(GFD-2025-29814) Salah, Tautan Pendaftaran Digitalisasi Bansos Kemensos
Sumber:Tanggal publish: 03/11/2025
Berita
ADVERTISEMENT
Pada akhir Oktober lalu misalnya, beredar tautan pencarian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesra 2025. Akan tetapi tautan itu terbukti tidak mengarah pada laman resmi Kemensos, maupun institusi pemerintah lainnya. Di halaman depan tautan, masyarakat justru diminta data-data pribadi, seperti nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Telegram.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Dengan narasi serupa, baru-baru ini juga berseliweran tautan pendaftaran bansos dalam rangka digitalisasi. Akun Facebook yang mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos), yakni "info bansos kemensos terbaru" (arsip), membagikan klaim ini disertai poster bergambar ilustrasi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Menurut keterangan yang tertulis dalam poster, pendaftaran ini ditujukan pada masyarakat yang belum menerima bansos PKH sama sekali atau bantuan yang diterima belum cair, senilai Rp2,5 juta. Digitalisasi bansos ini isebut menjadi upaya pemerintah untuk mengubah proses penyaluran bansos menjadi sistem yang lebih efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
"KABAR GEMBIRA BUAT YANG BELUM DAPAT BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PKH SAMA SEKALI DAPAT ATAU BELUM CAIR, RP2.500.000 PRIODE TAHUN 2025 INI BISA LANGSUNG DAFTAR, TIDAK DIPUNGUT BIAYA SEDIKITPUN," begitu teks yang tertera di poster disertai tautan.
Periksa Fakta Salah, Tautan Pendaftaran Digitalisasi Bansos Kemensos.
ADVERTISEMENT
Sejak berlalu-lalang pada Senin (27/10/2025) hingga Senin (3/11/2025), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak 37 kali, dan memperoleh 1.600 suka, serta 1 komentar. Sseorang pengguna Facebook di kolom komentar itu mengatakan dirinya belum pernah memperoleh bantuan.
Lantas, bagaimana faktanya?
Hasil Cek Fakta
Saat dicek menggunakan urlscan.io, Tirto menemukan tautan yang disebarkan akun palsu tidak mengarah pada akun resmi Kemensos. Laman itu justru meminta beberapa data pribadi, seperti nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor Telegram, provinsi, dan jenis kelamin.
Baca juga:Stiker Label Miskin Tak Etis, Pendataan Bansos Harus Diperbaiki
Kemensos sendiri memang mendorong transformasi digital dalam program perlindungan sosial. Hal itu disebut bertujuan agar bantuan makin akurat, adil, dan tepat sasaran.
Lewat unggahan Facebook, Minggu (20/4/2025), Kemensos menyatakan bakal menghadirkan sistem Digital Public Infrastructure (DPI) dengan tiga pilar utama: Identitas Digital, Pembayaran Digital, dan Data Exchange, yang terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Digitalisasi ini diharapkan mampu memperluas akses, mempercepat distribusi bantuan, dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan,” tulis Kemensos dalam takarirnya.
Pada September lalu, prototipe Portal Bansos Digital mulai diuji coba terbatas di Banyuwangi, Jawa Timur. Melalui skema digital baru ini, warga penerima manfaat dapat mendaftar langsung melalui portal Perlinsos dengan otentikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan verifikasi biometrik.
"Kenapa di bansos? Karena ini akan impactful (ke masyarakat). Selama ini memang banyak isu dalam penyelenggaraan bansos. Hipotesanya bahwa dengan kita menjalankan Transformasi digital mengadopsi DPI ini maka penyelenggaraan bansos lebih baik lagi dari sisi penargetan, supaya lebih tepat sasaran," kata Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Tubagus Nugraha, dikutip dari lansiran Kementerian Komunikasi dan Digital/Komdigi.
Uji coba lalu sudah menargetkan 640 ribu keluarga dari kelompok ekonomi terbawah (desil 1–5) Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dalam satu bulan ke depan, setidaknya 300 ribu kepala keluarga diharapkan sudah teregistrasi. Data tersebut akan menjadi dasar evaluasi sebelum program diperluas secara nasional.
Kemensos sudah pernah menyatakan kalau pihaknya tidak pernah membuat situs ataupun tautan yang membuka pendaftaran bansos. Adapun penerima bansos Program Kartu Sembako/BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah masyarakat yang terlah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diusulkan pemerintah daerah atau dapat mengajukan lewat aplikasi Cek Bansos.
Kesimpulan
Akun pengunggah bukanlah akun asli Kemensos, sementara akun “Kementerian Sosial RI” resmi bercentang biru dan sudah dibuat sejak 2016. Tirto juga menemukan tautan yang disebarkan akun palsu tidak mengarah pada akun resmi Kemensos.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-11:53arrow_forward_iosBaca SelengkapnyaCANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0001:1201:21UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios
Rujukan
- https://tirto.id/hoaks-tautan-pencairan-blt-kesra-periode-oktober-2025-hkEq
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02uYQEWaDx48p9X3jk33iVo673s1E7pW5yqhz9t2c1d4ENcMnt34w2QLKZwvLdxA7Zl&id=61582464686668&_rdc=1&_rdr
- https://archive.ph/PuQZw
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61582464686668&sk=about_profile_transparency
- https://www.facebook.com/kemsosri/about_profile_transparency?locale=id_ID
- https://urlscan.io/result/019a4836-3767-7434-ba57-5ab1a23ffc31/#summary
- https://tirto.id/stiker-label-miskin-tak-etis-pendataan-bansos-harus-diperbaiki-hkSl
- https://www.facebook.com/watch/?v=1388232249028250
- https://www.facebook.com/watch/?v=577067875400897
- https://www.komdigi.go.id/berita/artikel-gpr/detail/pemerintah-mulai-uji-coba-digitalisasi-bansos-di-banyuwangi
- https://www.instagram.com/stories/highlights/17919200135209639/
(GFD-2025-29813) Keliru: Serangan Katak dan Belalang di Brasil pada Oktober 2025
Sumber:Tanggal publish: 03/11/2025
Berita
Video berdurasi 1 menit 15 detik itu menampilkan ribuan katak memenuhi jalan dan membuat warga panik. Pada detik ke-24, terlihat jutaan belalang berterbangan dan menempel di tubuh orang-orang di lokasi tersebut.
Lalu, benarkah ada serangan katak dan belalang di Brazil pada Oktober 2025?
Hasil Cek Fakta
Dalam penelusuran visual, Tempo menemukan sejumlah kejanggalan. Salah satunya muncul pada detik 0:11 hingga 0:15, saat seorang pria berbaju hitam putih berjalan di jalan yang dipenuhi katak. Bagian kaki kiri dan kanannya tampak buram dan bergantian mengecil di bagian bawah, menandakan distorsi visual yang tidak wajar.
Kemudian, pada detik 0:22 hingga 0:23, muncul kejanggalan lain. Seorang perempuan berbaju merah muda tampak memotret mobil yang dipenuhi katak. Bagian kakinya buram, beberapa kali mengecil dan seolah menghilang, menunjukkan distorsi khas hasil akal imitasi.
Kecacatan visual semacam ini lazim ditemukan pada video hasil rekayasa kecerdasan buatan. Indikasi itu kian kuat pada detik 0:45 hingga 1:00. Di pojok video terlihat tanda air bertuliskan “Sora”. Sora adalah model teks-ke-video yang dikembangkan perusahaan kecerdasan buatan OpenAI.
Pada September 2025, OpenAI merilis Sora generasi kedua (Sora 2) yang diklaim menghasilkan video lebih realistis. Setiap video yang dibuat dengan Sora disertai tanda air resmi.
Tempo turut menggunakan alat deteksi AI or Not untuk menganalisis video tersebut. Hasilnya, sekitar 74 persen elemen visual dalam video teridentifikasi sebagai buatan kecerdasan buatan.
Selain itu, dengan alat analisis kedua, Hive Moderation juga menyimpulkan kemungkinan 99 persen video tersebut melibatkan kecerdasan buatan.
Serangan Belalang di Brazil
Brasil memang termasuk negara di Amerika Selatan yang kerap mengalami serangan hama belalang. Namun, tak ada laporan resmi soal wabah belalang besar pada 2025. Wabah signifikan terakhir tercatat pada 2020, ketika kawanan belalang menyerang Provinsi Corrientes, Argentina, sekitar 100 kilometer dari perbatasan Brasil, seperti dilaporkan AP News.
Kementerian Pertanian Brasil menyatakan, perubahan iklim yang memicu fluktuasi suhu dan kelembaban diyakini menjadi faktor meningkatnya frekuensi kerumunan belalang.
Adapun soal katak, tidak ada catatan bahwa hewan ini pernah menjadi hama yang mengancam pertanian atau permukiman warga. Sebaliknya, studi terbaru Mongabay edisi 2 April 2025 menunjukkan pemanasan global justru diperkirakan meningkatkan risiko kekeringan hingga 33 persen di habitat katak, kodok, dan katak pohon. Kekhawatiran ini muncul karena Brasil adalah negara dengan keanekaragaman amfibi terbesar di dunia.
Kesimpulan
Rujukan
- https://x.com/Shanen_AliZain/status/1983005560279814284
- https://perma.cc/4DPK-9YB2
- https://www.instagram.com/reel/DQT3-uCD4cy/
- https://www.facebook.com/reel/1119840156800955/
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://apnews.com/general-news-f3d3a4fe636fcce270ef04c68bf2b4c6
- https://news.mongabay.com/2025/04/longer-periods-of-drought-threaten-brazilian-amphibians/ /cdn-cgi/l/email-protection#2c4f49474a4d47584d6c5849415c43024f43024548
(GFD-2025-29812) [SALAH] Prabowo Mendapat Surat Terbuka dari Diaspora Belanda Berisi 6 Tuntutan
Sumber: FacebookTanggal publish: 03/11/2025
Berita
Beredar unggahan [arsip] oleh akun Facebook “ifah..92” pada Senin (13/10/2025) berisi informasi Prabowo mendapat surat terbuka dari diaspora Belanda berisi 6 tuntutan. Berikut narasi lengkapnya:
Prabowo mendapat surat terbuka dari diaspora Belanda berisi 6 tuntutan
- Hapus semua tunjangan mewah DPR
- Buang lembaga yang buang-buang Anggaran
- Copot semua menteri titipan
- Stop hutang baru
- Berantas pejabat K*rupsi tanpa pandang bulu
- Cabut pajak yang menindas rakyat
Apa Tanggapan Kalian Kawan!?
Hingga Senin (20/10/2025), video tersebut telah ditonton lebih dari 525 ribu kali, disukai lebih dari 15 ribu kali, menuai lebih dari 1,4 ribu komentar, dan 652 kali dibagikan.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Prabowo mendapat surat terbuka dari diaspora Belanda berisi 6 tuntutan” ke mesin pencarian Google.
Hasil penelusuran menunjukkan tidak ada pemberitaan maupun informasi kredibel yang membenarkan klaim. Hasil pencarian justru mengarah pada konten serupa di kanal YouTube non-media Macan Putih yang juga mengklaim adanya “surat terbuka diaspora Belanda”. Namun kanal ini bukan sumber berita terpercaya, melainkan kanal pribadi atau hiburan.
Selain itu, ditemukan pula beberapa artikel opini di platform blog seperti Kompasiana.com dan Inilah.com yang memuat tulisan berjudul “Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo.” Namun, tulisan-tulisan tersebut merupakan karya individu, bukan pernyataan resmi dari organisasi diaspora, serta tidak memuat enam tuntutan sebagaimana diklaim.
Hingga kini, tidak ada rilis resmi dari organisasi diaspora Indonesia di Belanda yang menyatakan mereka mengeluarkan surat terbuka dengan 6 tuntutan, yang ada hanyalah tulisan individu atau klaim di kanal tidak kredibel yang kemudian dipoles seolah-olah mewakili diaspora.
Kesimpulan
(Ditulis oleh Desta Ardiansyah)
Rujukan
(GFD-2025-29811) Salah, Tautan Pendaftaran Digitalisasi Bansos Kemensos
Sumber:Tanggal publish: 03/11/2025
Berita
ADVERTISEMENT
Pada akhir Oktober lalu misalnya, beredar tautan pencarian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesra 2025. Akan tetapi tautan itu terbukti tidak mengarah pada laman resmi Kemensos, maupun institusi pemerintah lainnya. Di halaman depan tautan, masyarakat justru diminta data-data pribadi, seperti nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Telegram.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Dengan narasi serupa, baru-baru ini juga berseliweran tautan pendaftaran bansos dalam rangka digitalisasi. Akun Facebook yang mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos), yakni "info bansos kemensos terbaru" (arsip), membagikan klaim ini disertai poster bergambar ilustrasi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Menurut keterangan yang tertulis dalam poster, pendaftaran ini ditujukan pada masyarakat yang belum menerima bansos PKH sama sekali atau bantuan yang diterima belum cair, senilai Rp2,5 juta. Digitalisasi bansos ini isebut menjadi upaya pemerintah untuk mengubah proses penyaluran bansos menjadi sistem yang lebih efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
"KABAR GEMBIRA BUAT YANG BELUM DAPAT BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PKH SAMA SEKALI DAPAT ATAU BELUM CAIR, RP2.500.000 PRIODE TAHUN 2025 INI BISA LANGSUNG DAFTAR, TIDAK DIPUNGUT BIAYA SEDIKITPUN," begitu teks yang tertera di poster disertai tautan.
Periksa Fakta Salah, Tautan Pendaftaran Digitalisasi Bansos Kemensos.
ADVERTISEMENT
Sejak berlalu-lalang pada Senin (27/10/2025) hingga Senin (3/11/2025), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak 37 kali, dan memperoleh 1.600 suka, serta 1 komentar. Sseorang pengguna Facebook di kolom komentar itu mengatakan dirinya belum pernah memperoleh bantuan.
Lantas, bagaimana faktanya?
Hasil Cek Fakta
Saat dicek menggunakan urlscan.io, Tirto menemukan tautan yang disebarkan akun palsu tidak mengarah pada akun resmi Kemensos. Laman itu justru meminta beberapa data pribadi, seperti nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor Telegram, provinsi, dan jenis kelamin.
Baca juga:Stiker Label Miskin Tak Etis, Pendataan Bansos Harus Diperbaiki
Kemensos sendiri memang mendorong transformasi digital dalam program perlindungan sosial. Hal itu disebut bertujuan agar bantuan makin akurat, adil, dan tepat sasaran.
Lewat unggahan Facebook, Minggu (20/4/2025), Kemensos menyatakan bakal menghadirkan sistem Digital Public Infrastructure (DPI) dengan tiga pilar utama: Identitas Digital, Pembayaran Digital, dan Data Exchange, yang terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Digitalisasi ini diharapkan mampu memperluas akses, mempercepat distribusi bantuan, dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan,” tulis Kemensos dalam takarirnya.
Pada September lalu, prototipe Portal Bansos Digital mulai diuji coba terbatas di Banyuwangi, Jawa Timur. Melalui skema digital baru ini, warga penerima manfaat dapat mendaftar langsung melalui portal Perlinsos dengan otentikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan verifikasi biometrik.
"Kenapa di bansos? Karena ini akan impactful (ke masyarakat). Selama ini memang banyak isu dalam penyelenggaraan bansos. Hipotesanya bahwa dengan kita menjalankan Transformasi digital mengadopsi DPI ini maka penyelenggaraan bansos lebih baik lagi dari sisi penargetan, supaya lebih tepat sasaran," kata Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Tubagus Nugraha, dikutip dari lansiran Kementerian Komunikasi dan Digital/Komdigi.
Uji coba lalu sudah menargetkan 640 ribu keluarga dari kelompok ekonomi terbawah (desil 1–5) Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dalam satu bulan ke depan, setidaknya 300 ribu kepala keluarga diharapkan sudah teregistrasi. Data tersebut akan menjadi dasar evaluasi sebelum program diperluas secara nasional.
Kemensos sudah pernah menyatakan kalau pihaknya tidak pernah membuat situs ataupun tautan yang membuka pendaftaran bansos. Adapun penerima bansos Program Kartu Sembako/BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah masyarakat yang terlah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diusulkan pemerintah daerah atau dapat mengajukan lewat aplikasi Cek Bansos.
Kesimpulan
Akun pengunggah bukanlah akun asli Kemensos, sementara akun “Kementerian Sosial RI” resmi bercentang biru dan sudah dibuat sejak 2016. Tirto juga menemukan tautan yang disebarkan akun palsu tidak mengarah pada akun resmi Kemensos.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-12:23CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0000:00UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios
Rujukan
- https://tirto.id/hoaks-tautan-pencairan-blt-kesra-periode-oktober-2025-hkEq
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02uYQEWaDx48p9X3jk33iVo673s1E7pW5yqhz9t2c1d4ENcMnt34w2QLKZwvLdxA7Zl&id=61582464686668&_rdc=1&_rdr
- https://archive.ph/PuQZw
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61582464686668&sk=about_profile_transparency
- https://www.facebook.com/kemsosri/about_profile_transparency?locale=id_ID
- https://urlscan.io/result/019a4836-3767-7434-ba57-5ab1a23ffc31/#summary
- https://tirto.id/stiker-label-miskin-tak-etis-pendataan-bansos-harus-diperbaiki-hkSl
- https://www.facebook.com/watch/?v=1388232249028250
- https://www.facebook.com/watch/?v=577067875400897
- https://www.komdigi.go.id/berita/artikel-gpr/detail/pemerintah-mulai-uji-coba-digitalisasi-bansos-di-banyuwangi
- https://www.instagram.com/stories/highlights/17919200135209639/





