• (GFD-2025-26551) [HOAKS] Artikel Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Langgar Kode Etik Berpolitik

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar judul artikel dengan narasi Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo mengatakan, pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri melanggar kode etik berpolitik.

    Namun, setelah ditelusuri judul artikel tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Sebagai konteks, Prabowo dan Megawati baru saja melakukan pertemuan secara langsung pada Senin (7/4/2025) malam.

    Pertemuan yang dilakukan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat itu merupakan yang pertama kalinya setelah Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

    Judul artikel yang mengeklaim Jokowi mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati melanggar kode etik berpolitik salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel berjudul "Joko Widodo:Pertemuan Prabowo Subianto Dan Megawati Adalah Pelanggaran Kode Etik Berpolitik".

     

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran menggunakan Google Search, tidak ditemukan artikel yang menyebut Jokowi mengatakan, pertemuan Prabowo dan Megawati melanggar kode etik berpolitik.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tangkapan layar artikel tersebut menggunakan Google Lens. 

    Hasilnya, diketahui bahwa konten tersebut memanipulasi artikel di laman Gelora.co berjudul "Pertemuan Prabowo-Megawati Mengganggu Batin Jokowi".

    Artikel aslinya memuat pendapat Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia, Tom Pasaribu.

    Dalam artikel tersebut Tom berpendapat, pertemuan Prabowo dan Megawati membuat Jokowi gelisah. Jokowi merupakan pendukung Prabowo di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, saat ditanya terkait pertemuan Prabowo dan Megawati, Jokowi mengatakan, hal itu merupakan sinyal positif bagi stabilitas dan kemajuan negara.

    "Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik. Untuk kebaikan negara sangat baik," kata Jokowi. 

    Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, pertemuan Prabowo dan Megawati berlangsung selama 1,5 jam. 

    Saat ditanya soal kemungkinan pembahasan bergabungnya PDI-P ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Dasco mengaku tidak tahu secara detail pembicaran antara Prabowo dan Megawati. 

    "Saya enggak tahu karena itu pertemuannya lebih banyak empat mata," ujar Dasco. 

    Kesimpulan

    Judul artikel yang mengeklaim Jokowi mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati melanggar kode etik berpolitik merupakan hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berjudul "Pertemuan Prabowo-Megawati Mengganggu Batin Jokowi".

    Artikel tersebut memuat pendapat Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia, Tom Pasaribu soal pertemuan Prabowo dan Megawati. Ia berpandangan, pertemuan itu membuat Jokowi gelisah. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-26550) [KLARIFIKASI] Video Hiu Serang Perahu Nelayan adalah Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Detik-detik seekor hiu menyerang perahu karet beredar di media sosial. Video itu dinarasikan sebagai serangan hiu ke kapal nelayan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu bukanlah peristiwa nyata.

    Video hiu menyerang kapal nelayan disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 19 Maret 2025:

    Detik detik ikan hiu menyerang kapal nelayan

    Meski pengguna media sosial menyebut kapal, tetapi angkutan dalam video tampak lebih mirip perahu karet.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek jejak digital video dengan teknik reverse image search.

    Hasil pencarian mengarahkan ke video yang diunggah oleh akun Instagram @ai_generate_ pada 22 Maret 2025.

    Dari nama akunnya dapat diketahui bahwa video yang beredar berkaitan dengan AI atau artificial intelligence.

    Selain itu, terdapat watermark berupa logo dan teks bertuliskan "Wan" pada bagian kanan bawah video.

    Wan AI merupakan model pemanfaatan akal imitasi atau AI yang dikembangkan oleh Tongyi Lab, perusahaan teknologi yang terkoneksi dengan raksasa e-commerce asal China, Alibaba.

    Wan AI dapat menghasilkan video berdasarkan teks, gambar, dan sinyal kontrol lainnya.

    Meski tidak berpotensi merugikan secara langsung, tetapi pemberian label atau konteks yang lengkap di media sosial penting dilakukan.

    Salah satu akun Facebook bahkan tidak menampilkan bagian logo Wan AI, sehingga pengguna media sosial dapat mengira video itu adalah peristiwa nyata.

    Kesimpulan

    Video hiu menyerang perahu karet milik nelayan merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @ai_generate_ pada 22 Maret 2025.

    Dalam video terdapat watermark Wan AI, model penghasil video AI berdasarkan teks, gambar, dan sinyal kontrol lainnya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26549) Cek Fakta: Tidak Benar Klaim Link Pendaftaran Gebyar Undian Berhadiah 2025 BPD Sumut

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/04/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 Bank Pembangunan Daerag (BPD) Sumut, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 Maret 2025.
    Unggahan link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 BPD Sumut berupa tulisan sebagai berikut.
    "Khusus Untuk Nasabah Bank BPD Sumut Yang Sudah Terdaftar DI Sms Banking/Mobile Banking/Internet Banking,GEBYAR UNDIAN BERHADIAH 2025 Bank Sumut Hadir Lagi,Ayo Buruan Daftar Menangkan Hadiah Nya Utama nya
    -2: Unit Mobil XPander
    -1 : Unit Mobile Honda Freed
    -3 : Unit Mobile Honda Brio
    -10:Unit Sepada motor
    -10: paket wisata japan
    -20: paket Haji gratis
    -10 : Unit TV Led
    -15 : Unit Leptop
    -15: Unit Lemari es
    -20 : Unit Specker Prolytron
    -20 : Unit Hp Samsung
    - Dan Masih Banyak Yang Lain nya.
    Masih Banyak Keuntungan Lainnya...
    Info Lebih Lanjut Tentang Pendaftaran ( Gebyar Undian Berhadiah Bank BPD SUMUT) Silakan Klik Menu (Daftar) Yang Telah Kami Sediahkan."
    Unggahan tersebut disertai dengan link untuk mendaftar undian tersebut, berikut linknya.
    "https://undianbanksumut2025.softr.app/?fbclid=IwY2xjawJqxY5leHRuA2FlbQIxMQABHma5mheO18XWhvB6Rk9UfEf49bmgirPC4QFyQfSONk1uF_coUnI3iQdEYU_X_aem_RhAqGa64u7VdeZj4aJherA"
    Jika link tersebut diklik mengarah pada halaman situs, menampilkan formulir digital yang memintah sejumlah data pribadi seperti nama lengkap, nomor handphone dan saldo rekening tabungan.
    Benarkah klaim link pendaftaran geby ar undian berhadiah 2025 BPD Sumut? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri  klaim link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 BPD Sumut, dengan memeriksa saluran komunikasi resmi bank tersebut. Akun Instagram resmi Bank Sumut @banksumut.
    Akun Instagram tersebut mengimbau masyarakat untuk mewaspadai promosi undian dengan iming-iming hadiah palsu dan untuk berhati-hati dengan tidak melalukan klik pada link ataupun aplikasi yang mencurigakan.
    Berikut imbauan tersebut.
    "#kawanSUMUT Sehubungan dengan adanya pengiriman link, informasi dan promosi undian dengan iming-iming hadiah palsu, dihimbau kepada #KawanSUMUT untuk berhati-hati dengan tidak melalukan klik pada link ataupun aplikasi yang mencurigakan.
    Jangan memberikan informasi ataupun mengisikan data-data pribadi dan rahasia seperti Nama, Tanggal Lahir, Nomor Rekening, Saldo, Nama Ibu Kandung, PIN, OTP, Password dan data rahasia lainnya pada link tersebut atau kepada siapapun termasuk petugas bank.
    Silahkan hubungi Call Center Bank Sumut di Nomor 14002 atau 061-14002 jika ada informasi atau penawaran iming-iming hadiah yang mencurigakan.*#jagadatakita* #ayokebanksumut."
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 BPD Sumut tidak benar.
    Bank Sumut mengimbau masyarakat untuk mewaspadai promosi undian dengan iming-iming hadiah palsu dan untuk berhati-hati dengan tidak melalukan klik pada link ataupun aplikasi yang mencurigakan.
     

    Rujukan

  • (GFD-2025-26548) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Seekor Hiu Serang Kapal Nelayan

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/04/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seekor ikan hiu menyerang kapal nelayan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 19 Maret 2025.
    Dalam video tersebut, tampak seekor hiu menyerang sebuah kapal yang berada di tengah laut. Terlihat tangan seorang pria menghalau serangan hiu tersebut. Video itu kemudian disebut-sebut sebagai serangan hiu terhadap kapal nelayan.
    "Detik detik ikan hiu menyerang kapal nelayan," demikian narasi dalam video tersebut.
    Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 3 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut seekor hiu menyerang kapal nelayan? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seekor hiu menyerang kapal nelayan. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya, ditemukan video identik yang diunggah akun Instagram @ai_genarate_ pada 22 Maret 2025. Berikut gambar tangkapan layarnya.
    "Shark Suddenly Attacks Tourists by Yacht, Thrilling and Shocking Moment," tulis akun Instagram @ai_generate_.
    Akun Instagram @ai_generate_ kerap kali mengunggah video hasil editan AI. Jika diperhatikan, pada bagian bawah video tersebut memiliki tanda air bertuliskan "Wan". Ternyata tanda air tersebut merupakan logo dari Wan AI, website untuk membuat video dengan perangkat AI. 
    "Wan AI adalah model pembangkitan visual canggih dan canggih yang dikembangkan oleh Tongyi Lab. Dapat menghasilkan video berdasarkan teks, gambar, dan sinyal kontrol lainnya," tulis Wan AI dalam websitenya, wan-ai.org.
    Penelusuran juga dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs pendeteksi AI, aidetectcontent.com. Hasilnya, gambar tersebut memiliki probabilitas 67 persen dibuat dengan perangkat AI.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim seekor hiu menyerang kapal nelayan ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.
     

    Rujukan