• (GFD-2025-29846) CEK FAKTA: Viral Video Penganiayaan Diduga Dilakukan Pelajar di Indonesia, Ternyata Terjadi di Filipina

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/11/2025

    Berita

    Beredar sebuah video yang memperlihatkan aksi penganiayaan brutal oleh sekelompok remaja. Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, tampak seorang remaja menjadi korban pemukulan dan tendangan bertubi-tubi oleh dua temannya yang mengenakan baju putih dan topi biru. Korban terlihat tak berdaya, hanya bisa pasrah menerima pukulan demi pukulan di samping tembok berwarna kuning tanpa melakukan perlawanan. 

    Video ini tersebar di berbagai grup Whatsapp dan berbagai sosial media. Seperti yang diunggah oleh akun X @Boediantar4 (https://twitter.com/Boediantar4/status/1942225033998569607?t=_0srZhyR7ma0mJUahsOMvg&s=19). 

    Video ini sempat membuat warganet Indonesia geram. Banyak yang menduga bahwa kejadian ini berlokasi di Tanah Air, bahkan banyak yang menyebut pelakunya merupakan pelajar di Indonesia. Namun, benarkah peristiwa tersebut terjadi di Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa video tersebut terjadi di Indonesia tidak benar. Video tersebut ternyata berasal dari Filipina, tepatnya di sebuah sekolah menengah di Basilan City. 

    Fakta ini telah dikonfirmasi oleh media arus utama Filipina, Manila Bulletin, dalam artikel berjudul “Two high school students in viral bullying video in Basilan held” yang terbit pada 6 Juli 2025. (Two high school students in viral bullying video in Basilan held | MB

    Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa dua siswa di bawah umur ditahan oleh Kepolisian Nasional Filipina (PNP) setelah video perundungan terhadap teman sekolahnya menjadi viral. Peristiwa itu diketahui terjadi pada 26 Juni 2025, sementara laporan resmi baru diajukan pada 4 Juli 2025, karena ayah korban masih harus merawat anaknya di rumah sakit. 

    Menurut Kepala Penerangan PNP, Brigjen Randulf Tuaño, aksi kekerasan itu bermula karena korban menolak ajakan pelaku untuk merokok. Kedua pelaku yang memiliki riwayat masalah perilaku di sekolah sempat melarikan diri setelah video tersebut viral, namun akhirnya berhasil diamankan dan ditempatkan di bawah pengawasan Pusat Anak Berkonflik dengan Hukum (CICL). 

    “Keselamatan anak-anak kita akan selalu menjadi prioritas Kepolisian Nasional Filipina. Kami tidak akan menoleransi segala bentuk pelecehan atau kekerasan, terutama di sekolah,” ujar Tuaño dalam keterangan pers yang dikutip Manila Bulletin. 

    “Kami berterima kasih kepada warga yang peduli dan melaporkan video tersebut, karena berkat mereka kami bisa bertindak cepat,” tambahnya. 

    Kesimpulan

    Video penganiayaan brutal oleh pelajar yang disebut terjadi di Indonesia tidaklah benar. Faktanya, video tersebut berasal dari Filipina, tepatnya di Basilan City. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29845) Cek Fakta: Hoaks Artikel M Qodari Sebut Jokowi Layak Dapat Gelar Pahlawan karena Jasanya Melebihi Jenderal Soedirman dan Ahmad Yani

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Kepala Staf Kepresidenan M Qodari menyebut mantan Presiden Jokowi layak mendapat gelar pahlawan karena jasanya melebihi Jenderal Soedirman dan Ahmad Yani. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 November 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul:
    "Muhammad Qodari: Joko Widodo Memenuhi Syarat Gelar Pahlawan Jasa Jokowi Melebihi Jenderal Sudirman Dan Ahmad Yani"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Entah bener apa gak berita ini, kalau bener, otak Qodari tercemar ingus kali ya?"
    Lalu benarkah postingan artikel Kepala Staf Kepresidenan M Qodari menyebut mantan Presiden Jokowi layak mendapat gelar pahlawan karena jasanya melebihi Jenderal Soedirman dan Ahmad Yani?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan Google Reverse Images. Hasilnya ada artikel yang identik dengan postingan.
    Artikel itu diunggah situs berita Prokalteng.jawapos.com dengan menggunakan foto dan waktu tayang yang sama dengan postingan yakni 30 Oktober 2025 pukul 22:14 WIB.
    Namun dalam artikel asli berjudul:
    "Kepala Staf Kepresidenan RI Tinjau Sekolah Rakyat Palangka Raya, Ini Tujuannya"
    Dalam artikel asli sama sekali Qodari sama sekali tidak membahas mantan Presiden Jokowi yang layak menjadi pahlawan.
    Artikel asli membahas kunjungan Qodari ke Sekolah Rakyat di Jalan Sultan Iskandar, Kota Palangka Raya, Kamis (30/10/2025).

    Kesimpulan


    Postingan artikel Kepala Staf Kepresidenan M Qodari menyebut mantan Presiden Jokowi layak mendapat gelar pahlawan karena jasanya melebihi Jenderal Soedirman dan Ahmad Yani adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29844) [SALAH] Video Demo Mahasiswa Tuntut Puan Maharani Mundur dari DPR RI

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Syawaludin Lubis” pada Jumat (19/9/2025) mengunggah video [arsip] berisi narasi:


    “Sebelum Negara tambah parah
    Mahasiswa turun kembali ke jalanan, menyuarakan agar Puan Maharani lebih baik segera mengundurkan diri sebelum keadaan negara tambah parah. Mengingat selama kepemimpinannya sebagai ketua DPR belum ada terobosan baru yang membuat warga bangga, malah sebaliknya kekacauan dimana-mana”
















    Hingga Rabu (5/11/2025), unggahan telah disukai sekitar 30,6 ribu akun, 1.700 kali dibagikan ulang, serta menuai 2.200-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    kan penelusuran terhadap klaim dengan mengetikkan kata kunci “Demo almet merah tuntut reformasi aparat  penegak hukum” di mesin pencarian Google.

    Pencarian teratas merujuk pada berita Unhas TV “Dari Kampus ke DPRD Sulsel, 2 Ribuan Mahasiswa Unhas Gelar Aksi, Ini Tuntutannya?”

    Dalam berita yang tayang pada Sabtu (30/08/2025) itu dijelaskan bahwa aksi demonstrasi terkait dengan represifitas aparat penegak hukum. Sehingga, massa aksi menuntut adanya reformasi aparat penegak hukum.

    Lebih lanjut, TurnBackHoax menelusuri poin-poin tuntutan massa dengan mengetikkan kata kunci “Delapan tuntutan utama mahasiswa Unhas” di mesin pencarian Google. Hasilnya di pencarian teratas merujuk pada artikel identitasunhas.comInfografis: 8 Tuntutan Mahasiswa Unhas pada Demonstrasi DPR”.

    Berita yang tayang pada Rabu  (24/9/2025) itu menjelaskan bahwa tuntutan massa adalah sebagai berikut:


    1. Represifitas aparat: Adli tersangka penabrakan massa aksi dan reformasi aparat kepolisian,




    2. Tunjangan DPR: evaluasi alokasi dana DPR,




    3. Bara-Baraya: Pertahankan ruang hidup warga Bara-Baraya yang terancam oleh kebijakan eksploitatif,




    4. PBB-P2: Kaji lebih dalam mengenai klasterisasi pajak dan evaluasi TKD,




    5. RUU Perampasan Aset: Segera sahkan sebagai instrumen pemberantasan korupsi,




    6. Tolak Program MBG: yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat




    7. Tertibkan tambang ilegal yang merusak lingkungan, menyingkirkan masyarakat adat, dan merugikan negara,




    8. Pendidikan Gratis: optimalkan akses pendidikan gratis untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa diskriminasi.



























    Tidak terdapat tuntutan penurunan Puan Maharani sebagaimana klaim pada narasi.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “demo mahasiswa tuntut Puan Maharani mundur dari DPR RI” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29843) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Dinas Perhubungan Periode 13 Oktober-25 November 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan di media sosial klaim tautan pendaftaran CPNS Dinas Perhubungan periode 13 Oktober-25 November 2025. Informasi tersebut diunggah salah satu akun TikTok pada 20 Oktober 2025.
    Dalam postingan terdapat tulisan:
    "PENDAFTARAN CPNS DINAS PERHUBUNGAN 2025
    PERSYARATAN:
    1. Laki-Laki & Perempuan
    2. Lulusan SMA/perguruan tinggi/D3/S1-53
    3. Usia Min 18 Tahun Maks 45 Tahun
    4. Sehat Jasmani Rohani & Berkelakuan Baik
    5.Penempatan Daerah Masing-MasingDomisili Pesert
    PENDAFTARAN GRATIS TIDAK ADA BIAYA APAPUN SILAHKKAN KLIK WEBSITE DI BIO UNTUK PENDAFTARANNYA
    #cpns #infocpns #kementrianperhubungan #pendaftarancpns #cpns2025"
    Unggahan turut menyertakan gambar poster dengan tulisan sebagai berikut:
    "PENDAFTARAN DINAS PERHUBUNGAN
    LULUSAN SMA/SMK, D3/S1 PENEMPATAN DI SELURUH WILAYAH INDONESIA (SESUAI DOMISILI)
    13 OKTOBER - 25 NOVEMBER 2025
    Pendaftaran gratis tidak dipungut biaya apapun"
    Dalam profil bio, turut menyertakan tautan pendaftaran yang jika diklik muncul link sebagai berikut:
    https://www.tiktok.com/link/v2?aid=1988&lang=id-ID&scene=bio_url&target=https%3A%2F%2Fjasfth.it.com%2Fdaftar28
    Lalu benarkah klaim tautan pendaftaran CPNS Dinas Perhubungan periode 13 Oktober-25 November 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran CPNS Dinas Perhubungan periode 13 Oktober-25 November 2025 yang beredar di TikTok. Penelusuran menemukan pernyataan Dishub DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya @dishubdkijakarta yang dikutip pada Selasa 4 November 2025.
    Berikut isi unggahannya:
    "[WASPADA HOAX MENGATASNAMAKAN DINAS PERHUBUNGAN]
    Tengah beredar informasi penipuan lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Dinas Perhubungan di media sosial.
    Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan tidak sedang membuka lowongan pekerjaan apapun baik itu petugas lapangan, staf operasional maupun pendaftaran CPNS atau sejenisnya. Jika mendapat informasi serupa, informasi tersebut dapat dipastikan TIDAK BENAR.
    #Teman Dishub diharapkan untuk selalu bijak dan berhati-hati dalam menerima informasi. Dapatkan informasi terkini Dinas Perhubungan DKI Jakarta hanya melalui kanal media sosial resmi kami."
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran CPNS Dinas Perhubungan periode 13 Oktober-25 November 2025, tidak benar.