• (GFD-2025-26989) Hoaks! Video penampakan Anaconda raksasa di Sungai Amazon

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menampilkan sosok ular raksasa sedang berenang di Sungai Amazon yang terdapat di wilayah Amerika Selatan.

    Unggahan tersebut menarasikan jenis ular Yacumama atau Anaconda raksasa yang disebut sebagai legenda di Sungai Amazon. Ular itu konon memiliki panjangnya mencapai lebih dari 30 meter. Yacumama juga disebut sebagai penunggu Sungai Amazon.

    Unggahan tersebut telah dilihat oleh lebih dari 12 juta kali, dan dibagikan sebanyak 3.000 kali di platform X.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “The Yacumama is a giant anaconda from the Amazon, said to reach over 30 meters in length. Allegedly ”

    Namun, benarkah penampakan Anaconda raksasa itu?

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, video tersebut adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) . ANTARA melakukan analisis menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi gambar dalam video tersebut. Hasilnya menunjukan bahwa 99,9 persen video tersebut merupakan rekayasa buatan AI atau deepfake.



    Sementara itu, hasil penelusuran menggunakan perangkat Google Lens ditemukan video serupa dengan judul “The Yacumama is a colossal anaconda that can reach more than 30 meters in length.” Unggahan itu dirilis oleh kanal Youtube The AI Vibe.

    Yacumama, yang berarti "Ibu Air" dalam bahasa Quechua, adalah makhluk mitologi yang dipercaya menghuni hutan hujan Amazon. Dalam legenda disebutkan, Yacumama digambarkan sebagai ular raksasa dengan panjang sekitar 60 meter dan kekuatan luar biasa.

    Beberapa peneliti dan masyarakat percaya bahwa legenda Yacumama mungkin berasal dari penampakan ular jenis Anaconda yang ukurannya luar biasa besar atau makhluk serupa seperti cecilia raksasa yang dikenal di Brasil sebagai Minhocão.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaan makhluk itu, kisah Yacumama tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya dan mitologi masyarakat yang mendiami wilayah Amazon.

    Klaim : Muncul penampakan ular Yacumama raksasa di Sungai Amazon

    Rating: Hoaks



    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-26988) Hoaks! Video Rocky Gerung ditangkap dan divonis 20 tahun penjara pada Mei 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook menarasikan pengamat politik yang dikenal kritis pada pemerintah yakni Rocky Gerung ditangkap dan dipenjara.

    Dalam unggahan tersebut dinarasikan Rocky Gerung divonis 20 tahun hukuman penjara. Dalam video tersebut terdapat cuplikan video Rocky Gerung setelah diperiksa penyidik. Kemudian, video seorang pria mengomentari kasus Rocky Gerung.

    Berikut transkrip dalam video tersebut:

    “Alhamdulillah akhirnya doa rakyat Indonesia di ijabah juga sama Allah. Sebentar lagi bos Rcoky bakalan pake baju baru. Si Faisal kapan nyusul sama si Rizieq..”

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Mantap langsung fonis 20 thn”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah video Rocky Gerung ditangkap dan divonis 20 tahun penjara pada Mei 2025 tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, potongan video yang terdapat dalam unggahan tersebut serupa dengan video YouTube TVOne berjudul “Diperiksa 9 Jam, Rocky Gerung Dicecar 70 Pertanyaan | Kabar Pagi tvOne”. Rocky Gerung diperiksa pada 13 September 2023.

    Kasus Rocky Gerung di Bareskrim berawal dari pernyataan Rocky yang dinilai sebagai ujaran kebencian kepada Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo.

    Pernyataan itu dilaporkan ke polisi. Namun, di awal Agustus 2024, Rocky mengaku pernyataannya itu bukan ditujukan kepada individu Jokowi, melainkan jabatannya.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Penasihat hukum Rocky Gerung, Haris Azhar, menjelaskan Rocky diperiksa terkait dugaan penyebaran kabar bohong yang tercantum dalam Pasal 14 dan Pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946.

    Sebelumnya dalam siaran TVRI bertajuk "Presiden Prabowo Menjawab" pada April 2025, Prabowo mengatakan akan mengambil inisiatif untuk memulai komunikasi dengan pihak-pihak yang dimaksud dengan berkirim surat sehingga pihak-pihak yang pesimistis terhadap masa depan Indonesia bisa melakukan dialog dengannya.

    "Saya mau kirim lah nanti ke Refly Harun atau ke siapa, Rocky Gerung. Tell me what is wrong. Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?" kata Prabowo, dilansir dari ANTARA.

    Dengan demikian video Rocky Gerung ditangkap dan divonis 20 tahun penjara pada Mei 2025 adalah hoaks.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-26987) Satpol PP akan paksa warga ikut uji coba vaksin TBC Bill Gates, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan pemerintah melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan memaksa warga untuk mengikuti uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan perusahaan milik filantropis asal Amerika Serikat Bill Gates.

    Sebelumnya, Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft itu berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungannya, diketahui salah satu isi pembicaraannya dengan Presiden Prabowo adalah uji coba klinis vaksin TBC M72 yang dikembangkan perusahaannya di Indonesia.

    Indonesia dipilih sebagai lokasi uji klinis karena memiliki beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan sekitar 100.000 kematian setiap tahunnya. Selain itu, keterlibatan dalam uji klinis memungkinkan Indonesia untuk mengetahui lebih awal kecocokan vaksin dengan populasi lokal dan membuka peluang untuk memproduksi vaksin di dalam negeri melalui Bio Farma

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Hati hati....*INILAH AGENDA MANDATORI VAKSIN 2025 BUATAN BILL GATES YANG DITOLAK OLEH NEGARA2 TAPI DISAMBUT BAIK OLEH PRABOWO... MANTAAAP PAK, JADIKAN RAKYATMU MENJADI KELINCI PERCOBAAN*

    Prabowo akan melakukan pemaksaan dengan cara" licik

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Agar rakyat tdk bisa melakukan aktivitas jika belum di Vaksin TBC

    atau mempersulit kebutuhan rakyat nya jika suntik vaksin TBC blm di lakukan”

    Namun, benarkah Satpol PP akan paksa warga ikut vaksinasi TBC Bill Gates?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, dalam unggahan tersebut terdapat narasi dari laman media Kumparan yang berjudul “Menkes Bakal Libatkan Satpol PP Screening Warga Terkait TBC”.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dalam berita tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Satpol PP hanya akan dilibatkan dalam proses skrining atau pemeriksaan TBC dan bukan untuk vaksinasi.

    Pelibatan Satpol PP bertujuan membantu mensosialisasikan pentingnya screening TBC dan memastikan pasien rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan.

    Langkah itu diperlukan mengingat masih banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC tertinggi di dunia, dengan sekitar satu juta kasus dan 125 ribu kematian per tahun.

    Terkait vaksin TBC, Presiden Prabowo memang membahas uji coba vaksin TBC M72 dalam pertemuannya dengan Bill Gates pada 7 Mei 2025 di Istana Merdeka. Gates Foundation mendukung pengembangan vaksin TBC M72, yang saat ini sudah memasuki fase uji klinis di beberapa negara, termasuk Indonesia. Uji klinis fase tiga bertujuan mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin dalam mencegah TBC paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten.

    Uji klinis vaksin M72 melibatkan 20.081 partisipan dari lima negara: Afrika Selatan, Kenya, Indonesia, Zambia, dan Malawi. Indonesia sendiri berkontribusi dengan 2.095 partisipan dari kelompok remaja dan dewasa.

    Pelaksanaan uji klinik dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025. Vaksin M72 merupakan satu dari sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global, dengan dukungan dari Gates Foundation, dan diharapkan selesai pada akhir 2028.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-26986) [KLARIFIKASI] Tidak Benar AS Rilis Travel Warning karena RI Uji Coba Vaksin TBC

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat disebut melarang warga negaranya mengunjungi Indonesia karena akan ada uji coba vaksin TBC oleh Gates Foundation.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya tidak benar.

    Narasi yang mengeklaim warga AS dilarang berkunjung ke Indonesia karena ada uji coba vaksin TBC dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, pada Selasa (13/5/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    AMERIKA LARANG WARGANYA DATANG KE INDONESIA SOALNYA BILL GATE MAU UJI COBA VAKSIN TBC, BERSAMAAN UJI VAKSIN PASTI ADA PELEPASAN VIRUS TBC SEPERTI COVID 19

    Narasi itu mencantumkan tangkapan layar thumbnail video YouTube Tribunnews berjudul "AS LARANG WARGANYA KUNJUNGI INDONESIA".

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video YouTube Tribunnews yang thumbnail-nya dicatut dalam narasi tersebut diunggah pada 8 Mei 2025.

    Video itu memberitakan tentang Pemerintah AS yang mengeluarkan travel warning kepada warga negaranya agar meningkatkan kehati-hatian saat bepergian ke Indonesia.

    Dalam peringatan resmi, 30 April 2025, Pemerintah AS menyebut salah satu alasan travel warning dikeluarkan adalah eskalasi konflik di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

    Pemerintah AS menyebutkan, demonstrasi dan konflik yang diwarnai kekerasan dapat menyebabkan cedera atau kematian bagi warga negara AS.

    Pemerintah AS juga menyebutkan tentang risiko bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi yang dapat mengakibatkan gangguan pada transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan.

    Namun, pemerintah AS tidak menyebutkan rencana uji coba vaksin TBC yang didanai oleh Gates Foundation sebagai alasan travel warning dikeluarkan.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim warga AS dilarang berkunjung ke Indonesia karena ada uji coba vaksin TBC oleh Gates Foundation perlu diluruskan.

    Pemerintah AS tidak menyebutkan rencana uji coba vaksin TBC yang didanai oleh Gates Foundation sebagai alasan travel warning itu dikeluarkan.

    Dalam peringatan resmi, pemerintah AS menyebut salah satu alasan travel warning dikeluarkan adalah eskalasi konflik di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

    Rujukan