyebar dari orang ke orang terutama melalui kontak dekat dengan seseorang yang menderita mpox. Kontak dekat meliputi kontak kulit ke kulit seperti menyentuh atau berhubungan seks, kontak mulut ke mulut, atau kontak mulut ke kulit seperti berciuman, serta berbicara atau bernapas berdekatan, yang dapat menghasilkan partikel pernapasan yang menular. 

    Selama wabah global yang dimulai pada tahun 2022, virus tersebut sebagian besar menyebar melalui hubungan seksual.

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan beberapa langkah mencegah penyebaran infeksi virus cacar monyet seperti mencuci tangan dengan baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau seseorang yang terinfeksi, menghindari kontak langsung dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus atau dengan orang yang terinfeksi. 

    WHO juga merekomendasikan penggunaan masker saat berada dalam satu ruangan dengan pasien cacar monyet. Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Dr. Eggi Arguni juga merekomendasikan bagi seseorang yang terinfeksi cacar monyet untuk menggunakan masker, menutupi bagian tubuh yang ruam, menghindari kontak dengan orang lain. 

    Di Indonesia sendiri seperti dikutip dari arsip berita Tempo, hingga Agustus 2024, tercatat 88 kasus cacar monyet (Mpox) yang ditemukan dan sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh. Dari sisi penyebaran, kasus cacar monyet paling banyak ditemukan di Jakarta 59 kasus, Jawa Barat 13 kasus dan Banten 9 kasus serta Jawa Timur 3 kasus. Kondisi tersebut tergolong menurun jika dibanding data 2023.  

    Kesimpulan



    Hasil video dengan durasi 16 detik memperlihatkan sebuah gambar diklaim merupakan kondisi Bupati Brebes yang menjadi korban virus monkeypox dan cara mencegahnya hanya menggunakan masker adalahkeliru. 

    Penjabat Bupati Brebes masih beraktivitas dalam sepekan ini. Sementara untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet tidak semata-mata hanya menggunakan masker.  

    Rujukan