Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan pendaftaran guru untuk Sekolah Rakyat 2025 yang diinsiasi oleh pemerintah resmi dibuka.
Dalam unggahan tersebut, terdapat tautan yang dinarasikan untuk pendaftaran guru Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang berada di bawah naungan Kemensos, bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, khususnya miskin ekstrem.
Seluruh biaya pendidikan, termasuk seragam, makan, asrama, dan perlengkapan sekolah, ditanggung sepenuhnya oleh negara. Program tersebut bertujuan memberikan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan mendorong mereka berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat 2025 Resmi Dibuka!
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Sekolah untuk Rakyat, sebuah program pendidikan khusus yang tidak hanya bertujuan memberikan akses belajar yang lebih luas tetapi juga mengajak masyarakat, khususnya para pendidik, untuk berperan aktif.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
proses rekrutmen untuk tenaga pengajar Guru Sekolah Rakyat resmi dibuka, memberikan kesempatan bagi para guru berdedikasi untuk mengabdikan diri dan membawa perubahan positif.”
Namun, benarkah tautan pendaftaran guru untuk Sekolah Rakyat tersebut?
(GFD-2025-26976) Hoaks! Tautan pendaftaran guru untuk Sekolah Rakyat
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA, tautan dalam unggahan tersebut tidak mengarah ke situs resmi pemerintah, melainkan diminta untuk mengisi data diri seperti nama lengkap dan nomor telepon aktif yang terhubung dengan Telegram.
Unggahan tersebut berpotensi sebagai phising, yang merupakan jenis kejahatan siber yang bertujuan untuk mencuri informasi sensitif seperti data pribadi, akun, atau informasi keuangan, dengan cara menipu dan memanipulasi korban.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dilansir dari laman Kemensos, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menyatakan bahwa perekrutan tenaga pendidik akan dilakukan dari 60.000 guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah memetakan distribusi guru agar penempatan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asal masing-masing. Selain itu, pemerintah juga membuka opsi penugasan guru ASN di Sekolah Rakyat.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa guru di Sekolah Rakyat akan direkrut melalui skema kontrak kerja individu dan tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN). Meskipun demikian, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu lulusan PPG, bersedia mengajar penuh waktu, serta mampu mengampu lebih dari satu mata pelajaran.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Unggahan tersebut berpotensi sebagai phising, yang merupakan jenis kejahatan siber yang bertujuan untuk mencuri informasi sensitif seperti data pribadi, akun, atau informasi keuangan, dengan cara menipu dan memanipulasi korban.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dilansir dari laman Kemensos, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menyatakan bahwa perekrutan tenaga pendidik akan dilakukan dari 60.000 guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah memetakan distribusi guru agar penempatan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asal masing-masing. Selain itu, pemerintah juga membuka opsi penugasan guru ASN di Sekolah Rakyat.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa guru di Sekolah Rakyat akan direkrut melalui skema kontrak kerja individu dan tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN). Meskipun demikian, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu lulusan PPG, bersedia mengajar penuh waktu, serta mampu mengampu lebih dari satu mata pelajaran.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-26975) Satpol PP akan paksa warga ikut uji coba vaksin TBC Bill Gates, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan pemerintah melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan memaksa warga untuk mengikuti uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan perusahaan milik filantropis asal Amerika Serikat Bill Gates.
Sebelumnya, Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft itu berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungannya, diketahui salah satu isi pembicaraannya dengan Presiden Prabowo adalah uji coba klinis vaksin TBC M72 yang dikembangkan perusahaannya di Indonesia.
Indonesia dipilih sebagai lokasi uji klinis karena memiliki beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan sekitar 100.000 kematian setiap tahunnya. Selain itu, keterlibatan dalam uji klinis memungkinkan Indonesia untuk mengetahui lebih awal kecocokan vaksin dengan populasi lokal dan membuka peluang untuk memproduksi vaksin di dalam negeri melalui Bio Farma
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Hati hati....*INILAH AGENDA MANDATORI VAKSIN 2025 BUATAN BILL GATES YANG DITOLAK OLEH NEGARA2 TAPI DISAMBUT BAIK OLEH PRABOWO... MANTAAAP PAK, JADIKAN RAKYATMU MENJADI KELINCI PERCOBAAN*
Prabowo akan melakukan pemaksaan dengan cara" licik
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Agar rakyat tdk bisa melakukan aktivitas jika belum di Vaksin TBC
atau mempersulit kebutuhan rakyat nya jika suntik vaksin TBC blm di lakukan”
Namun, benarkah Satpol PP akan paksa warga ikut vaksinasi TBC Bill Gates?
Sebelumnya, Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft itu berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungannya, diketahui salah satu isi pembicaraannya dengan Presiden Prabowo adalah uji coba klinis vaksin TBC M72 yang dikembangkan perusahaannya di Indonesia.
Indonesia dipilih sebagai lokasi uji klinis karena memiliki beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan sekitar 100.000 kematian setiap tahunnya. Selain itu, keterlibatan dalam uji klinis memungkinkan Indonesia untuk mengetahui lebih awal kecocokan vaksin dengan populasi lokal dan membuka peluang untuk memproduksi vaksin di dalam negeri melalui Bio Farma
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Hati hati....*INILAH AGENDA MANDATORI VAKSIN 2025 BUATAN BILL GATES YANG DITOLAK OLEH NEGARA2 TAPI DISAMBUT BAIK OLEH PRABOWO... MANTAAAP PAK, JADIKAN RAKYATMU MENJADI KELINCI PERCOBAAN*
Prabowo akan melakukan pemaksaan dengan cara" licik
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Agar rakyat tdk bisa melakukan aktivitas jika belum di Vaksin TBC
atau mempersulit kebutuhan rakyat nya jika suntik vaksin TBC blm di lakukan”
Namun, benarkah Satpol PP akan paksa warga ikut vaksinasi TBC Bill Gates?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA, dalam unggahan tersebut terdapat narasi dari laman media Kumparan yang berjudul “Menkes Bakal Libatkan Satpol PP Screening Warga Terkait TBC”.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dalam berita tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Satpol PP hanya akan dilibatkan dalam proses skrining atau pemeriksaan TBC dan bukan untuk vaksinasi.
Pelibatan Satpol PP bertujuan membantu mensosialisasikan pentingnya screening TBC dan memastikan pasien rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan.
Langkah itu diperlukan mengingat masih banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC tertinggi di dunia, dengan sekitar satu juta kasus dan 125 ribu kematian per tahun.
Terkait vaksin TBC, Presiden Prabowo memang membahas uji coba vaksin TBC M72 dalam pertemuannya dengan Bill Gates pada 7 Mei 2025 di Istana Merdeka. Gates Foundation mendukung pengembangan vaksin TBC M72, yang saat ini sudah memasuki fase uji klinis di beberapa negara, termasuk Indonesia. Uji klinis fase tiga bertujuan mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin dalam mencegah TBC paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten.
Uji klinis vaksin M72 melibatkan 20.081 partisipan dari lima negara: Afrika Selatan, Kenya, Indonesia, Zambia, dan Malawi. Indonesia sendiri berkontribusi dengan 2.095 partisipan dari kelompok remaja dan dewasa.
Pelaksanaan uji klinik dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025. Vaksin M72 merupakan satu dari sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global, dengan dukungan dari Gates Foundation, dan diharapkan selesai pada akhir 2028.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dalam berita tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Satpol PP hanya akan dilibatkan dalam proses skrining atau pemeriksaan TBC dan bukan untuk vaksinasi.
Pelibatan Satpol PP bertujuan membantu mensosialisasikan pentingnya screening TBC dan memastikan pasien rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan.
Langkah itu diperlukan mengingat masih banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC tertinggi di dunia, dengan sekitar satu juta kasus dan 125 ribu kematian per tahun.
Terkait vaksin TBC, Presiden Prabowo memang membahas uji coba vaksin TBC M72 dalam pertemuannya dengan Bill Gates pada 7 Mei 2025 di Istana Merdeka. Gates Foundation mendukung pengembangan vaksin TBC M72, yang saat ini sudah memasuki fase uji klinis di beberapa negara, termasuk Indonesia. Uji klinis fase tiga bertujuan mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin dalam mencegah TBC paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten.
Uji klinis vaksin M72 melibatkan 20.081 partisipan dari lima negara: Afrika Selatan, Kenya, Indonesia, Zambia, dan Malawi. Indonesia sendiri berkontribusi dengan 2.095 partisipan dari kelompok remaja dan dewasa.
Pelaksanaan uji klinik dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025. Vaksin M72 merupakan satu dari sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global, dengan dukungan dari Gates Foundation, dan diharapkan selesai pada akhir 2028.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-26974) [HOAKS] Video Rocky Gerung Ditangkap dan Dipenjara pada Mei 2025
Sumber:Tanggal publish: 15/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi yang mengeklaim pengamat politik Rocky Gerung ditangkap aparat hukum.
Namun, setelah ditelusuri, narasi dalam video tidak benar dan informasinya keliru.
Video yang mengeklaim Rocky Gerung ditangkap aparat salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Rocky sedang berjalan dengan dikawal beberapa orang.
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan:
Mantap c roky Ahirny di tangkap penjarakn yg buat gaduh rasis
Di periksa 9 jam Rocky Gerung dcecar 70 pertanyaan
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Rocky Gerung ditangkap aparat
Namun, setelah ditelusuri, narasi dalam video tidak benar dan informasinya keliru.
Video yang mengeklaim Rocky Gerung ditangkap aparat salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Rocky sedang berjalan dengan dikawal beberapa orang.
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan:
Mantap c roky Ahirny di tangkap penjarakn yg buat gaduh rasis
Di periksa 9 jam Rocky Gerung dcecar 70 pertanyaan
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Rocky Gerung ditangkap aparat
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, sampai saat tidak ditemukan informasi valid Rocky Gerung ditangkap aparat hukum.
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube tvOne ini. Video diunggah pada 14 September 2023.
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Rocky keluar dari Gedung Bareskrim Polri usai diperiksa selama hampir 9 jam terkait kasus ucapan "bajingan tolol" yang diduga menghina Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri saat itu Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan, ada sejumlah materi yang ditanyakan kepada Rocky dalam pemeriksaan.
Salah satunya terkait orasi Rocky dalam Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi pada 29 Juli 2023.
Dalam orasinya, Rocky menyinggung langkah Jokowi yang dianggap pergi ke China untuk menawarkan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rocky kemudian menyebut kata "bajingan" dan tolol" yang dianggap beberapa pihak menghina Jokowi.
Kendati demikian, tidak pernah ada penangkapan atau penahanan terhadap Rocky terkait kasus tersebut. Sehingga, dapat dipastikan narasi dalam video tersebut tidak benar atau hoaks.
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube tvOne ini. Video diunggah pada 14 September 2023.
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Rocky keluar dari Gedung Bareskrim Polri usai diperiksa selama hampir 9 jam terkait kasus ucapan "bajingan tolol" yang diduga menghina Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri saat itu Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan, ada sejumlah materi yang ditanyakan kepada Rocky dalam pemeriksaan.
Salah satunya terkait orasi Rocky dalam Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi pada 29 Juli 2023.
Dalam orasinya, Rocky menyinggung langkah Jokowi yang dianggap pergi ke China untuk menawarkan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rocky kemudian menyebut kata "bajingan" dan tolol" yang dianggap beberapa pihak menghina Jokowi.
Kendati demikian, tidak pernah ada penangkapan atau penahanan terhadap Rocky terkait kasus tersebut. Sehingga, dapat dipastikan narasi dalam video tersebut tidak benar atau hoaks.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Rocky Gerung ditangkap aparat hukum adalah narasi yang keliru atau hoaks. Informasi yang disampaikan unggahan itu tidak benar.
Faktanya, video itu adalah momen ketika Rocky selesai menjalani pemeriksaan terkait kasus ucapan "bajingan tolol" yang diduga menghina Jokowi.
Sampai saat ini tidak informasi valid soal penangkapan atau penahanan terhadap Rocky Gerung.
Faktanya, video itu adalah momen ketika Rocky selesai menjalani pemeriksaan terkait kasus ucapan "bajingan tolol" yang diduga menghina Jokowi.
Sampai saat ini tidak informasi valid soal penangkapan atau penahanan terhadap Rocky Gerung.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/16Vrprybzw/
- https://www.facebook.com/share/p/16B8SNnk7Q/
- https://www.facebook.com/share/p/15NNq2JrSW/
- https://www.youtube.com/watch?v=oIaeSPrZk_E&ab_channel=tvOneNews
- https://nasional.kompas.com/read/2023/09/14/09092191/bareskrim-ungkap-materi-klarifikasi-rocky-gerung-terkait-dugaan-penyebaran
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26973) [HOAKS] Tautan Pendaftaran JKN Gratis dengan Akun Telegram
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan disertai tautan yang diklaim sebagai akses untuk pendaftaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tanpa pungutan biaya atau gratis.
Tautan itu mengatasnamakan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan meminta akun Telegram aktif sebagai syarat pendaftaran.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk pendaftaran JKN gratis menggunakan akun Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada April dan Mei 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Pendaftaran BPJS Gratis secara online dan tidak di pungut biaya!!Segera daftar diri anda, melalui pendaftaran BPJS gratis atau klik daftar!!
Tautan itu mengatasnamakan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan meminta akun Telegram aktif sebagai syarat pendaftaran.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk pendaftaran JKN gratis menggunakan akun Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada April dan Mei 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Pendaftaran BPJS Gratis secara online dan tidak di pungut biaya!!Segera daftar diri anda, melalui pendaftaran BPJS gratis atau klik daftar!!
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran tautan pendaftaran JKN yang beredar di Facebook itu.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, tautan tersebut hoaks.
"Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky kepada Kompas.com, Rabu (14/5/2025).
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data yang bertujuan membajak akun Telegram masyarakat.
Awas, jangan sampai menyerahkan nomor Telegram dan informasi login akun.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, tautan tersebut hoaks.
"Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky kepada Kompas.com, Rabu (14/5/2025).
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data yang bertujuan membajak akun Telegram masyarakat.
Awas, jangan sampai menyerahkan nomor Telegram dan informasi login akun.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk pendaftaran JKN gratis menggunakan akun Telegram adalah hoaks.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan bahwa tautan tersebut hoaks dan meminta masyarakat berhati-hati terhadap modus penipuan semacam itu.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan bahwa tautan tersebut hoaks dan meminta masyarakat berhati-hati terhadap modus penipuan semacam itu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02eApeuVG3zLMUbEAmtMN5fDsYxLVXFQLjpGnHR3Y94XYmECN4YYHqJC9KfbySBRXel&id=61574206622508
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0gWnkXoAXQFfb8qVL9RDQh9fYkZQvDdF1MXqaSUtKf8Z6TjN7eEkTe9Gq2nCD7RZEl&id=61576050124051
- https://www.facebook.com/61576050124051/videos/1456525922388985/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 105/6208