KOMPAS.com - Beredar pesan berantai berisi imbauan untuk mematikan ponsel dan perangkat elektronik lainnya untuk menghindari dampak radiasi kosmik.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Imbauan mematikan ponsel dan perangkat elektronik untuk menghindari dampak radiasi kosmik dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Kamis (31/10/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Malam ini antara jam 00:30pagi hingga 3.30pagi pastikan off hp, laptop dll dan jauhkn dr badan anda. TV Singapore tlh mengumumkn berita tersebut. Tlg beritahu keluarga dan sahabat2 anda.
Malam ini antara jam 00:30 pagi hingga 3.30 pagi bumi kita akan menghadapi radiasi yg paling tinggi. Pancaran cahaya Cosmic akan melintasi dekat dgn bumi. Oleh itu off hp dll dan jauhkn dr badan anda sbb akn menyebabkan kita mendapat efek radiasi yg berbahaya....
Boleh lihat di google dan NASA dan berita BBC. Bagikan pesan ini kpd org2 lain yg penting bagi keluarga ,Teman,Sahabat, dan juga anak istri anda. Anda blh menyelamatkan nyawa banyak orang denganberbuat demikian...
Semoga bermanfaat Amiin... Semoga kita smua selalu dalam perlindungan Nya
(GFD-2024-23770) [HOAKS] Imbauan Mematikan Ponsel untuk Hindari Radiasi Kosmik
Sumber:Tanggal publish: 01/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Narasi mematikan ponsel dan perangkat elektronik lainnya untuk menghindari radiasi kosmik merupakan hoaks berulang yang telah beredar sejak 2017.
Dilansir Tribunnews.com, 27 Juli 2018, narasi tersebut beredar dalam bentuk pesan berantai WhatsApp, dan sering muncul ketika ada fenomena alam seperti gerhana.
Kepala Bagian Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jasyanto menegaskan, informasi dalam pesan berantai itu hoaks.
"Itu hoaks, tidak benar," kata Jasyanto.
Pada 24 Agustus 2022, Kompas.com menemukan narasi serupa beredar di India. Narasi tersebut dibantah oleh Badan Antariksa India atau ISRO.
"Pesan itu tampaknya tipuan dan tidak ada bukti yang kredibel tentang peristiwa semacam itu. Selain itu, tidak ada hubungan yang diketahui tentang modulasi sinar kosmik saat ponsel digunakan," demikian bantahan ISRO.
Menurut ISRO, Bumi terus terpapar sinar kosmik, tetapi medan magnet atmosfer bertindak sebagai pelindung sehingga Bumi tidak mengalami dampak buruk sinar tersebut.
Pesan berantai itu juga mencatut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Namun, imbauan mematikan ponsel untuk menghindari radiasi kosmik tidak ditemukan di situs resmi maupun akun media sosial lembaga tersebut.
Dilansir Tribunnews.com, 27 Juli 2018, narasi tersebut beredar dalam bentuk pesan berantai WhatsApp, dan sering muncul ketika ada fenomena alam seperti gerhana.
Kepala Bagian Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jasyanto menegaskan, informasi dalam pesan berantai itu hoaks.
"Itu hoaks, tidak benar," kata Jasyanto.
Pada 24 Agustus 2022, Kompas.com menemukan narasi serupa beredar di India. Narasi tersebut dibantah oleh Badan Antariksa India atau ISRO.
"Pesan itu tampaknya tipuan dan tidak ada bukti yang kredibel tentang peristiwa semacam itu. Selain itu, tidak ada hubungan yang diketahui tentang modulasi sinar kosmik saat ponsel digunakan," demikian bantahan ISRO.
Menurut ISRO, Bumi terus terpapar sinar kosmik, tetapi medan magnet atmosfer bertindak sebagai pelindung sehingga Bumi tidak mengalami dampak buruk sinar tersebut.
Pesan berantai itu juga mencatut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Namun, imbauan mematikan ponsel untuk menghindari radiasi kosmik tidak ditemukan di situs resmi maupun akun media sosial lembaga tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, pesan berantai untuk mematikan ponsel dan barang elektronik lain karena radiasi kosmik telah beredar sejak 2017.
Lapan telah menegaskan bahwa informasi dalam pesan berantai itu hoaks.
Lapan telah menegaskan bahwa informasi dalam pesan berantai itu hoaks.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=964366225444358&set=a.308038801077107
- https://www.facebook.com/tiorinatampubolon.tiorinatampubolon/posts/pfbid02rfsKLg63EMNDWrYQm673ULT9BY8GMSwBjA4JM2rDBW3G3jFPXAcXWtNTxm92qzTBl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02DuDKvyd82hjhq44KxcjuTk8o9bPvKA21SQcV7s5xZVdrDJrRtTEm9w5pTUvoUZD6l&id=61559779806261
- https://belitung.tribunnews.com/2018/07/27/beredar-pesan-bahaya-radiasi-cahaya-cosmic-pukul-0030-dini-hari-begini-penjelasan-lapan?page=all
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/24/141400182/-hoaks-imbauan-matikan-ponsel-dan-laptop-karena-radiasi-kosmik?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23769) [HOAKS] Surat Pemberitahuan Perubahan Biaya Transfer Bank Jatim
Sumber:Tanggal publish: 01/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar surat pemberitahuan perubahan biaya transfer Bank Jatim. Surat itu menyebutkan, biaya transfer antarbank berubah dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan.
Surat pemberitahuan itu beredar dalam sejumlah unggahan media sosial, dan mendapat respons beragam dari netizen.
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, surat itu hoaks.
Surat pemberitahuan perubahan biaya transfer Bank Jatim dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Oktober 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Bapak/ibu
Nasabah yang terhormat:
Sehubungan Adanya pembaharuan dari layanan bank jatim, untuk meningkatkan kualitas dan kenyaman nasabah bertransaksi dari bank jatim mobile/internet banking. Mulai nanti malam ketika pergantian hari dan tanggal, Untuk seluruh biaya transaksi diubah Menjadi biaya bulanan,
Untuk biaya Transaksi yang lama Rp 6.500/pertransaksi, diganti Dengan Biaya yang baru Rp 150.000/perbulan (Autodebit dari rekening tabungan), Unlimited Transaksi. Untuk perubahan skema tarif dalam tahap percobaan untuk 6 bulan kedepan,
Dengan ini kepada Bpk/ibu Nasabah Bank Jatim untuk PERSETUJUANNYA, ataupun Konfirmasi nya disini nasabah:
1. Apakah setuju dengan Tarif baru perbulan Rp150.000, Atau2. Jika tidak setuju, Dan tetap mau menggunakan Tarif yang lama Rp6.500/pertransaksi, di karenakan jarang bertransaksi. Untuk konfirmasi tidak setuju nasabah akan dihubungi oleh layanan bank jatim.
N:B Jika Bapak/ibu tidak ada KONFIRMASI Maka dianggap SETUJU. Ada penagihan setiap bulan nya. Rp 150.000, dari rekening tabungan jatim nya. Adanya transaksi atau tidak tetap akan di potong.
Surat pemberitahuan itu beredar dalam sejumlah unggahan media sosial, dan mendapat respons beragam dari netizen.
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, surat itu hoaks.
Surat pemberitahuan perubahan biaya transfer Bank Jatim dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Oktober 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Bapak/ibu
Nasabah yang terhormat:
Sehubungan Adanya pembaharuan dari layanan bank jatim, untuk meningkatkan kualitas dan kenyaman nasabah bertransaksi dari bank jatim mobile/internet banking. Mulai nanti malam ketika pergantian hari dan tanggal, Untuk seluruh biaya transaksi diubah Menjadi biaya bulanan,
Untuk biaya Transaksi yang lama Rp 6.500/pertransaksi, diganti Dengan Biaya yang baru Rp 150.000/perbulan (Autodebit dari rekening tabungan), Unlimited Transaksi. Untuk perubahan skema tarif dalam tahap percobaan untuk 6 bulan kedepan,
Dengan ini kepada Bpk/ibu Nasabah Bank Jatim untuk PERSETUJUANNYA, ataupun Konfirmasi nya disini nasabah:
1. Apakah setuju dengan Tarif baru perbulan Rp150.000, Atau2. Jika tidak setuju, Dan tetap mau menggunakan Tarif yang lama Rp6.500/pertransaksi, di karenakan jarang bertransaksi. Untuk konfirmasi tidak setuju nasabah akan dihubungi oleh layanan bank jatim.
N:B Jika Bapak/ibu tidak ada KONFIRMASI Maka dianggap SETUJU. Ada penagihan setiap bulan nya. Rp 150.000, dari rekening tabungan jatim nya. Adanya transaksi atau tidak tetap akan di potong.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, surat pemberitahuan perubahan biaya transfer telah dibantah oleh Bank Jatim melalui akun Facebook resmi pada 7 Maret 2023.
Bank Jatim menyebutkan, surat perubahan tarif transfer merupakan modus penipuan.
"Tetap waspada ya sobat, dengan oknum yang mengatasnamakan Bank Jatim. Bank Jatim tidak pernah meminta PIN atau password seluruh layanan," demikian imbauan Bank Jatim.
Adapun biaya transfer Bank Jatim tidak mengalami perubahan. Berikut rincian tarifnya:
Bank Jatim menyebutkan, surat perubahan tarif transfer merupakan modus penipuan.
"Tetap waspada ya sobat, dengan oknum yang mengatasnamakan Bank Jatim. Bank Jatim tidak pernah meminta PIN atau password seluruh layanan," demikian imbauan Bank Jatim.
Adapun biaya transfer Bank Jatim tidak mengalami perubahan. Berikut rincian tarifnya:
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, surat pemberitahuan perubahan biaya transfer Bank Jatim adalah hoaks.
Biaya transfer Bank Jatim tidak mengalami perubahan. Melalui akun Facebook resmi, Bank Jatim mengatakan bahwa surat tersebut adalah modus penipuan.
Biaya transfer Bank Jatim tidak mengalami perubahan. Melalui akun Facebook resmi, Bank Jatim mengatakan bahwa surat tersebut adalah modus penipuan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid028q7N3C83w7D8M4Ntq3vTHAUCRuzDHamNTkWJ8xbAkQ43hpdESGyii1M4cZsMSKCNl&id=61567762499859
- https://www.facebook.com/laila.setiawati.1/posts/pfbid0CixX9Xp9EXy6W5KD4UzhdXcMdySPmC2K7J2RNchNWEYG8dpFDKaygoGN6RX1VQkul
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0nQBScFFM89eZQirMrZSxGfPwC5Q954rsRDQVvpBE42bqVdDgFcDErZosASCqfeUfl&id=61566983904382
- https://www.facebook.com/bankjatim/posts/pfbid02Nwe6ABrt4aa7BNCnyUVxRan3WTynRtxbqnSDve9PX51W1NLDZLuUZJjZvCJ4oxbQl?__cft__[0]=AZWNSzq-VvWmHMG6VuNpAufP-I8qK3oBcWMr5QaEzy2V4DoRhNM7_WL3AG7zVSaoilLX6OL2fNGkUbixn085RNbVBmWvht8gAqqNHahjeBlFJ03LhlG6OUWlrolgH62MWmdTLGZnFToW0czY0rvp1ZsZR8oov8s3z3bTFUJLqkerlg&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23768) [PENIPUAN] Kreator Konten Felicia Putri Tjiasaka Bikin Komunitas Forum Saham
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/11/2024
Berita
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pada Oktober 2024 menemukan akun Facebook mengatasnamakan Felicia Putri Tjiasaka [arsip]. Dalam unggahan itu disebutkan Felicia telah meriset saham di banyak perusahaan dan menganalisis pasar saham jangka panjang. Ia menawarkan warganet untuk bergabung ke komunitas forum sahamnya.
Hasil Cek Fakta
TurnBackHoax mencari tahu kebenaran unggahan melalui akun Instagram resmi Felicia Putri Tjiasaka, (feliciaputritjiasaka). Hasilnya, ditemukan sematan peringatan tentang berbagai jenis penipuan yang mencatut namanya.
Felicia meminta warganet untuk melapor bila menemukan unggahan dalam bentuk kerja sama melalui WhatsApp dan Telegram, atau akun media sosial yang mengatasnamakan dirinya.
Sebagai informasi, Felicia merupakan pendiri startup Ternak Uang dan konten kreator seputar edukasi investasi.
Sebelumnya, beredar unggahan lain yang mencatut Felicia, sudah diulas TurnBackHoax lewat artikel “[PENIPUAN] Iklan Instagram Felicia Putri Tjiasaka Akan Memberikan Saran Saham Terbaik” yang tayang Selasa (27/08/2024).
Felicia meminta warganet untuk melapor bila menemukan unggahan dalam bentuk kerja sama melalui WhatsApp dan Telegram, atau akun media sosial yang mengatasnamakan dirinya.
Sebagai informasi, Felicia merupakan pendiri startup Ternak Uang dan konten kreator seputar edukasi investasi.
Sebelumnya, beredar unggahan lain yang mencatut Felicia, sudah diulas TurnBackHoax lewat artikel “[PENIPUAN] Iklan Instagram Felicia Putri Tjiasaka Akan Memberikan Saran Saham Terbaik” yang tayang Selasa (27/08/2024).
Kesimpulan
Akun Facebook “Felicia Putri Tjiasaka” dan seluruh unggahan penawaran kerja sama komunitas forum sahamnya merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[turnbackhoax.id] [PENIPUAN] Iklan Instagram Felicia Putri Tjiasaka Akan Memberikan Saran Saham Terbaik [Instagram] Akun Instagram asli Felicia Putri Tjiasaka (feliciaputritjiasaka)
- https://www.instagram.com/feliciaputritjiasaka
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122172597146139957&id=61554198727498&rdid=C5dEbkNcSlO2bnUc (tautan asli unggahan akun Facebook “Felicia Putri Tjiasaka”)
- https://archive.ph/HsvvX (arsip unggahan akun Facebook “Felicia Putri Tjiasaka”)
(GFD-2024-23767) [SALAH] 159 Negara Bakal Adopsi Sistem Pembayaran BRICS
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 02/11/2024
Berita
Pada Rabu (11/09/2024) akun Facebook “Hendra Tambaani” membagikan foto [arsip] yang berisi klaim “159 negara akan mengadopsi sistem pembayaran BRICS”.
Berikut narasi lengkapnya :
“BRICS Mengonfirmasi 159 Negara Akan Mengadopsi Sistem Pembayaran Baru”
Hingga Sabtu (2/11/2024), unggahan mendapat belasan komentar dan lebih dari 70 tanda suka.
Berikut narasi lengkapnya :
“BRICS Mengonfirmasi 159 Negara Akan Mengadopsi Sistem Pembayaran Baru”
Hingga Sabtu (2/11/2024), unggahan mendapat belasan komentar dan lebih dari 70 tanda suka.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari laporan periksa fakta AFP.
Informasi mengenai 159 negara akan mengadopsi sistem pembayaran BRICS berasal dari kekeliruan media Rusia dalam melaporkan pernyataan pejabat bank sentral Rusia.
Pada Januari 2024, Sputnik—Kantor Berita Rusia—melaporkan pernyataan Kepala Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina yang menyebut Rusia memiliki Sistem Pengiriman Pesan Finansial (SPFS) sebagai alternatif SWIFT (kode yang digunakan untuk mengidentifikasikan bank di negara dan cabang tertentu).
Nabiullina menyebut 159 peserta dari 20 negara telah mendaftar di SPFS.
“Rusia memiliki Sistem Pengiriman Pesan Finansial (SPFS) yang merupakan alternatif dari SWIFT. Beberapa negara lain memiliki infrastruktur serupa. Kami sedang mendiskusikan interaksi platform-platform tersebut,” kata Nabiullina.
Media Rusia lainnya, Russia Today (RT), keliru mengutip pernyataan Nabiullina. RT menulis “159 negara akan mengadopsi sistem pembayaran BRICS” di Weibo (platform media sosial China) pada Sabtu (17/8/2024). RT kemudian mencabut berita itu dan menerbitkan klarifikasi di Weibo pada Kamis (22/8/2024).
Juru bicara BRICS Pay mengatakan tidak mengetahui soal 159 negara yang akan mengadopsi sistem pembayaran tersebut.
“Pengembangan BRICS Pay memang terus berjalan, tetapi ini akan menjadi pengembangan yang bertahap dan berurutan,” kata BRICS Pay kepada AFP, Jumat (6/9/2024).
Informasi mengenai 159 negara akan mengadopsi sistem pembayaran BRICS berasal dari kekeliruan media Rusia dalam melaporkan pernyataan pejabat bank sentral Rusia.
Pada Januari 2024, Sputnik—Kantor Berita Rusia—melaporkan pernyataan Kepala Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina yang menyebut Rusia memiliki Sistem Pengiriman Pesan Finansial (SPFS) sebagai alternatif SWIFT (kode yang digunakan untuk mengidentifikasikan bank di negara dan cabang tertentu).
Nabiullina menyebut 159 peserta dari 20 negara telah mendaftar di SPFS.
“Rusia memiliki Sistem Pengiriman Pesan Finansial (SPFS) yang merupakan alternatif dari SWIFT. Beberapa negara lain memiliki infrastruktur serupa. Kami sedang mendiskusikan interaksi platform-platform tersebut,” kata Nabiullina.
Media Rusia lainnya, Russia Today (RT), keliru mengutip pernyataan Nabiullina. RT menulis “159 negara akan mengadopsi sistem pembayaran BRICS” di Weibo (platform media sosial China) pada Sabtu (17/8/2024). RT kemudian mencabut berita itu dan menerbitkan klarifikasi di Weibo pada Kamis (22/8/2024).
Juru bicara BRICS Pay mengatakan tidak mengetahui soal 159 negara yang akan mengadopsi sistem pembayaran tersebut.
“Pengembangan BRICS Pay memang terus berjalan, tetapi ini akan menjadi pengembangan yang bertahap dan berurutan,” kata BRICS Pay kepada AFP, Jumat (6/9/2024).
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “159 negara akan mengadopsi sistem pembayaran BRICS” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[AFP] FALSE | More than 150 countries to adopt ‘BRICS banking system
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.36F22VT
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=8266848980098646&set=a.368616853255271 (tautan asli unggahan akun Facebook “Hendra Tambaani”)
- https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2024/11/2a-scaled.jpg (arsip unggahan akun Facebook “Hendra Tambaani”)
Halaman: 105/5410