• (GFD-2024-23708) [SALAH] Salam 3 Jari dari Anies Bentuk Dukungan ke Pramono—Rano

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    Akun Instagram “@lintang_son9o” pada Sabtu (05/10/2024) mengunggah video [arsip] yang memperlihatkan Anies mengacungkan jari. Unggahan disertai takarir:
    “Anies Baswedan mendukung calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Mas Pram - Bang Doel”

    Per Rabu (29/10/2024), konten dilihat hampir 500 kali dan disukai 60 akun.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta Tirto.id.
    Tim pemeriksa fakta Tirto melakukan penelusuran dengan membuka media sosial Anies. Melalui akun instagramnya @aniesbaswedan, terdapat foto Anies yang sedang memakai batik dan mengendarai sepeda pada unggahan Rabu (02/10/2024). Dalam narasi yang dibagikan, Anies pada saat itu hanya memperingati Hari Batik Nasional dan Hari Sepeda Nasional bersama kelompok Bike to Work Indonesia.
    Tirto melanjutkan penelusuran dengan kata kunci “Dukungan Anies pada Pilkada Jakarta 2024” pada Google. Hasilnya, pada salah satu artikel Tempo yang berjudul “Jubir Ungkap Kemungkinan Anies Baswedan Nyatakan Dukungan di Pilkada Jakarta”, Juru Bicara Anies, Sahrin Hamid, menyatakan kalau Anies belum menyatakan dukungan resmi kepada satupun pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta, per Jumat (11/10/2024).
    "Keberpihakan terhadap rakyat yang lemah harus diperhatikan. Pada saatnya, Mas Anies akan menentukan pilihannya. Kita tunggu saja," ujar Sahrin mengutip dari Tempo.
    Sampai saat ini, Anies belum mengungkapkan dukungan terhadap salah satu calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “Anies Baswedan mendukung calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Pramono—Rano” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Vania Astagina)
  • (GFD-2024-23707) Benarkah Klaim Labubu Boneka Iblis?

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    tirto.id - Boneka Labubu menjadi sensasi baru di kultur pop sejumlah negara. Boneka dengan desain monster menggemaskan, seperti kelinci berkepala besar dan bertaring ini, menjadi sensasi tidak hanya di kalangan anak muda Indonesia, tapi juga di Jepang, Vietnam, Hong Kong, dan sejumlah negara Asia.

    Boneka ini tiba-tiba menjadi sangat populer, tatkala salah satu mega bintang Korean Pop/K-Pop, Lisa dari grup BLACKPINK, memamerkan boneka miliknya tersebut, sekitar April 2024, di akun Instagram pribadinya. Hal ini kemudian memantik antusiasme masyarakat yang berlomba-lomba ingin ikut memiliki boneka ini.

    Di tengah kehebohan Labubu, muncul narasi di media sosial yang menyebut kalau ada fakta menyeramkan di balik cerita boneka monster ini. Labubu disebut sebagai boneka iblis yang terinspirasi dari mitologi Hong Kong, tepatnya dari monster "Taotie". Monster ini disebut lambang keserakahan yang memakan apapun yang dilihatnya. Disebut juga desain awal boneka Labubu terdapat tulisan 666 di perutnya.

    "Jangan Ngasal Ikut Tren Kalau Tidak Tahu Maksudnya!" begitu tulis pesan dalam unggahan akun "Surya Azahwa" di Facebook, yang menyertakan sebuah foto dengan narasi soal kaitan Labubu dengan iblis (arsip).

    Unggahan tersebut mengumpulkan sektar 200 impresi dan 220 komentar, per 30 Oktober 2024. Unggahan ini juga telah dibagikan ulang lebih dari 8 ribu kali, sejak pertama kali diunggah pada 13 Oktober 2024.

    Terdapat juga unggahan di media sosial lain, seperti TikTok, yang menyebar narasi serupa. Unggahan tersebut menunjukkan penampakan boneka Labubu dengan lambang "666" di perutnya. Unggahan ini bahkan mengumpulkan hampir 10 juta penonton sejak pertama diunggah sekitar akhir September 2024 lalu.

    Lantas, bagaimana faktanya? Apakah benar boneka Labubu adalah boneka yang terinspirasi dari iblis?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba menelusuri asal-usul dari boneka Labubu. Pertama-tama, melansir dari pemberitaan media nasional maupun internasional, pembuat Labubu adalah seniman asal Hong Kong, Kasing Lung.

    Bangkok Post mencatat, pria kelahiran tahun 1972 ini lahir di Hong Kong, kemudian tumbuh besar di Belanda. Pada tahun 2015, dia membuat sekelompok karakter monster yang diberi nama "The Monsters”. Selain Labubu, terdapat karakter Zimomo, Tycoco, dan Spooky, dengan desain monster tersenyum, dengan telinga panjang dan gigi menonjol.

    Masih dari artikel yang sama, disebutkan, dalam cerita yang dibuat Lung, Labubu adalah karakter yang baik hati, yang selalu ingin membantu, tetapi tanpa sengaja berakhir buruk.

    Kami juga mencoba menelusuri ke akun Instagram dari Kasing Lung dan mendapatkan unggahan tentang Labubu sudah dibuat sejak tahun 2015 lalu, sejak unggahan pertamanya.

    Hal ini juga terkonfirmasi dalam wawancara Lung dengan majalah Hypebeast pada tahun 2017 lalu. Artikel tersebut menjabarkan bagaimana Lung mendapat inspirasi dari Labubu dan karakter lainnya dari mitologi elf kuno di benua Eropa tempatnya tumbuh besar.

    “Ketika saya masih muda, saya suka membaca buku cerita dan dipengaruhi oleh legenda elf Eropa kuno. Saat itu, belum ada konsol game atau komputer, jadi saya hanya bisa menggambar boneka dengan pena, jadi saya punya ide untuk menggambar dongeng sejak saya masih kecil," cerita Lung, dikutip dari wawancara di situs tersebut.

    Lung juga menjelaskan bagaimana Labubu dan Tycoco, sebuah karakter berbentuk tengkorak, menjadi dua karakter favoritnya kala itu.

    Dari informasi langsung dari kerator Labubu, diketahui kalau karekter monster ini asal inspirasinya adalah legenda elf di Eropa kuno, bukan mitologi Hong Kong.

    Lebih lanjut, Tirto juga menelusuri klaim desain awal Labubu yang bertuliskan lambang 666 di perutnya. Kami mencoba mengambil cuplikan gambar dari video di TikTok.

    Hasil pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap gambar boneka Labubu merah tersebut, salah satunya mengarahkan ke ke halama Carousell berikut.

    Di situs tersebut tertera keterangan kalau mainan model Labubu berwarna merah dengan tulisan 666 tersebut adalah kolaborasi Lung, dengan Ho2Work (pabrik mainan yang memang memproduksi Labubu), Alien Evolution Studio, dan Alien 666. Nama yang disebut terakhir adalah seniman lain asal Taipei. Karakter yang dia buat memang berwarna merah dan pada beberapa produk memakai kaos bertuliskan 666.

    Dalam sebuah artikel di majalah Keedan, disebutkan kolaborasi Kasing Lung dengan Alien 666 terjadi pada tahun 2022. Ini juga dibuktikan dengan unggahan di Instagram Alien666 pada Maret 2022 yang menunjukkan beberapa produk hasil kolaborasi dengan Kasing Lung.

    Lung sendiri diketahui memang kerap melakukan kolaborasi dalam karakter Labubu. Di Instagram, terlihat beberapa projek kolaborasi dengan Play Studio, Astro Boy, ataupun Godzilla. Dalam kolaborasi-kolaborasi tersebut, karakter Labubu memang didandani seperti karakter lain sesuai dengan kolaborasinya.

    Melihat unggahan pertama Lung di Instagram pada 21 September 2015, terlihat karakter Labubu yang dia buat, bentuknya mirip dengan Labubu yang ada saat ini.

    Oleh sebab itu, bisa disimpulkan, desain boneka Labubu berwarna merah dengan angka "666" di badannya bukanlah desain awal Labubu, tapi adalah salah satu produk kolaborasi dari tahun 2022 lalu.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan klaim Labubu adalah boneka iblis bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading). Kreator dari karakter Labubu, Kasing Lung menjelaskan, karakter tersebut terinspirasi dari mitologi elf di Eropa, karena ia besar di benua tersebut.

    Klaim desain awal Labubu adalah setan merah dengan angka "666" di badannya juga tidak tepat. Desain tersebut adalah hasil kolaborasi Lung dengan Alien 666 pada tahun 2022. Labubu sendiri pertama kali hadir pada tahun 2015 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23706) [HOAKS] Hamas Menembaki Bantuan Kemanusiaan yang Dijatuhkan Pesawat

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan Hamas, kelompok perlawanan dari Gaza, Palestina, menembaki bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari pesawat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu hasil manipulasi.

    Video Hamas menembaki bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari pesawat atau airdrop dibagikan akun Facebook ini pada 23 Oktober 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    H×mas menembaki bantuan kemanusiaan yang diterbangkan melalui udara

    Mereka membenci airdrops, karena bantuan tersebut langsung sampai ke warga sipil. H×mas lebih memilih bantuan UNRWA, karena bantuan tersebut didistribusikan melalui H×mas, dan mereka mendapatkan uang dari situ.

    Video yang dibagikan menunjukkan orang-orang keluar dari tempat pangkas rambut. Kemudian, terlihat sebuah pesawat menjatuhkan barang diiringi suara tembakan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, ditemukan fakta bahwa video itu adalah gabungan dari dua klip berbeda.

    Klip pertama beredar dibagikan oleh sejumlah akun TikTok, salah satunya ini, dan menunjukkan orang-orang di dalam pangkas rambut berlarian ke luar.

    Kemudian, klip menunjukkan gambar manipulasi berupa awan berbentuk tangan raksasa. Tidak diketahui asal mula video tersebut.

    Sementara itu, klip kedua terdeteksi sebagai insiden kegagalan parasut yang mengakibatkan airdrop terjun bebas dan melukai orang-orang.

    Video insiden tersebut dipublikasikan Al Jazeera pada 8 Maret 2024. Tujuh orang dilaporkan terluka dan lima lainnya tewas akibat insiden barang bantuan terjun bebas di Gaza.

    Video yang dipublikasikan Al Jazeera mirip dengan yang beredar di Facebook, tetapi tidak terdengar suara tembakan saat pesawat menjatuhkan bantuan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Hamas menembaki bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari pesawat adalah hoaks.

    Video itu merupakan hasil manipulasi dengan menggabungkan dua klip berbeda.

    Video yang mirip dipublikasikan oleh Al Jazeera dan menunjukkan insiden airdrop terjun bebas di Gaza. Namun, tidak ada suara tembakan saat pesawat menjatuhkan bantuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23705) [HOAKS] Video Hasil Kloning Babi dan Sapi di China

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan kloning sapi dan babi, yang berhasil dilakukan para peneliti di China.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video dengan klaim kloning babi dan sapi di China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Video yang beredar menampilkan seekor makhluk dengan tubuh seperti babi tetapi berkepala sapi.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (27/10/2024):

    China berhasil kloning babi sama sapi kalo udah jadi seperti ini bentuknya halal apa haram ya?

    Awas Hati2 kemungkinan sebentar lagi akan masuk Indonesia.Semoga Allah Melindungi dan Memberkahi kita semua dlm RidhoNya.

    Aamiin

    akun Facebook Tangkapan layar konten manipultif di sebuah akun Facebook, Minggu (27/10/2024), menampilkan video kloning babi dan sapi di China.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video yang beredar menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat mendeteksi seberapa banyak campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam teks, foto, video, atau suara.

    Hasil pengidentifikasian menunjukkan, video kloning babi dan sapi di China memiliki probabilitas 88,8 persen dihasilkan AI.

    Dilansir Live Science, sejauh ini ilmuwan telah berhasil melakukan kloning sejumlah mamalia, seperti babi, kucing, rusa, kuda, anjing, tikus, kambing liar, serigala abu-abu, dan monyet.

    Namun tidak ada penelitian atau uji coba yang berhasil melakukan kloning gabungan sapi dan babi.

    Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com juga telah membantah narasi di media sosial mengenai kawin silang babi dan sapi.

    Faktanya, sapi dan babi mustahil untuk dikawinkan dan menghasilkan keturunan, karena keduanya berasal dari famili yang berbeda.

    Kesimpulan

    Video kloning babi dan sapi di China merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Ilmuwan memang berhasil melakukan kloning pada sejumlah mamalia, termasuk babi.

    Namun sapi dan babi tidak dapat dikawinkan silang karena berasal dari famili berbeda, sehingga kloningnya tidak memungkinan.

    Rujukan