• (GFD-2025-28612) [SALAH] Penghasilan Pekerja Seks Komersial Bakal Kena Pajak

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 25/08/2025

    Berita

    Pada Kamis (7/8/2025) akun Facebook “Tenggara Selatan” membagikan foto [arsip] disertai narasi:

    “PARAH! PSK PUN JADI ASET NEGARA!

    Mulyani Mulyani benar-benar dah

    ngitung pajaknya gimana coba?

    Apa akan di tungguin pas ngamar berapa jumlah nasabahnya kali HET wilayahnya di bagi seper sekian persen yg harus di BAYAR ke NEGARA?

    Psk yg dah bayar pajak sekalian stempel pusernya ye 😵‍💫

    PEJABAT SINTING, rakyat di buat nangis dan ketawa”

    Hingga Senin (25/8/2025) unggahan mendapat 49 tanda suka, lebih dari 50 komentar, dan dibagikan ulang hampir 10 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.

    Isu mengenai rencana pengenaan pajak penghasilan terhadap pekerja seks komersial (PSK) awalnya muncul dari pernyataan Mekar Satria Utama, mantan Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

    Melansir dari pemberitaan kompas.com, Satria menjelaskan tentang ketentuan subjektif dan objektif dalam penetapan status Wajib Pajak sesuai Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh). Namun, belakangan ini pernyataan lama tersebut kembali beredar di media sosial dan disalahartikan oleh publik.

    Menanggapi hal itu, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP saat ini, Rosmauli, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

    “Tidak ada kebijakan khusus untuk memungut pajak dari pekerja seks komersial,” ujar dia pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Pernyataan tersebut bukan pengumuman kebijakan, dan konteksnya tidak relevan,” tegasnya.

    Sebagai informasi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan terhadap individu maupun badan usaha atas penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun pajak. Penghasilan tersebut tidak terbatas pada gaji, melainkan juga mencakup keuntungan usaha honorarium, hadiah dan sumber pendapatan lainnya. Di Indonesia, jenis PPh diklasifikasikan berdasarkan asal penghasilannya.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “penghasilan pekerja seks komersial bakal kena pajak” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28611) [SALAH] Ustaz Yusuf Mansyur Meninggal Dunia pada 24 Agustus 2025

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Kiswantoro Informasi” pada Minggu (24/8/2025) mengunggah tautan [arsip] yang menampilkan kumpulan foto Ustaz Yusuf Mansyur disertai narasi:

    “Innalillahi.. Sampaikan Kabar Duka, Ust. Yu5uf Man5ur: Telah Berpulang Ke Rahmatullah Gurunda Mulia Huzaemah Tahido Yanggo”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran dengan mengunjungi akun Instagram terverifikasi milik Ustaz Yusuf Mansyur (@yusufmansurnew).

    Akun tersebut masih mengunggah stories pada Senin (25/8/2025). Sebelumnya, akun Ustaz Yusuf Mansyur juga masih mengunggah video reels kegiatannya pada Minggu (24/8/2025).

    Selain itu, tidak ditemukan pemberitaan dari media kredibel mana pun yang menyebutkan Ustaz Yusuf Mansyur meninggal dunia pada Minggu (24/8/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan foto berisi klaim “Ustaz Yusuf Mansyur meninggal dunia pada 24 Agustus 2025” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28610) Tidak Benar Foto Noel Dirawat di Rumah Sakit Usai Terjaring OTT

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/08/2025

    Berita

    tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer. Noel, sapaan akrabnya, terjerat OTT KPK terkait kasus pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

    ADVERTISEMENT

    Di tengah ramainya pemberitaan dan perbincangan publik mengenai penangkapan tersebut, sebuah unggahan tersebar di media sosial menampilkan foto yang diklaim menunjukkan Noel tengah dirawat di rumah sakit. Dalam foto itu, terlihat seorang pria yang diduga Noel terbaring di ranjang rumah sakit dengan beberapa alat medis terpasang di bagian dadanya.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Narasi itu diunggah oleh akun Facebook bernama “Putri Pratiwi Agustin”(arsip) Jumat (22/8/2025). Unggahan tersebut menulis bahwa Noel masuk rumah sakit pada Kamis (21/8/2025) setelah terjaring OTT KPK. Kondisinya dilaporkan menurun, diduga karena kadar gula darah yang melonjak drastis, dan mendapatkan penanganan medis intensif di ruang perawatan.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    “Setelah terjaring OTT oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Beredar di medsos foto wamenaker di rawat. Berdasarkan berita terbaru, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Noel Ebenezer masuk rumah sakit pada Kamis (21/8/2025) setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Kondisinya dilaporkan menurun, diduga karena kadar gula darah yang melonjak drastis, dan ia mendapatkan penanganan medis intensif di ruang perawatan. #viral,” bunyi keterangan takarir unggahan tersebut.
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    PERIKSA FAKTA Tidak Benar Foto Noel Dirawat di RS Usai Terjaring OTT KPK.

    Sepanjang Kamis (21/8/2025) hingga Senin (25/8/2025), atau selama tiga hari tersebar di Facebook, unggahan tersebut telah memperoleh 36 reaksi, 32 komentar dan tiga kali dibagikan. Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Noel masuk RS usai kena OTT KPK?

    ADVERTISEMENT

    Hasil Cek Fakta

    Tirto melakukan penelusuran terhadap foto yang beredar menggunakan fitur reverse image search dari Google Images. Hasilnya menunjukkan bahwa foto serupa memang beredar luas di media sosial dan beberapa pemberitaan, namun tidak ditemukan informasi valid mengenai konteks atau asal-usul asli foto tersebut.

    Lebih lanjut, kami juga menelusuri informasi terkait dengan menggunakan sejumlah kata kunci yang relevan. Hasilnya, ditemukan klarifikasi resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai isu ini.

    Melansir pemberitaan Detik, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa kondisi Immanuel Ebenezer dalam keadaan sehat setelah diamankan dalam OTT pada Rabu (20/8/2025). Ia juga membantah bahwa lokasi dalam foto yang beredar adalah di lingkungan KPK.

    "Foto tersebut kami pastikan bukan di KPK. Kondisi yang bersangkutan saat ini dinyatakan sehat," kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, seperti yang dilansir dari Detik, Jumat (22/8/2025).

    Selain klarifikasi dari pihak KPK, bukti visual juga memperkuat bahwa klaim yang beredar di media sosial tidak sesuai fakta. Video yang direkam oleh reporter Tirto memperlihatkan Noel hadir dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, pada Jumat (22/8/2025).

    Dalam video tersebut, Noel tampak keluar bersama para tersangka lain dengan mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK. Mantan Ketua Relawan Jokowi Mania tersebut bahkan sempat tersenyum dan mengacungkan jempol ke arah jurnalis. Momen ini jelas membantah klaim bahwa Noel sedang dirawat di rumah sakit akibat sakit usai terjaring OTT KPK.

    Sesaat sebelum naik ke mobil tahanan, Noel juga sempat menyampaikan bahwa dirinya berharap mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

    "Semoga saya mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo," kata Noel sebelum naik ke mobil tahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, Noel juga menyampaikan permohonan maafnya kepada Prabowo dan kepada keluarganya. Noel berkilah tidak terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Dia berdalih kasus yang menjeratnya ini bukanlah pemerasan.

    "Pertama, saya meminta maaf kepada Presiden Pak Prabowo. Kedua, kasus saya bukan kasus pemerasan, agar narasi di luar tidak menjadi narasi yang kotor dan memberatkan saya," ucap Noel dalam kesempatan itu.

    Hingga artikel ini ditulis pada Senin (25/8/2025), belum ada bukti atau konfirmasi bahwa Noel sakit dan harus dirawat di rumah sakit setelah ditangkap.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim yang menyebut bahwa Wamenaker Immanuel Ebenezer sakit dan dirawat di rumah sakit usai terjaring OTT KPK bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa kondisi Immanuel Ebenezer dalam keadaan sehat setelah diamankan dalam OTT pada Rabu (20/8/2025). Selain itu, Noel juga nampak sehat hadir dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, pada Jumat (22/8/2025).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28609) [HOAKS] Penjaga Mercusuar La Jument Perancis Digaji Rp 18 Miliar

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Mercusuar La Jument yang terletak di lepas pantai Brittany, Perancis menjadi perbincangan di dunia maya karena informasi menarik terkait penjaganya.

    Di media sosial, tersiar narasi bahwa penjaga mercusuar tersebut digaji 12 juta dollar atau Rp 18 miliar. Situasi laut dan ombak yang mencekam membuat orang-orang enggan mengambil pekerjaan tersebut.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi mengenai penjaga mercusuar La Jument digaji Rp 18 miliar per tahun disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna media sosial menyertakan gambar sebuah mercusuar, disertai teks berikut:

    Pekerjaan ini Di Bayar $ 1,2 Juta Per Tahun Tapi Malah Tidak Ada Yang Berminat

    Sementara, berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada 30 Mei 2025:

    Mercusuar La Jument di lepas pantai Brittany, Prancis pernah menawarkan gaji fantastis Rp18 miliar/tahun untuk penjaganya.

    Namun, pekerjaan ini nyaris tak ada peminat karena lokasinya yang mengerikan.

    Terletak di tengah Samudra Atlantik yang ganas, mercusuar ini terus diterjang ombak setinggi gedung dan badai dahsyat.

    Penjaga harus hidup dalam isolasi total - tanpa tetangga, toko, atau sinyal ponsel, hanya dikelilingi kesunyian dan deru ombak.

    Foto ikonik Jean Guichard (1989) menunjukkan ombak raksasa nyaris menelan mercusuar saat masih ada penjaga di dalamnya.

    Pada 1991, mercusuar akhirnya diotomatisasi karena dianggap terlalu berbahaya untuk manusia.

    Hasil Cek Fakta

    Mercusuar La Jument menjadi sorotan setelah jepretan fotografer asal Perancis, Jean Guichard yang diikutkan dalam World Press Photo.

    Pada 1 Februari 1990, ia memotret secara dramatis penjaga mercusuar tampak berdiri di pintu menara, di tengah ombak yang menerjang bangunan tersebut.

    Kementerian Transisi Ekologi Perancis meluruskan informasi keliru mengenai penjaga mercusuar di La Jument.

    Berdasarkan informasi di situs web kementrian tersebut, menara suar tersebut kini dioperasikan secara otomatis dan tidak lagi membutuhkan penjaga.

    Mercusuar La Jument tercatat di situs Direktorat Antarwilayah Wilayah Barat Laut Atlantik Utara (DIRM NAMO).

    Kendati demikian, tidak ada lowongan kerja sebagai penjaga mercusuar dengan gaji 12 juta dollar atau Rp 18 miliar setahun di situs web DIRM NAMO.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai penjaga mercusuar La Jument digaji Rp 18 miliar per tahun merupakan hoaks.

    Menara suar tersebut kini dioperasikan secara otomatis dan tidak lagi membutuhkan penjaga.

    Selain itu, tidak ada tawaran pekerjaan di DIRM NAMO sebagai penjaga mercusuar.

    Rujukan