• (GFD-2025-26142) Situs Promosi Jual Beli Kripto Mencatut Media The Jakarta Post

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/03/2025

    Berita

    tirto.id - Belum lama ini beredar sebuah situs promosi jual beli kripto yang mencatut media Indonesia berbahasa Inggris, The Jakarta Post. Situs itu merilis berita berjudul “Central Bank of Indonesia sues Prabowo Subianto over statements he made on live television”, yang berarti “Bank Indonesia menggugat Prabowo Subianto atas pernyataan yang diucapkannya di siaran langsung televisi”.

    Berita itu menggunakan header foto Prabowo mengenakan jas berwarna abu-abu dan peci hitam. Isinya menyebut bahwa Presiden Prabowo secara tidak sengaja membocorkan rahasianya dalam suatu siaran.

    Namun demikian, dikatakan kalau acara itu sempat terjeda lantaran ada panggilan dari Bank Indonesia (BI) yang meminta agar siaran segera dihentikan.

    Rahasia Prabowo yang dimaksud yakni mengiklankan sebuah situs trading kripto. Dengan wawancara bersama seorang jurnalis, Abraham Silaban, Prabowo menyebut platform jual beli itu telah membuatnya kaya.

    “Platform ini adalah solusi sempurna bagi mereka yang ingin cepat kaya. Platform ini dibangun di atas kecerdasan buatan yang belajar sendiri, yang menukar mata uang kripto untuk Anda. Artinya, Anda tidak perlu memahami cara kerja bitcoin atau mata uang digital lainnya,” kata Prabowo dalam situs tersebut.

    Kemudian di bagian bawah laman, terdapat ulasan platform penjualan kripto, yang diklaim ditulis oleh editor. Ulasan itu menunjukkan testimoni menggunakan sebuah platform trading kripto yang memberikan untung puluhan juta rupiah dalam sepekan.

    Ada pula langkah-langkah untuk mendapat untung lewat kripto, termasuk dengan cara mengakses tautan yang diklaim berasal dari Prabowo. Nilai deposit minimum disebut sebesar Rp4 juta.

    Tak lupa disisipkan pula langkah-langkah memanfaatkan platform trading kripto yang dipromosikan, beserta testimoni dari sejumlah pengguna.

    Pertanyaannya, benarkah The Jakarta Post merilis berita tersebut? Bagaimana kebenaran narasi yang beredar?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba mengecek situs asli media https://www.thejakartapost.com/ dan memasukkan kata kunci seperti judul berita yang beredar. Setelah mengetik kalimat “Central Bank of Indonesia sues Prabowo Subianto over statements he made on live television” di kolom pencarian situs media tersebut, kami tak menemukan adanya berita dengan judul tersebut.

    Baik situs palsu yang mempromosikan platform trading kripto, maupun situs asli The Jakarta Post, memang menunjukkan tampilan halaman depan serupa, seperti adanya pilihan menu tiga garis di pojok kiri. Ada juga beberapa menu di bagian atas yang sama persis, termasuk pilihan “Indonesia”, ”business”, dan “world”, yang menunjukkan kanal-kanal di media tersebut.

    Meski begitu, satu hal yang berbeda yakni di situs palsu, opsi tiga garis di pojok kiri tidak bisa diklik, sementara di situs asli The Jakarta Post, menu itu memunculkan beberapa pilihan, seperti “Multimedia” dan “Travel”.

    Beberapa menu yang dimunculkan di situs palsu juga tidak mengarah ke situs resmi The Jakarta Post.

    Untuk melakukan penelusuran lebih jauh, Tirto juga menghubungi Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Taufiq Rahman. Kepada Tirto, ia telah menyatakan narasi yang beredar tidak benar.

    “Betul sekali, kami tidak pernah menerbitkan berita tersebut dan ini contoh kesekian kali nama dan logo TJP dipakai untuk menyebarkan fake news dengan tema politik,” kata Taufiq lewat keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025).

    Jadi, bisa dikatakan bahwa logo The Jakarta Post telah dicatut untuk membuat klaim tak akurat yang berisi promosi platform jual beli kripto.

    Tirto kemudian mencari konteks foto Prabowo mengenakan jas abu-abu yang digunakan sebagai header dalam berita promosi trading kripto mengatasnamakan The Jakarta Post tersebut. Dengan memanfaatkan Google Image, kami menemukan foto ini identik dengan jepretan fotografer Antara.

    Gambar Prabowo itu kemungkinan besar merupakan momen saat pelantikan pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024).

    “Presiden Prabowo Subianto melantik Setyo Budiyanto sebagai Ketua KPK dan empat Wakil Ketua KPK, yakni Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak dan Agus Joko Pramono, serta lima Dewan Pengawas KPK yaitu Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Wisnu Baroto, Gusrizal, dan Sumpeno,” tulis keterangan fotonya.

    Artinya, dokumentasi Prabowo yang digunakan juga tidak ada kaitannya dengan jual beli kripto. Tirto tak menemukan adanya sumber resmi maupun pemberitaan dari media lain yang mengonfirmasi narasi seperti yang tengah berlalu-lalang.

    Kami juga menelusuri laman situs melalui URLscan.io. Hasilnya, domain dari situs tersebut ada di Belanda dan tak berafiliasi sama sekali dengan The Jakarta Post.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa situs promosi penjualan kripto yang mencatut nama media The Jakarta Post bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Hasil pengecekan di situs asli https://www.thejakartapost.com/ menunjukkan tidak adanya berita yang sesuai. Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Taufiq Rahman, pun menyatakan pihaknya tidak pernah menerbitkan berita tersebut.

    Gambar Prabowo yang digunakan sebagai header dalam situs palsu sama sekali tidak berkaitan dengan isu jual beli kripto. Foto itu identik dengan momen Prabowo saat melantik pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26141) [KLARIFIKASI] Foto Mark Zuckerberg Terbaring di RS Merupakan Peristiwa 2023

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sejumlah pengguna Facebook membagikan foto CEO Meta, Mark Zuckerberg, terbaring di rumah sakit dengan kaki diperban.

    Pada bagian takarir foto, para pengguna Facebook itu mendoakan Zuckerberg agar lekas pulih dari sakitnya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu dibagikan tanpa konteks utuh sehingga perlu diluruskan.

    Foto Zuckerberg terbaring di rumah sakit dengan kaki diperban dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada Maret 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Semangat Pak Bos....Dan Semoga Cepat Sembuh Bos Meta

    Screenshot Foto Zuckerberg terbaring di rumah sakit dibagikan tanpa konteks lengkap

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, diketahui bahwa foto Zuckerberg terbaring di rumah sakit itu adalah foto lama.

    Adapun unggahan yang menyebarkan foto tersebut banyak yang tidak disertai konteks utuh.

    Foto tersebut berasal dari unggahan akun Instagram Zuckerberg (terverifikasi) pada 4 November 2023. Foto itu disertai takarir sebagai berikut:

    ACL saya robek saat sparring dan baru saja selesai menjalani operasi untuk menggantinya. Bersyukur untuk para dokter dan tim yang merawat saya.

    Saya berlatih untuk pertarungan MMA kompetitif awal tahun depan, tetapi sekarang hal itu sedikit tertunda.

    Saya masih menantikan untuk melakukannya setelah saya pulih. Terima kasih kepada semua orang atas cinta dan dukungannya.

    Kemudian, Zuckerberg membagikan sebuah video pada 7 Agustus 2024 yang menunjukkan bahwa ia telah pulih dari operasi ACL.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto Zuckerberg terbaring di rumah sakit dengan kaki diperban dibagikan tanpa konteks utuh.

    Foto itu merupakan foto lama yang diambil dari unggahan Instagram Zuckerberg pada 4 November 2023. Foto itu menunjukkan Zuckerberg setelah operasi ACL.

    Zuckerberg saat ini telah pulih dari operasi tersebut. Hal ini terlihat dari video yang dibagikan Zuckerberg pada 7 Agustus 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26140) [HOAKS] Kejagung Umumkan Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Dihukum Mati

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumumkan tersangka korupsi Pertamina akan dihukum mati.

    Video itu muncul dalam sebuah unggahan yang tayang pada Maret 2025. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar aatau hoaks.

    Video yang mengeklaim Kejagung mengumumkan tersangka korupsi Pertamina akan dihukum mati muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun TikTok ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan pegawai Kejagung sedang memberikan keterangan pers. Dalam video terdapat keterangan:

    Kejagung Umumkan Koruptor PERTAMINA akan dihukum mati

    Akun TikTok Tangkapan layar akun TikTok narasi yang mengeklaim Kejagung mengumumkan bahwa tersangka korupsi Pertamina akan dihukum mati

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Metro TV ini.

    Video itu adalah momen ketika penyidik Kejagung menetapkan dua tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga. 

    Dua pegawai PT Pertamina Patra Niaga yang ditetapkan menjadi tersangka baru yakni Direktur Pemasaran dan Niaga, Maya Kusmaya dan Vice President Trading Operations, Edward Corne. 

    Adapun sampai saat tidak ditemukan informasi valid Kejagung telah menjatuhkan hukuman mati terhadap tersangka korupsi Pertamina. 

    Diberitakan Kompas.com, Jaksa Agung ST Burhanuddin belum bisa memastikan para tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang akan dihukum mati. 

    Burhanuddin mengatakan, potensi hukuman yang dijatuhkan kepada para tersangka tergantung hasil penyelidikan.

    "Kita akan melihat hasil nanti selesai penyelidikan ini, kita akan melihat dulu," kata Burhanuddin di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Kejagung mengumumkan tersangka korupsi Pertamina akan dihukum mati tidak benar atau hoaks.

    Video aslinya adalah momen ketika penyidik Kejagung menetapkan dua tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26139) [KLARIFIKASI] Video Bangunan di IKN Tergenang Banjir Merupakan Rekayasa AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan sejumlah bangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) tergenang banjir.

    Video itu muncul dalam sejumlah unggahan media sosial pada Maret 2025.

    Namun, berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan rekayasa artificial intelligence (AI).

    Video yang menampilkan sejumlah bangunan di IKN tergenang banjir muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan beberapa bangunan di IKN seperti Istana Garuda yang tergenang banjir.

    Salah satu akun menulis keterangan sebagai berikut:

    IKN BanjirPindah dr Dki katanya krn banjir.. tp sama sj

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan bangun di IKN tergenang banjir

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicermati dalam video terdapat watermark "endangpriyono AI" yang mengindikasikan bahwa konten tersebut merupakan hasil rekayasa AI.

    Setelah ditelusuri, konten tersebut ternyata dibuat oleh akun TikTok @endangpriyonoreal yang merupakan seorang kreator digital.

    Ia kerap membuat sejumlah konten AI dan diberi watermark "endangpriyono AI". Namun, konten AI soal banjir IKN telah dihapus.

    Ketika dikonformasi, Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw menjelaskan, video bangunan di IKN tergenang banjir tidak benar. Menurut dia, konten tersebut merupakan hasil rekayasa AI.

    "Otorita IKN menegaskan gambar serta video yang beredar bahwa seakan-akan terjadi banjir di Kawasan Pusat Inti Pemerintahan di IKN adalah menyesatkan alias sama sekali tidak benar," ujar Troy kepada Kompas.com, Kamis (13/3/2025).

    Sementara, setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video yang menampilkan bangunan di IKN tergenang banjir terdeteksi dihasilkan oleh AI, probabilitasnya mencapai 96 persen. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim sejumlah bangunan di IKN tergenang banjir merupakan hasil rekayasa. Informasi dalam sejumlah unggahan keliru, sehingga perlu diluruskan.

    Adapun video itu dibuat oleh kreator digital yang kerap membuat konten AI. Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video tersebut memiliki probabilitas 96 persen dihasilkan oleh AI.

    Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw juga menegaskan bahwa tidak ada banjir di IKN seperti dalam video. 

    Rujukan