• (GFD-2024-23057) Hoaks Lowongan Pekerjaan Mengatasnamakan PT Freeport Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    tirto.id - Informasi mengenai lowongan pekerjaan hampir selalu menarik perhatian di media sosial. Sayangnya, tidak semua informasi lowongan kerja bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Tim Riset Tirto beberapa kali telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap sejumlah klaim mengenai informasi lowongan pekerjaan yang ternyata palsu. Lowongan tersebut biasanya mencatut nama sejumlah lembaga; mulai dari instansi pemerintah, perusahaan negara, hingga perusahaan swasta terkemuka.

    Baru-baru ini, Tirto kembali menemukan klaim serupa terkait informasi lowongan pekerjaan yang mencatut nama PT Freeport Indonesia. Unggahan ini menjabarkan posisi pekerjaan dan kualifikasi yang dibutuhkan melalui keterangan tertulis dan poster, disertai dengan tautan ke sebuah situs.

    Menurut unggahan tersebut, ada lowongan di Freeport untuk beragam posisi, mulai dari operator, helper, supir, satpam hingga petugas bongkar muat barang. Tertulis sejumlah kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, termasuk rentang usia 17 hingga 40 tahun, serta pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau sederajat.

    Lebih lanjut, informasi lowongan kerja tersebut menjanjikan rentang gaji mulai dari Rp12 juta hingga Rp32 juta. Disebutkan juga bahwa pendaftaran lowongan tersebut diklaim gratis dan tanpa dipungut biaya. Namun, di akhir unggahan, calon pelamar diminta untuk mengakses sebuah tautan yang tertera di akun, untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang syarat, penempatan, dan cara mendaftar lowongan pekerjaan tersebut.

    Narasi ini diunggah oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “freeport tembaga pura indonesia”,“pt Freeport Indo”, dan “LOWONGAN KERJA PT FREEPORT INDONESIA” pada periode Jumat (23/8/2024) hingga Sabtu (28/9/2024).

    Sepanjang Sabtu (28/9/2024) hingga Senin (30/9/2024) atau selama dua hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 169 tanda suka, 12 komentar, dan telah 11 kali dibagikan.

    Lantas, benarkah informasi lowongan pekerjaan dari Freeport tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Sebagai informasi, PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). Freeport diketahui melakukan eksplorasi, menambang, dan memproses bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.

    Untuk menelusuri kebenaran informasi yang tersebar di Facebook ini, Tim Riset Tirto memeriksa situs yang disertakan dengan cara mengeklik tautan yang disertakan dalam unggahan.

    Hasilnya, tautan yang disertakan dalam unggahan mengarahkan kami ke situs yang bertuliskan lowongan pekerjaan PT Freeport Indonesia. Situs tersebut meminta calon pelamar untuk mengisi data diri pribadi seperti nama asli (sesuai e-ktp) dan nomor telepon untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang lowongan tersebut.

    Selanjutnya, meski situs tersebut mencantumkan logo milik Freeport, namun setelah diteliti lebih lanjut, situs tersebut bukanlah situs resmi milik Freeport. Berdasarkan penelusuran Tirto, situs resmi milik Freeport adalah situs https://ptfi.co.id/id.

    Kami menelusuri kebenaran dari lowongan pekerjaan seperti yang tertera dalam unggahan dalam situs resmi PT Freeport. Kami memang menemukan sejumlah lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut, namun, posisi dan kualifikasinya berbeda dengan klaim unggahan.

    Dari penelusuran di situs resmi Freeport, kami juga mendapatkan informasi bahwa akun Facebook penyebar klaim lowongan pekerjaan seperti yang tertera diatas bukanlah akun Facebook resmi milik Freeport. Sebagai informasi, akun Facebook resmi milik Freeport adalah “Freeport Indonesia” (terverifikasi resmi).

    Sementara itu, akun media sosial resmi milik Freeport lainnya, di antaranya:

    X: @IDFreeport (terverifikasi resmi)

    Instagram : freeportindonesia (terverifikasi resmi)

    YouTube : Freeport Indonesia

    Linkedin : Freeport Indonesia

    Dari akun Linkedin resmi Freeport, kami menemukan unggahan yang mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap informasi lowongan kerja palsu yang mengatasnamakan perusahaan tersebut.

    Dalam keterangan tersebut, Freeport menyebut bahwa informasi lowongan kerja dan magang di perusahaan tersebut hanya disebarkan melalui situs resmi https://ptfi.co.id/career. Freeport juga memastikan bahwa tidak memungut biaya, baik untuk akomodasi, transportasi, maupun kepentingan lainnya, dalam proses pendaftaran dan seleksi untuk lowongan kerja maupun magang.

    Jadi, bisa dipastikan bahwa informasi lowongan pekerjaan mengatasnamakan Freeport yang diunggah oleh sejumlah akun Facebook tersebut adalah hoaks.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa informasi lowongan pekerjaan di Facebook yang mengatasnamakan PT Freeport Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Tautan yang disertakan dalam unggahan tersebut tidak mengarahkan ke situs resmi milik Freeport. Sementara itu, akun penyebar informasi lowongan pekerjaan tersebut juga diketahui bukan akun resmi milik Freeport.

    Informasi lowongan kerja dan magang resmi dari Freeport hanya dibagikan melalui situs resmi yaitu https://ptfi.co.id/career.

    ===

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23056) Hoaks! Video Pangeran Arab Saudi MBS mengatakan tidak peduli pada penderitaan Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman Alu Saud (MBS) melarang Imam Masjid mendoakan Palestina maupun menyebutkannya dalam khotbah di seluruh masjid.

    Selain itu, dinarasikan juga ia secara pribadi tidak peduli dengan masalah Palestina saat ini. Dalam narasi itu disebutkan bahwa Arab Saudi juga telah menjadi negara Islam abad modern.

    Dalam unggahan tersebut menampilkan potongan video MBS yang sedang wawancara dengan latar bertuliskan Future Investment Initiative.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Arab Saudi melarang Imam Mesjid mendoakan Palestina atau menyebutkannya dalam khotbah di masjid2 Saudi

    Pangeran Saudi Mohammed bin Salman mengatakan dia secara pribadi TIDAK PEDULI dengan masalah Palestina

    Arab Saudi menjadi Islam abad modern

    Indonesia menjadi Islam abad ke 7”

    Namun, benarkah video pangeran Arab Saudi MBS mengatakan tidak peduli dengan penderitaan Palestina?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video dalam unggahan tersebut serupa dengan unggahan YouTube Fox News “Saudi Arabia crown prince vows to do more to stop extremism” yang diunggah pada 29 Oktober 2017.

    Dalam konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan  akan menghancurkan "ideologi ekstremis" dalam upaya untuk kembali ke "Islam yang lebih moderat." dan menempatkan kerajaan itu sejalan dengan banyak negara lain karena berusaha untuk mengubah ekonominya selama beberapa dekade mendatang.

    "Kami ingin menjalani kehidupan normal, kehidupan di mana agama dan tradisi kami diterjemahkan ke dalam toleransi, sehingga kami hidup berdampingan dengan dunia dan menjadi bagian dari perkembangan dunia," katanya, dilansir dari CNN.

    Dengan demikian, narasi dalam unggahan tersebut tidak sesuai dengan video aslinya. Dalam laporan terbaru,Mohammed bin Salman menyatakan Arab Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Dalam beberapa kesempatan, MBS menolak dan mengecam keras pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina,

    Klaim: Video pangeran Arab Saudi MBS mengatakan tidak peduli dengan penderitaan Palestina

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-23055) [HOAKS] Lesti Kejora Bagi-bagi Uang Rp 50 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah di media sosial menampilkan narasi penyanyi Lesti Kejora membagikan hadiah Rp 50 juta.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video yang menampilkan Lesti Kejora membagikan hadiah Rp 50 juta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video, Lesti mengatakan, untuk mendapat hadiah Rp 50 juta caranya dengan mengikuti akun tersebut, menyukai, dan membagikan unggahan.

    Berikut keterangan teks yang disertakan:

    ini benaran buak hoax, silahkan buktikan sendiri

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang menyebut Lesti membagikan hadiah Rp 50 juta

    Hasil Cek Fakta

    Ketika diamati, video itu terlihat janggal karena gerakan bibir tidak sinkron dengan pernyataan yang disampaikan Lesti.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri video tersebut menggunakan teknik reverse image search, hasilnya identik dengan yang ada di akun Tik-Tok ini.

    Dalam video aslinya, Lesti merekomendasikan warganet untuk menggunakan sound TikTok lagunya yang berjudul "Bukan Karena Tak Cinta" versi dangdut.

    Suara yang ada dalam video diprediksi sebagai hasil manipulasi, sehingga perlu diuji dengan pendeteksi suara.

    Tim Cek Fakta  mengecek suara Lesti membagikan hadiah Rp 50 juta menggunakan AI Voice Detector.

    Hasilnya, suara Lesti terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan probabilitas mencapai 86.42 persen.

     

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan Lesti Kejora membagikan hadiah Rp 50 juta merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video asli, Lesti meminta warganet untuk menggunakan sound TikTok lagunya yang berjudul "Bukan Karena Tak Cinta" versi dangdut.

    Setelah dicek menggunakan AI Voice Detector, suara dalam video tersebut merupakan hasil kecerdasan buatan atau AI generatif. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-23054) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Sapi di Rumah Pemotongan Hewan Surabaya Mati Ditembak

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pegirian, Surabaya, Jawa Timur mati dengan cara ditembak kepalanya.

    Video itu disebarluaskan di media sosial. Namun, setelah ditelusuri video tersebut salah konteks dan disebarkan dengan informasi keliru.

    Video sapi di RPH Pegirian, Surabaya mati dengan cara ditembak muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang memperlihatkan seorang pria menembakkan sebuah alat ke kepala sapi. Tidak lama, sapi tersebut kemudian tersungkur.

    Salah satu akun menuliskan keterangan dengan narasi:

    Hati2 pengkonsumsi daging penyembelihan yg tidak sesuai Syariat Islam.

    Akibat kurang kontrol dari Pemerintah. RPH PEGIRIAN MILIK BUMD SURABAYA jatuhnya Bisa Haram jika dikonsumsi umat Islam karena tdk disembelih sesuai Syariat Islam

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim sebagai penyembelihan di RPH Pegirian Surabaya dengan cara ditembak

    Hasil Cek Fakta

    Sebagaimana pemberitaan Kompas.com, Direktur Utama RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnuroho menyebutkan bahwa video tersebut tidak disertai konteks yang lengkap sehingga menyesatkan masyarakat. 

    Menurut Fajar, sapi dalam video sedang melalui proses pemingsanan (stunning). Ini merupakan sebuah metode untuk memudahkan penyembelihan sapi impor. 

    "Saya menyatakan bahwa video itu tidak sepenuhnya benar, karena tidak menampilkan keseluruhan proses," kata Fajar di Surabaya, Kamis (26/9/2024).

    Fajar menjelaskan,  setelah sapi pingsan akibat stunning, penyembelihan kemudian dilakukan sesuai kaidah syariat oleh Juru Sembelih Halal (Juleha) RPH.

    Sementara, terkait darah yang terlihat dalam video, Fajar menuturkan bahwa darah tersebut adalah hasil penyembelihan sapi setelah proses pemingsanan.

    "Jadi, setelah sapi dipingsankan, langsung dilakukan penyembelihan, bukan mati ditembak seperti yang ditafsirkan dalam video," ujar dia.

    Menurut Fajar, orang yang terekam dalam video sudah tidak lagi bekerja di RPH Pegirian, Surabaya.

    Salah satu dari mereka adalah anggota tim stunner yang bekerja atas dasar kerja sama antara RPH dengan pemasok sapi BX dari Australia.

    Kesimpulan

    Video sapi di RPH Pegirian, Surabaya mati dengan cara ditembak merupakan konten yang disebar dengan informasi yang keliru.

    Faktanya, video itu adalah proses pemingsanan (stunning), sebuah metode yang untuk memudahkan penyembelihan sapi impor.

    Setelah sapi pingsan, penyembelihan kemudian dilakukan sesuai kaidah syariat oleh Juru Sembelih Halal RPH.

    Rujukan