• (GFD-2025-26997) [SALAH] Israel Pakai Bom Buatan Turkiye untuk Menyerang Gaza

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/05/2025

    Berita

    Akun Facebook “Mas Dhar” pada Selasa (5/4/2025) membagikan foto tangkapan layar [arsip] berisikan informasi berbahasa Arab dengan klaim bahwa Israel meluncurkan roket ke Gaza yang bertulisan "Buatan Turkiye - 2024".
    Berikut narasi dalam tangkapan layar tersebut (yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
    “Dalam adegan yang mengejutkan dan memilukan, pendudukan Zionis meluncurkan roket ke Gaza dengan tulisan "Made in Türkiye - 2024", pada saat Türkiye dikenal karena sikap mendukungnya terhadap Gaza. Ironi yang menyakitkan adalah bahwa senjata dari negara yang menyatakan solidaritasnya digunakan saat ini untuk mengebom orang-orang yang tidak bersalah, menambah luka baru dalam ingatan pengepungan dan pengkhianatan.”
    “Türkiye memasok Israel dengan 5.000 jenis amunisi.”
    Pengunggah dalam takarir juga menambahkan narasi:
    “🇹🇷🇮🇱Benar2 membingungkan orang2 awam... Ankara (Turki) secara terang2an dan terbuka menyatakan dukungannya terhadap Gaza, akan tetapi tentara penjajah zionist menyerang wilayah Palestina dengan bom bertanda “Buatan Turki – 2024”.”
    Hingga Rabu (14/5/2025) unggahan tersebut telah disukai 37 pengguna, menuai 3 komentar, dan dibagikan ulang 13 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.

    Pusat Komunikasi dan Pemberantasan Disinformasi Turkiye telah membantah narasi mengenai bom buatan Turkiye yang dipakai Israel untuk menyerang Gaza.

    “Turkiye tidak memiliki perdagangan amunisi langsung atau tidak langsung dengan Israel di bidang industri pertahanan,” tulis badan tersebut melalui akun X resminya “dmmiletisim” pada Februari 2024 lalu.

    Industri pertahanan Turkiye PUN tidak memakai tanda “made by Turkey” untuk produk-produknya.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Israel pakai bom buatan Turkiye untuk menyerang Gaza” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-26996) [HOAKS] 47.000 Anak di India Lumpuh akibat Vaksin Polio

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebanyak 47.000 anak di India diklaim lumpuh akibat pemberian vaksin polio. Narasi ini muncul dalam unggahan di media sosial.

    Narasi yang beredar pada Mei 2025 tersebut menyebutkan bahwa vaksin yang disponsori oleh pendiri Microsoft sekaligus filantropi, Bill Gates.

    Pengguna media sosial lantas mengampanyekan penolakan vaksin TBC karena takut bernasib sama seperti India.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi mengenai 47.000 akan India lumpuh akibat vaksin polio disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (14/5/2025):

    India menuntut Yayasan Gates ke Pengadilan!!

    47.000 ANAK-ANAK DI INDIA MENDERITA CACAT DAN LUMPUH PERMANEN, AKIBAT LANGSUNG DARI VAKSIN POLIO BILL GATES!!

    Hasil Cek Fakta

    Narasi mengenai vaksin polio yang disponsori Bill Gates di India tampaknya berasal dari sebuah laporan yang diterbitkan Indian Journal of Medical Ethics pada 2012.

    Laporan tersebut memuat peningkatan kasus lumpuh layu akut non-polio (NPAFP) yang berbanding lurus dengan dosis polio oral yang diterima.

    Yayasan Gates Foundation mendanai program pemberantasan polio.

    Kasus NPAFP memang meningkat pada pertengahan 2000-an di India, kendati demikian bukan berarti vaksin polio menjadi penyebab utamanya.

    BBC News melaporkan, polio hanyalah salah satu dari banyak penyebab, di samping virus dan bakteri lain juga bertanggung jawab atas peningkatan tajam kasus lumpuh layu akut di India.

    Otoritas kesehatan India juga melaporkan, pemantauan kasus polio saat itu jauh lebih baik dibanding dekade sebelumnya.

    Terdapat dua vaksin polio yang umum digunakan, yakni Vaksin Polio Oral (OPV) yang diteteskan ke mulut dan Vaksin Polio Inaktif (IPV) yang diberikan melalui suntikan.

    Untuk menyempurnakan vaksin yang kini dipakai di seluruh dunia, memerlukan proses panjang.

    Salah satu tahap pengembangan vaksin yang dilakukan yakni uji klinis di India dengan membandingkan imunogenisitas bOPV, tOPV dan OPV monovalen.

    BOPV menawarkan perlindungan terhadap virus polio tipe 1 dan 3. Sedangkan tOPV melindungi terhadap ketiga jenis virus polio, meliputi tipe 1, 2, dan 3.

    Kemudian, OPV monovalen hanya melindungi terhadap satu jenis virus polio.

    Sebagai virus, polio masih ada dan berkembang. Salah satu cara untuk mengatasinya yakni memperluas cakupan vaksinasi.

    Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) telah menyatakan vaksin polio aman dan efektif menurunkan risiko terjangkit virus, terutama di daerah-daerah dengan cakupan vaksinasi rendah.

    Pada Juli 2021, hanya 2 kasus virus polio liar yang tercatat secara global, masing-masing di Afghanistan dan Pakistan.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai 47.000 akan India lumpuh akibat vaksin polio merupakan hoaks.

    Kasus lumpuh layu akut non-polio memang meningkat pada pertengahan 2000-an di India, kendati demikian bukan berarti vaksin polio menjadi penyebab utamanya.

    Polio hanyalah satu dari banyak penyebab, selain virus dan bakteri lain yang bertanggung jawab atas peningkatan kasus.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26995) [HOAKS] Warga Bershalawat di Dekat Semburan Lumpur Lapindo

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang menunjukkan sejumlah orang berkumpul di dekat kolam lumpur.

    Narasi video menyebutkan, orang-orang itu sedang bershalawat di dekat semburan lumpur Lapindo, di Sidoarjo, Jawa Timur.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Video yang diklaim menunjukkan warga bershalawat di dekat semburan lumpur Lapindo dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada April 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Warga yang lagi bersholawat dekat gunung lapindo yang sedang aktif. Gimana menurut kalian?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk memverifikasi informasi dalam unggahan, Tim Cek Fakta Kompas.com terlebih dulu menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video yang mirip ditemukan di kanal YouTube Jaban MEDIA. Video itu diunggah di kanal YouTube tersebut pada 17 April 2025.

    Narasi video itu menyebutkan, aktivitas tersebut adalah sedekah bumi yang dilakukan masyarakat Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Kegiatan tersebut dilakukan di Bledug Kramesan, gunung lumpur yang berada di Dusun Medang, Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Grobogan.

    Sedekah bumi merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah serta harapan agar kehidupan masyarakat semakin sejahtera.

    Video yang sama juga diunggah akun Instagram infogrobogan.id.

    Takarir video menyebutkan, kegiatan sedekah bumi di Bledug Kramesan, Grobogan, itu dilakukan pada 4 April 2025.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan warga bershalawat di dekat semburan lumpur Lapindo perlu diluruskan.

    Aktivitas tersebut adalah sedekah bumi yang dilakukan masyarakat Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bukan shalawat di dekat semburan lumpur Lapindo.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26994) [HOAKS] Video Gibran Janjikan Bantuan Rp 25 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang diedarkan di media sosial menghadirkan narasi yang mengeklaim Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjanjikan bantuan Rp 25 juta untuk pembayaran utang atau modal usaha.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan rekayasa berbasis artificial intelligence (AI).

    Video yang diklaim menampilkan Gibran menjanjikan uang Rp 25 juta salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Untuk mendapat bantuan, warganet diminta menyukai dan membagikan unggahan.  Selain itu warganet juga diminta untuk menghubungi akun Facebook tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicermati, terdapat kejanggalan dalam video tersebut. Gerakan bibir Gibran tampak tidak sinkron dengan perkataannya.

    Setelah ditelusuri video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Video itu adalah momen ketika Gibran memberikan sambutan dalam penutupan sidang raya Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) pada November 2024.

    Dalam video aslinya tidak ada pernyataan Gibran menjanjikan bantuan Rp 25 juta.

    Di kesempatan itu, Gibran membagikan pengalamannya dalam mengatasi permasalahan intoleransi ketika menjabat wali kota Solo.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan AI Voice Detector untuk memastikan apakah konten tersebut merupakan rekayasa AI.  

    Setelah dicek, video Gibran menjanjikan bantuan Rp 25 juta memiliki probabilitas 91,40 persen dihasilkan AI.

    Video yang diklaim menampilkan Gibran menjanjikan uang Rp 25 juta merupakan hasil manipulasi berbasis AI.

    Adapun video aslinya adalah momen ketika Gibran memberikan sambutan dalam acara penutupan sidang raya GKI tahun 2024. 

    Ketika dicek menggunakan AI Voice Detector video itu memiliki probabilitas 91,40 persen dihasilkan AI generator.

    Rujukan