• (GFD-2025-28665) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Aksi Unjuk Rasa Depan Gedung DPR RI 25 Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025. Postingan itu beredar sejak pekan ini.
    salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 25 Agustus 2025.
    Dalam postingannya terdapat video sejumlah massa sedang diadang polisi dan ditembaki air dari water canon.
    Video itu disertai narasi:
    "Depan gerbang DPR RI 25 Agustus 2025 Buntut gaji DPR naik. Massa pendemo dihadang dengan mobil water canon sampai tangan dan kepala terpisah".
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Aksi demo depan gedung DPR 25 Agustus 2025"
    Lalu benarkah postingan video aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah di Youtube oleh akun @cybermultimedia.
    Namun video tersebut bukanlah video aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025. Video itu diunggah pada 13 Agustus 2025.
    Video itu disertai narasi:
    "demonstrasi Pati kericuhan tak terhindarkan".
    Di sisi lain, demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025 tidak menelan korban jiwa. Ada sembilan orang dilaporkan mengalami luka-luka, dan enam di antaranya menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.

    Kesimpulan


    Postingan video aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025 adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28664) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Demo di Depan Gedung DPR RI

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan massa demonstran di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut dibagikan dengan konteks keliru sehingga perlu diluruskan.

    Video yang diklaim memperlihatkan massa demonstran di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Mahasiswa dan masyarakat hari ini 25 agustus melakukan aksi demo depan gedung DPR RI

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, Kompas.com menemukan sejumlah video yang memiliki kemiripan visual, yaitu video X ini dan video YouTube Shorts ini. 

    Kemiripan dapat dilihat dari keberadaan bangunan tinggi yang disorot lampu tembak berwarna merah. Selain itu, terdapat papan neon berwarna biru di pintu masuknya.

    Kedua video itu dibubuhi keterangan yang menyebutkan bahwa klip tersebut direkam saat peringatan Arbain di Karbala, Irak, pada 14-15 Agustus 2025.

    Sebagai informasi, peringatan Arbain merupakan bagian dari tradisi Muslim Syiah yang dilaksanakan pada hari ke-40 setelah Hari Asyura, yang memperingati kematian Imam Husain bin Ali dan para sahabatnya dalam Pertempuran Karbala pada 10 Muharram 61 Hijriyah.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan massa demonstran di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) perlu diluruskan.

    Video tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah peringatan Arbain di Karbala, Irak, pada 14-15 Agustus 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28663) [HOAKS] Foto Korban Meninggal karena Balap Liar di Cianjur

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul unggahan foto yang diklaim menampilkan beberapa korban meninggal saat balap liar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 17 Agustus 2025.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan itu tidak benar atau hoaks.

    Foto korban meninggal karena balap liar di Kabupaten Cianjur dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto beberapa korban tewas di jalan raya yang tubuhnya ditutupi menggunakan daun.

    Berikut narasi yang disampaikan:

    Innalilahi wa innailaihi roojiunKecelakaan balap liar 17 Agustus di cianjur

    #beritaviral#kecelakaanbalapliar#balapliarcianjur

    Akun Facebook Foto yang diklaim menampilkan jenazah korban meninggal di Cianjur karena balap liar

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencari sumber foto tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan foto identik di akun Facebook ini yang diunggah pada 27 Juni 2025.

    Keterangan dalam unggahan menyebut, jenazah yang ada di dalam foto adalah korban kecelakaan di Kota Silay, Filipina.

    Kecelakaan yang terjadi pada 27 Juni 2025 itu menewaskan tujuh orang.

    Dikutip dari ABS-CBN News, tujuh orang meninggal dunia usai dump truck mini yang mereka tumpangi mengalami kendala pada rem dan terguling di jalan raya Barangay Guimbalaon.

    Dump truck mini itu mengangkut 24 orang, kebanyakan merupakan pegawai dari unit pemerintah daerah Kota Silay.

    Selain mengakibatkan tujuh orang meninggal, kejadian itu juga membuat 17 orang lainnya luka-luka. 

    Kecelakaan itu terjadi usai para pegawai dari unit pemerintah daerah Kota Silay melakukan kegiatan penanaman pohon dan sedang dalam perjalanan kembali ke pusat kota. 

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menampilkan pelaku balap liar di Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Adapun foto aslinya adalah korban meninggal dalam kecelakaan di Kota Silay, Filipina pada 27 Juni 2025. 

    Kecelakaan itu terjadi karena dump truck mini  yang mereka tumpangi terguling usai mengalam kendala di bagian rem. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28662) Hoaks Noel Minta KPK Segera Tangkap Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/08/2025

    Berita

    tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer. Noel, sapaan akrabnya, terjerat OTT KPK terkait kasus pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

    ADVERTISEMENT

    Di tengah ramainya pemberitaan dan perbincangan publik mengenai penangkapan tersebut, sebuah unggahan tersebar di media sosial yang menyebut bahwa Noel meminta KPK untuk segera menangkap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Narasi dalam unggahan menyebut bahwa Noel menyebut Jokowi menerima uang banyak darinya berkaitan dengan kasus ini. Mantan Ketua Relawan Jokowi Mania tersebut bahkan dinarasikan memiliki bukti transfer aliran dana tersebut.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Narasi tersebut di antaranya menampilkan tangkapan layar artikel berita yang berjudul “Noel Meminta KPK Tangkap Jokowi Segera Noel: Jokowi Menerima Uang Banyak Dari Saya Saya Punya Bukti Transfernya". Klaim ini diunggah oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “Tri Suwadiyono”(arsip), “ArifRadjita DP” dan “Adinda Adinda” dalam periode Jumat (22/8/2025) dan Minggu (24/8/2025).

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    “#Noel minta KPK tangkap Jokowi segera, Dia banyak menerima uang dari saya. Kata Noel saya punya bukti Transfer-nya. Jadi tersangka Noel minta maaf ke Prabowo dan Istri serta kepada anaknya,” tulis keterangan takarir salah satu akun tersebut.

    PERIKSA FAKTA Hoaks Nole Minta KPK Segera Tangkap Jokowi.

    ADVERTISEMENT

    Sepanjang Jumat (22/8/2025) hingga Rabu (27/8/2025) atau selama lima hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 606 tanda suka, 298 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 113 kali.

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Noel minta KPK segera tangkap Jokowi?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto memverifikasi klaim ini dengan menulusuri kebenaran dan asal usul konteks tangkapan layar artikel berita yang disertakan dalam naskah tersebut. Kami menelusuri Gelora News, situs yang namanya dicatut dalam tangkapan layar artikel berita tersebut.

    Hasilnya, kami tidak menemukan adanya artikel di situs tersebut dengan judul “Noel Meminta KPK Tangkap Jokowi Segera Noel: Jokowi Menerima Uang Banyak Dari Saya Saya Punya Bukti Transfernya".

    Sebaliknya, ditemukan artikel dari Gelora News yang menggunakan thumbnail foto serupa dan memiliki tanggal publikasi yang sama dengan yang tertera pada unggahan klaim. Namun, judul artikel tersebut adalah "Noel Ditangkap KPK, Pengaruh Sihir Jokowi Sirna." Kemungkinan besar artikel tersebut dimanipulasi judulnya dan diubah sesuai dengan judul yang beredar dalam klaim unggahan.

    Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melalui artikel periksa fakta yang dipublikasikan di situsnya, juga telah membantah klaim ini. Komdigi mengkategorikan klaim bahwa Noel meminta KPK untuk menangkap Jokowi sebagai hoaks.

    Sejak terjaring OTT KPK Rabu (20/7/2025) hingga saat artikel periksa fakta ini ditulis pada Rabu (27/5/2025), tidak ada satupun pernyataan Noel yang meminta KPK untuk menangkap Jokowi. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya keterangan berupa informasi resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan hal tersebut.

    Mantan Wamenaker itu sendiri memang sempat memberikan pernyataan ke publik saat KPK menggelar konferensi pers pada Jumat (22/8/2025). Dalam kesempatan itu, Noel menyatakan berharap mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyampaikan permohonan maafnya kepada Prabowo dan kepada keluarganya. Tidak ada satupun pernyataannya yang meminta KPK untuk segera menangkap Jokowi.

    "Semoga saya mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo," kata Noel sebelum naik ke mobil tahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim yang menyebut Noel meminta KPK untuk segera menangkap Jokowi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Tidak ada satupun pernyataan Noel yang meminta KPK untuk menangkap Jokowi. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya keterangan berupa informasi resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan hal tersebut.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan