• (GFD-2025-26937) [SALAH] Dokumentasi “Koalisi Militer Indonesia-Rusia di Gaza”

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 14/05/2025

    Berita

    Akun TikTok “teenanancell” pada Jumat (25/4/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
    “Koalisi Indonesia Rusia lawan Israel”
    “Operasi dimulai pada pukul 02.00 dini hari 14 April 2025 dalam gelap malam dan badai pasir yang menutup langit sinai, pasukan udara Rusia melumpuhkan sistem pertahanan Israel di selatan drone siluman uraga milik Rusia, menghancurkan radar dan pangkalan militer dengan presisi brutal. Bersamaan dengan itu 6.000 pasukan elit Indonesia dari Kopassus marinir dan penjaga disusupkan dari laut melalui terowongan bawah tanah yang telah disiapkan oleh jaringan logistik hamas yang kini bersekutu diam-diam dengan Jakarta dalam waktu 72 jam jalur Gaza yang selama ini menjadi wilayah terisolasi dan dijaga ketat IDF jatuh ke tangan koalisi Indonesia Rusia militer Israel terpukul logistik terganggu dan moral pasukan merosot drastis bendera Indonesia dan Rusia berkibar di atas reruntuhan markas shimpetika unit di tengah kehancuran yang tak berkesudahan datang 2 kekuatan dari timur Indonesia dan Rusia yang membentuk aliansi militer paling mengejutkan abad ini dari pangkalan udara. Fladiostok, hingga pelabuhan Surabaya persiapan berlangsung diam-diam namun sistematis apa yang awalnya terlihat sebagai latihan militer gabungan ternyata hanyalah kedok untuk sebuah operasi besar yang akan mengubah wajah dunia koalisi Indonesia tidak lahir dari kedekatan budaya atau sejarah.”
    Hingga Rabu (14/5/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 7.000-an pengguna dan menuai 600-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.

    Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Google Lens, mesin penelusuran Google dan YouTube. Hasilnya, video tersebut adalah gabungan beberapa foto dan video pendek dari peristiwa berbeda.

    Foto pertama pada bagian atas video serupa dengan cuplikan dari latihan militer skala besar Vostok 2018 yang diunggah oleh kanal YouTube The Sun pada Jumat (13/9/2018). Latihan ini berlangsung di Siberia timur dan melibatkan sekitar 300.000 tentara Rusia serta partisipasi dari militer China dan Mongolia.

    Foto kedua pada bagian bawah video yang memperlihatkan barisan panjang pasukan dan kendaraan tempur, juga merupakan bagian dari parade militer Vostok 2018. Cuplikan ini sebelumnya diunggah oleh kanal YouTube Russian Military Capability pada Kamis (14/10/2025).

    Foto ketiga yang menampilkan kendaraan militer berwarna putih bertuliskan “UN” serupa dengan unggahan kanal YouTube Andrian Lingga yang menunjukkan partisipasi TNI sebagai bagian dari misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Video tersebut tidak menjelaskan lokasi tugas pasukan, namun diketahui bahwa Indonesia pernah mengirim pasukan perdamaian ke berbagai wilayah seperti Lebanon, Kongo (2020), Mali (2015), Sudan (2013) dan Kamboja.

    Indonesia dan Rusia tidak menjalin kerja sama militer untuk beroperasi di Gaza. Dilansir dari antaranews.com, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei K. Shoigu, membahas potensi kerja dalam pertemuan bilateral di Jakarta pada 25 Februari 2025 lalu. Kerja sama yang mereka jajaki antara lain berupa pelatihan bersama, transfer teknologi, dan pertukaran prajurit.

    Sedangkan terkait Gaza, Presiden Prabowo Subianto pada 9 April 2025 mengatakan, Indonesia telah mengirimkan bantuan medis dan menerjunkan tenaga medis ke wilayah konflik tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap aksi kemanusiaan di Gaza.

    Presiden Prabowo juga menyampaikan kesediaan Indonesia untuk menampung sementara para korban, anak yatim piatu, dan warga negara yang terdampak konflik di Gaza. Ia telah memerintahkan Menteri Luar Negeri untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait di Palestina untuk membahas mekanisme evakuasi korban dan relokasi ke Indonesia.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “koalisi militer Indonesia-Rusia di Gaza” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-26936) Cek fakta, Netanyahu tolak rencana Trump akui kemerdekaan Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menarasikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang rencana Presdien Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    Seperti diketahui, konflik Israel dan Palestina belum juga mereda pascaserangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan yang dilakukan Israel pada Palestina kian brutal, terbaru serangan Israel menyasar rumah sakit dan sekolah di Gaza. Hingga kini, belum ada tanda-tanda Israel menghentikan serangannya.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Perang psikologis antara kedua sekutu. Trump berencana mengakui Palestina sbg negara merdeka.

    Netanyahu menentang rencana Trump: pengakuan sepihak terhadap Palestina akan memaksa tindakan sepihak sbg tanggapan.

    Israel juga tidak akan minta izin ke Amerika utk menyerang Iran...”Namun, benarkah Trump berencana mengakui Palestina sebagai negara Merdeka?

    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Menurut hasil penelusuran ANTARA dengan memasukan kata kunci “Trump berencana akui Palestina sebagai negara Merdeka” ataupun pencarian serupa dalam bahasa Inggris, tidak ditemukan berita resmi terkait pernyataan tersebut. Namun Presiden AS Donald Trump akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Selasa (13/5/2025). Dalam lawatan itu, Trump tidak memasukkan Israel sebagai salah satu lokasi yang akan dikunjungi.

    Sebelumnya, Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memicu kemarahan global. Ia mengatakan bahwa warga Palestina tidak punya hak untuk pulang ke Gaza. Hal itu ia ungkapkan pada saat wawancara dengan Fox News pada Senin (10/2/2025).

    "Apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali?" tanya Bret Baier dari Fox News, yang mewawancarai Trump terkait rencananya untuk Gaza.

    "Tidak, mereka tidak akan memilikinya," jawab Trump, ia juga mengungkapkan rencananya untuk membangun tempat permanen bagi warga Palestina.

    Rencana Trump itu dengan tegas ditolak oleh warga Palestina. Mereka menyatakan bahwa tidak akan pernah meninggalkan tanah kelahiran mereka. Baca selengkapnya di sini.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Mengutip dari NBC News, seorang mantan utusan AS, menilai Trump memiliki kebijakan yang berbeda dengan Netanyahu mengenai Timur Tengah, antara lain perbedaan pandangan dalam isu Iran dan serangan brutal Israel di Gaza.

    “Saya kira yang kita lihat adalah pengakuan dari pihak Israel bahwa meskipun mereka menyambut baik terpilihnya Trump dan mengira akan mendapat cek kosong untuk menjalankan agenda apa pun, ternyata Trump punya agendanya sendiri,” ungkap Frank Lowenstein, mantan utusan Timur Tengah era pemerintahan Obama.

    Trump, yang dulunya mendukung penuh Israel termasuk pencabutan pembatasan senjata dan agresi di Gaza, kini tampak berseberangan dengan Netanyahu. Netanyahu melihat tekanan terhadap Iran sebagai peluang strategis untuk menyerang fasilitas nuklirnya, Trump justru memilih mendorong jalur diplomasi. Baca selengkapnya di sini.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-26935) [HOAKS] Poster Informasikan Lowongan Kerja Pertamina pada Mei 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan poster berisi informasi lowongan kerja di PT Pertamina pada periode Mei 2025.

    Unggahan itu menawarkan sejumlah posisi seperti operator SPBU serta staf administrasi keuangan dengan gaji Rp 4,5 juta sampai Rp 9 juta per bulan.

    Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Unggahan yang mengeklaim Pertamina membuka lowongan kerja pada Mei 2025 salah dibagikan akun Facebook ini.

    Dalam unggahan pelamar diminta mengirim CV. Selain itu, disebutkan bahwa lokasi kerja nantinya akan disesuaikan dengan alamat domisili.

    Hasil Cek Fakta

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyebut poster tersebut bukan berasal dari pihaknya.

    Ia memastikan poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina itu adalah hoaks.

    "Hoaks, informasi lowongan resmi hanya melalui website dan media sosial resmi Pertamina," kata Fadjar kepada Kompas.com, Jumat (9/5/2025). 

    "Kalau lowongan kerja tersebut tidak ada di recruitment@pertamina.com itu hoaks," ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari.

    Ia menyebut informasi soal lowongan kerja Pertamina pada bulan Mei 2025 mengarah pada penipuan. Heppy pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.

    "Masyarakat agar waspada dan tidak mudah tertipu. Untuk memastikan informasi yang beredar masyarakat bisa menghubungi call center 135," ujar Heppy. 

    Kesimpulan

    Poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada Mei 2025 tidak benar atau hoaks.

    Pertamina memastikan poster tersebut bukan berasal dari pihaknya. Informasi itu mengarah pada penipuan. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-26934) [KLARIFIKASI] Video Ini dari Gim Arma 3, Bukan Serangan Udara Pakistan

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan serangan udara bertubi-tubi hingga menjatuhkan jet yang terbang di angkasa.

    Video yang beredar pada awal Mei 2025 itu, diklaim sebagai serangan angkatan udara Pakistan yang berhasil menjatuhkan 5 jet India.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Video serangan udara Pakistan ke jet India disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Angkatan udara Pakistan menjatuhkan 5 jet angkatan udara India

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai serangan udara Pakistan ke jet India pada Mei 2025.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukan bersumber dari peristiwa nyata. Itu adalah gim simulasi militer bernama Arma 3.

    Arma 3 merupakan gim simulasi yang dibuat pengembang gim independen asal Ceko, Bohemia Interactive.

    Ada banyak pengguna mengunggah klip Arma 3 di media sosial.

    Terdapat tiga klip yang paling mirip dari video yang beredar. Misalnya, seperti yang diunggah oleh akun YouTube ini, ini, dan ini.

    Sebagai informasi, konflik yang terjadi antara India dan Pakistan sedang memanas.

    Dilansir Al Jazeera, India dan Pakistan saling tuduh atas gelombang serangan pesawat tak berawak

    Puncaknya, India melancarkan serangan ke Pakistan melalui operasi militer yang dinamai "Operasi Sindoor" pada Rabu (7/5/2025).

    India mengeklaim telah menyerang sembilang lokasi di Pakistan.

    Operasi itu merupakan balasan atas serangan teror ke Pahalgam, Jammu Kashmir, pada 22 April 2025.

    Pihak India mengatakan Pakistan telah menargetkan India dan wilayah Kashmir yang dikelola oleh India, dengan pesawat nirawak dan rudal yang ditembak jatuh.

    Militer Pakistan membenarkan telah menjatuhkan 25 pesawat nirawak di atas kota-kota di India, termasuk Karachi dan Lahore.

    Kesimpulan

    Video dari gim simulasi militer Arma 3 disebarkan dengan konteks keliru.

    Adapun video tersebut tidak terkait konflik yang terjadi antara India dan Pakistan awal Mei 2025.

    Rujukan