• (GFD-2025-27490) [HOAKS] Pendeta Melianus Lensini Umumkan Adanya Dana Bantuan dari Pemerintah Australia

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang menampilkan seorang pendeta bernama Melianus Lensini menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia.

    Klaim ini muncul di sejumlah unggahan media sosial pada pertengahan Juni 2025.

    Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence. Narasi itu hoaks.

    Video yang mengeklaim Pendeta Melianus Lensini menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini.

    Dalam video Pendeta Melianus menyebut dirinya merupakan penangungjawab program bantuan tersebut.

    Bagi umat Kristen yang ingin mendapat bantuan diminta mendaftar melalui sebuah nomor WhatsApp.

    Video diberi keterangan sebagai berikut:

    Program bantuan dana DAP untuk umat kristen di seluruh wilayah indonesia yang di salurkan melalui Bimas Kristen Kementerian Agama RI hingga 2 miliar di tahun 2025.

    Bantuan ini bertujuan untuk kesejahteraan saudara saudari umat kristen serta pembangunan gereja di berbagai wilayah indonesia

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Pendeta Melianus Lensini menawarkan dana bantuan dari pemerintah Australia

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicermati terdapat kejanggalan dalam video tersebut. Tubuh Pendeta Melianus Lensini tampak tidak bergerak. Selain itu, gerakan bibir dan perkataannya juga tidak sinkron.

    Umumnya, ini merupakan tanda bahwa konten itu dibuat menggunakan rekayasa AI.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video Pendeta Melianus Lensini menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia terdeteksi dihasilkan oleh artificial intelligence (AI).

    Probabilitas video itu merupakan AI generatif mencapai 90,9 persen.

    Adapun unggahan yang beredar memanipulasi foto Pendeta Melianus Lensini dalam artikel yang diterbitkan oleh media Victory News ini.

    Artikel itu membahas sosok Melianus Lensini yang merupakan pendeta muda dari Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

    Sebelumnya di media sosial juga muncul video manipulasi soal dana bantuan Pari pemerintah Australia. Warganet juga diminta menghubungi nomor WhatsApp.

    Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini, di sini dan di sini. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Pendeta Melianus Lensini yang mengeklaim Pendeta Melianus Lensini menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia merupakan hasil manipulasi.

    Video itu memanipulasi foto Pendeta Melianus Lensini dengan teknologi AI. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27489) [KLARIFIKASI] Video Perempuan Menari Ini Bukan Pesan untuk Pemerintah Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video menampilkan seorang perempuan menari di tengah hujan, dikaitkan dengan pesan kepada Pemerintah Iran.

    Tarian itu diklaim memiliki pesan bahwa ia akan menari di atas kuburan rezim Iran.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Video seorang perempuan menari di tengah hujan untuk menyampaikan pesan pada rezim Iran disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (19/6/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Seorang perempuan Iran menjadi viral karena menyampaikan pesan kuat yang ditujukan kepada rezim Iran, dengan menyatakan, “Kami akan menari di atas kuburan kalian dengan sepenuh hati. Kini kami punya kegembiraan dan harapan untuk masa depan.”

    Sementara, tangkapan layar video disebarkan oleh akun Facebook ini.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar telah ada di Internet setidaknya sejak dua tahun lalu.

    Perempuan dalam video merupakan Tamta Sabelashvili, seorang influencer berkebangsaan Georgia yang tinggal di Strasbourg, Perancis.

    Ia pertama kali mengunggah video dirinya menari di tengah hujan pada 16 Juli 2023 melalui akun TikTok @wildprincess9.

    Videonya lantas diambil dan disebarkan ulang oleh pengguna media sosial dengan konteks keliru.

    Melalui akun Facebooknya, Sabelashvili meluruskan bahwa dia adalah warga Georgia.

    Tindakannya menari di tengah hujan tidak ada kaitannya dengan situasi di Iran saat ini, terutama di tengah perang dengan Israel.

    "Saya warga Georgia dan tidak memiliki hubungan dengan situasi di Iran dan Israel sekarang. Permintaanku yakni, jangan gunakan video tanpa seizin saya," ucapnya.

    Sebelumnya, video yang mengeklaim perempuan menari untuk menyampaikan pesan pada pemerintah Iran telah dibantah oleh pemeriksa fakta The Quint dan Alt News.

    Kesimpulan

    Video perempuan menari di tengah hujan disebarkan dengan konteks keliru.

    Perempuan dalam video adalah influencer berkebangsaan Georgia bernama Tamta Sabelashvili. Ia meluruskan bahwa tindakannya tidak terkait dengan situasi di Iran.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27488) [HOAKS] Ketua Umum PGI Umumkan Dana Bantuan untuk Umat Kristen dari Australia

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi yang mengeklaim Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty mengumumkan adanya dana bantuan dari Pemerintah Australia.

    Unggahan itu mengeklaim, bantuan diberikan untuk kesejahteraan umat Kristen dan pembangunan gereja di Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama. 

    Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi. Konten itu merupakan hoaks dan perlu diluruskan.

    Video Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty mengumumkan adanya pemberian bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia dibagikan di Facebook, misalnya akun ini, ini, ini, dan ini.

    Dalam video, Pendeta Jacklevyn menyampaikan, cara untuk mendapat bantuan itu yakni dengan mendaftar ke sebuah nomor WhatsApp.

    Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:

    Program bantuan dana DAP untuk umat kristen di seluruh wilayah indonesia yang di salurkan melalui Bimas Kristen Kementerian Agama RI hingga 2 miliar di tahun 2025.

    Bantuan ini bertujuan untuk kesejahteraan saudara saudari umat kristen serta pembangunan gereja di berbagai wilayah indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan, video yang menampilkan Pendeta Jacklevyn mengumumkan adanya dana bantuan dari Pemerintah Australia identik dengan unggahan di akun TikTok ini.

    Dalam video aslinya, Pendeta Jacklevyn mengucapkan selamat atas terpilihnya Pendeta Bernard Manik sebagai Kepala Departemen Marturia Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) periode 2024-2028.

    Lalu bafaimana manipulasi itu dilakukan?

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Pendeta Jacklevyn dalam video terdeteksi dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) dengan probabilitas 99,7 persen. 

    Hasil itu mengindikasikan suara Pendeta Jacklevyn kemungkinan besar dihasilkan perangkat AI generatif. 

    Sebelumnya, di media sosial juga muncul hoaks soal pemberian bantuan kepada umat Kristen. Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini, di sini, dan di sini. 

    Video Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty mengumumkan adanya dana bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia merupakan hasil manipulasi.

    Faktanya, video asli merupakan momen ketika Pendeta Jacklevyn mengucapkan selamat atas terpilihnya Pendeta Bernard Manik sebagai Kepala Departemen Marturia HKBP periode 2024-2028.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Pendeta Jacklevyn terdeteksi dihasilkan AI generatif. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27487) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Infrastruktur Energi di Kota Haifa Israel Dihantam Rudal Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video infrastruktur energi di Kota Haifa Israel dihantam rudal Iran, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 18 Juni 2025.
    klaim video infrastruktur energi di Kota Haifa Israel dihantam rudal Iran, menampilkan bangunan berbentuk bola berwarna putih dan berbentuk tabung berwarna perak yang terdapat api dalam 1 detik meledak, setelah itu kobaran api dan kepulan asap hitam semakin membesar. Pada detik ke-11 tayangan video tersebut berubah, menampilkan kobaran api.
    Dalam video tersebut terdapat tulisan
    "Hifa Power Plant (ISrahel) has been completely demOlished"
    "Salah satu infrastruktur energi terbesar Israhell Pembangkit Listrik Hifa, hancur total setelah serangan rudal Iran.
    Kilang minyak Bazan di Haifa mengehentikan semua operasi setelah pabrik tersebut terkena serangan WIlayah tersebut mengalami krisis energi setelah serangan tersebut yang menewaskan 3 pekerja."
    Video tersebut pun diberi keterangan sebagai berikut.
    "Perusahaan kilang minyak terbesar di Isr4el, Bazan, menutup seluruh fasilitasnya di Pelabuhan Haifa setelah diserang rudal Iran pada Minggu (16/6) malam.
    Serangan itu menewaskan tiga karyawan dan memicu kebakaran besar, serta merusak pembangkit listrik dan jaringan infrastruktur utama kompleks.
    Dalam pernyataan resmi ke Bursa Efek Tel Aviv, Bazan menyebut seluruh operasional dihentikan dan kini tengah bekerja sama dengan Israel Electric Corporation untuk memulihkan pasokan listrik. Perusahaan juga masih menilai dampak kerusakan terhadap operasionalnya.
    Serangan ini terjadi di tengah konflik udara mematikan antara Iran dan Israel yang telah menewaskan ratusan orang sejak pecahnya eskalasi akibat serangan udara Israel ke wilayah Iran pekan lalu."
    Benarkah klaim video infrastruktur energi terbesar Israel diserang rudal Iran? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video infrastruktur energi di Kota Haifa Israel dihantam rudal Iran. dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
     
     
     
     Penelusuran mengarah pada sejumlah situs salah satunya adalah artikel berjudul "Video Does Not Show Iranian Attack on Bazan Oil Refinery in Haifa" yang dimuat situs misbar.com, pada 18 Juni 2025.
    Situs misbar.com pun mengulas video yang identik dengan klaim.
     
     
     
    Artikel situs misbar.com menyebutkan, gambar tersebut dipublikasikan pada tanggal 13 November 2015, oleh Brigade Pemadam Kebakaran Keamanan Publik Sichuan, video tersebut direkam selama latihan pemadam kebakaran di Pangkalan Pelatihan Brigade Pemadam Kebakaran Keamanan Publik Chengdu.
    Keterangan yang menyertainya menjelaskan bahwa rekaman tersebut menunjukkan latihan yang dilakukan di Sichuan, Tiongkok, pada 12 November 2015, sebagai bagian dari pertemuan kedelapan departemen bantuan darurat di bawah Organisasi Kerjasama Shanghai.Sumber:https://www.misbar.com/en/factcheck/2025/06/18/video-does-not-show-iranian-attack-bazan-oil-refinery-haifa

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video infrastruktur energi di Kota Haifa Israel dihantam rudal Iran tidak benar.Gambar tersebut dipublikasikan pada tanggal 13 November 2015, oleh Brigade Pemadam Kebakaran Keamanan Publik Sichuan, video tersebut direkam selama latihan pemadam kebakaran di Pangkalan Pelatihan Brigade Pemadam Kebakaran Keamanan Publik Chengdu.