(GFD-2025-26948) Cek Fakta: Tidak Benar Video yang Diklaim Pembangunan Patung Paus Fransiskus
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Mei 2025.
Dalam video tersebut, tampak patung dengan wajah mendiang Paus Fransiskus berdiri tegak. Terlihat seorang pia sedang membangun pembatas dari batu bata di depan patung tersebut. Video itu kemudian disebut-sebut sebagai pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus.
"Selamat siang semuanya
Proses pembuatan patung bapa Paus Fransiskus," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 31 ribu kali ditonton dan mendapat 3.100 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pembangunan patung paus fransiskus" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya, hingga artikel ini ditulis tidak ditemukan pemberitaan yang valid terkait rencana atau proses pembangunan patung Paus Fransiskus.
Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah video yang diklaim pembangunan patung Paus Fransiskus ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), hivemoderation.com. Hasilnya, video tersebut memiliki probabilitas 99 persen dibuat oleh AI.
Kesimpulan
Video yang diklaim pembangunan patung mendiang Paus Fransiskus ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut dibuat dengan perangkat AI.
(GFD-2025-26947) [SALAH] Puluhan Warga Bersholawat di Gunung Lapindo
Sumber: twitter.comTanggal publish: 14/05/2025
Berita
Akun Twitter (X) “fantsguy” pada Selasa (13/4/2025) mengunggah video [arsip] yang menampilkan kerumunan orang disertai narasi:
Puluhan Warga Bersholawat di Gunung Lapindo
Per Rabu (14/5/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 500 ribu kali, disukai lebih dari 2 ribu kali, dibagikan ulang lebih dari 266 ribu kali dan menuai 755 komentar.
Puluhan Warga Bersholawat di Gunung Lapindo
Per Rabu (14/5/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 500 ribu kali, disukai lebih dari 2 ribu kali, dibagikan ulang lebih dari 266 ribu kali dan menuai 755 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “puluhan warga bersholawat di Gunung Lapindo” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan potongan awal video lewat Google Lens. Ditemukan video serupa pada kanal Youtube milik betv disway dengan judul video “Viral, Warga Grobogan Gelar Sedekah Bumi di Bledug Kramesan” yang diunggah pada Jumat (18/4/2025). Fenomena alam berupa gunung lumpur atau mud volcano dan semburan lumpur di Grobogan, Jawa Tengah. Bisa terbentuk akibat Gempa yang memicu aktivitas mud volcano dengan membuka rekahan dan meningkatkan pergerakan material lumpur.
TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan potongan awal video lewat Google Lens. Ditemukan video serupa pada kanal Youtube milik betv disway dengan judul video “Viral, Warga Grobogan Gelar Sedekah Bumi di Bledug Kramesan” yang diunggah pada Jumat (18/4/2025). Fenomena alam berupa gunung lumpur atau mud volcano dan semburan lumpur di Grobogan, Jawa Tengah. Bisa terbentuk akibat Gempa yang memicu aktivitas mud volcano dengan membuka rekahan dan meningkatkan pergerakan material lumpur.
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “puluhan warga bersholawat di Gunung Lapindo” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
Rujukan
(GFD-2025-26946) [SALAH] Salah Satu Misil Pakistan Menyerang Balik India
Sumber: X/TwitterTanggal publish: 14/05/2025
Berita
Pada Rabu (7/5/2025) beredar unggahan di X (arsip cadangan) yang membagikan video dengan narasi:
"✍️ BREAKING NEWS: Pakistan dan India terlibat perang terbuka dan saling menyerang secara brutal. (ket: Salah satu misil Pakistan menyerang balik India).
Dunai semakin menuju konflik terbuka dan gejolak geopolitik yang mengkhawatirkan. Mengerikan!
*FA*"
Per tangkapan layar dibuat pada Kamis (8/5/2025) unggahan tersebut telah ditonton 99.7 ribu kali, mendapatkan jawaban 226 kali, dibagikan 307 kali, dan disukai 678 kali oleh pengguna X lainnya.
"✍️ BREAKING NEWS: Pakistan dan India terlibat perang terbuka dan saling menyerang secara brutal. (ket: Salah satu misil Pakistan menyerang balik India).
Dunai semakin menuju konflik terbuka dan gejolak geopolitik yang mengkhawatirkan. Mengerikan!
*FA*"
Per tangkapan layar dibuat pada Kamis (8/5/2025) unggahan tersebut telah ditonton 99.7 ribu kali, mendapatkan jawaban 226 kali, dibagikan 307 kali, dan disukai 678 kali oleh pengguna X lainnya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) InVID WeVerify yang memfragmentasi video untuk mencari bingkai utama (keyframe), hasilnya ditemukan sumber-sumber yang membagikan video yang salah satunya mengarahkan ke pengunggah pertama yaitu akun Youssef Kawtharani (@youssefkw) di Instagram yang membagikan videonya pada tahun 2020 lalu.
Selain itu, video yang sama pernah dipelintir sebelumnya pada tahun lalu (2024) di artikel “[SALAH] “Ledakan di Israel yang disembunyikan”” yang menghubungkan dengan situasi konflik di Israel.
Berkaitan dengan ketegangan/konflik Pakistan dengan India yang sedang berlangsung per artikel ini disusun, penelusuran menggunakan Google Videos dan Google News dengan kata kunci (keyword) “pakistan india tension” menghasilkan video dan berita dari sumber-sumber otoritatif yang mengabarkan dan memberikan pembaruan berkaitan dengan situasi tersebut.
Selain itu, video yang sama pernah dipelintir sebelumnya pada tahun lalu (2024) di artikel “[SALAH] “Ledakan di Israel yang disembunyikan”” yang menghubungkan dengan situasi konflik di Israel.
Berkaitan dengan ketegangan/konflik Pakistan dengan India yang sedang berlangsung per artikel ini disusun, penelusuran menggunakan Google Videos dan Google News dengan kata kunci (keyword) “pakistan india tension” menghasilkan video dan berita dari sumber-sumber otoritatif yang mengabarkan dan memberikan pembaruan berkaitan dengan situasi tersebut.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya ledakan di video yang dibagikan adalah peristiwa meledaknya gudang yang berisi 2.750 ton Amonium Nitrat di Beirut, Lebanon pada tahun 2020 lalu.
Rujukan
- https://archive.ph/efuIk, arsip cadangan hasil pencarian Google Lens berdasarkan bingkai utama hasil fragmentasi InVID WeVerify.
- https://www.instagram.com/p/CDf9UTrphQ3/ /
- https://archive.ph/HSSlS (arsip cadangan).
- https://turnbackhoax.id/2024/04/30/salah-ledakan-di-israel-yang-disembunyikan-2/ /
- https://archive.ph/pLBGr (arsip cadangan).
- https://www.google.com/search?q=pakistan+india+tension&udm=7 /
- https://ghostarchive.org/archive/zB0p5 (arsip cadangan).
- https://www.google.com/search?q=pakistan+india+tension&tbm=nws /
- https://ghostarchive.org/archive/CTz6t (arsip cadangan).
- https://x.com/faizalassegaf/status/1919880291373465688 , unggahan oleh akun X @faizalassegaf.
- https://archive.ph/vd7x3, arsip cadangan oleh akun tersebut.
(GFD-2025-26945) [KLARIFIKASI] Pesawat Ini Bukan Milik AU India, tetapi TNI AU
Sumber:Tanggal publish: 13/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan pesawat tempur milik Angkatan Udara India.
Tampak petugas mengarahkan sebuah pesawat tempur keluar dari hangar. Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan pesawat tempur milik AU India dibagikan oleh akun Facebook ini dan akun Instagram ini pada 25 April 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
I love my India
Tampak petugas mengarahkan sebuah pesawat tempur keluar dari hangar. Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan pesawat tempur milik AU India dibagikan oleh akun Facebook ini dan akun Instagram ini pada 25 April 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
I love my India
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati video tersebut dan menemukan petunjuk yang menunjukkan bahwa pesawat tersebut bukan milik AU India.
Pada rompi keselamatan yang dikenakan petugas pengarah pesawat, tertera tulisan "SKADRON UDARA 16", yang merupakan salah satu skadron tempur TNI Angkatan Udara.
Skadro tersebut berada di bawah Komando Operasi Udara I (Koopsud I), berbasis di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.
Dilansir Tribunnews, skadron itu mengoperasikan pesawat tempur F-16 C/D dan memiliki tugas menjaga kedaulatan udara wilayah barat Indonesia.
Pada rompi keselamatan yang dikenakan petugas pengarah pesawat, tertera tulisan "SKADRON UDARA 16", yang merupakan salah satu skadron tempur TNI Angkatan Udara.
Skadro tersebut berada di bawah Komando Operasi Udara I (Koopsud I), berbasis di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.
Dilansir Tribunnews, skadron itu mengoperasikan pesawat tempur F-16 C/D dan memiliki tugas menjaga kedaulatan udara wilayah barat Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan pesawat tempur milik AU India perlu diluruskan.
Pesawat dalam video tersebut bukan milik AU India, tetapi milik TNI AU. Ini diketahui dari tulisan "SKADRON UDARA 16", pada rompi yang dikenakan petugas pengarah pesawat.
Skadro tersebut berada di bawah Komando Operasi Udara I (Koopsud I), berbasis di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.
Pesawat dalam video tersebut bukan milik AU India, tetapi milik TNI AU. Ini diketahui dari tulisan "SKADRON UDARA 16", pada rompi yang dikenakan petugas pengarah pesawat.
Skadro tersebut berada di bawah Komando Operasi Udara I (Koopsud I), berbasis di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.
Rujukan
Halaman: 117/6213