• (GFD-2025-25591) Hoaks! Kemenag bagikan kuota haji gratis untuk 100 orang

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/02/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan poster beredar di TikTok dan Instagram menarasikan Kementerian Agama (Kemenag) akan membagikan kuota haji gratis keberangkatan 2025 bagi 100 orang yang beruntung.

    Dalam unggahan tersebut dinarasikan pendaftaran gratis dan biaya keberangkatan ditanggung oleh pemerintah. Tautan pendaftaran pun terdapat di profil pengunggah video tersebut.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Pendaftaran Haji Gratis khusus untuk 100 orang yang beruntung tahun keberangkatan 2025

    Pendaftaran gratis dan biyaya keberangkatan ditanggung pemerintah.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Minimal umur 25 Tahun-65 Tahun

    Syarat! Sehat jasmani dan rohaniTidak hamil/mengandung

    Pendaftaran ini secara gratis tidak di pungut biaya apapun

    PENGUNDIAN AKAN DI SIARKAN LANGSUNG DI TV (LIVE) (INDOSIAR) (SCTV)!

    CEK PROFIL INSTAGRAM!”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah Kemenag akan membagikan kuota haji gratis bagi 100 orang?



    Hasil Cek Fakta

    Kemenag dalam akun Instagram resminya menyatakan pernyataan tersebut merupakan hoaks.

    Kemenag menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan syarat tertentu.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap segala jenis penipuan mengatasnamakan Kemenag.

    Klaim: Kemenag bagikan kuota haji gratis untuk 100 orang

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-25590) Cek fakta, tautan seleksi CPNS 2025 yang telah dibuka Februari

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/02/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan pembukaan lowongan kerja Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025.

    Dalam unggahan tersebut, formasi dibuka untuk minimal pendidikan SMA/SMK sederajat hingga S1 dengan penempatan di daerah masing-masing.

    Peserta diminta untuk mendaftarkan ke tautan yang tertera dalam unggahan.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PERSYARATAN :

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    - LAKI - LAKI & PEREMPUAN

    - LULUSAN SMA/SMKA/D3/S1-S3 sesuai formasi jabatan

    - USIA MIN 18 - 45 TAHUN

    - PENEMPATAN DAERAH MASING - MASING DOMISILI PESERTA

    Untuk info pendaftaran silahkan klik link dibawah”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah seleksi CPNS 2025 akan dibuka Februari?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, tautan dalam unggahan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Sistem Seleksi Calon ASN (SSCASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) ataupun situs resmi pemerintah lainnya.

    Masyarakat diharapkan untuk waspada dan berhati-hati karena kemungkinan tautan tersebut adalah modus phising atau pencurian data.

    Dilansir dari ANTARA, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Rini Widyantini, telah memastikan bahwa seleksi CPNS akan kembali diadakan pada 2025. Kabar ini disambut baik terutama karena masih banyak formasi yang belum terpenuhi dari seleksi di tahun sebelumnya.

    Hingga saat ini pemerintah belum mengumumkan jadwal resmi pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2025. Namun, menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Rini Widyantini, pelaksanaan seleksi CPNS 2025 direncanakan akan dimulai setelah seluruh rangkaian seleksi CPNS 2024 selesai.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Berdasarkan informasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui pengumuman nomor 5419/B-KS.04.01/SD/K/2024, rangkaian seleksi CPNS 2024 dijadwalkan berakhir pada 23 Maret 2025.

    Oleh karena itu, diperkirakan pendaftaran CPNS 2025 baru akan dimulai setelah tanggal tersebut. Namun, jika merujuk pada jadwal seleksi di tahun-tahun sebelumnya, besar kemungkinan proses pendaftaran akan dimulai pada Agustus 2025.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-25589) Tanah yang belum bersertifikat elektronik akan menjadi milik negara, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/02/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook berdurasi dua menit menarasikan pemerintah akan segera menerbitkan peraturan terbaru terkait pertanahan pada Februari 2025.

    Video imbauan tersebut menarasikan kepada masyarakat untuk segera memindahkan surat tanah atau surat rumah ke elektronik, jika tidak mengubahnya sebelum 2026, asetnya akan menjadi milik negara.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “…Sesuai informasi yang terlanjur sudah meluas di media sosial itu, SERTIFIKAT TANAH versi kertas seperti berlaku selama ini, akan diganti oleh pemerintah dengan sertifikat versi digital, atau sertifikat tanah elektronik mulai tahun 2026.

    Bagi yang tidak mengganti SERTIFIKAT TANAH-nya menjadi sertifikat elektronik yang dimulai berlaku Februari 2025 ini, maka surat tanah yang masih kertas (rinci, letter C) akan dimusnahkan pemerintah. Resikonya tanah yang semula milik masyarakat, akan diambilalih kepemilikannya oleh negara…”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah tanah yang belum bersertifikat elektronik akan menjadi milik negara?



    Hasil Cek Fakta

    Kementerian ATR/BPN dalam Instagram resminya menyatakan bahwa narasi tersebut merupakan hoaks. Kementerian ATR/BPN menegaskan sertifikat lama atau sertifikat analog masih berlaku dan tidak akan ditarik.

    Ia menegaskan sertifikat lama masih berlaku dan tidak akan ditarik selama kamu tidak mengajukan permohonan alih media atau layanan pertanahan lainnya, maka sertifikat lama tidak akan berubah menjadi sertifikat elektronik.

    Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang saat itu dijabat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan sertifikat elektronik merupakan bentuk transformasi layanan digital kepada masyarakat.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Menurut Menteri ATR, dilansir dari ANTARA, perubahan layanan publik ke dalam ranah digital akan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pertanahan.

    Oleh karena itu, Menteri ATR meminta jajaran yang ada di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi untuk mengintensifkan sosialisasi mengenai penggunaan sertifikat elektronik secara masif guna meningkatkan pemahaman dan adopsi masyarakat terhadap teknologi tersebut.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-25588) [HOAKS] Bill Gates Menulis Artikel tentang Depopulasi Paksa

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar gambar koran terbitan 2011 yang disebut memuat artikel tulisan pendiri Microsoft, Bill Gates, tentang depopulasi paksa melalui vaksinasi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Bill Gates menulis artikel tentang depopulasi paksa melalui vaksinasi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Februari 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Perempuan ini memegang sebuah koran yang ia simpan sejak tahun 2011. Koran tersebut berisi sebuah artikel dari Bill Gates yang berjudul “Depopulasi melalui Vaksinasi Wajib”.

    Gates berpikir bahwa ini akan menjadi “solusi yang paling ramah lingkungan”. Tidak ada yang memikirkannya pada saat itu.

    Narasi tersebut disertai gambar yang menunjukkan halaman depan koran The Sovereign Independent dengan judul "Depopulation Through Forced Vaccination: The Zero Carbon Solution!".

    Halaman depan koran juga memuat foto Bill Gates.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri narasi tersebut menggunakan kata kunci "the sovereign independent bill gates 2011".

    Hasilnya, ditemukan artikel bantahan dari pemeriksa fakta AP yang diterbitkan pada 28 Desember 2022. Menurut AP, artikel di koran itu bukan ditulis Bill Gates.

    Artikel tersebut ditulis oleh penulis bernama Rachel Windeer. Nama Windeer dapat dilihat lebih jelas pada versi The Sovereign Independent yang telah diarsipkan secara online.

    Meski kutipan yang ditampilkan di halaman depan koran edisi Juni 2011 tersebut adalah pernyataan otentik dari Gates, kutipan tersebut telah diambil di luar konteks.

    "Dunia saat ini memiliki 6,8 miliar orang. Jummlah itu akan terus bertambah hingga sekitar 9 miliar. Sekarang jika kita melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam hal vaksin baru, perawatan kesehatan, layanan kesehatan reproduksi, kita dapat menurunkannya sekitar 10 atau 15 persen," demikian kutipan pernyataan Gates.

    Gates menyampaikan kutipan ini dalam sebuah ceramah TEDx tahun 2010 yang berjudul "Innovating to Zero". Namun, dia tidak berbicara tentang mengurangi populasi dengan vaksin.

    Gates membahas bagaimana vaksin dan perawatan kesehatan yang lebih baik dapat membantu mengurangi laju pertumbuhan populasi global dan menurunkan emisi karbon.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Bill Gates menulis artikel tentang depopulasi paksa melalui vaksinasi adalah hoaks.

    Artikel dalam koran The Sovereign Independent edisi Juni 2011 itu bukan ditulis oleh Gates. Selain itu, pernyataan otentik Gates pada 2010 dikutip dan disajikan di luar konteks.

    Rujukan