KOMPAS.com - Peretas atau hacker dengan nama samaran Bjorka diklaim telah meretas data nasabah PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.
Sejumlah pengguna media sosial menyebarkan kabar peretasan tersebut.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar belum terbukti. BCA pun membantah narasi tersebut.
Informasi mengenai peretasan data nasabah BCA oleh Bjorka disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyertakan tangkapan layar akun X Bjorka, Telegram, dan laman Bjorka yang menyediakan data nasabah BCA.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (6/2/2025):
bjortot ngeupload ulang data ini ke publik dan sekarang lagi viral "bjorka bca"
(GFD-2025-25549) [KLARIFIKASI] Bank Swasta Bantah Diretas Bjorka
Sumber:Tanggal publish: 08/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun X @bjorkanesiaaa, pada Rabu (5/2/2025), mengunggah narasi bahwa bank-bank di Indonesia, termasuk BCA, telah menjadi target ransomware atau peretasan sistem oleh kelompok peretas.
Kabar tersebut segera dibantah oleh EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.
Ia menegaskan bahwa kabar mengenai peretasan sistem dan 4,9 juta BCA tidak benar.
"Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," kata Hera pada Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ancaman peretasan yang disebarkan oleh Bjorka bukan pertama kali terjadi.
Dilansir KataData, peretas anonimus tersebut sering menyebarkan ancaman kebocoran di tengah kasus atau skandal besar yang terjadi di Indonesia sejak 2022.
Misalnya, kasus pembunuhan Brigadir J di Rumah dinas Kadiv Propam Polri, Fredy Sambo.
Lalu, kasus skandal kekerasan Mario Dandy Satrio dan korupsi ayahnya yang merupakan pejabat pajak, Rafael Alun Tri Sambodo.
Bjorka juga menyebarkan ancaman kebocoran data pelanggan Indihome, SIM card ponsel dari Kominfo, data dari aplikasi MyPertamina, dan data pribadi jajaran menteri.
Namun, ada kejanggalan dari ancaman kebocoran data nasabah BCA yang disebarkan.
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi melalui akun X pribadinya, mengatakan, kabar kebocoran data BCA diiringi penggunaan bot di media sosial untuk menyebarluaskan tagar #RansomwareBCA.
"Kalau hacker yang kredibel menemukan ransomware, harusnya tidak perlu bikin postingan pakai bot. Mainan bot seperti ini biasanya bukan gaya hacker," tulis Ismail pada Kamis (6/2/2025).
Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya turut menemukan kejanggalan.
Menurut dia, data yang sempat disebarkan tidak terlihat seperti data asli. Jika data itu asli, sumber datanya bukan dari bank.
"Karena struktur database bank kan bisa dibedakan," kata dia pada Jumat (7/2/2025), dikutip dari Tempo.co.
Di sisi lain, akun X Bjorka kini telah ditangguhkan.
Kabar tersebut segera dibantah oleh EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.
Ia menegaskan bahwa kabar mengenai peretasan sistem dan 4,9 juta BCA tidak benar.
"Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," kata Hera pada Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ancaman peretasan yang disebarkan oleh Bjorka bukan pertama kali terjadi.
Dilansir KataData, peretas anonimus tersebut sering menyebarkan ancaman kebocoran di tengah kasus atau skandal besar yang terjadi di Indonesia sejak 2022.
Misalnya, kasus pembunuhan Brigadir J di Rumah dinas Kadiv Propam Polri, Fredy Sambo.
Lalu, kasus skandal kekerasan Mario Dandy Satrio dan korupsi ayahnya yang merupakan pejabat pajak, Rafael Alun Tri Sambodo.
Bjorka juga menyebarkan ancaman kebocoran data pelanggan Indihome, SIM card ponsel dari Kominfo, data dari aplikasi MyPertamina, dan data pribadi jajaran menteri.
Namun, ada kejanggalan dari ancaman kebocoran data nasabah BCA yang disebarkan.
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi melalui akun X pribadinya, mengatakan, kabar kebocoran data BCA diiringi penggunaan bot di media sosial untuk menyebarluaskan tagar #RansomwareBCA.
"Kalau hacker yang kredibel menemukan ransomware, harusnya tidak perlu bikin postingan pakai bot. Mainan bot seperti ini biasanya bukan gaya hacker," tulis Ismail pada Kamis (6/2/2025).
Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya turut menemukan kejanggalan.
Menurut dia, data yang sempat disebarkan tidak terlihat seperti data asli. Jika data itu asli, sumber datanya bukan dari bank.
"Karena struktur database bank kan bisa dibedakan," kata dia pada Jumat (7/2/2025), dikutip dari Tempo.co.
Di sisi lain, akun X Bjorka kini telah ditangguhkan.
Kesimpulan
Narasi mengenai peretasan data nasabah BCA oleh Bjorka belum terbukti.
Pihak BCA memastikan tidak terjadi peretasan sistem dan data nasabah aman.
Pengamat menemukan sejumlah kejanggalan, seperti kemunculan akun bot untuk menaikkan tagar dan sampel data yang tidak terlihat seperti data yang bersumber dari perbankan.
Pihak BCA memastikan tidak terjadi peretasan sistem dan data nasabah aman.
Pengamat menemukan sejumlah kejanggalan, seperti kemunculan akun bot untuk menaikkan tagar dan sampel data yang tidak terlihat seperti data yang bersumber dari perbankan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/david.prasss/posts/pfbid0HgEfvMZbpu6tcvXcWoHXVCWPWhDS4PWw7zyCr8UgHi5hwfeeGXF5jPz8BJBREmtgl?_rdc=1&_rdr
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1385797906178148&set=a.110889233669028&_rdc=1&_rdr
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02GmACQdryCwFMM2AanvCeimTmQ1ACg1WKHtDgvH6nvSkriLhvGu7jdSCnhZANG6SPl&id=61550078573923&_rdc=1&_rdr
- https://www.facebook.com/zoro.official.1/posts/pfbid0rWrrbeVzkdwouCd7sZ66t6tMtHcycf4aZQGvhjyk4qQZDYhMp7gPnrVVehEd7Wo3l?_rdc=1&_rdr
- https://x.com/bjorkanesiaaa/status/1887127764458987756
- https://money.kompas.com/read/2025/02/06/161145226/keterangan-bca-soal-data-nasabah-yang-dikabarkan-bocor-oleh-bjorka
- https://katadata.co.id/digital/teknologi/67a5bc598337f/daftar-kejanggalan-kabar-bjorka-di-kasus-dugaan-peretasan-data-nasabah-bca
- https://www.tempo.co/ekonomi/pakar-it-ungkap-dua-modus-peretas-bjorka-dapatkan-database-yang-diduga-nasabah-bca-1203996
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25548) [HOAKS] Tebus Murah iPhone 15 Pro Max di Instagram Kemenag Sumbar
Sumber:Tanggal publish: 08/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat (Sumbar) diklaim menawarkan tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram-nya.
Namun, unggahan tersebut hoaks. Akun Instagram Kemenag Sumbar sedang diretas.
Unggahan soal penawaran tebus murah iPhone 15 Pro Max dibagikan akun Instagram @kanwil_kemenag_sumbar pada 5 Februari 2025.
Warganet yang tertarik diminta menghubungi nomor WhatsApp yang ada dalam unggahan. Akun Instagram Tangkapan layar Instagram Kemenag Sumbar yang menawarkan tebus murah iPhone 15 Pro Max
Namun, unggahan tersebut hoaks. Akun Instagram Kemenag Sumbar sedang diretas.
Unggahan soal penawaran tebus murah iPhone 15 Pro Max dibagikan akun Instagram @kanwil_kemenag_sumbar pada 5 Februari 2025.
Warganet yang tertarik diminta menghubungi nomor WhatsApp yang ada dalam unggahan. Akun Instagram Tangkapan layar Instagram Kemenag Sumbar yang menawarkan tebus murah iPhone 15 Pro Max
Hasil Cek Fakta
Kanwil Kemenag Sumbar membantah pihaknya mengadakan tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram-nya.
Mereka menjelaskan, saat ini Instagram @kanwil_kemenag_sumbar sedang mengalami peretasan. Sehingga unggahan yang muncul di Instagram di luar kendali mereka
"Berikut kami informasikan bahwa akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar sekarang kena hack. Jika ada informasi atau postingan di akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar itu di luar kendali admin humas Kanwil Kemenag," tulis Kemenag Sumbar di akun Facebooknya.
Adapun unggahan itu mengarah pada penipuan. Waspada, jangan terjerat dan menghubungi nomor yang ada dalam unggahan.
Sebelumnya juga muncul unggahan serupa di akun Instagram Disnaker Pemalang. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini.
Mereka menjelaskan, saat ini Instagram @kanwil_kemenag_sumbar sedang mengalami peretasan. Sehingga unggahan yang muncul di Instagram di luar kendali mereka
"Berikut kami informasikan bahwa akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar sekarang kena hack. Jika ada informasi atau postingan di akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar itu di luar kendali admin humas Kanwil Kemenag," tulis Kemenag Sumbar di akun Facebooknya.
Adapun unggahan itu mengarah pada penipuan. Waspada, jangan terjerat dan menghubungi nomor yang ada dalam unggahan.
Sebelumnya juga muncul unggahan serupa di akun Instagram Disnaker Pemalang. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini.
Kesimpulan
Unggahan soal penawaran tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram @kanwil_kemenag_sumbar tidak benar atau hoaks.
Saat ini akun tersebut sedang diretas. Kemenag Sumbar tidak pernah mengadakan tebus murah iPhone 15 Pro Max.
Saat ini akun tersebut sedang diretas. Kemenag Sumbar tidak pernah mengadakan tebus murah iPhone 15 Pro Max.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/DFrOK9azk2X/?igsh=YTJvNGg1dHdkN2F1&img_index=2
- https://www.facebook.com/share/p/15aUcBFgW1/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/01/28/210100082/hoaks-disnaker-pemalang-adakan-tebus-murah-iphone-15-pro-max-di?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25547) [MODUL AJAR - FASE F] Transaksi Aman Hati Tenang
Sumber:Tanggal publish: 10/02/2025
Berita
Menurut Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik (BPS), sebanyak 26,67 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak usia 5-18 tahun yang masuk kategori pelajar. Pelajar perlu memahami peta jalan agar mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dari internet dan terhindar dari risiko hoaks, perundungan digital, penipuan online, dan lain-lain. Karenanya literasi digital dan berpikir kritis menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak, terutama peserta didik di sekolah.
Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.
Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.
Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.
Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.
Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.
Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
(GFD-2025-25546) [MODUL AJAR - FASE F] Cyberdemocracy
Sumber:Tanggal publish: 10/02/2025
Berita
Menurut Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik (BPS), sebanyak 26,67 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak usia 5-18 tahun yang masuk kategori pelajar. Pelajar perlu memahami peta jalan agar mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dari internet dan terhindar dari risiko hoaks, perundungan digital, penipuan online, dan lain-lain. Karenanya literasi digital dan berpikir kritis menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak, terutama peserta didik di sekolah.
Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.
Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.
Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.
Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.
Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.
Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
Halaman: 138/5886