• (GFD-2025-25764) Sebagian Benar: Gambar Sampul Majalah Tempo Bergambar Prabowo, Jokowi, dan Gibran

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    Sebuah gambar beredar di WhatsApp yang diklaim memperlihatkan sampul Majalah Tempo yang menunjukkan sosok Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi, dan putranya yang sekaligus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Gambar itu juga berisi tulisan berbunyi: “Jenderal Omon-omon hanya pidato saja garang nyatanya gak bernyali" yang menutup bagian sampul Majalah Tempo.



    Tempo menerima permintaan untuk memeriksa kebenaran sampul tersebut. Benarkah Tempo pernah menerbitkan edisi majalah dengan gambar dan tulisan tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo mengamati sampul majalah tersebut yang menunjukkan nomor edisi 16 Juli 2023. Kemudian mencari versi sampul aslinya di website Tempo.co, pada menu utama Mingguan. 

    Hasilnya, teks "Jenderal Omon-omon hanya pidato saja garang nyatanya gak bernyali" itu buatan dari warganet yang ditambahkan pada sampul Majalah Tempo edisi 16 Juli 2023.



    Sampul aslinya berjudul “Karena Jokowi Demi Jokowi” dengan karikatur Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, dan Joko Widodo. 

    Berita utama Majalah Tempo pada edisi tersebut juga tidak menuliskan istilah "Jenderal Omon-omon". Berita edisi itu terkait dukungan Jokowi pada Prabowo yang sedang mencalonkan diri menjadi presiden dan memasangkan Gibran dengan Prabowo tersebut dalam Pilpres.

    Selain itu, Pimpinan Redaksi Majalah Tempo Setri Yasra menyatakan tidak ada pihak yang meminta izin untuk menggunakan sampul Majalah Tempo dengan cara menambah tulisan tentang jenderal omon-omon.

    “Membuat konten media memakai sampul Tempo, dengan menambahkan narasi dengan tujuan agar menyampaikan pesan bahwa (seakan-akan) itu produk Tempo, adalah pelanggaran,” kata Setri, Selasa, 18 Februari 2025.

    Dia tak menampik ada kemungkinan rekayasa sampul Majalah Tempo itu bertujuan menyampaikan kritik masyarakat pada pemerintah. Namun, menurutnya cara itu tetap tergolong memproduksi dan menyebarkan hoaks.

    “Kendati niat baik untuk mengkritik, tapi menyamarkan dengan memakai produk media sama halnya dengan membuat hoaks,” kata Setri lagi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan sampul Majalah Tempo bergambar Prabowo, Jokowi, dan Gibran adalah klaim yang sebagian benar.

    Majalah Tempo pernah terbit dengan gambar demikian pada edisi 16 Juli 2023. Namun dalam versi aslinya tak ada tulisan jenderal omon-omon dan seterusnya, dan gambar yang beredar di WhatsApp telah mengalami rekayasa oleh pihak tanpa izin dari Redaksi Tempo.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25763) Menyesatkan: Potongan Video Ketua DPD Gerindra Lampung Tak Hafal Pancasila

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    Potongan video diunggah di YouTube [arsip] memuat klaim bahwa Gubernur Lampung 2025-2030 terpilih, sekaligus Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, tidak hafal Pancasila. 

    Video itu memperlihatkan Rahmat Mirzani memimpin pembacaan Pancasila di acara HUT Partai Gerindra ke-17. Lalu terdengar dimana Rahmat melewatkan sila keempat Pancasila.  “Memalukan...!! Viral kader gerindra tak hafal pancasila di hut-17 gerindra lompat dari sila 3."



    Namun, benarkah Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, tidak membaca sila keempat Pancasila saat HUT Partai Gerindra ke-17?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, terdapat masalah teknis streaming pada kanal YouTube Gerindra TV. Hal ini berdampak pada pembacaan Pancasila yang dipimpin Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menjadi tidak utuh. Faktanya, Rahmat Mirzani membacakan lima sila pada Pancasila dengan lengkap. 

    Tempo menonton dua siaran HUT Gerindra ke-17 di Sentul International Convention Center, Bogor yang ditayangkan oleh Gerindra TV dan Garuda TV pada 15 Januari 2025. Garuda TV adalah sebuah jaringan televisi swasta di Indonesia yang dimiliki oleh PT Digdaya Media Nusantara, yang terafiliasi dengan Prabowo Subianto. 



    Di saluran Gerindra TV, pada menit ke-36:30, Rahmat terdengar tidak membacakan sila keempat Pancasila. Dari sila ketiga, Rahmat dan hadirin langsung melompat ke sila kelima. Namun, siaran langsung Garuda TV pada menit ke-26:53, memperlihatkan kelima sila dibacakan secara lengkap oleh Rahmat dan peserta.

    Rahmat melalui akun Instagram miliknya, mengunggah video yang direkam peserta lewat kanal Garuda TV saat dia membacakan Pancasila. Dalam video tersebut, Rahmat dan peserta membaca lima sila dengan lengkap.

    Masalahnya, bagaimana perbedaan itu terjadi meski sudut pengambilan video pada kedua saluran tersebut sama?

    Tempo mewawancarai salah satu penyedia layanan jasa live streaming yang berpengalaman menangani acara seremonial kepresidenan di Jawa Timur. Muhammad Yunan Fahmy dari CV Alzen Metro Data menjelaskan, siaran langsung yang dihadiri presiden biasanya mengandalkan satu sumber pengambilan video. “Sumber itu yang mengelola input video dari beberapa kamera yang terpasang,” kata Fahmi kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2025.

    Kemudian, beberapa instansi di pemerintahan yang membutuhkan siaran langsung, menghubungkan encoder ke sumber kamera tersebut. Encoder adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah gerakan atau posisi fisik menjadi sinyal digital yang dapat dibaca oleh sistem komputer atau kontrol.

    Pada umumnya, sudut pengambilan video pada acara tersebut akan sama, meskipun disiarkan oleh beberapa pihak. Namun, kesalahan teknis apa yang mungkin bisa terjadi sehingga output video siaran bisa berbeda?

    Fahmi menyimak hasil dua siaran langsung yang ditayangkan Gerindra TV dan Garuda TV menggunakan headset. Memang di saluran Gerindra TV menunjukkan suara atau voice terpotong setelah pembacaan sila ketiga.

    Fahmi menduga masalah yang mungkin terjadi ada di perangkat encoder saluran YouTube Gerindra TV sehingga menurunkan kualitas media yang ditransfer (down bitrate). Jika masalah ini terjadi, video siaran langsung yang mengalami down bitrate akan menampilkan tanda jeda atau delay. 

    “Namun saat siaran langsung itu selesai dan hasilnya diunggah ke YouTube, bagian yang mengalami down bitrate akan terhapus,” kata Fahmi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan sila keempat tidak diucapkan dalam pembacaan Pancasila dalam acara HUT Partai Gerindra ke-17 adalah klaim yang menyesatkan.

    Video yang beredar berasal dari saluran YouTube Gerindra TV yang mengalami masalah teknis saat siaran langsung, sehingga video pembacaan sila keempat menjadi terpotong. Pada video lainnya yang disiarkan Garuda TV, Rahmat dan peserta HUT Gerindra membacakan seluruh sila Pancasila dengan lengkap.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25762) Keliru: Mandi Setelah Makan dan Begadang Sebabkan Stroke

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/02/2025

    Berita

    Sebuah video tentang penyebab stroke beredar di media sosial Facebook [arsip]. Narator dalam video itu menjelaskan agar warganet waspada dengan tiga kebiasaan yang dapat menyebabkan stroke. 

    Tiga kebiasaan tersebut antara lain mandi setelah makan, olahraga setelah makan, dan setelah begadang langsung mandi. Konten tersebut telah disukai 8,9 ribu kali dan dibagikan ulang lebih dari 2 ribu kali.



    Benarkah ketiga hal di atas bisa penyebab stroke?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim-klaim di atas dengan menghubungi Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB. Menurutnya, stroke tidak berhubungan dengan makan langsung mandi, makan langsung olahraga, begadang langsung mandi atau mandi tengah malam. “Sama sekali tidak ada hubungannya,” kata Ari kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2025.

    Menurut dia, stroke disebabkan karena dua hal. Pertama pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Risiko tersebut terkait dengan usia, genetik atau keturunan, hipertensi yang terkait dengan kolesterol tinggi dan obesitas. “Perjalanan stroke itu cukup panjang sebelum pasien pecah pada pembuluh otak,” kata Dekan FKUI ini.

    Dikutip dari situs National Heart, Lung and Blood Institute bahwa stroke disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah ke otak (stroke iskemik) atau pendarahan mendadak di otak (stroke hemoragik). Banyak hal yang meningkatkan risiko stroke. Beberapa faktor risiko ini dapat diubah untuk membantu mencegah stroke atau stroke di masa depan.

    Sekitar 87% stroke adalah iskemik. Penyumbatan di otak biasanya disebabkan oleh sepotong plak atau gumpalan darah. Jika penyumbatan terjadi secara lokal di otak, maka kondisi ini disebut trombosis. Jika bekuan darah berpindah dari tempat lain di dalam tubuh, hal ini disebut emboli. Stroke iskemik diklasifikasikan secara spesifik berdasarkan lokasi terjadinya penyumbatan di otak dan di bagian tubuh mana terjadi emboli. Dalam beberapa kasus, lokasi asal emboli tidak diketahui.

    Ketika plak menumpuk di dinding bagian dalam arteri, hal itu dapat menyebabkan penyakit yang disebut aterosklerosis. Plak mengeras dan mempersempit arteri, membatasi aliran darah ke jaringan dan organ. Plak dapat menumpuk di arteri mana pun di tubuh, termasuk arteri di otak dan leher. Penyakit arteri karotis terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis di leher yang memasok darah ke otak. Ini adalah penyebab umum stroke iskemik.

    Plak di arteri juga bisa pecah. Trombosit darah menempel pada lokasi cedera plak dan menggumpal membentuk gumpalan darah. Gumpalan ini dapat menyumbat sebagian atau seluruh arteri.

    Penggumpalan darah yang menyebabkan stroke dapat terjadi bila ada kondisi jantung dan darah lainnya, seperti fibrilasi atrium dan penyakit sel sabit. Studi MRI menunjukkan bahwa sebanyak 40% anak-anak dengan penyakit sel sabit pernah mengalami stroke, meskipun pemeriksaan medis tidak menunjukkan tanda-tanda stroke. Satu-satunya pengobatan untuk stroke yang tidak terdeteksi ini (juga disebut silent infarct) adalah dengan menerima transfusi darah secara teratur.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim ketiga hal di atas bisa penyebab stroke adalah keliru. 

    Stroke terjadi karena penyumbatan pembuluh darah ke otak atau pecahnya pembuluh darah otak. Risiko tersebut terkait dengan usia, genetik atau keturunan, hipertensi yang terkait dengan kolesterol tinggi dan obesitas

    Rujukan

  • (GFD-2025-25761) Benar: Infografis Sanksi PSSI Jawa Tengah untuk PPSM Magelang pada Februari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/02/2025

    Berita

    Sebuah gambar beredar di WhatsApp yang diklaim sebagai infografis sanksi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Tengah terhadap Perserikatan Paguyuban Sepakbola Magelang (PPSM). Infografis tersebut berisi informasi mengenai sidang Komite Disiplin PSSI Jateng pada 13 Februari 2025, PPSM Magelang dinyatakan melanggar aturan dan dikenakan hukuman. 

    Pelanggaran yang dimaksud adalah adanya penonton dan suporter PPSM Magelang yang masuk ke lapangan yang mengganggu pertandingan, menyebabkan kericuhan, dan memukul pemain klub lawan. Sanksi yang diterima adalah diskualifikasi dari Liga 4 Jawa Tengah sebesar Rp45 juta.   



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah PSSI Jateng menjatuhkan sanksi seperti itu pada PPSM Magelang pada Februari 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Informasi yang ada dalam infografis yang beredar tersebut benar. PSSI Jateng telah mempublikasikan infografis tersebut lewat website resmi mereka.

    Berikut keputusan sidang Komite Disiplin PSSI Jateng pada 13 Februari 2025 untuk PPSM Magelang:

    Jenis pelanggaran: pelanggaran regulasi dan disiplin tentang adanya penonton/suporter tim PPSM Magelang masuk lapangan dan mengganggu jalannya pertandingan hingga menimbulkan kerusuhan, dengan melakukan pemukulan terhadap pemain tim persibat batang.

    Keputusan: sanksi diskualifikasi dari kompetisi liga 4 Jawa Tengah. Sanksi denda sebesar Rp.45.000.000,- Sanksi laga usiran tanpa penonton sejauh minimal 75 km dari kota Magelang, pada kompetisi resmi PSSI berikutnya.

    Hasil sidang itu merupakan keputusan ke-75 dari Komite Disiplin Asprov PSSI Jateng untuk kompetisi Liga 4 Jateng 2024/2025.

    Pelanggaran itu terjadi pada pertandingan antara PPSM Magelang dan kesebelasan Persatuan Sepakbola Indonesia Batang (Persibat), Rabu, 12 Februari 2025 di Stadion Moch Soebroto Magelang.

    Ketua Komdis Asprov PSSI Jateng, Samuel Evan mengatakan keputusan itu diambil setelah pihaknya melakukan telaah berdasarkan regulasi kompetisi dan kode disiplin PSSI. Menurutnya putusan itu tergolong berat sesuai dengan pelanggaran di mana terjadi invasi atau masuknya penonton ke lapangan dan menyerang pemain yang menyebabkan luka.

    “Hal ini melanggar Regulasi kompetisi dan sejumlah pasal pada Kode Disiplin PSSI,” kata Samuel. 

    Sekretaris Asprov PSSI Jateng Purwidyastanto mengatakan suporter dianggap memiliki hubungan yang kuat dengan tim sepakbola yang didukungnya. Sehingga sanksi pelanggaran dikenakan pada tim sepakbola. Ia juga mengatakan sanksi tegas yang diberikan bertujuan membentuk situasi yang mendukung keberhasilan kompetisi yang digelar PSSI Jateng. 

    Radar Jogja memberitakan, dengan keluarnya sanksi itu, PSSI Jateng tak bisa lanjut ke semi final Liga 4 Jateng 2024/2025. Dalam pertandingan itu, sebelum kericuhan terjadi, Persibat Batang unggul 0-1 di babak pertama. Namun muncul kericuhan antar pemain dua klub di lapangan pada menit ke-87.

    Sebagian suporter PPSM Magelang juga turut turun membela timnya. Setelah dilerai, pertandingan berlanjut hingga didapati skor akhir 1-2 untuk kemenangan Persibat Batang.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa infografis beredar yang mengatakan PSSI Jateng menjatuhkan sanksi pada PPSM Magelang pada Februari 2025 adalah informasi yang benar.

    Hal itu telah diumumkan PSSI Jateng melalui website resmi mereka dan diberitakan oleh beberapa media.

    Rujukan