• (GFD-2024-24760) Hoaks Lowongan Pekerjaan Mengatasnamakan Perum BULOG

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/12/2024

    Berita

    tirto.id - Informasi mengenai lowongan pekerjaan hampir selalu menarik perhatian di media sosial. Sayangnya, tidak semua informasi lowongan kerja bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Tim Riset Tirto beberapa kali telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap sejumlah klaim informasi lowongan pekerjaan palsu. Lowongan tersebut biasanya mencatut nama sejumlah lembaga, mulai dari instansi pemerintah, perusahaan negara, hingga perusahaan swasta terkemuka.

    Baru-baru ini, di Facebook, beredar unggahan yang berisi informasi lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Perum BULOG periode 1-26 Desember 2024. Unggahan ini menjabarkan kualifikasi umum dan pendidikan yang dibutuhkan melalui keterangan tertulis dan poster, disertai dengan tautan ke sebuah situs.

    Berdasarkan unggahan tersebut, kualifikasi umum yang dibutuhkan adalah Warga Negara Indonesia (WNI), pria dan wanita, sehat jasmani dan rohani dan pendidikan minimal SMA/SMK, D3/S1. Sementara, kualifikasi pendidikan dibuka untuk berbagai jurusan mulai dari agribisnis, akutansi, arsitektur, ilmu Hukum dan ilmu komunikasi.

    Tidak disebutkan secara jelas terkait posisi apa yang dibutuhkan, namun di akhir unggahan, calon pelamar diminta untuk mengakses sebuah tautan yang tertera di akun, untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang syarat, penempatan, dan cara mendaftar lowongan pekerjaan tersebut.

    Narasi ini diunggah oleh akun “rekrutmen PERUM BULOG” pada Minggu (1/12/2024) (arsip) dan Jumat (27/9/2024) (arsip). Akun tersebut mengunggah gambar bertuliskan “Penerimaan Karyawan Baru Perum BULOG periode pendaftaran 1-26 Desember”.

    "OPEN RECRUITMENT PERUM BULOG" KUALIFIKASI UMUM Warga Negara Indonesia Pria dan Wanita, Sehat Jasmani dan Rohani, Pendidikan Minimal SMA/SMK, D3, S1, ETC. KUALIFIKASI PENDIDIKAN: DIPLOMA III (D3): Administrasi Bisnis/Niaga, Administrasi Perkantoran/Sekretaris, Akuntansi,Kearsipan, Logistik/Transportasi, Pemasaran, Perpajakan, Teknik Informatika, Teknik Sipil

    SARJANA (S1) :Administrasi Bisnis, Agribisnis, Agronomi, Akuntansi, Arsitektur, Desain Komunikasi Visual, Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Ilmu Hukum, Ilmu Komunikasi. INFO LEBIH JELAS DAN LENGKAP HUBUNGI ADMIN ATAU DAFTAR DI BAWAH," bunyi dari unggahan tersebut.

    Sepanjang Minggu (1/12/2024) hingga Rabu (11/12/2024) atau selama 10 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 327 tanda suka, 33 komentar dan telah 17 kali dibagikan.

    Lantas, bagaimana kebenaran informasi lowongan pekerjaan Perum BULOG tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Sebagai informasi, Perum BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran.

    Untuk menelusuri kebenaran informasi yang tersebar di Facebook ini, Tim Riset Tirto memeriksa situs yang disertakan dengan cara mengeklik tautan yang disertakan dalam unggahan.

    Hasilnya, tautan yang disertakan dalam unggahan mengarahkan kami ke situs yang bertuliskan “Rekrutmen Perum BULOG Tingkat SMA/K, D3/S1. Situs tersebut meminta calon pelamar untuk mengisi data diri pribadi seperti nama asli (sesuai e-ktp) dan nomor telepon untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang lowongan tersebut.

    Selanjutnya, meski situs tersebut mencantumkan logo milik Perum BULOG, namun setelah diteliti lebih lanjut, situs tersebut bukanlah situs resmi milik Perum BULOG. Berdasarkan penelusuran Tirto, situs resmi milik Perum Bulog adalah situs https://www.bulog.co.id/.

    Tirto kemudian menelusuri akun Facebook pengunggah klaim lowongan pekerjaan ini. Meski mencatut nama Perum BULOG akun tersebut bukanlah akun resmi milik Perum BULOG. Akun Facebook resmi perusahaan milik negara tersebut bernama “Perum BULOG”, yang per Rabu (11/12/2024) telah memiliki 14 ribu pengikut.

    Berdasarkan penjelasan dalam situs resmi Perum BULOG, perusahaan tersebut saat ini telah menutup masa pendaftaran rekrutmen pegawai. Lebih lanjut, informasi resmi terkait lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut hanya melalui situs Rekrutmen Perum BULOG bulog.rakamin.com dan media sosial resmi Perum BULOG.

    “Website Rekrutmen BULOG: bulog.rakamin.com, IG dan Tiktok : @perum.bulog, Twitter : PerumBulog, Facebook : Perum Bulog,“ tulis keterangan dalam situs tersebut.

    Sebagai informasi, unggahan tentang lowongan pekerjaan Perum BULOG telah beberapa kali beredar di media sosial. Pada Oktober 2024 lalu misalnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Kompas juga telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap informasi palsu soal rekrutmen Perum BULOG.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa informasi lowongan pekerjaan di Facebook yang mengatasnamakan Perum BULOG bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Tautan yang disertakan dalam unggahan tersebut tidak mengarahkan ke situs resmi milik Perum BULOG. Sementara itu, akun penyebar informasi lowongan pekerjaan tersebut juga diketahui bukan akun resmi milik Perum BULOG.

    Perum BULOG sendiri di situs resminya telah menyatakan masa pendaftaran rekrutmen pegawai saat ini telah ditutup.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24759) Cek Fakta: Prabowo Umumkan Pembuatan SIM Online Gratis, Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/12/2024

    Berita

    Jakarta:Baru baru ini, beredar sebuah unggahan di TikTok yang menarasikan Presiden Prabowo Subianto memberikan pengumuman soal perpanjangan dan pembuatan Surat Izin Mengemudi ( SIM ) gratis.Informasi tersebut diunggah oleh akun TikTok @media.online32 pada Sabtu, 14 Desember 2024.  

    Berikut narasi lengkapnya.  

    "Prabowo resmi mengumumkan tentang pembuatan SIM A/B/C secara online dan gratis akhir tahun 31 Desember 2024. Segera daftar dan buat SIM secara online gratis di akhir tahun ini 31 Desember. Dikutip dari Korlantas Polri."

    Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan yang dinarasikan Presiden Prabowo umumkan pembuatan dan perpanjang SIM online gratis tidaklah benar.

    Usai informasi tersebut viral,National Traffic Management Center (NTMC) Korps Lalu Lintas Polri dalam akun X (Twitter) resminya memberikan klarifikasi, bahwa informasi terkait adanya pembuatan dan perpanjangan SIM gratis yang berlaku seumur hidup secara online adalah berita bohong alias hoaks.

    “Telah beredar di media sosial, yang menyatakan bahwa ada program atau kebijakan baru yang memberikan SIM tanpa biaya atau berlaku seumur hidup, informasi tersebut tidak benar,” tulis akun tersebut.

    Sebagai informasi, perpanjangan SIM kini dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Digital Korlantas Polri dengan fitur SINAR (SIM Nasional Presisi), dengan mengunggah sejumlah dokumen seperti SIM lama, e-KTP, pas foto berlatar biru, hasil tes psikologi dan kesehatan, serta tanda tangan di atas kertas polos. Setelah proses selesai, SIM akan dikirim langsung ke alamat rumah.

    Kesimpulan

    Unggahan yang menyebut Presiden Prabowo umumkan perpanjang dan pembuatan SIM online gratis adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).  

    Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.  

    Rujukan

  • (GFD-2024-24758) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Foto Ini Prabowo Tunjuk Jokowi Jadi Ketum Partai Gerindra

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim Prabowo Subianto menunjuk Presiden ke-7 RI Jokowi menjadi ketua umum Partai Gerindra beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 14 Desember 2024.
    Foto tersebut memperlihatkan Prabowo sedang memberikan keterangan di depan wartawan. Ia didampingi oleh Jokowi. Keduanya mengenakan batik lengan panjang. Foto itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Prabowo telah menunjuk Jokowi menjadi Ketum Partai Gerindra.
    "PRABOWO TUNJUK JOKOWI KETUM GERINDRA BANTEN PANIK," demikian narasi dalam foto tersebut.
    "Kalo 2 Pahlawan ini sudah bersatu, sengkuni pasti pada ketar ketir..🤣🤣
    tau gak yang lengserkan Gus Dur Mega cs dan yang kalah pilpres di 2x SBY di musuhin sampe skrg tau gak yang hianati batu tulis siapa? dan tau gak PDIP menang di 2014 dan 2019 karena ada Pakde Jokowi.. dan tau gak di 2024 PDIP di kasih 16% itu tandanya di 2029 PDIP ancur..
    setahuku PDI menang 2 kali setelah rakyat tahu yg dijagokan presiden bapak Jokowi, berarti Jokowi pilihan rakyat bukan partainya..✌️😅😅," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 58 kali direspons dan mendapat 87 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam foto itu Prabowo menujuk Jokowi menjadi ketum Partai Gerindra? Berikut penelusurannya.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim Prabowo Subianto menunjuk Presiden ke-7 RI Jokowi menjadi ketua umum Partai Gerindra. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya ditemukan foto identik pada artikel "Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo" yang dimuat situs tribunnews.com pada 6 Desember 2024.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Foto tersebut merupakan peristiwa pertemuan antara Prabowo dan Jokowi di kediaman Prabowo, Jakarta pada Jumat 6 Desember 2024.
    "Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Kediaman Presiden Prabowo Subianto, Jakarta, Jumat (6/12/2024) malam. Pertemuan tersebut sebagai kunjungan balasan Presiden ke-7 RI Joko Widodo usai Presiden Prabowo Subianto menemuinya di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu," demikian keterangan dalam foto tersebut.
    Penelusuran juga dilakukan dengan memasukkan kata kunci "prabowo tunjuk jokowi ketum gerindra" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya, tidak ada informasi valid yang mendukung klaim tersebut.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim Prabowo Subianto menunjuk Presiden ke-7 RI Jokowi menjadi ketua umum Partai Gerindra ternyata tidak benar. Faktanya, foto tersebut merupakan pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kediaman Presiden Prabowo Subianto, Jakarta, Jumat (6/12/2024) malam. Selain itu, tidak ada informasi valid yang mendukung klaim tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24757) Menyesatkan, Poster Waspada Penculikan Anak dengan Modus sebagai Penjual, Pengemis, dan Ibu Hamil

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/12/2024

    Berita



    Sebuah poster digital beredar di Facebook [ arsip ] yang diklaim sebagai poster peringatan untuk mewaspadai penculikan anak yang dikeluarkan oleh Polresta Sidoarjo. Poster itu disertai logo kepolisian dan nomor telepon kantor polisi.

    Dikatakan bahwa orang tua harus waspada dalam menjaga anak-anak mereka, karena adanya upaya penculikan dengan modus sebagai penjual, pengemis, ibu hamil, orang gila, dan lain-lain. “Waspada jaga anak" bermain apa penculik anak banyak penyamarannya.pura" jadi sales lah,,dari kesehatan lah padahal modus,” demikian teks di dalam poster.



    Namun, benarkah gambar itu merupakan pengumuman peringatan dari Polresta Sidoarjo?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa poster tersebut tidak diterbitkan oleh Polresta Sidoarjo. Meski begitu memang terjadi peningkatan jumlah kasus dan korban penculikan, penjualan, dan perdagangan anak dalam beberapa tahun terakhir.

    Polresta Sidoarjo melalui akun Instagram tertanggal 28 November 2019, sesungguhnya sudah mengumumkan bahwa poster yang beredar tersebut bukan dari mereka alias hoaks. “Selebaran yang beredar di medsos tentang dugaan aksi penculikan di wilayah Sidoarjo adalah HOAX,” bunyi keterangan tersebut.

    Dilansir Antara, gambar polisi dalam poster atau selebaran tersebut adalah sosok Kombes Pol Zain Dwi Nugroho yang saat itu menjabat sebagai Kapolresta Sidoarjo. Zain pun telah membantah narasi yang beredar melalui poster tersebut.

    "Dalam kesempatan ini perlu saya sampaikan, hasil klarifikasi dan pengecekan ke lokasi bahwa tidak ada kejadian percobaan penculikan anak. Informasi yang beredar adalah informasi yang tidak benar atau berita hoaks," katanya dalam video yang diunggah di akun Instagram Polresta Sidoarjo.

    Narasi serupa juga pernah beredar tahun 2017, yang sesungguhnya juga telah dibantah, sebagaimana dilaporkan Detik.com. Saat itu, Wakasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Teguh Setiawan mengatakan belum ada informasi dari jajaran mereka tentang kasus penculikan.

    Dia mengimbau masyarakat tidak langsung menyebarkan poster tersebut, melainkan memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Dikatakannya secara umum masyarakat diminta waspada terhadap penyebaran hoaks. "Menurut kami berita tersebut adalah bohong," kata Teguh.

    Meski poster tersebut tidak diterbitkan oleh Polresta Sidoarjo, tetapi kasus penculikan anak memang cukup tinggi sehingga seluruh pihak tetap harus waspada. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) seperti ditulis Tempo menyoroti tren peningkatan jumlah kasus dan korban penculikan, penjualan, dan perdagangan anak dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang tahun lalu, platform Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) menerima laporan sebanyak 28 kasus penculikan, penjualan, dan perdagangan anak. Sebanyak 89 anak menjadi korban dalam kasus-kasus tersebut.

    Angka tersebut lebih tinggi dibanding data pembanding yang dikumpulkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam catatan KPAI, sedikitnya 28 anak menjadi korban penculikan, penjualan, dan perdagangan anak pada 2021. Data ini sebetulnya juga menunjukkan tren peningkatan karena KPAI mencatat sedikitnya 34 anak menjadi korban penculikan dan 17 anak menjadi korban penjualan dan/atau perdagangan anak pada 2022. Adapun dalam kurun dua bulan terakhir, Januari-Februari 2023, KPAI sudah mencatat sebanyak 14 anak menjadi korban penculikan.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Polresta Sidoarjo pernah mempublikasikan poster peringatan mewaspadai penculikan sebagaimana gambar yang beredar adalah klaimmenyesatkan.

    Pihak Polresta Sidoarjo telah membantah narasi yang mengatakan mereka menyebarkan peringatan waspadai penculikan sebagaimana gambar yang beredar tersebut. Meski begitu, jumlah kasus dan korban penculikan, penjualan, dan perdagangan anak dalam beberapa tahun terakhir meningkat sehingga perlu perhatian dari seluruh pihak.

    Rujukan