• (GFD-2025-27450) [KLARIFIKASI] Video Serangan Iran ke Pangkalan Minyak Israel adalah Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Iran ke fasilitas pengolahan minyak Israel di ibu kota Tel Aviv.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video tersebut perlu diluruskan. Sebab, video itu hasil manipulasi artificial intelligence (AI)

    Video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Iran ke fasilitas pengolahan minyak Israel di Tel Aviv dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (17/6/2025).

    Video itu memperlihatkan serangkaian ledakan di sebuah fasilitas pengolahan bahan bakar minyak. Berikut narasi yang dibagikan:

    Mantap Iran memborbardir pusat minyak Israel sama seperti perlakuan zionis terhadap palestina

    Video itu juga dibubuhi teks sebagai berikut:

    target Iran malam ini. menghancurkan bahan. bakar minyak Israel di pusat kota Tel Aviv bravo.

    Hasil Cek Fakta

    Iran dikonfirmasi melancarkan serangan ke kilang minyak Bazan milik di Haifa, Israel, dan membuat fasilitas tersebut berhenti beroperasi.

    Dikutip dari Anadolu Agency, rudal Iran menghantam kompleks kilang minyak Bazan pada 15 Juni 2025 malam, dan menyebabkan kerusakan pada jaringan pipa dan jalur transmisi.

    Bazan Group menyatakan pada Senin (16/6/2025), serangan Iran menewaskan tiga orang dan menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur listrik fasilitas itu.

    "Akibat kerusakan pada fasilitas itu, pembangkit listrik itu rusak parah, dan karenanya semua fasilitas kilang dan anak perusahaan ditutup," demikian pernyataan Bazan Group.

    Meski serangan Iran ke fasilitas pengolahan minyak Israel terkonfirmasi, video yang dibagikan di Facebook bukan rekaman serangan tersebut. Video itu merupakan hasil manipulasi.

    Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video berdurasi 8 detik tersebut memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan oleh perangkat AI.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Iran ke fasilitas pengolahan minyak Israel di Tel Aviv perlu diluruskan.

    Meski serangan Iran ke fasilitas pengolahan minyak Israel terkonfirmasi, video yang dibagikan di Facebook merupakan hasil manipulasi perangkat AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27449) [HOAKS] Sebelum Jatuh, AC Air India Tidak Berfungsi

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang penumpang merekam kondisi kabin Air India ketika pendingin udara atau AC mati.

    Video itu dikaitkan sebagai penyebab kecelakaan Air India nomor penerbangan AI171 yang menghantam permukiman di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025).

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Video penumpang merekam kondisi AC mati di pesawat Air India sebelum jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (16/6/2025):

    Awal mula sebelum pesawat jatuh, AC tdk berfungsi dg baik.Seharusnya penerbangan di cancel dan pesawat dicek ulang.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada video:

    This video before the airplane take off and it says here no Airconditiener so it means the Airplane have already problem then why they still take off why not fixed the problem and cancel the flight

    Penyebab awalnya AC tdk berfungsi dg baik. 241 org penumpang meninggal dan 1 org selamat

     

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat watermark bertuliskan "NDTV" pada pojok kanan atas video, yang merupakan singkatan dari New Delhi Television, sebuah perusahaan media di India.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencari peristiwa AC pesawat mati yang diwartakan media tersebut.

    Hasilnya, ditemukan video serupa di berita ini dan akun Instagram @ndtv.

    Air India nomor penerbangan AI2521, dijadwalkan melakukan perjalanan domestik dari Delhi menuju Patna pada Minggu, 18 Mei 2025.

    Namun penumpang pesawat tersebut mengeluh karena AC pesawat tidak menyala.

    Peristiwa tersebut tidak terkait dengan kecelakaan Air India nomor penerbangan AI171 pada Kamis (12/6/2025).

    Adapun pesawat tersebut melakukan perjalanan internasional, dari Ahmedabad, India menuju London, Inggris.

    Pemerintah India, dibantu Inggris dan Amerika Serikat, tengah melakukan investigasi atas penyebab jatuhnya pesawat Air India AI171.

    Sebagaimana diwartakan The Guardian, penyidik masih menganalisa perekam suara kokpit yang telah ditemukan pada Minggu (15/6/2025).

    Kapten pesawat, Sumeet Sabharwal, sempat mengirimkan panggilan darurat atau mayday beberapa detik setelah pesawat meninggalkan landasan pacu.

    Namun sejauh ini, belum ada bukti atau penjelasan dari hasil investigasi.

    Mereka masih menyelidiki potensi kerusakan pada mesin, sayap, dan roda pendaratan untuk melacak penyebab kecelakaan.

    Kecelakaan yang terjadi kurang dari semenit setelah lepas landas sangat jarang terjadi.

    Dikutip dari BBC, pihak Air India mengatakan bahwa sejauh ini belum ditemukan indikasi kesalahan atau kelalaian dalam pengecekan kondisi armada Boeing 787.

    Para penyelidik akan memeriksa blackbox dan detail penerbangan untuk kemudian mengumumkan penyebab Air India AI171 jatuh.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim AC mati adalah penyebab jatuhnya Air India merupakan hoaks.

    Video AC pesawat mati pada penerbangan domestik Air India AI2521 pada 18 Mei 2025 disebarkan dengan konteks keliru.

    Sejauh ini, tim investigasi masih melakukan penyelidikan dan belum mengumumkan penyebab jatuhnya Air India AI171.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27448) [KLARIFIKASI] Video Ini adalah Suasana Kabin di Air Algerie, Bukan Air India

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim memperlihatkan suasana kabin pesawat Air India AI171sebelum jatuh.

    Video itu dikaitkan dengan insiden pesawat Air India AI171 yang jatuh tidak lama setelah lepas landas dari bandara di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025) siang.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim sebagai suasana kabin pesawat Air India sebelum jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (16/6/2025):

    Beginilah suasana dalam pesawat air India sebelum j4tuh.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (16/6/2025), mengenai suasana kabin pesawat Air India sebelum jatuh.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar klip yang beredar, kemudian memasukkannya dalam kolom pencarian gambar Google. Metode ini disebut reverse image search.

    Hasil pencarian mengarahkan ke artikel di situs pemeriksa fakta India, The Quint.

    Lantas, diketahui bahwa klip yang beredar tidak terkait dengan kecelakaan Air India yang belakangan terjadi.

    Video serupa ditemukan di unggahan akun Facebook El Hidhab TV pada 23 September 2024.

    Keterangan unggahan menyebutkan, peristiwa dalam video terjadi dalam pesawat Air Algerie.

    Sebagaimana dilansir Echorouk Online, Air Algerie melaporkan adanya kerusakan teknis pada pesawat dengan nomor penerbangan AH3018, pada Minggu, 22 September 2024 pukul 11.02 waktu setempat.

    Pesawat itu hendak berangkat dari Algiers, Aljazair menuju Istanbul, Turkiye.

    Pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Houari Boumediene satu jam setelah lepas landas sebagai tindakan pencegahan dan memastikan keselamatan semua orang.

    Semua penumpang dan kru baik-baik saja. Para penumpang lantas dijadwalkan pada penerbangan selanjutnya.

    Kesimpulan

    Video suasana dalam pesawat Air Algerie disebarkan dengan konteks keliru.

    Pesawat Air Algerie AH3018 mengalami gangguan teknis pada 22 September 2024. Pilot memutuskan membawa pesawat kembali ke Bandara Houari Boumediene, Aljazair satu jam setelah lepas landas.

    Peristiwa tersebut tidak terkait dengan kecelakaan pesawat Air India AI171 di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27447) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Gebyar Hadiah Bank BCA 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk Gebyar Hadiah BCA tahun 2025. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 Juni 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Khusus Bagi Seluruh nasabah Bank BCA Tahun 2025*Gebyar Undian Bank Central Asia hadir lagi di Tahun 2025, Apresiasi dari Bank (BCA), Ayo buruan daftar & Menangkan hadiah nya.Apresiasi Hadiah Undian :
    • 3 Unit Mobil Mercedes Benz
    • 3 Unit Mobil BMW
    • 3 Unit Mobil Pajero Sport
    • 3 Unit Mobil CR-V Turbo
    • 3 Unit Mobil Fortuner
    • 3 Unit Mobil X Pander
    • 3 Unit Mobil BRIO
    • 3 Unit Mobil Sigra
    • 12 Unit Innova Zenix
    • 25 Unit Motor Scoopy
    • 120 Logam Mulia
    • 25 Unit Hp iPhone 16 Promax
    • 15 Unit Rumah Gratis
    • 25 Unit Umroh Gratis Masih banyak berbagai hadiah menarik & mewah lainnya dari Bank BCABuruan Daftar Sekarang (GRATIS)."
    Postingan itu juga disertai dengan tautan yang mengarah pada website tertentu.
    Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk Gebyar Hadiah BCA tahun 2025?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka website resmi Bank BCA, BCA.co.id. Di sana terdapat penjelasan bahwa program Gebyar Hadiah BCA tidak membutuhkan pendaftaran dari website tertentu.
    "Penipu menyebarkan informasi melalui SMS, WhatsApp, atau iklan di media sosial yang menawarkan pendaftaran, tukar poin atau cetak kupon yang mengatasnamakan program Gebyar Hadiah BCA, melalui link yang disediakan.
    Jika link diklik, akan diarahkan ke situs palsu Gebyar Hadiah BCA yang gambar-gambarnya diambil dari halaman resmi program Gebyar Hadiah BCA, lalu diminta mengisi data-data pribadi perbankan.
    Padahal, Program Gebyar Hadiah BCA tidak pernah meminta nasabah untuk mendaftar mencetak kupon undian atau menukar poin. Apalagi diminta mengisi data-data pribadi, itu fix penipuan.
    Semua nasabah yang memiliki Tahapan BCA, Tahapan Gold BCA, dan/atau Tahapan Xpresi BCA secara otomatis sudah dapat mengikuti program Gebyar Hadiah BCA dengan mengumpulkan poin yang bisa didapatkan dari menabung atau melakukan transaksi," bunyi pernyataan resmi Bank BCA.
    Penelusuran dilanjutkan dan kami menemukan tautan yang disertakan pada postingan tidak mengarah ke website resmi BRI. Tautan itu justru mengarah pada website yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram kita.
    Tentu ini sangat berbahaya karena merupakan indikasi pencurian data dan juga bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran untuk Gebyar Hadiah BCA tahun 2025 adalah hoaks.

    Rujukan