• (GFD-2025-29343) [HOAKS] Video Warga Menjarah SPBU Pertamina

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim menampilkan sejumlah orang menjarah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.

    Narasi dalam unggahan menyatakan, penjarahan dilakukan karena Pertamina tidak adil terhadap warga.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan aksi penjarahan di SPBU Pertamina dibagikan akun Facebook ini dan ini

    Akun tersebut membagikan video sejumlah orang yang mencoba merobohkan pagar. Narasi dalam video ditampilkan sebagai berikut:

    biginilah akibatnya kalau pertamina tidak adil hancur sudah spbu

    Pertamina sudah mulai di jarah

    Akun Facebook Video yang mengeklaim SPBU Pertamina dijarah warga

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, diketahui bahwa peristiwa itu bukanlah penjarahan.

    Penelusuran menggunakan metode reverse image search menemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda. Contoh hasil penelusuran bisa dilihat pada unggahan akun TikTok ini dan ini.

    Dalam keterangannya, video itu merupakan momen saat warga melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 23 September 2025.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.

    Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.

    Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.

    Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.

    "Hoaks itu. Video yg beredar saat unjuk rasa masyarakat di Balongan menuntut bantuan susu," ujar Roberth. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan aksi penjarahan di SPBU Pertamina merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Adapun video aslinya adalah unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan, Indramayu untuk memprotes pengalihan bantuan susu. Video diambil pada 23 September 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29342) [KLARIFIKASI] Video Tsunami Jepang 2011, Bukan Topan Ragasa di Taiwan

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Topan Ragasa melanda sebagian wilayah Pasifik Barat dan menghantam bagian selatan China, Hong Kong, Filipina, dan Taiwan.

    Badai terkuat di wilayah Pasifik tersebut juga memicu gelombang besar dan banjir.

    Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan bangunan dihantam gelombang yang diklaim terjadi di Taiwan pada Selasa (23/9/2025).

    Namun video itu disebarkan dengan konteks keliru. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.

    Video gelombang menghantam bangunan di Taiwan pada 23 September 2025 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Sementara, tangkapan layar videonya ditemukan di akun Instagram ini.

    Berikut teks yang tertera pada video:

    23 September 2025Taiwan berduka

    Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Smoga para TKW di taiwan sllu dlm lndungan Allah Swt.Amin

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, yang mengeklaim video gelombang menghantam bangunan di Taiwan pada 23 September 2025.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar merupakan peristiwa Tsunami di Jepang pada 2011.

    Peristiwa dalam video direkam di Sekolah Menengah Shizugawa, Kota Minamisanriku, Prefektur Miyagi, Jepang.

    Pada 11 Maret 2011 sekitar pukul 15.30 waktu setempat, gelombang tsunami menghantam wilayah tersebut.

    Dokumentasi peristiwa tsunami dapat dilihat di kanal YouTube 2011 Japan Tsunami Archives dan Agoravox France pada menit pertama detik ke-11.

    Video yang beredar di media sosial merupakan mode cermin dari klip aslinya.

    Namun masih dapat dilihat obyek yang sama dalam video, seperti rumah dengan tembok putih dan dua jendela. Serta bangunan berwarna abu-abu.

    Kesimpulan

    Video gelombang tsunami yang direkam di Sekolah Menengah Shizugawa, Kota Minamisanriku, Prefektur Miyagi, Jepang pada 11 Maret 2011 disebarkan dengan konteks keliru.

    Video tersebut tidak terkait dengan Topan Ragasa yang melanda Taiwan pada 23 September 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29341) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Cek Bansos Periode Agustus-September 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan di media sosial klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 22 September 2025.
    Tulisan dalam postingan sebagai berikut:
    "Pemerintah telah menyalurkan belanja bantuan sosial (bansos) lebih dari Rp40 triliun pada periode AGUSTUS-SEPTEMBER 2025.Penyaluran dilakukan melalui sejumlah program yang langsung menyentuh masyarakat.
    AYO Buruan cek nama kamu sekarang dengan cara klik DAFTAR Sekarang juga..!!"
    Sedangkan dalam gambar postingan, tertulis:
    "Bansos PKΗ ΒΡΝΤ
    Tahap 3 Mulai Cair
    Agustus-September 2025
    Cek Penerimanya Disini
    PKH BPNT"
    Ketika link pendaftaran dibuka, akan mengarah pada halaman situs formulir digital yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram.
    Benarkah klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025. Penelusuran mengarah pada artikel Liputan6.com berjudul "Simak, Panduan Lengkap Cek Bansos Via Daring: Pastikan Anda Terdaftar".
    Dalam artikel ini, pemerintah terus berkomitmen menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) guna meringankan beban masyarakat. Salah satu bantuan yang banyak dinantikan adalah bansos senilai Rp 600 ribu, yang dapat diakses dan dicek statusnya secara daring hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
    Bansos Rp 600 ribu ini umumnya merupakan bagian dari Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
    Pemerintah pun menyediakan dua cara resmi untuk mengecek status penerima bansos Rp 600 ribu secara online, memudahkan masyarakat untuk melakukan pengecekan mandiri. Kedua metode ini dirancang untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan, cukup dengan menggunakan KTP.
    Metode pertama adalah melalui situs resmi Kementerian Sosial, yaitu cekbansos.kemensos.go.id. Pengguna hanya perlu mengunjungi laman tersebut, lalu memilih informasi lokasi domisili sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) mulai dari Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, hingga Desa/Kelurahan.
    Setelah itu, masukkan nama lengkap sesuai KTP pada kolom 'NAMA PM (Penerima Manfaat)', isi kode verifikasi (captcha), dan klik 'Cari Data'. Sistem akan menampilkan informasi nama penerima, usia, jenis bansos, dan periode pencairan jika terdaftar.
    Metode kedua adalah melalui aplikasi 'Cek Bansos' yang dapat diunduh di Google Play Store atau App Store. Pengguna yang belum memiliki akun harus melakukan registrasi dengan data diri sesuai KTP, NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat email, serta mengunggah foto KTP dan swafoto.
    Setelah berhasil login, pilih menu 'Cek Bansos', isi data domisili dan nama lengkap, lalu klik 'Cari Data' untuk melihat status bantuan Anda.
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025, tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29340) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Penampakan Mako Brimob Dibakar Massa setelah Demo Ricuh

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penampakan Mako Brimob dibakar massa setelah demo ricuh, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 4 September 2025.
    Klaim video penampakan Mako Brimob dibakar massa setelah demo ricuh menampilkan halaman bangunan bertingkat dengan kondisi berbagai macam benda yang berserakan dan sejumlah orang sedang berdiri, dalam video tersebut terlihat beberapa kendaraan rusak dan sebagian hangus terbakar.
    Video juga menampilkan kaca gedung yang pecah dan ada tulisan "POLRES METRO JAKARTA TIMUR" pada dinding.
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Demonstran ricuh mako brimob di bakar masapenampakan sehabis demo ricuc
    🙏🙏🙏😰😰😰😰
    Pejabat vs rakyat menjadi sejarah
    #bupati_pati #demonstrasi #game_perang #husen #yayak_gundul #polri #TNI #gubernur_pati #prabowo #gibran"
    Benarkah klaim video penampakan Mako Brimob dibakar massa setelah demo ricuh? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penampakan Mako Brimob dibakar massa setelah demo ricuh, dengan menangkap layar video yang menayangkan tulisan  "POLRES METRO JAKARTA TIMUR"untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
     
     
     
    Penelusuran mengarah pada sejumlah situs di antaranya artikel foto berjudul "Puluhan Mobil Hangus Terbakar di Depan Polres Metro Jakarta Timur" yang dimuat situs photo.sindonews.com, pada 30 Agustus 2025.
    Artikel foto situs photo.sindonews.com memuat sejumlah foto, di antaranya identik dengan tampilan klaim video. 
     
     
    Artikel foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    Bangkai mobil berjejer usai terjadi pembakaran oleh massa di Kantor Polres Jakarta Timur, Sabtu (30/8/2025).
    Polres Metro Jaktim menjadi sasaran penyerangan massa pada Jumat malam. Massa disebut melemparkan molotov berkali-kali ke area dalam Polres Jaktim hingga membakar kantor serta puluhan mobil yang terparkir di halaman dan depan kantor.
    Selain Mapolres Jaktim, diketahui ada lima Polsek di Jaktim yang juga diserang massa. Yakni Polsek Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegara dan Cipayung.
     
     
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Rusak Parah Markas Polres Jakarta Timur, Banyak Kendaraan Hangus Terbabar" yang dimuat situs merahputih.com, pada 30 Agustus 2025. Artikel tersebut memuat sejulah foto di antaranya identik dengan klaim.
     
    Artikel situs merahputih.com menyebutkan, Polres Metro Jakarta Timur rusak parah setelah aksi massa yang terjadi pada Jumat (29/8) malam.
     Belasan kendaraan yang terparkir di depan kantor Polres Metro Jakarta Timur dibakar oleh massa.
     Mobil-mobil tersebut hangus terbakar dan menyisakan kerangka kendaraan yang masih berada di lokasi, Sabtu (30/8).
     
    Klaim:
    https://photo.sindonews.com/view/68233/puluhan-mobil-hangus-terbakar-di-depan-polres-metro-jakarta-timurhttps://www.merahputih.com/post/read/rusak-parah-markas-polres-jakarta-timur-banyak-kendaraan-hangus-terbabar
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video penampakan Mako Brimob dibakar massa setelah demo ricuh tidak benar.Peristiwa dalam video tersebut terjadi di Polres Metro Jakarta Timur.