KOMPAS.com - Di media sosial, beredar tangkapan layar portal berita CNN Indonesia mewartakan pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam tangkapan layar berita CNN Indonesia, Luhut menyebutkan ekonomi Indonesia akan melebihi Amerika Serikat (AS) jika Joko Widodo kembali menjabat sebagai Presiden RI pada 2029.
Tangkapan layar itu merupakan konten manipulatif dan narasinya hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.
Tangkapan layar berita CNN Indonesia mencatut pernyataan Luhut soal Jokowi menjadi presiden pada 2029, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan Instagram ini.
Tertera tanggal penayangan berita yakni Sabtu (13/9/2025) pukul 20.50 WIB.
Berikut judul beritanya:
Luhut Binsar Panjaitan: Jika Jokowi Jadi Presiden Lagi 2029 Saya Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi Amerika
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (15/9/2025), mencatut pernyataan Luhut soal ekonomi Indonesia melebihi AS jika Jokowi menjadi presiden pada 2029.
(GFD-2025-29150) [HOAKS] Luhut Sebut Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden 2029
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tangkapan layar yang beredar merupakan konten manipulatif.
Berita yang ditayangkan CNN Indonesia pada Sabtu (13/9/2025) pukul 20.50 WIB berjudul "Respons Luhut soal AEI Sebut Ekonomi Indonesia Dalam Kondisi Darurat".
Luhut menyampaikan inti pertemuan dengan Aliansi Ekonomi Indonesia (AEI), yang menilai Tanah Air sedang mengalami darurat ekonomi.
Demi iklim usaha dan investasi yang kondusif, AEI menyarankan deregulasi kebijakan dan penyederhanaan birokrasi.
Namun, tangkapan layar berita tersebut disunting dan diganti judulnya.
Adapun konstitusi Indonesia mengatur, seseorang hanya bisa menjabat sebagai presiden dalam dua periode.
Ketentuan Pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi:
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Artinya, masa jabatan presiden dan wakil presiden maksimal yakni dua periode.
Sementara, Jokowi telah menjabat sebagai presiden dalam dua periode berturut-turut, sejak 2014 hingga 2024.
Berita yang ditayangkan CNN Indonesia pada Sabtu (13/9/2025) pukul 20.50 WIB berjudul "Respons Luhut soal AEI Sebut Ekonomi Indonesia Dalam Kondisi Darurat".
Luhut menyampaikan inti pertemuan dengan Aliansi Ekonomi Indonesia (AEI), yang menilai Tanah Air sedang mengalami darurat ekonomi.
Demi iklim usaha dan investasi yang kondusif, AEI menyarankan deregulasi kebijakan dan penyederhanaan birokrasi.
Namun, tangkapan layar berita tersebut disunting dan diganti judulnya.
Adapun konstitusi Indonesia mengatur, seseorang hanya bisa menjabat sebagai presiden dalam dua periode.
Ketentuan Pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi:
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Artinya, masa jabatan presiden dan wakil presiden maksimal yakni dua periode.
Sementara, Jokowi telah menjabat sebagai presiden dalam dua periode berturut-turut, sejak 2014 hingga 2024.
Kesimpulan
Tangkapan layar berita mencatut pernyataan Luhut soal Jokowi menjadi presiden pada 2029 merupakan hoaks.
Tangkapan layar CNN Indonesia yang ditayangkan pada Sabtu (13/9/2025) pukul 20.50 WIB, disunting dan judulnya diganti.
Konstitusi Indonesia mengatur, seseorang hanya boleh menjabat presiden maksimal dua periode.
Tangkapan layar CNN Indonesia yang ditayangkan pada Sabtu (13/9/2025) pukul 20.50 WIB, disunting dan judulnya diganti.
Konstitusi Indonesia mengatur, seseorang hanya boleh menjabat presiden maksimal dua periode.
Rujukan
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=122228907224141201&set=a.122097671696141201
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=3874998752798189&set=a.1476295056001916
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=1088309700126818&set=a.548420614115732
- https://www.instagram.com/reel/DOskyNiEn00/
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250913184758-532-1273390/respons-luhut-soal-aei-sebut-ekonomi-indonesia-dalam-kondisi-darurat
- https://www.mkri.id/public/content/profil/kedudukan/UUD_1945_Perubahan%204.pdf
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29149) [HOAKS] Mahfud MD Dilantik Menjadi Jaksa Agung pada September 2025
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD diklaim dilantik menjadi Jaksa Agung.
Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan, Mahfud dilantik Presiden Prabowo pada September 2025.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan TikTok ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (14/9/2025):
Jaksa Agung RI.Profesor Mahfud MD.Hari Rabu Pelantikan.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung pada September 2025.
Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan, Mahfud dilantik Presiden Prabowo pada September 2025.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan TikTok ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (14/9/2025):
Jaksa Agung RI.Profesor Mahfud MD.Hari Rabu Pelantikan.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung pada September 2025.
Hasil Cek Fakta
Sejauh ini, tidak ada pelantikan Jaksa Agung yang baru pada September 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto.
Berdasarkan informasi di situs web Kejaksaan RI, jabatan Jaksa Agung masih dipegang oleh Sanitiar Burhanuddin.
Tidak ada nama Mahfud MD di jajaran pimpinan Kejaksaan RI.
Narasi yang mengeklaim Mahfud diangkat menjadi Jaksa Agung merupakan hoaks berulang.
Kompas.com telah membantah narasi serupa dan membuktikan unggahan yang beredar di media sosial merupakan hoaks.
Berdasarkan informasi di situs web Kejaksaan RI, jabatan Jaksa Agung masih dipegang oleh Sanitiar Burhanuddin.
Tidak ada nama Mahfud MD di jajaran pimpinan Kejaksaan RI.
Narasi yang mengeklaim Mahfud diangkat menjadi Jaksa Agung merupakan hoaks berulang.
Kompas.com telah membantah narasi serupa dan membuktikan unggahan yang beredar di media sosial merupakan hoaks.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Mahfud MD dilantik menjadi Jaksa Agung merupakan hoaks.
Tidak ada pelantikan Jaksa Agung yang baru pada September 2025. Jabatan Jaksa Agung masih dipegang oleh Burhanuddin.
Tidak ada pelantikan Jaksa Agung yang baru pada September 2025. Jabatan Jaksa Agung masih dipegang oleh Burhanuddin.
Rujukan
- https://www.facebook.com/Saminrus/posts/pfbid0p24cfhcEAF5H7YBqkvvZCW34C1FGTynQrmdoPVRSaVsRRLu8sJ6FMYme7BTidRLwl
- https://www.facebook.com/reel/1459180835308484
- https://www.tiktok.com/@muhamadsayimsayim/video/7550983195680984325
- https://datun.kejaksaan.go.id/page/pimpinan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/15/191000082/-hoaks-mahfud-md-berkomentar-soal-kabar-pelantikannya-sebagai-jaksa
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29148) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link untuk Cek Status Penerima PKH 2025
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link untuk cek status penerima PKH 2025, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 September 2025.
Klaim link untuk cek status penerima PKH 2025 berupa tulisan sebagai berikut.
"📢 Program Bantuan Sosial PKH 2025Kementerian Sosial Republik Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk segera memeriksa status penerimaan Bantuan Sosial PKH secara online dan aman.
✅ Cek Status Penerimaan Anda Secara Mudah dan Cepat
💸 Nilai Bantuan: Rp𝟮.𝟰𝟬𝟬.𝟬𝟬𝟬,-
📲 Penyaluran melalui rekening 𝗯𝗮𝗻𝗸 atau 𝗲-𝘄𝗮𝗹𝗹𝗲𝘁 penerima
🔗 Klik link resmi berikut untuk melakukan pengecekan:
👉 Daftar Melalui 𝗧𝗘𝗟𝗘𝗚𝗥𝗔𝗠
📌 Pastikan Anda mengisi data dengan benar dan hanya melalui laman resmi Kementerian Sosial."
Unggahan tersebut disertai dengan menu daftar, jika diklik muncul link berikut.
"https://registrasi.cek-status.com/?fbclid=IwY2xjawM599hleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFwbXdkZ3ZJZURyampQQXlHAR5do3aa32e6qhRiMkNspo8NvqVJBfU6UwG8dIB8Ybi9T7rpfpp11vKhWL30dw_aem_5ObdZZd75szOqnu0ICW42A"
Link tersebut mengarah pada halaman situs dengan menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah identitas seperti nama dan nomor Telegram aktif.
Benarkah klaim link untuk cek status penerima PKH 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link untuk cek status penerima PKH 2025, penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
Berikut pengumumannya:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Cek Bansos PKH dan BPNT 2025 Online: Panduan Lengkap dan Mudah" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 13 Juli 2025.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan dua cara yang bisa digunakan untuk mengecek status penerimaan Bansos PKH dan BPNT
1. Cara Cek Bansos PKH dan BPNT Melalui Aplikasi Cek Bansos
Salah satu cara termudah dan tercepat untuk mengecek status penerimaan Bansos PKH dan BPNT adalah melalui aplikasi Cek Bansos. Aplikasi ini tersedia untuk diunduh di Google Play Store (Android) dan App Store (iOS). Berikut adalah langkah-langkahnya:
2. Cara Cek Bansos PKH dan BPNT Melalui Website Kemensos
Selain melalui aplikasi, Anda juga dapat mengecek status bansos melalui situs web resmi cekbansos.kemensos.go.id. Langkah-langkahnya kurang lebih sama dengan menggunakan aplikasi, namun dilakukan melalui peramban web di komputer atau ponsel Anda. Berikut langkah-langkahnya:
Sumber: https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link untuk cek status penerima PKH 2025 tidak benar.
Link tersebut bukan termasuk cara untuk mengecek cek status penerima PKH 2025.
(GFD-2025-29147) Cek Fakta: Hoaks Artikel Luhut Sebut Jika Jokowi Jadi Presiden Lagi Ekonomi RI Melebihi Amerika
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan jika Jokowi menjadi presiden lagi 2029 maka ekonomi Indonesia melebihi Amerika.
Postingan ini diunggah salah satu akun Facebook pada 15 September 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul:
"Luhut Binsar Panjaitan: Jika Jokowi Jadi Presiden Lagi 2029 Saya Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi Amerika"
Dalam postingannya, artikel tersebut tayang di portal berita online CNN Indonesia pada Sabtu 13 September 2025.
Benarkah postingan artikel Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan jika Jokowi menjadi presiden lagi 2029 maka ekonomi Indonesia melebihi Amerika? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim dengan menggunakan tangkapan layar di mesin pencarian Google. Penelusuran difokuskan pada foto Luhut Binsar dan tanggal artikel berita di CNN Indonesia.
Hasilnya, ditemukan artikel yang identik dengan tanggal postingan. Artikel ini diunggah portal berita online CNN Indonesia pada Sabtu, 13 Sep 2025 pukul 20.50 WIB.
Artikelnya berjudul: Respons Luhut soal AEI Sebut Ekonomi Indonesia Dalam Kondisi Darurat"
Isi artikel sama sekali tidak menyinggung mengenai keyakinan Luhut Binsar Pandjaitan bahwa ekonomi Indonesia melebihi Amerika jika Jokowi menjadi presiden pada 2029.
Artikel asli berisi Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Pandjaitan buka suara soal pernyataan penilaian Aliansi Ekonomi Indonesia (AEI) yang menyebut Indonesia sedang mengalami darurat ekonomi.
Atas penilaian itu, Luhut melalui informasi yang ia sampaikan lewat akun Instagramnya pada Jumat (12/9) mengatakan telah berdiskusi secara terbuka dengan ekonom-ekonom tersebut selama dua jam soal penilaian mereka.
Ia mengaku mendengar paparan AEI terkait tantangan dan arah kebijakan ekonomi nasional.
Dari hasil diskusi, Luhut mengatakan ada satu hal yang ia garis bawahi soal masukan AEI; pemerintah perlu melakukan deregulasi kebijakan, serta penyederhanaan birokrasi karena dinilai ekonom masih menghambat iklim usaha dan investasi yang kondusif.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan jika Jokowi menjadi presiden lagi 2029 maka ekonomi Indonesia melebihi Amerika, adalah hoaks. Faktanya, judul dalam postingan itu merupakan hasil editan.
Rujukan
Halaman: 99/6741