• (GFD-2024-23113) [SALAH] Perbandingan Foto Antrean Beras Tahun 1965 dan 2024, “Bedanya Sekarang Ada Jalan Tol Guys”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    “antri beras tahun 1965, antri beras tahun 2024”

    “Bedanya sekarang ada jalan tol guys…”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah foto di Facebook yang menunjukkan foto perbandingan dari antrean beras pada tahun 1965 dan 2024, pengunggah foto itu mengatakan bahwa perbedaan di antara kedua waktu tersebut adalah sekarang sudah ada jalan tol.

    Pemeriksa Fakta Mafindo di turnbackhoax.id sebelumnya telah menelusuri kedua foto tersebut, klaim yang dikaitkan dengan foto tersebut menyesatkan.

    Terkait foto hitam-putih itu menunjukkan antrean warga Indonesia yang sedang menunggu pembagian baju oleh Palang Merah pada September 1947, bukan antrean beras pada tahun 1965. Foto tersebut, yang hak ciptanya dimiliki oleh Time Life, diambil oleh John Florea dan dapat ditemukan di laman images.google.com.

    Sementara itu, foto berwarna yang diklaim sebagai antrean beras pada tahun 2024 sebenarnya sudah dipublikasikan dalam artikel IDN Times Jabar pada September 2023 dengan judul “Warga Bandung Rela Antri Berjam-jam Demi Beras dan Minyak Murah”.

    Dengan demikian, perbandingan foto antre beras tahun 1965 dan 2024 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Foto yang diklaim antrean beras pada tahun 1965 tersebut faktanya diambil pada 1947 saat warga lokal mengantre untuk pembagian pakaian yang diberikan oleh Palang Merah. Sedangkan foto yang diklaim antrean beras pada tahun 2024 merupakan foto yang sudah terpublikasi sejak September 2023. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23112) [PENIPUAN] Akun TikTok Rano Karno Akan Bagikan 20jt Bagi yang Sudah Follow

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    “ingat ya saya berbagi bukan karna politik”

    “Halo assalamualaikum, saya Rano Karno alhamdulillah hari ini saya berbagi di tiktok bagi siapa saja yang melihat video saya jangan di skip, mungkin ini rezeki Anda 20 juta untuk Anda yang sudah follow, tekan tanda hati dan panah ini resminya, bukan karena politik.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah akun TikTok yang mengklaim merupakan milik Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno dengan username @ranokarno.id membagikan video yang menyebut bahwa dirinya membagikan rezeki sebesar 20 juta bagi yang sudah follow akun TikTok tersebut.

    Hingga artikel ini dibuat postingan tersebut telah mendapatkan puluhan ribu likes dan banyak yang mempercayainya pada kolom komentar. Pada kolom komentar, akun tersebut meminta untuk dihubungi melalui WhatsApp yang tertera pada bio akunnya.

    Namun setelah dideteksi dengan Hive Moderation, video tersebut memiliki probabilitas sebesar 85,4% merupakan video deepfake yang dibuat dengan AI.

    Postingan semacam ini merupakan modus penipuan, ciri-cirinya korban diminta untuk menghubungi terlebih dahulu secara private seperti melalui WhatsApp. Agar tidak menjadi korban penipuan, masyarakat dihimbau untuk tidak mengikuti instruksi yang diberikan, apa lagi sampai memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal yang tidak dapat dipercaya.

    Dengan demikian, akun TikTok Rano Karno bagikan 20 juta adalah tidak benar dengan kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya setelah dideteksi dengan Hive Moderation, ditemukan angka sebesar 85,4% video tersebut memiliki probabilitas adalah deepfake yang dibuat dengan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23111) [PENIPUAN] Video Agus Salim Bucar Akan Transfer Uang bagi Pemilik Rekening Bank BRI, BNI, Mandiri, BCA, dan Bank Lainnya

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    “Bismillah yang punya rekening dibawah ini,kami transfer hari ini,ini real bukan hoax. ! BRI 20JT 2. BNO 25 JT 3. MANDIRI 15 JT 4. BCA 20JT 5. Bank lainya 10 jt”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video yang menampilkan Agus Salim Bucar yang dikenal merupakan pengusaha kosmetik ternama asal Sulawesi Selatan bersama istri dan anaknya disertakan narasi dalam video tersebut yang mengklaim bahwa mereka akan transfer uang kepada pemilik rekening Bank BRI, BNI, Mandiri, BCA, dan bank-bank lainnya.

    Setelah menelusuri akun aslinya, @owneratuglowindonesia ditemukan video asli yang mirip dengan video tersebut. Dalam postingan aslinya tidak ada narasi dalam video yang menyebut akan mentransfer uang ke pada pemilik beberapa bank tersebut.

    Pemeriksa Fakta Mafindo sebelumnya juga telah membantah postingan penipuan yang menyertakan Agus Salim Bucar. Selain itu, Pemeriksa Fakta Mafindo di turnbackhoax.id juga telah membantah postingan penipuan dengan narasi yang serupa.

    Dengan demikian, Agus Salim Bucar akan mentransfer uang kepada pemilik beberapa bank adalah tidak benar dengan kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya pada postingan asli yang diunggah oleh pengusaha kosmetik ternama asal Sulawesi Selatan tersebut tidak terdapat narasi akan transfer uang ke rekening beberapa bank tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23110) [PENIPUAN] Hadiah Menarik Promo Daftar Gebyar Undian Bank BPD Bali

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    “Khusus Nasabah Yang Sudah Terdaftar Di BANK BPD BALI.

    Sobat BANK BALI. Promo Daftar GEBYAR UNDIAN Di (BANK BPD BALI) nikmati promo hadiah menarik dibawah ini..!!!

    -10 unit mobil alphard
    -10 unit mobil CR-V Turbo
    -10 unit Mobil HR-V CVT
    -10 unit Mobil Xpander
    -10 unit Mobil Fortuner
    -10 unit Mobil BR-V
    -10 unit Mobil Brio
    -10 unit Mobil MBW
    -20 unit Motor Scopy
    -15 unit Motor Xmax
    -30 unit TV Led 50 in.
    -33 unit Smartphone Promax14
    -100 Emas Batangan & Logam Mulia
    -20 Paket Wisat Singgapore
    -20 Paket Umroh Gratis

    Pendaftaran secara online khusus Nasabah yang sudah aktif Mobile Banking Bank Bali ,Silahkan Klik Daftar Sekarang.!!”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah halaman Facebook bernama “Bank Bpd Bali Undian Berhadiah” membagikan postingan yang mengklaim Bank BPD Bali mengadakan gebyar undian berhadiah khusus untuk nasabah, hadiah yang akan dibagikan seperti puluhan motor, mobil, gadget, hingga paket wisata dan umroh. Dalam postingan tersebut meminta agar nasabah untuk menghubungi WhatsApp.

    Setelah ditelusuri dengan mengunjungi langsung Instagram resminya Bank BPD Bali tidak menginformasikan mengenai adanya kanal WhatsApp resmi mereka. Melalui Instagram, juga diinformasikan bahwa halaman Facebook resminya bernama “PT. Bank Pembangunan Daerah Bali”, dalam halaman tersebut juga tidak memuat informasi seperti yang diklaim dalam postingan tersebut.

    Dari maraknya penipuan ini, melalui Instagram dan Facebook resminya, Bank BPD Bali juga menghimbau agar masyarakat selalu berhati-hati terhadap segala upaya tindak penipuan. Bank BPD Bali juga meminta agar tidak pernah memberikan data pribadi yang bersifat rahasia seperti PIN, user ID, password, kode aktivasi, soft token, kode OTP dan data pribadi lainnya kepada pihak manapun yang mengatasnamakan Bank BPD Bali.

    Dalam postingan yang sama, Bank BPD Bali juga menginformasikan kanal resmi mereka hanya beberapa kanal berikut:
    1. Instagram: @bankbpdbali,
    2. Facebook: PT. Bank Pembangunan Daerah Bali,
    3. Call center: 1500-844,
    4. Web dan live chat: www.bpdbali.co.id, dan
    5. Email: bpdbalicare@bpdbali.co.id.

    Dengan demikian, postingan Facebook mengenai hadiah menarik promo daftar gebyar undian Bank BPD Bali adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Penelusuran kanal komunikasi Bank BPD Bali, tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim dalam postingan yang beredar di Facebook tersebut. Postingan tersebut meminta menghubungi melalui WhatsApp, namun melalui akun Instagram dan halaman Facebook resminya, Bank BPD Bali tidak menginformasikan mengenai adanya kanal WhatsApp resmi mereka.

    Rujukan