Dua buah tautan beredar di WhatsApp berisi klaim situs untuk mendapatkan bantuan beasiswa dan modal usaha dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung.
Dalam pesan itu tercantum tautan untuk mengakses beasiswa ke https://bit.ly/pendidikanbaznasfebruari2025. Sedangkan tautan untuk mendapatkan modal usaha ke https://bit.ly/modalusahabaznasfebruari2025.
Pembuat situs tersebut menyatakan bahwa jumlah pendaftar yang mengisi formulir dibatasi 30 orang per hari untuk pengajuan bantuan pendidikan dan 50 orang untuk bantuan modal usaha. Formulir akan ditutup bila kuota itu terpenuhi dan dibuka lagi keesokan harinya, mulai pukul 08.00 WIB.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah tautan formulir online itu untuk pendaftaran pengajuan bantuan pendidikan dan modal usaha dari Baznas Kota Bandung?
(GFD-2025-25737) Keliru: Tautan Formulir Pendaftaran Bantuan Beasiswa Pendidikan dan Modal Usaha dari Baznas Kota Bandung
Sumber:Tanggal publish: 06/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Dua tautan yang beredar tersebut bukan formulir resmi dari Badan Amil Zakat Kota Bandung.
Dilansir website Baznas Kota Bandung, pemohon bantuan atau calon mustahik (penerima zakat), dapat mengajukan bantuan dengan mengisi formulir yang telah disediakan di kantor BAZNAS Bandung atau melalui website resmi BAZNAS Bandung.
Setiap berkas pengajuan bantuan tersebut akan diverifikasi oleh petugas yang ditunjuk untuk memastikan bahwa mustahik memenuhi syarat dan layak menerima bantuan. Hal itu dilakukan dengan mendata kondisi ekonomi, sosial, dan status penerimaan zakat mereka.
Berdasarkan data terverifikasi tersebut, tim pengelola zakat akan memutuskan pendaftar mana saja yang akan menerima bantuan dan yang mana yang tidak. Kemudian penyaluran bantuan dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, baik berupa bantuan uang tunai, barang, atau bantuan modal usaha.
Untuk beasiswa kuliah, BAZNAS Kota Bandung menyediakan formulir pendaftaran yang beralamat di: http://bit.ly/bbtbaznasbdg2024-pendaftaran
Baznas Kota Bandung melalui Twitter pernah mengumumkan syarat dan cara mengajukan permohonan beasiswa untuk periode 2024. Belum tersedia informasi mengenai bantuan untuk 2025.
Selain tautan yang berbeda, isi formulir pendaftaran beasiswa juga terdapat perbedaan antara yang palsu dan asli. Formulir resmi untuk pendaftaran beasiswa BAZNAS tahun 2024, dilengkapi gambar berlogo Baznas.
Melalui WhatsApp Center, BAZNAS menjawab pertanyaan Tempo, agar masyarakat yang ingin mengajukan bantuan Baznas dapat menyampaikannya melalui saluran resmi mereka yakni
Nomor Layanan Publik BAZNAS berikut: 081380990456 dan email: [email protected].
Dilansir website Baznas Kota Bandung, pemohon bantuan atau calon mustahik (penerima zakat), dapat mengajukan bantuan dengan mengisi formulir yang telah disediakan di kantor BAZNAS Bandung atau melalui website resmi BAZNAS Bandung.
Setiap berkas pengajuan bantuan tersebut akan diverifikasi oleh petugas yang ditunjuk untuk memastikan bahwa mustahik memenuhi syarat dan layak menerima bantuan. Hal itu dilakukan dengan mendata kondisi ekonomi, sosial, dan status penerimaan zakat mereka.
Berdasarkan data terverifikasi tersebut, tim pengelola zakat akan memutuskan pendaftar mana saja yang akan menerima bantuan dan yang mana yang tidak. Kemudian penyaluran bantuan dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, baik berupa bantuan uang tunai, barang, atau bantuan modal usaha.
Untuk beasiswa kuliah, BAZNAS Kota Bandung menyediakan formulir pendaftaran yang beralamat di: http://bit.ly/bbtbaznasbdg2024-pendaftaran
Baznas Kota Bandung melalui Twitter pernah mengumumkan syarat dan cara mengajukan permohonan beasiswa untuk periode 2024. Belum tersedia informasi mengenai bantuan untuk 2025.
Selain tautan yang berbeda, isi formulir pendaftaran beasiswa juga terdapat perbedaan antara yang palsu dan asli. Formulir resmi untuk pendaftaran beasiswa BAZNAS tahun 2024, dilengkapi gambar berlogo Baznas.
Melalui WhatsApp Center, BAZNAS menjawab pertanyaan Tempo, agar masyarakat yang ingin mengajukan bantuan Baznas dapat menyampaikannya melalui saluran resmi mereka yakni
Nomor Layanan Publik BAZNAS berikut: 081380990456 dan email: [email protected].
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan tautan yang beredar di WhatsApp adalah formulir daring untuk pengajuan bantuan beasiswa dan usaha pad Februari 2025, dari Baznas Kota Bandung, adalah klaim yang keliru.
Rujukan
(GFD-2025-25736) Keliru: Situs Pendaftaran Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Sumber:Tanggal publish: 06/02/2025
Berita
Sebuah poster bergambar Presiden Prabowo Subianto dan berlogo Partai Gerindra, memuat informasi tentang program pemeriksaan kesehatan gratis atau medical check up (MCU) gratis per Februari 2025, diunggah di Facebook [arsip] dan ini.
Poster tersebut memuat situs yang beralamat di Indotools-eosin.vercel.app dan Aseanpublik.vercelapp yang diklaim sebagai tautan untuk mendaftar program pemeriksaan kesehatan gratis itu. Lewat tautan tersebut, pengguna diminta untuk memasukkan kolom nama dan nomor telegram yang aktif.
Lalu benarkah tautan yang diberikan merupakan untuk pendaftaran program pemeriksaan kesehatan gratis?
Poster tersebut memuat situs yang beralamat di Indotools-eosin.vercel.app dan Aseanpublik.vercelapp yang diklaim sebagai tautan untuk mendaftar program pemeriksaan kesehatan gratis itu. Lewat tautan tersebut, pengguna diminta untuk memasukkan kolom nama dan nomor telegram yang aktif.
Lalu benarkah tautan yang diberikan merupakan untuk pendaftaran program pemeriksaan kesehatan gratis?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan situs-situs yang kredibel, tautan Indotools-eosin.vercel.app bukan website resmi untuk mendaftar program pemeriksaan kesehatan gratis dari Pemerintah.
Seperti yang telah diberitakan oleh Tempo, Presiden Prabowo Subianto mengadakan program cek kesehatan (medical check up) gratis bagi warga yang sedang merayakan ulang tahun. Program ini akan dilaksanakan pada Februari 2025. Program ini terbuka untuk semua kelompok usia, mulai dari balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Pemerintah telah menyiapkan anggaran mencapai Rp 4,7 triliun dan akan digelar secara bertahap dengan menargetkan 60 juta orang pada 2025.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, pendaftaran hanya melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile. Notifikasi dan hasil pemeriksaan kesehatan juga bisa didapat dari aplikasi tersebut.
Warga yang akan mendapatkan SATUSEHAT Mobile dapat mengunduh aplikasi melalui Playstore untuk pengguna Android, AppStore untuk pengguna Iphone, atau mengakses ke situs berikut: https://satusehat.kemkes.go.id/mobile/.
Terdapat empat jenis pemeriksaan kesehatan yang diberikan antara lain:
1. Pertama untuk bayi baru lahir: Jenis pemeriksaan yang akan diberikan untuk bayi baru lahir, meliputi deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.
2. Balita dan Anak Prasekolah: Jenis pemeriksaan yang akan diberikan, meliputi skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Jika diperlukan, juga akan dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi thalasemia (kelainan darah) dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).
3. Remaja dan Dewasa: pemeriksaan yang akan diberikan meliputi tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
4. Lansia: mendapatkan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.
Seperti yang telah diberitakan oleh Tempo, Presiden Prabowo Subianto mengadakan program cek kesehatan (medical check up) gratis bagi warga yang sedang merayakan ulang tahun. Program ini akan dilaksanakan pada Februari 2025. Program ini terbuka untuk semua kelompok usia, mulai dari balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Pemerintah telah menyiapkan anggaran mencapai Rp 4,7 triliun dan akan digelar secara bertahap dengan menargetkan 60 juta orang pada 2025.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, pendaftaran hanya melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile. Notifikasi dan hasil pemeriksaan kesehatan juga bisa didapat dari aplikasi tersebut.
Warga yang akan mendapatkan SATUSEHAT Mobile dapat mengunduh aplikasi melalui Playstore untuk pengguna Android, AppStore untuk pengguna Iphone, atau mengakses ke situs berikut: https://satusehat.kemkes.go.id/mobile/.
Terdapat empat jenis pemeriksaan kesehatan yang diberikan antara lain:
1. Pertama untuk bayi baru lahir: Jenis pemeriksaan yang akan diberikan untuk bayi baru lahir, meliputi deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.
2. Balita dan Anak Prasekolah: Jenis pemeriksaan yang akan diberikan, meliputi skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Jika diperlukan, juga akan dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi thalasemia (kelainan darah) dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).
3. Remaja dan Dewasa: pemeriksaan yang akan diberikan meliputi tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
4. Lansia: mendapatkan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim tautan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau MCU Gratis adalah keliru.
Pendaftaran program pemeriksaan kesehatan gratis hanya melalui SATUSEHAT Mobile dapat mengunduh aplikasi melalui Playstore untuk pengguna Android, AppStore untuk pengguna Iphone, atau mengakses ke situs berikut: https://satusehat.kemkes.go.id/mobile/.
Pendaftaran program pemeriksaan kesehatan gratis hanya melalui SATUSEHAT Mobile dapat mengunduh aplikasi melalui Playstore untuk pengguna Android, AppStore untuk pengguna Iphone, atau mengakses ke situs berikut: https://satusehat.kemkes.go.id/mobile/.
Rujukan
- https://www.facebook.com/master.loker.id/posts/pfbid0NC1eCSk5cKPiN1ngy7NeVCDv3YeZnoBfSCxtmctyTeNC4fk1iiupdSqjRdRWmSFNl
- https://mvau.lt/media/28cc398f-108b-4a61-bda8-bb14651c59c3
- https://www.facebook.com/master.loker.id/posts/pfbid0cVTnbhxNaNzrCSZ9MRzqRGeQjLnKETR725YPnRNRrxqp66VvTXvTz8b6QAPGKgq7l
- https://www.tempo.co/gaya-hidup/mulai-berlaku-februari-2025-begini-cara-dapat-fasilitas-medical-check-up-gratis-dari-pemerintah-1193385
- https://ayosehat.kemkes.go.id/cek-kesehatan-gratis
- https://satusehat.kemkes.go.id/mobile/
- https://satusehat.kemkes.go.id/mobile/
(GFD-2025-25735) Belum Ada Bukti: Klaim Daun Seledri Ampuh Bersihkan Ginjal Tanpa Cuci Darah
Sumber:Tanggal publish: 06/02/2025
Berita
Sebuah video tentang salah satu langkah membantu mengobati dan menyembuhkan ginjal menggunakan daun seledri, beredar di Facebook [arsip]. Video dengan narasi serupa juga diunggah oleh akun Instagram, dan TikTok.
Menurut konten tersebut, daun seledri dan juga akarnya dikenal sebagai diuretik alami sejak zaman kuno. Dengan mengkonsumsi daun seledri, racun yang menumpuk pada ginjal akan keluar melalui urine karena seledri dikenal sebagai agen pembersih terbaik untuk ginjal. Untuk mengobati ginjal tersebut, seledri cukup direbus bersama air selama sepuluh menit.
Pembaca Tempo meminta untuk memeriksa klaim tersebut. Benarkah daun seledri yang dipercaya sedari dulu ampuh dalam membersihkan ginjal tanpa cuci darah?
Menurut konten tersebut, daun seledri dan juga akarnya dikenal sebagai diuretik alami sejak zaman kuno. Dengan mengkonsumsi daun seledri, racun yang menumpuk pada ginjal akan keluar melalui urine karena seledri dikenal sebagai agen pembersih terbaik untuk ginjal. Untuk mengobati ginjal tersebut, seledri cukup direbus bersama air selama sepuluh menit.
Pembaca Tempo meminta untuk memeriksa klaim tersebut. Benarkah daun seledri yang dipercaya sedari dulu ampuh dalam membersihkan ginjal tanpa cuci darah?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim-klaim di atas dengan menghubungi staf pengajar Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno. Menurutnya, daun seledri mengandung senyawa seperti apiol dan miristisin yang memiliki sifat diuretik dan antioksidannya.
Akan tetapi klaim bahwa seledri dapat "membersihkan" ginjal masih memerlukan penelitian lebih lanjut terutama uji klinis pada manusia.
“Konsumsi seledri dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan elektrolit karena sifat diuretiknya. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi seledri atau suplemen herbal lainnya,” kata Mas Rizky kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2025.
Sifat diuretik dapat meningkatkan produksi urine, sehingga membantu membuang limbah dan racun dari tubuh melalui ginjal. Namun, efek ini lebih bersifat sementara dan tidak secara langsung "membersihkan" ginjal.
Seledri juga mengandung antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C, yang dapat membantu melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan oksidatif.
“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak seledri dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal dengan mengurangi kadar kalsium oksalat dalam urine. Namun, penelitian ini masih terbatas pada studi hewan dan belum ada bukti kuat pada manusia,” katanya.
Dikutip dari salah satu studi yang diterbitkan di National Library of Medicine, seledri (Apium Graveolens L.) merupakan tanaman yang kaya akan flavonoid yang mampu memecah kristal kalsium. Apigenin dianggap sebagai salah satu flavonoid utama karena keberadaan dan kelimpahannya dalam seledri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antikalkuli apigenin dengan ekstrak seledri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak apigenin dan seledri menyebabkan peluruhan batu ginjal. Dari data Apigenin dan seledri menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam urin terdapat perbedaan yang signifikan (p value 0,05).
Akan tetapi klaim bahwa seledri dapat "membersihkan" ginjal masih memerlukan penelitian lebih lanjut terutama uji klinis pada manusia.
“Konsumsi seledri dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan elektrolit karena sifat diuretiknya. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi seledri atau suplemen herbal lainnya,” kata Mas Rizky kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2025.
Sifat diuretik dapat meningkatkan produksi urine, sehingga membantu membuang limbah dan racun dari tubuh melalui ginjal. Namun, efek ini lebih bersifat sementara dan tidak secara langsung "membersihkan" ginjal.
Seledri juga mengandung antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C, yang dapat membantu melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan oksidatif.
“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak seledri dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal dengan mengurangi kadar kalsium oksalat dalam urine. Namun, penelitian ini masih terbatas pada studi hewan dan belum ada bukti kuat pada manusia,” katanya.
Dikutip dari salah satu studi yang diterbitkan di National Library of Medicine, seledri (Apium Graveolens L.) merupakan tanaman yang kaya akan flavonoid yang mampu memecah kristal kalsium. Apigenin dianggap sebagai salah satu flavonoid utama karena keberadaan dan kelimpahannya dalam seledri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antikalkuli apigenin dengan ekstrak seledri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak apigenin dan seledri menyebabkan peluruhan batu ginjal. Dari data Apigenin dan seledri menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam urin terdapat perbedaan yang signifikan (p value 0,05).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim daun seledri ampuh dalam membersihkan ginjal tanpa cuci darah adalah belum ada bukti.
Manfaat seledri untuk kesehatan ginjal masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk digunakan pada manusia.
Manfaat seledri untuk kesehatan ginjal masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk digunakan pada manusia.
Rujukan
- https://web.facebook.com/watch/?ref=search&v=572292756616016&external_log_id=35edbf0e-49cf-41d0-a848-ac115a807b18&q=Daun%20seledri%20mengobati%20ginjal%20dari%20cuci%20darah
- https://mvau.lt/media/f735aa56-cc21-4029-9e41-6690868522f4
- https://www.instagram.com/nasehatkesehatan/reel/DAF4UxES1r5/
- https://www.tiktok.com/@pusatartikelkesehatan/video/7283061327419952390?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7273033263064335880
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7020841/ /cdn-cgi/l/email-protection#7417111f12151f001534001119041b5a171b5a1d10
(GFD-2025-25734) Sebagian Benar: Industri Sosis Babi Berpotensi Sebarkan Virus Babi pada Manusia
Sumber:Tanggal publish: 05/02/2025
Berita
Sebuah video yang beredar di WhatsApp arsip, Instagram, Tiktok, dan Facebook berisi klaim bahwa sosis babi dapat menyebarnya virus babi ke manusia.
Dalam video tersebut, terlihat pabrik pengolahan daging babi dari proses pemotongan hingga pemanfaatan semua organ dari tubuh babi yang dimanfaatkan menjadi makanan olahan sosis.
Pembaca Tempo meminta untuk memeriksa klaim tersebut. Benarkah virus babi disebabkan karena sosis yang dibuat dari babi?
Dalam video tersebut, terlihat pabrik pengolahan daging babi dari proses pemotongan hingga pemanfaatan semua organ dari tubuh babi yang dimanfaatkan menjadi makanan olahan sosis.
Pembaca Tempo meminta untuk memeriksa klaim tersebut. Benarkah virus babi disebabkan karena sosis yang dibuat dari babi?
Hasil Cek Fakta
Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan ada beberapa jenis virus dan bakteri yang bisa ditemukan pada babi dan memiliki potensi menular ke manusia. Antara lain, virus Hepatitis E yang bisa ditularkan melalui konsumsi daging babi yang kurang matang.
Ada juga virus Nipah yang lebih sering ditularkan lewat kontak dengan sekresi babi yang terinfeksi. Kemudian, jenis streptococcus swis, jenis bakteri yang bisa menyebabkan meningitis, sepsis, infeksi virus lainnya yang menular jika berkontak langsung dengan babi atau konsumsi daging babi yang tidak matang.
Berikutnya adalah flu babi, penyakit pernapasan yang disebabkan virus influenza tipe A yang umum ditemukan pada babi. Strain yang paling dikenal adalah H1N1 yang bisa ditularkan dari babi ke manusia melalui kontak langsung dengan babi yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi oleh sekresi pernapasan si babi atau beberapa kasus terjadi penularan dari manusia ke manusia.
“Namun virus ini tidak menular melalui konsumsi daging babi atau produk olahannya, jika dimasak dengan suhu di atas 70 derajat Celcius,” kata Dicky, Selasa, 4 Februari 2025.
Menurut Dicky, tidak semua produk dari babi beresiko menularkan penyakit. Hal itu sangat bergantung pada proses pengolahan mulai dari tingkat suhu dan bagian tubuh yang dikonsumsi. “Jika yang dikonsumsi adalah organ dalam seperti hati atau usus, akan jauh lebih beresiko bagi kesehatan,” kata Dicky.
Pengolahan Sosis dari Hewan Ternak Hidup Tidak Lazim
Mengolah daging seperti sapi dan babi dari keadaan hidup, adalah proses teknologi pangan yang tidak lazim. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Fakultas Teknobiologi program kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Universitas Surabaya, Christina Mumpuni Erawati, STP, M.Si.
“Video itu kayaknya dipotong dan (bagian prosesnya) dipercepat, ya,” ujarnya saat dihubungi Tempo.
Pada umumnya, kata Christina, pengolahan daging hewan menjadi sosis harus lolos dari aspek higienitas, sanitasi, hingga Good Manufacturing Process (GMP) sejak masih berupa bahan baku asalnya. Termasuk keadaan hewan yang akan dipotong tidak boleh dalam keadaan stres. “Kalau stres, banyak glikogen yang hilang, warna menghitam, kualitas daging jadi turun. Dagingnya nanti alot atau keras.”
Agar tidak stres, hewan yang akan dipotong biasanya didatangkan pada malam hari. Kemudian diletakkan di ruangan terlebih dahulu dengan pencahayaan biru. Setelah dipotong, hewan yang mati harus didiamkan karena perlu melewati fase rigor mortis, yakni kondisi otot-otot yang menegang akibat kekurangan energi. Dikutip dari BeefResearch.org, rigor mortis pada karkas sapi terjadi antara 6 dan 12 jam setelah penyembelihan dan selesai selama karkas berada di kotak panas.
“Karena fase rigor mortis pada sapi atau babi itu lama, perusahaan pengolah sosis biasanya pakai bahan baku berupa frozen meat atau daging beku,” kata Christina.
Sedangkan ayam memiliki fase rigor mortis yang lebih cepat, sehingga proses pengolahan menjadi produk sosis dari tahap pemotongan bisa dilakukan sejak ternak masih dalam keadaan hidup. Setelah dipotong, diambil jeroan, dibilas, lalu diambil kepala dan kaki yang disebut karkas ayam. Usai pemotongan per bagian, karkas ayam didistribusikan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ke pabrik pengolahan sosis.
“Di pabrik nanti di-fillet atau dihilangkan kulit dan tulangnya. Sama seperti di video, dagingnya dihancurkan atau digiling sampai halus,” imbuh Christina.
Tentang Sosis Babi Cina
Sebelumnya, kekhawatiran terhadap virus yang terkandung dalam sosis babi asal Cina mengemuka sejak negara tersebut terjadi demam babi Afrika pada 2018. Demam Babi Afrika (ASF) adalah penyakit virus yang menyerang babi domestik dan liar. Penyakit ini sangat menular dan mematikan bagi babi, namun tidak menular ke manusia.
Saat itu, Straits Times edisi 24 Oktober 2018 memberitakan bahwa otoritas Jepang menemukan 1,5 kg sosis yang terinfeksi virus di dalam koper seorang turis Tiongkok di sebuah bandara di Hokkaido.
Demam babi Afrika menyebar di Tiongkok sejak Juli 2018 yang saat itu diprediksi dapat menghancurkan industri daging babi Cina yang bernilai US$128 miliar (S$176 miliar).
Demam babi menjadi masalah karena virus dapat bertahan hidup selama lebih dari setahun dalam produk seperti ham kering. Jika sisa daging babi yang terinfeksi masuk ke pakan babi, akan mengancam babi-babi lain yang bersentuhan.
Hal itu membuat negara-negara di seluruh kawasan berupaya untuk melindungi peternakan babi mereka sendiri, seperti di Jepang. Kementerian Pertanian Jepang melarang mereka yang terlibat di industri tersebut agar tidak bepergian ke luar negeri, serta memberlakukan tindakan karantina yang lebih ketat di seluruh negeri.
Selain karena virus, Otoritas kesehatan Hongkong juga pernah memperingatkan mengenai risiko konsumsi sosis berlebihan asal Cina pada kesehatan. Dari 30 sampel produk sosis asal Cina yang diuji oleh Dewan Konsumen Hongkong menemukan semuanya mengandung kadar sodium dan 80 persen kadar gula yang tinggi.
Semua sampel mengandung kandungan natrium berkisar antara 1.258,5 hingga 1.971 miligram per 100 g, atau satu hingga 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan standar dari Pusat Keamanan Pangan yaitu 600 mg. Lebih dari 80 persen sampel memiliki kadar gula lebih tinggi dari 15 gram gula per 100 gram.
Ada juga virus Nipah yang lebih sering ditularkan lewat kontak dengan sekresi babi yang terinfeksi. Kemudian, jenis streptococcus swis, jenis bakteri yang bisa menyebabkan meningitis, sepsis, infeksi virus lainnya yang menular jika berkontak langsung dengan babi atau konsumsi daging babi yang tidak matang.
Berikutnya adalah flu babi, penyakit pernapasan yang disebabkan virus influenza tipe A yang umum ditemukan pada babi. Strain yang paling dikenal adalah H1N1 yang bisa ditularkan dari babi ke manusia melalui kontak langsung dengan babi yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi oleh sekresi pernapasan si babi atau beberapa kasus terjadi penularan dari manusia ke manusia.
“Namun virus ini tidak menular melalui konsumsi daging babi atau produk olahannya, jika dimasak dengan suhu di atas 70 derajat Celcius,” kata Dicky, Selasa, 4 Februari 2025.
Menurut Dicky, tidak semua produk dari babi beresiko menularkan penyakit. Hal itu sangat bergantung pada proses pengolahan mulai dari tingkat suhu dan bagian tubuh yang dikonsumsi. “Jika yang dikonsumsi adalah organ dalam seperti hati atau usus, akan jauh lebih beresiko bagi kesehatan,” kata Dicky.
Pengolahan Sosis dari Hewan Ternak Hidup Tidak Lazim
Mengolah daging seperti sapi dan babi dari keadaan hidup, adalah proses teknologi pangan yang tidak lazim. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Fakultas Teknobiologi program kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Universitas Surabaya, Christina Mumpuni Erawati, STP, M.Si.
“Video itu kayaknya dipotong dan (bagian prosesnya) dipercepat, ya,” ujarnya saat dihubungi Tempo.
Pada umumnya, kata Christina, pengolahan daging hewan menjadi sosis harus lolos dari aspek higienitas, sanitasi, hingga Good Manufacturing Process (GMP) sejak masih berupa bahan baku asalnya. Termasuk keadaan hewan yang akan dipotong tidak boleh dalam keadaan stres. “Kalau stres, banyak glikogen yang hilang, warna menghitam, kualitas daging jadi turun. Dagingnya nanti alot atau keras.”
Agar tidak stres, hewan yang akan dipotong biasanya didatangkan pada malam hari. Kemudian diletakkan di ruangan terlebih dahulu dengan pencahayaan biru. Setelah dipotong, hewan yang mati harus didiamkan karena perlu melewati fase rigor mortis, yakni kondisi otot-otot yang menegang akibat kekurangan energi. Dikutip dari BeefResearch.org, rigor mortis pada karkas sapi terjadi antara 6 dan 12 jam setelah penyembelihan dan selesai selama karkas berada di kotak panas.
“Karena fase rigor mortis pada sapi atau babi itu lama, perusahaan pengolah sosis biasanya pakai bahan baku berupa frozen meat atau daging beku,” kata Christina.
Sedangkan ayam memiliki fase rigor mortis yang lebih cepat, sehingga proses pengolahan menjadi produk sosis dari tahap pemotongan bisa dilakukan sejak ternak masih dalam keadaan hidup. Setelah dipotong, diambil jeroan, dibilas, lalu diambil kepala dan kaki yang disebut karkas ayam. Usai pemotongan per bagian, karkas ayam didistribusikan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ke pabrik pengolahan sosis.
“Di pabrik nanti di-fillet atau dihilangkan kulit dan tulangnya. Sama seperti di video, dagingnya dihancurkan atau digiling sampai halus,” imbuh Christina.
Tentang Sosis Babi Cina
Sebelumnya, kekhawatiran terhadap virus yang terkandung dalam sosis babi asal Cina mengemuka sejak negara tersebut terjadi demam babi Afrika pada 2018. Demam Babi Afrika (ASF) adalah penyakit virus yang menyerang babi domestik dan liar. Penyakit ini sangat menular dan mematikan bagi babi, namun tidak menular ke manusia.
Saat itu, Straits Times edisi 24 Oktober 2018 memberitakan bahwa otoritas Jepang menemukan 1,5 kg sosis yang terinfeksi virus di dalam koper seorang turis Tiongkok di sebuah bandara di Hokkaido.
Demam babi Afrika menyebar di Tiongkok sejak Juli 2018 yang saat itu diprediksi dapat menghancurkan industri daging babi Cina yang bernilai US$128 miliar (S$176 miliar).
Demam babi menjadi masalah karena virus dapat bertahan hidup selama lebih dari setahun dalam produk seperti ham kering. Jika sisa daging babi yang terinfeksi masuk ke pakan babi, akan mengancam babi-babi lain yang bersentuhan.
Hal itu membuat negara-negara di seluruh kawasan berupaya untuk melindungi peternakan babi mereka sendiri, seperti di Jepang. Kementerian Pertanian Jepang melarang mereka yang terlibat di industri tersebut agar tidak bepergian ke luar negeri, serta memberlakukan tindakan karantina yang lebih ketat di seluruh negeri.
Selain karena virus, Otoritas kesehatan Hongkong juga pernah memperingatkan mengenai risiko konsumsi sosis berlebihan asal Cina pada kesehatan. Dari 30 sampel produk sosis asal Cina yang diuji oleh Dewan Konsumen Hongkong menemukan semuanya mengandung kadar sodium dan 80 persen kadar gula yang tinggi.
Semua sampel mengandung kandungan natrium berkisar antara 1.258,5 hingga 1.971 miligram per 100 g, atau satu hingga 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan standar dari Pusat Keamanan Pangan yaitu 600 mg. Lebih dari 80 persen sampel memiliki kadar gula lebih tinggi dari 15 gram gula per 100 gram.
Kesimpulan
Hasil verifikasi Tempo tentang klaim virus babi disebabkan karena sosis yang dibuat dari babi di Cina adalah sebagian benar.
Beberapa virus pada bisa berbahaya bagi manusia apabila tidak diproses dengan standar keamanan yang baik.
Beberapa virus pada bisa berbahaya bagi manusia apabila tidak diproses dengan standar keamanan yang baik.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/2093389544420469
- https://www.instagram.com/sujionobasir/reel/DBvNwyLuknT/?locale=ru&hl=am-et
- https://www.tiktok.com/@mhr_akhoen/video/7401734966930902278
- https://web.facebook.com/reel/662639846088876
- https://www.beefresearch.org/grading/LMDisplay.html?chp=2&sc=5
- https://www.thestandard.com.hk/section-news/section/4/258806/Health-fears-over-Chinese-sausages
Halaman: 101/5896