• (GFD-2025-28076) Hoaks Tautan Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/07/2025

    Berita

    tirto.id - Program Sekolah Rakyat resmi beroperasi pada Juli 2025. Sekolah Rakyat merupakan program pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) yang menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari kelompok ekonomi rentan. Pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    ADVERTISEMENT

    Baca juga:Program Sekolah Rakyat Hadir di Timur Indonesia

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Di tengah ramai perbincangan soal Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi, beredar narasi di media sosial mengenai pembukaan pendaftaran guru Sekolah Rakyat. Dalam narasi tersebut disebutkan bahwa Kemensos membuka lowongan untuk jabatan fungsional guru Sekolah Rakyat tahun anggaran 2025 sebanyak 1.554 formasi.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Informasi yang beredar juga menyebutkan bahwa proses seleksi akan mencakup tes psikologi, tes kemampuan bahasa inggris, serta wawancara yang dilakukan secara daring.
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Narasi itu disebarkan oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “Kemensosinfo”(arsip), “loker Terbaru 2025” dan “Info terkini 2025-2026”, pada periode Senin (14/7/2025) hingga Senin (21/7/2025). Sejumlah unggahan tersebut menyertakan tautan, yang diklaim sebagai formulir pendaftaran. Masyarakat yang tertarik untuk menjadi guru Sekolah Rakyat diminta untuk mengklik tautan tersebut.

    Periksa Fakta Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat. foto/hotline periksa fakta tirto

    ADVERTISEMENT

    Sepanjang Senin (14/7/2025) hingga Kamis (24/7/2025) atau selama 10 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 533 tanda suka, 65 komentar dan telah dibagikan sebanyak 26 kali dibagikan.

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba mengakses tautan situs yang disertakan di bagian akhir unggahan Facebook tersebut. Kami diarahkan ke laman situs pengisian formulir yang memintakan data pribadi, berupa nama lengkap sesuai KTP, nomor Telegram, dan asal provinsi.

    Namun, situs formulir itu sama sekali tidak mencantumkan logo instansi resmi pemerintah, bahkan tidak ada logo Kementerian Sosial atau instansi pemerintah lain yang terkait dengan Sekolah Rakyat. Situs tersebut juga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal rekrutmen guru Sekolah Rakyat seperti yang tertera dalam klaim.

    Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian menunjukkan, tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terafiliasi dengan situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) atau instansi lain yang bertanggung jawab melaksanakan program rekrutmen guru Sekolah Rakyat.

    Domain utama dari situs tersebut adalah daftarsekarang42.ddguirel.cyou. Domain atau alamat asal situs-situs tersebut bahkan tidak ada yang berakhiran .go.id, mengindikasikan situs tersebut tidak dikelola oleh pemerintah. Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.

    Meski mencatut nama dan logo Kemensos, Sejumlah akun yang menyebarkan klaim tersebut juga bukan merupakan akun Facebook resmi milik Kemensos. Sebagai informasi, akun Facebook resmi milik instansi tersebut bernama “Kementerian Sosial RI” terverifikasi resmi centang biru dan memiliki total pengikut sebanyak 214 ribu per Kamis (24/7/2025).

    Dikutip dari situs resmi Kemensos, pada awal Juni 2025 instansi tersebut memang membuka pendaftaran sebanyak 1.554 formasi jabatan fungsional guru ahli pertama untuk nantinya ditempatkan pada Sekolah Rakyat, yang tersebar di 100 lokasi tahap pertama penyelenggaraan. Syarat utama mengikuti seleksi ini adalah mengantongi sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG).

    “Untuk memenuhi proses pembelajaran di Sekolah Rakyat, tentunya kita sama-sama tahu, diperlukan guru. Sebagai tahapan dari penunjukkan guru tersebut, perlu adanya seleksi calon guru. Calon guru dimaksud merupakan lulusan PPG yang diselenggarakan oleh teman-teman Kemendikdasmen,“ ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Robben Rico di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

    Proses seleksi guru ini dilaksanakan oleh Kemensos melalui kolaborasi lintas kementerian, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pengadaannya dilakukan secara transparan dan tanpa dipungut biaya apapun atau gratis.

    Pendaftaran guru Sekolah Rakyat bisa dilakukan di antaranya melalui situs resmi https://ppg.dikdasmen.go.id/seleksi-guru-sekolah-rakyat. Namun, mengutip penjelasan dalam situs tersebut proses penetapan dan pengumuman calon guru Sekolah Rakyat telah dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2025.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau unggahan yang menyertakan tautan pendaftaran guru Sekolah Rakyat yang tersebar di media sosial pada Juli 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Akun media sosial penyebar klaim ini bukan akun resmi dari Kemensos. Tautan yang terdapat di unggahan juga mengarahkan ke situs yang tidak terkait sama sekali dengan Kemensos atau instansi pemerintah lain yang terkait dengan pendaftaran guru Sekolah Rakyat.

    Tautan semacam ini dikhawatirkan merupakan modus penipuan atau pencurian data pribadi atau phishing.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28075) [HOAKS] Tautan untuk Dapat Bantuan Dana Guru Honorer dan ASN

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi adanya bantuan dana yang ditujukan kepada guru honorer dan guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN).

    Informasi itu menyebutkan, guru honorer akan mendapatkan bantuan Rp 4,6 juta dan guru ASN mendapatkan Rp 3,2 juta.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu hoaks.

    Informasi bantuan dana untuk guru honorer dan guru ASN dibagikan oleh akun Facebook ini pada 15 Juli 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Telah terbuka Bantuan Dana Untuk Guru Asn Dan Guru Honorer!Daftarkan diri anda sekarang di link resmi kami, Wajib Menggunakan Telegram!

    Screenshot Hoaks, tautan bantuan dana guru honorer dan ASN

    Hasil Cek Fakta

    Pemerintah memang menganggarkan dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk guru honorer. Namun, nominal bantuan adalah Rp 600.000, bukan Rp 4,6 juta.

    Diberitakan Kompas.com, kuota penerima BSU ditetapkan sebanyak 565.000 guru honorer di seluruh Indonesia. Pencairan bantuan dijadwalkan pada Juli 2025.

    Rinciannya untuk 288.000 guru di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen), serta 277.000 guru di bawah Kementerian Agama (Kemenag).

    Adapun guru ASN tidak termasuk dalam kriteria pekerja yang berhak menerima BSU 2025 sesuai ketentuan pemerintah.

    Sementara itu, tautan yang disebarkan di Facebook dan diklaim untuk mendapatkan bantuan dana guru honorer terindikasi phishing atau pencurian data.

    Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, nomor akun Telegram, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan.

    Awas, jangan memasukkan data pribadi apa pun ke situs tersebut!

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana untuk guru honorer dan guru ASN yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Pemerintah memang menganggarkan BSU Rp 600.000 (bukan Rp 4,6 juta) untuk guru honorer, tetapi guru ASN tidak termasuk dalam penerima bantuan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28074) [HOAKS] Siswa Penerima 700 Piala Tidak Diterima SMA dan Putus Sekolah

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Siswa berprestasi penerima 700 piala dikabarkan tidak diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan kini putus sekolah.

    Siswa itu bernama Aristawidya Maheswari yang sebelumnya sekolah di SMPN 92 Jakarta.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Informasi mengenai siswa penerima 700 piala tidak diterima SMA dan putus sekolah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (22/7/2025):

    Siswa Berprestasi Peraih 700 Piala Tidak Diterima Di SMA Negeri Manapun Akhirnya Putus Sekolah

    Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberikan penjelasan mengenai tak diterimanya Aristawidya Maheswari usia 15 tahun di SMA mana pun pada penerimaan peserta didik baruArista merupakan seorang siswi yang berpretasi yang berhasil meraih 700 piala yang merupakan alumnus SMPN 92 Jakarta.

    Pengunggah menyertakan dua foto menampilkan seorang siswa berkacamata memegang sebuah piala dan foto lain menampilkan ia berdiri di depan rak kaca penuh pialah.

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang diunggah oleh pengguna Facebook bukanlah sosok Arista. Foto serupa ditemukan dalam artikel Kompas.com dan Solopos.

    Foto yang dipakai menampilkan Elvaretta Cicelyana Yocelyn, siswa asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

    Ia juga merupakan siswa berprestasi karena memiliki sekitar 700 piala. Pada 2020, ia baru berusia 10 tahun sehingga belum menempuh pendidikan menengah.

    Sementara, isu mengenai seorang pelajar bernama Aristawidya Maheswari yang tidak di SMA mana pun telah diluruskan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

    Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Arista mendaftar jalur afirmasi pada tanggal 19 Juni 2020.

    Ia mengikuti PPDB dengan memilih SMA 12, SMA 6, dan SMA 121, tetapi belum berhasil diterima karena kalah dari segi usia.

    Kemudian, ia mengikuti jalur zonasi pada bulan berikutnya dengan mendaftar di SMA 36, 59, dan SMA 53, tetapi belum lolos juga.

    Sementara ketika mendaftar jalur prestasi non-akademis, tetapi hanya melampirkan prestasi kejuaraan tingkat kotamadya.

    "Sementara yang lain-lain itu, yang lain para pesaingnya adalah tingkat nasional, tingkat internasional, sama tingkat DKI," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Syaefuloh Hidayat.

    Disdik lantas menawarkan Arista untuk mencoba jalur tahap akhir, tatapi ia menolak.

    Dengan nilai 7.763, Arista masih dimungkinkan dapat diterima di SMA Negeri 115. Namun, Arista tidak berminat dengan tawaran tersebut.

    Arista baru berubah pikiran di hari akhir pendaftaran sekolah, yakni pada 8 Juli 2020.

    "Pukul 15.01 beliau baru menyampaikan ke kita kalau okay saya mau mendaftar di 115. Sistemnya sudah tutup. Sudah enggak bisa lagi, kami sudah enggak bisa memasukkan itu," kata dia.

    Namun setelah gagal pada periode pendaftaran di tahun tersebut, Arista tidak putus sekolah.

    Ia sempat masuk sekolah swasta, kemudian mengikuti tes mutasi ke sekolah negeri. Arista bersekolah di SMAN 61 Jakarta.

    Melalui unggahan di akun Instagramnya, tampak mengunggah kegiatannya di sekolahnya. Kemudian pada 2023, ia diterima kuliah di ISI Yogyakarta.

    Unggahannya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai siswa penerima 700 piala tidak diterima SMA dan putus sekolah disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto yang dipakai menampilkan Elvaretta Cicelyana Yocelyn, siswa berprestasi asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

    Sementara, isu tidak diterimanya siswa berprestasi Aristawidya Maheswari di SMA Negeri mana pun telah diluruskan Disdik Jakarta.

    Ia tidak putus sekolah dan melanjutkan pendidikan di SMAN 61 Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28073) [HOAKS] Video Stadion Pakansari Bogor Digunakan untuk Tempat Mesum

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video menampilkan area Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat yang dinarasikan sebagai tempat mesum.

    Dalam video, tampak seorang pengendara motor memergoki pasangan yang diklaim tengah melakukan perbuatan tidak senonoh.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan area Stadion Pakansari, Bogor digunakan untuk tempat mesum dibagikan sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang diklaim menampilkan beberapa pasangan sedang melakukan perbuatan mesum.

    Salah satu akun menulis keterangan demikian:

    Astagfirullah Stadion Pakansari Alih Fungsi Menjadi Tempat Mesum

    Setelah ditelusuri, video tersebut ternyata bersumber dari akun Instagram seorang motovlogger @_bemskuy.

    Melalui video yang diunggah di akun Instagram @lapor_pakbupati, pemilik akun @_bemskuy menyampaikan bahwa konten itu merupakan settingan.

    Ia juga meminta maaaf karena konten soal Stadion Pakansari digunakan sebagai tempat mesum telah membuat kegaduhan di masyarakat. 

    "Saya Bemskuy, saya mohon maaf atas kejadian video viral tersebut," ujar pemilik akun Instagram @_bemskuy.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Bogor, Asnan menyebut, motovlogger @_bemskuy telah berjanji tidak akan mengunggah konten serupa yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

    "Tadi pemilik akun yang membuat kontennya kita panggil ke ruangan. Mereka menyatakan bahwa video yang beredar itu hanya untuk kebutuhan konten dan di-setting. Mereka juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi," kata Asnan. 

    Pemerintah Kabupaten Bogor pun mengimbau masyarakat lebih bijak dalam bermedia sosial.

    Jika memang menemukan kejadian yang melanggar ketertiban di sekitar area Stadion Pakansari, bisa langsung melapor ke Satpol PP yang berjaga di beberapa titik jalan lingkar stadion.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan area Stadion Pakansari, Bogor digunakan untuk tempat mesum merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Faktanya, video tersebut  hanya sekadar settingan untuk kebutuhan konten.

    Video itu diunggah pertama kali oleh akun Instagram motovlogger @_bemskuy. Pemilik akun  telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya. 

    Rujukan