KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang menyebut penyebaran vaksin TBC akan dilakukan melalui udara menggunakan pesawat.
Narasi itu beredar setelah pendiri Microsoft, Bill Gates, bakal menjadikan Indonesia sebagai lokasi uji coba vaksin TBC yang dikembangkan Gates Foundation.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi penyebaran vaksin TBC melalui udara adalah hoaks.
Narasi yang mengeklaim vaksin TBC akan disebarkan melalui udara menggunakan pesawat dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (8/5/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Buat masyarakat publik umum, vaksin mRNA TBC dan malaria nya bukan dari suntikkan, tapi dari langit lebih praktis, hemat biaya dan juga waktu,
Jadi ga usah heran nanti banyak yang mengalami gejala demam, pilek dan batuk batuk kayak orang bengek, TBC atau ISPA karena anda divaksin langsung secara massal dari langit,
Jadi ujicoba vaksin itu cuman kamuflase semata dan untuk kalangan nakes yang diprioritaskan saja, sedangkan masyarakat umum dapat vaksin nya gratis langsung dikirim kan dari langit,
Screenshot Hoaks, penyebaran vaksin TBC lewat udara
(GFD-2025-26921) [HOAKS] Penyebaran Vaksin TBC Dilakukan Melalui Udara
Sumber:Tanggal publish: 09/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Narasi yang beredar di Facebook mengeklaim bahwa vaksin TBC akan disebar lewat langit menggunakan pesawat. Narasi itu merupakan teori konspirasi chemtrail.
Penyebaran zat kimia melalui udara atau chemtrail adalah salah satu teori konspirasi populer yang kerap dikaitkan dengan dunia kesehatan.
Menurut Profesor David Keith dari Universitas Harvard, chemtrail adalah teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang.
Para penganut teori konspirasi ini menyebutkan bahwa keberadaan chemtrail dapat dibuktikan dengan adanya jejak putih di langit yang muncul usai pesawat terbang melintas.
Mereka meyakini bahwa jejak putih itu mengandung bahan kimia beracun yang digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti pengendalian populasi manusia, pengendalian pikiran, atau menyebarkan penyakit.
Sejumlah pakar penerbangan telah membantah klaim yang menyebutkan bahwa jejak putih yang muncul di langit usai pesawat melintas adalah chemtrail.
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal yang biasa.
"Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud," ujar Indan, seperti diberitakan Kompas.com, 14 Juli 2021.
Masih dari pemberitaan Kompas.com, 14 Juli 2021, penjelasan serupa juga diungkapkan oleh pengamat penerbangan yang juga mantan KSAU, Cheppy Hakim.
Cheppy mengatakan, fenomena ekor pesawat yang meninggalkan jejak asap terjadi karena adanya proses kondensasi.
"Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu," kata Cheppy.
Penyebaran zat kimia melalui udara atau chemtrail adalah salah satu teori konspirasi populer yang kerap dikaitkan dengan dunia kesehatan.
Menurut Profesor David Keith dari Universitas Harvard, chemtrail adalah teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang.
Para penganut teori konspirasi ini menyebutkan bahwa keberadaan chemtrail dapat dibuktikan dengan adanya jejak putih di langit yang muncul usai pesawat terbang melintas.
Mereka meyakini bahwa jejak putih itu mengandung bahan kimia beracun yang digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti pengendalian populasi manusia, pengendalian pikiran, atau menyebarkan penyakit.
Sejumlah pakar penerbangan telah membantah klaim yang menyebutkan bahwa jejak putih yang muncul di langit usai pesawat melintas adalah chemtrail.
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal yang biasa.
"Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud," ujar Indan, seperti diberitakan Kompas.com, 14 Juli 2021.
Masih dari pemberitaan Kompas.com, 14 Juli 2021, penjelasan serupa juga diungkapkan oleh pengamat penerbangan yang juga mantan KSAU, Cheppy Hakim.
Cheppy mengatakan, fenomena ekor pesawat yang meninggalkan jejak asap terjadi karena adanya proses kondensasi.
"Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu," kata Cheppy.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim vaksin TBC akan disebarkan melalui udara menggunakan pesawat adalah hoaks.
Narasi itu merupakan teori konspirasi chemtrail, yang mengeklaim pesawat digunakan untuk menyebarkan zat kimia melalui udara.
Teori chemtrail telah dibantah akademisi dan pakar penerbangan. Kemunculan jejak putih di langit setelah pesawat melintas adalah fenomena biasa yang disebut contrail, bukan chemtrail.
Narasi itu merupakan teori konspirasi chemtrail, yang mengeklaim pesawat digunakan untuk menyebarkan zat kimia melalui udara.
Teori chemtrail telah dibantah akademisi dan pakar penerbangan. Kemunculan jejak putih di langit setelah pesawat melintas adalah fenomena biasa yang disebut contrail, bukan chemtrail.
Rujukan
- https://www.facebook.com/jefri.papahnya.aqiela/posts/pfbid02K2NUW7dwTAjqrgciJ3JZYp8ougdt7xfZMqwkq2cq16RnmKnwBYwGkV6KrS2UxZzAl
- https://tennesseelookout.com/2024/03/26/chemtrail-bill-set-for-house-circuit-described-as-nonsense/
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/14/120300365/ramai-video-sebut-chemtrail-sebar-bahan-kimia-dari-pesawat-ini-faktanya?page=all#page4
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26920) [KLARIFIKASI] Video Hercules Ditangkap Polisi Terjadi 2018, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 09/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi yang menyebut Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshall ditangkap polisi pada Mei 2025.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu tidak benar dan perlu diluruskan.
Konten yang mengeklaim Hercules ditangkap polisi pada Mei 2025 beredar di Facebook, misalnya video yang diunggah akun ini, ini, dan ini.
Video itu menampilkan pemberitaan yang menyebut Hercules ditangkap Polres Jakarta Barat di rumahnya.
Berikut keterangan teks yang disematkan unggahan tersebut:
BREAKING NEWS
HERCULES KETUM ORMAS GRIB JAYA DI TANGKAP POLISI
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu tidak benar dan perlu diluruskan.
Konten yang mengeklaim Hercules ditangkap polisi pada Mei 2025 beredar di Facebook, misalnya video yang diunggah akun ini, ini, dan ini.
Video itu menampilkan pemberitaan yang menyebut Hercules ditangkap Polres Jakarta Barat di rumahnya.
Berikut keterangan teks yang disematkan unggahan tersebut:
BREAKING NEWS
HERCULES KETUM ORMAS GRIB JAYA DI TANGKAP POLISI
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak ada pemberitaan ataupun informasi valid Hercules ditangkap polisi pada Mei 2025.
Video yang beredar merupakan pemberitaan pada 2018 yang diunggah di kanal YouTube CNN Indonesia.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, saat itu Hercules ditahan polisi terkait kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Penguasaan lahan itu melibatkan sejumlah orang yang mengaku sebagai anggota kelompok Hercules. Mereka menguasai lahan bersertifikat atas perintah tersangka berinsial HM sejak Agustus 2018.
Akibat perbuatannya itu Hercules dan kelompoknya dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengrusakan terhadap barang atau orang, serta Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Video yang beredar merupakan pemberitaan pada 2018 yang diunggah di kanal YouTube CNN Indonesia.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, saat itu Hercules ditahan polisi terkait kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Penguasaan lahan itu melibatkan sejumlah orang yang mengaku sebagai anggota kelompok Hercules. Mereka menguasai lahan bersertifikat atas perintah tersangka berinsial HM sejak Agustus 2018.
Akibat perbuatannya itu Hercules dan kelompoknya dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengrusakan terhadap barang atau orang, serta Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Hercules ditangkap polisi pada Mei 2025 merupakan informasi yang tidak benar.
Faktanya, video itu adalah penangkapan Hercules pada 2018. Saat itu, ia ditahan polisi terkait kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Faktanya, video itu adalah penangkapan Hercules pada 2018. Saat itu, ia ditahan polisi terkait kasus penguasaan lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.
Rujukan
- https://web.facebook.com/share/v/17YsuYHSaA/
- https://web.facebook.com/share/p/1D5kGS2E3G/?mibextid=NOb6eG
- https://web.facebook.com/share/v/16F873ufb6/
- https://www.youtube.com/watch?v=XyXwQGG7GtQ&ab_channel=CNNIndonesia
- https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/26/08370101/kelompok-hercules-dari-kuasai-lahan-hingga-berakhir-di-penjara
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26919) [KLARIFIKASI] Video Ini Pembuatan Replika Makanan untuk Restoran, Bukan Kol Palsu
Sumber:Tanggal publish: 09/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang diklaim menampilkan pembuatan sayur kol palsu. Video itu beredar di media sosial pada Mei 2025.
Masyarakat pun diminta untuk waspada karena berbahaya jika dikonsumsi.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang mengeklaim menampilkan pembuatan kol palsu muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video proses pembuatan kol palsu. Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
Waspadalah
INILAH CARA MEMBUAT SAYUR KOL PASLU. SAYUR SAJA BISA DI REPLIKA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan pembuatan sayur kol palsu
Masyarakat pun diminta untuk waspada karena berbahaya jika dikonsumsi.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang mengeklaim menampilkan pembuatan kol palsu muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video proses pembuatan kol palsu. Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
Waspadalah
INILAH CARA MEMBUAT SAYUR KOL PASLU. SAYUR SAJA BISA DI REPLIKA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan pembuatan sayur kol palsu
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu identik dengan unggahan akun TikTok ini.
Keterangan dalam video menyebut konten itu adalah pembuatan replika untuk sampel makanan di Jepang.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan video serupa di kanal YouTube ini yang menampilkan proses pembuatan beberapa replika makanan yang terbuat dari plastik, lilin, dan bahan lainnya di Jepang.
Replika makanan tersebut digunakan untuk menunjukkan menu di sebuah restoran dan bukan untuk dikonsumsi.
Dikutip dari Kotaku.com, banyak restoran di Jepang bekerja sama dengan perajin makan palsu untuk membuat replika menu yang mereka sediakan.
Replika itu dipajang di bagian depan restoran untuk menunjukkan kepada pembeli bentuk makanan yang akan dipesan.
Keterangan dalam video menyebut konten itu adalah pembuatan replika untuk sampel makanan di Jepang.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan video serupa di kanal YouTube ini yang menampilkan proses pembuatan beberapa replika makanan yang terbuat dari plastik, lilin, dan bahan lainnya di Jepang.
Replika makanan tersebut digunakan untuk menunjukkan menu di sebuah restoran dan bukan untuk dikonsumsi.
Dikutip dari Kotaku.com, banyak restoran di Jepang bekerja sama dengan perajin makan palsu untuk membuat replika menu yang mereka sediakan.
Replika itu dipajang di bagian depan restoran untuk menunjukkan kepada pembeli bentuk makanan yang akan dipesan.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim menampilkan pembuatan kol palsu dibagikan dengan narasi keliru. Konten itu hoaks karena informasinya keliru dan memelintir fakta.
Faktanya, video itu adalah pembuatan sampel makanan di Jepang. Replika tersebut digunakan untuk menunjukkan menu di sebuah restoran dan bukan untuk dikonsumsi.
Video ini berpotensi menyesatkan karena bisa menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap sayur yang ada di pasaran.
Faktanya, video itu adalah pembuatan sampel makanan di Jepang. Replika tersebut digunakan untuk menunjukkan menu di sebuah restoran dan bukan untuk dikonsumsi.
Video ini berpotensi menyesatkan karena bisa menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap sayur yang ada di pasaran.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1BLjmyveUH/
- https://www.facebook.com/share/r/1BmVibeExB/
- https://www.facebook.com/share/r/1AUerP1REz/
- https://www.tiktok.com/@your.satisfaction30/video/7474055451454278920?_r=1&_t=ZS-8wAlWH1TDQD
- https://www.youtube.com/watch?v=PPQrNkOgttQ&t=288s&ab_channel=macdeetube
- https://kotaku.com/the-hypnotic-world-of-fake-japanese-food-1642005913
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26918) Cek Fakta: Program 25.000 Rumah untuk Warga Berpenghasilan Tidak Tetap
Sumber:Tanggal publish: 12/05/2025
Berita
Murianews, Jakarta – Beredar narasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang menyebutkan memiliki program 25.000 Rumah untuk Warga Berpenghasilan Tidak Tetap. Yuk cek faktanya lebih dulu.
Narasi itu salah satunya diunggah di Facebook bernama lokerumrahdanhaji sejak 23 April 2025 hingga Senin (12/5/2025).
Di beberapa unggahan itu, pemilik akun menyertakan foto Menteri PKP Maruar Sirait. Disebutkan, bagi masyarakat yang ingin mengikuti program itu dapat mendaftar melalui tautan di unggahan itu.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
”Program penyerahan 25.000 unit rumah untuk masyarakat Indonesia yang tidak memiliki gaji tetap seperti pedagang atau pelaku usaha kecil yang memiliki penghasilan yang tidak menentu.
Segera daftarkan diri anda melalui link di bio.”
Berikut tangkap layar unggahan tersebut.
Tangkap layar unggahan dengan narasi yang menyebutkan masyarakat berpenghasilan tidak tetap bisa mendapatkan rumah gratis dari Kementerian PKP. (Istimewa/Facebook)
Adapun unggahan tersebut dapat dilihat dengan klik di tautan ini.
Penelusuran…
Hasil Cek Fakta
Setelah diperiksa Tim Cek Fakta Murianews.com, tautan yang disematkan dalam unggahan itu justru tidak mengarah ke situs resmi Kementerian PKP maupun situs resmi pemerintah lainnya.
Situs di dalam tautan itu mengarahkan pengunjung untuk mengisi data diri, seperti nama lengkap hingga nomor ponsel yang terhubung dengan Telegram.
Unggahan itu berpotensi sebagai phising atau penipuan online. Kejahatan siber ini bertujuan untuk mencuri informasi sensitif, seperti data pribadi, akun, hingga informasi keuangan dengan menipu atau memanipulasi korban.
Kesimpulan...
Kesimpulan
Narasi yang menyebutkan masyarakat berpenghasilan tidak tetap bisa mendapatkan rumah gratis dari Kementerian PKP merupakan konten disinformasi berjenis fabricated content atau konten palsu.
Tautan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi Kemeterian PKP maupun situs resmi pemerintah lainnya. Unggahan itu pun berpotensi sebagai jebakan penipuan online karena pengunjung diminta untuk mengisi data diri.
Halaman: 124/6213