KOMPAS.com - Video yang diklaim menunjukkan sinkhole atau lubang amblas di jalanan Paris, Perancis dibagikan di media sosial pada Februari 2025.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut hoaks dan merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menunjukkan sinkhole di jalanan Paris dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (11/2/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Sementara itu di Paris
Sebuah sinkhole besar muncul di Ibu Kota Perancis - telah terjadi peningkatan tajam dalam jumlah sinkhole yang muncul dalam dua tahun terakhir.
Screenshot Hoaks, video kemunculan sinkhole di Paris
(GFD-2025-25623) [HOAKS] Video Kemunculan Sinkhole di Jalanan Paris, Perancis
Sumber:Tanggal publish: 13/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati video yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut dan menemukan watermark @endlesstoriespictures.
Setelah ditelusuri, watermark itu merujuk ke sebuah akun Instagram, yang mengunggah video itu untuk pertama kali, yaitu pada Senin (10/2/2025).
Akun @endlesstoriespicture mencantumkan keterangan sebagai "AI expert" atau "pakar AI" pada deskripsi linktr.ee yang disematkan di bio.
Kemudian, Kompas.com mengunggah video dari akun Instagram tersebut ke Hive Moderation untuk mengecek apakah visual itu dihasilkan AI generatif.
Hasil pengecekan Hive Moderation menunjukkan, video tersebut memiliki skor agregat 55 persen yang berarti mengandung konten yang dibuat oleh AI atau deepfake.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Kompas.com juga tidak menemukan pemberitaan di media kredibel mana pun tentang sinkhole di Paris pada Februari 2025.
Setelah ditelusuri, watermark itu merujuk ke sebuah akun Instagram, yang mengunggah video itu untuk pertama kali, yaitu pada Senin (10/2/2025).
Akun @endlesstoriespicture mencantumkan keterangan sebagai "AI expert" atau "pakar AI" pada deskripsi linktr.ee yang disematkan di bio.
Kemudian, Kompas.com mengunggah video dari akun Instagram tersebut ke Hive Moderation untuk mengecek apakah visual itu dihasilkan AI generatif.
Hasil pengecekan Hive Moderation menunjukkan, video tersebut memiliki skor agregat 55 persen yang berarti mengandung konten yang dibuat oleh AI atau deepfake.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Kompas.com juga tidak menemukan pemberitaan di media kredibel mana pun tentang sinkhole di Paris pada Februari 2025.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan sinkhole di jalanan Paris adalah hoaks.
Video tersebut tedeteksi mengandung konten buatan AI. Selain itu, tidak ditemukan pemberitaan tentang sinkhole di Paris pada Februari 2025.
Video tersebut tedeteksi mengandung konten buatan AI. Selain itu, tidak ditemukan pemberitaan tentang sinkhole di Paris pada Februari 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/nicole.daigneault/videos/599759202906701
- https://www.facebook.com/100085413802468/videos/1338966010570918/
- https://www.facebook.com/reel/1035577238410389
- https://www.instagram.com/endlessstoriespictures/reel/DF5FETSMt_z/
- https://linktr.ee/endlessstories
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25622) Cek Fakta: Tembok Raksasa Dibuat untuk Mengurung China
Sumber:Tanggal publish: 14/02/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang memuat narasi tentang tembok raksasa di China dibangun sengaja untuk mengurung negara tersebut.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram “bosdarling” pada Kamis (28/11/2024) dilengkapi narasi sebagai berikut:
“TAHUKAH ANDA BAHWA TEMBOK BESAR CHINA DIBANGUN OLEH BANGSA TARTARIA?
Tembok besar China dibangun untuk mengurung China”
Terpantau pada Kamis (13/02/2025), konten tersebut mendapatkan 866 suka dan dibagikan ulang 45 kali.
Lantas benarkah narasi tersebut?
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram “bosdarling” pada Kamis (28/11/2024) dilengkapi narasi sebagai berikut:
“TAHUKAH ANDA BAHWA TEMBOK BESAR CHINA DIBANGUN OLEH BANGSA TARTARIA?
Tembok besar China dibangun untuk mengurung China”
Terpantau pada Kamis (13/02/2025), konten tersebut mendapatkan 866 suka dan dibagikan ulang 45 kali.
Lantas benarkah narasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Melansir Turnbackhoax.id, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo melakukan penelusuran dengan cara memasukkan kata kunci “apa tujuan pembangunan tembok china” ke mesin pencarian Google.
Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel cnbcindonesia.com “Terungkap Alasan Tembok Besar China Dibangun Sepanjang Puluhan KM”.
Artikel yang dipublikasikan pada Juli 2024 menjelaskan bahwa Tembok Besar China dibangun awalnya untuk melindungi bagian utara negara tersebut dari serangan musuh. Wilayah tempat tembok ini berdiri telah menjadi arena peperangan antara bangsa China dan kelompok lainnya selama ratusan tahun.
Menurut catatan sejarah, pembangunan Tembok Besar China dimulai pada periode Musim Semi dan Gugur (770–476 SM) dan dilanjutkan selama periode Negara-Negara Berperang (475–221 SM) sebagai bentuk pertahanan. Secara resmi, proyek ini diperintahkan oleh Kaisar Qin Shi Huang sekitar tahun 220 SM, setelah penyatuan China.
Bagian yang paling rumit dan terkenal dari Tembok Besar dibangun pada masa Dinasti Ming antara tahun 1368–1644. Awalnya, tembok ini terdiri dari tanah dan kayu, tetapi beberapa bagiannya juga menggunakan batu bata, granit, dan balok marmer. Seiring berjalannya waktu, teknik konstruksi mengalami perkembangan yang menghasilkan penyempurnaan pada struktur tembok.
Pada era Dinasti Ming, Tembok Besar China semakin diperkuat dengan tambahan menara pengawas dan bangunan tengah, yang kini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Terkait klaim bosdarling mengenai celah untuk pemanah yang mengarah ke China alih-alih ke Mongol, hal ini tidak akurat. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel di nationalgeographic.grid.id berjudul “Ratu Kuno Kekaisaran Xiongnu Memaksa Tiongkok Membangun Tembok Besar,” Tembok Besar dibangun terutama untuk melindungi China dari serangan suku-suku nomaden yang sering menyerang dari arah utara.
Sebuah post juga menunjukkan gambar bendera China di sebelah kanan tembok dan tentara tartar di sebelah kiri, seolah-olah menggambarkan lokasi kedua negara. Namun, penempatan gambar tersebut tidak tepat karena celah untuk pemanah yang terlihat menghadap ke arah utara, menunjukkan wilayah suku Xiongmu, nenek moyang bangsa Mongol.
Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel cnbcindonesia.com “Terungkap Alasan Tembok Besar China Dibangun Sepanjang Puluhan KM”.
Artikel yang dipublikasikan pada Juli 2024 menjelaskan bahwa Tembok Besar China dibangun awalnya untuk melindungi bagian utara negara tersebut dari serangan musuh. Wilayah tempat tembok ini berdiri telah menjadi arena peperangan antara bangsa China dan kelompok lainnya selama ratusan tahun.
Menurut catatan sejarah, pembangunan Tembok Besar China dimulai pada periode Musim Semi dan Gugur (770–476 SM) dan dilanjutkan selama periode Negara-Negara Berperang (475–221 SM) sebagai bentuk pertahanan. Secara resmi, proyek ini diperintahkan oleh Kaisar Qin Shi Huang sekitar tahun 220 SM, setelah penyatuan China.
Bagian yang paling rumit dan terkenal dari Tembok Besar dibangun pada masa Dinasti Ming antara tahun 1368–1644. Awalnya, tembok ini terdiri dari tanah dan kayu, tetapi beberapa bagiannya juga menggunakan batu bata, granit, dan balok marmer. Seiring berjalannya waktu, teknik konstruksi mengalami perkembangan yang menghasilkan penyempurnaan pada struktur tembok.
Pada era Dinasti Ming, Tembok Besar China semakin diperkuat dengan tambahan menara pengawas dan bangunan tengah, yang kini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Terkait klaim bosdarling mengenai celah untuk pemanah yang mengarah ke China alih-alih ke Mongol, hal ini tidak akurat. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel di nationalgeographic.grid.id berjudul “Ratu Kuno Kekaisaran Xiongnu Memaksa Tiongkok Membangun Tembok Besar,” Tembok Besar dibangun terutama untuk melindungi China dari serangan suku-suku nomaden yang sering menyerang dari arah utara.
Sebuah post juga menunjukkan gambar bendera China di sebelah kanan tembok dan tentara tartar di sebelah kiri, seolah-olah menggambarkan lokasi kedua negara. Namun, penempatan gambar tersebut tidak tepat karena celah untuk pemanah yang terlihat menghadap ke arah utara, menunjukkan wilayah suku Xiongmu, nenek moyang bangsa Mongol.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi klaim “Tembok Besar China dibuat untuk mengurung China” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(GFD-2025-25621) Cek Fakta: Program Saldo E-Toll Gratis Rp500.000
Sumber:Tanggal publish: 13/02/2025
Berita
Suara.com - Muncul di media sosial sebuah foto yang memuat narasi tentang pendaftaran program bagi-bagi saldo e-toll gratis senilai Rp500.000.
Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook “PT Jasa Marga Tbk.” pada Jumat (7/2/2025) dilengkapi narasi sebagai berikut:
“Halo Sobat Jasa Marga!!! Di tahun 2025 (PT JASA MARGA Tbk) bagi-bagi SALDO gratis senilai Rp.500.000,- Daftar dan klaim Sekarang”
Terpantau pada hari Selasa (11/2/2025) postingan itu telah disukai oleh 17 pengguna dan mendapatkan 3 komentar warganet.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook “PT Jasa Marga Tbk.” pada Jumat (7/2/2025) dilengkapi narasi sebagai berikut:
“Halo Sobat Jasa Marga!!! Di tahun 2025 (PT JASA MARGA Tbk) bagi-bagi SALDO gratis senilai Rp.500.000,- Daftar dan klaim Sekarang”
Terpantau pada hari Selasa (11/2/2025) postingan itu telah disukai oleh 17 pengguna dan mendapatkan 3 komentar warganet.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Suara.com kemudian melakukan penelusuran dengan cara mengunjungi akun Instagram Jasa Marga @/official.jasamarga, yang telah terverifikasi dengan tujuan mendapat informasi tepercaya mengenai klaim yang beredar.
Hasilnya, diketahui bahwa pihak Jasa Marga telah menegaskan bahwa informasi bagi-bagi saldo kartu e-toll gratis yang selama ini beredar adalah hoaks.
“Jasa Marga saat ini tidak sedang mengadakan program berbagi Saldo E-Toll Gratis,” tulis akunJasa Marga dalam unggahannya, Jumat (10/1/2025).
Lebih lanjut, pengecekan fakta juga dilakukan dengan cara mengakses tautan yang dibagikan akun Facebook PT Jasa Marga Tbk. Ternyata, tautan tersebut mengarah ke laman yang meminta data seperti nama lengkap, asal provinsi, nomor Telegram, kemudian meminta kode verifikasi yang muncul di aplikasi Telegram.
Hasilnya, diketahui bahwa pihak Jasa Marga telah menegaskan bahwa informasi bagi-bagi saldo kartu e-toll gratis yang selama ini beredar adalah hoaks.
“Jasa Marga saat ini tidak sedang mengadakan program berbagi Saldo E-Toll Gratis,” tulis akunJasa Marga dalam unggahannya, Jumat (10/1/2025).
Lebih lanjut, pengecekan fakta juga dilakukan dengan cara mengakses tautan yang dibagikan akun Facebook PT Jasa Marga Tbk. Ternyata, tautan tersebut mengarah ke laman yang meminta data seperti nama lengkap, asal provinsi, nomor Telegram, kemudian meminta kode verifikasi yang muncul di aplikasi Telegram.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi narasi “saldo kartu e-toll gratis dari Jasa Marga” merupakan konten tiruan (impostor content).
(GFD-2025-25620) Cek Fakta: Link Pendaftaran Tes Kesehatan Gratis dari Pemerintah
Sumber:Tanggal publish: 13/02/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi tentang tautan pendaftaran cek kesehatan gratis bagi masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Sebuah postingan di Facebook memperlihatkan poster Presiden Prabowo yang menarasikan program cek kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam unggahan tersebut, juga terdapat tautan langsung pendaftaran yang diberi nama Cek Kesehatan Gratis.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Program Medical Check Up Gratis dari Pemerintah
Seluruh Indonesia...
JANGAN LEWATKAN!!!”
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Sebuah postingan di Facebook memperlihatkan poster Presiden Prabowo yang menarasikan program cek kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam unggahan tersebut, juga terdapat tautan langsung pendaftaran yang diberi nama Cek Kesehatan Gratis.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Program Medical Check Up Gratis dari Pemerintah
Seluruh Indonesia...
JANGAN LEWATKAN!!!”
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Melansir hasil penelusuran ANTARA, setelah dicek ternyata tautan tersebut tidak terhubung dengan laman resmi Kementerian Kesehatan. Isi tautan tersebut adalah kolom pengisian data diri seperti nomor telepon dan nomor KTP.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati karena kemungkinan tautan tersebut adalah modus phising atau pencurian data yang bisa disalahgunakan dan merugikan.
Seperti tertera di laman Kemenkes, berikut tiga cara pendaftaran yang bisa dilakukan masyarakat:
1. Melalui aplikasi Satu Sehat Mobile – Masyarakat dapat mengetahui jadwal dan lokasi Puskesmas untuk cek kesehatan gratis.
2. Melalui chatbot WhatsApp di nomor 081110500567 – Chatbot ini akan memandu masyarakat dalam proses pendaftaran dengan cara yang mudah dan praktis.
3. Datang langsung ke Puskesmas terdekat – Bagi masyarakat di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses internet, cukup membawa KTP atau KK, dan petugas Puskesmas akan membantu proses pendaftaran.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati karena kemungkinan tautan tersebut adalah modus phising atau pencurian data yang bisa disalahgunakan dan merugikan.
Seperti tertera di laman Kemenkes, berikut tiga cara pendaftaran yang bisa dilakukan masyarakat:
1. Melalui aplikasi Satu Sehat Mobile – Masyarakat dapat mengetahui jadwal dan lokasi Puskesmas untuk cek kesehatan gratis.
2. Melalui chatbot WhatsApp di nomor 081110500567 – Chatbot ini akan memandu masyarakat dalam proses pendaftaran dengan cara yang mudah dan praktis.
3. Datang langsung ke Puskesmas terdekat – Bagi masyarakat di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses internet, cukup membawa KTP atau KK, dan petugas Puskesmas akan membantu proses pendaftaran.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut adanya link pendaftaran untuk cek kesehatan gratis dari pemerintah adalah hoaks.
Halaman: 117/5883